Share

Negeri Sakura

"Coba kita semua kendalikan diri. Tarik napas yang dalam dan berpikir dengan tenang." Suara berat Papa Roy menenuhi ruangan.

"Saya paham sekali. Kita semua yang ada di sini sudah merasa sangat kelelahan baik secara lahir maupun bathin. Namun seharusnya, hal itulah yang justru menjadikan kita semakin erat berpegangan tangan. Bukan saling menyalahkan seperti ini."

Dimas, Bu Rita dan Mama Desi menunduk. Meresapi setiap kata yang Papa Roy ucapkan.

"Kau, Dimas! Kau jadi lelaki jangan plin plan seperti itu! Dari awal kau yang berkeras ingin mengobati Sita di sini. Jangan bicara yang aneh-aneh seolah akan meninggalkannya. Kau yang memulai semua ini, maka pastikan juga kau bisa menyelesaikannya!" Papa Roy menatap Dimas tajam.

"Paham?!"

Dimas mengangguk pelan.

"Urus masalahmu sampai selesai! Jangan buat malu keluarga kita." Papa Roy berdiri setelah berkata demikian. Melangkah keluar rumah. Memilih melihat parit-parit raksasa di depan rumah, memandangi warna warni bunga tulip yang ditanam berje
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status