Share

Prasangka

Dua belas ribu lima ratus kilometer dari tempat gagahnya gunung fuji berdiri, di sini, bunga tulip menari anggun mengikuti hembusan angin.

"Ndu." Dimas memegang bahu Rindu yang duduk dengan menyandarkan kepala di kasur, tempat ibunya berbaring.

Dimas tersenyum getir melihat wajah rindu yang dipenuhi air mata. Sorot mata yang biasanya cemerlang, kini terlihat padam dan kuyu.

"Boleh ayah bertanya?" Dimas ikut duduk di samping Rindu.

Gadis berusia sebelas tahun itu mengangguk pelan.

"Kenapa tadi ibu jadi "begitu" lagi?" Dimas bertanya hati-hati.

"Tante Levy." Suara Rindu terdengar serak karena terlalu banyak menangis. Dia tidak berhenti menangis sejak dari taman tadi.

Dimas mengernyitkan kening mendengar nama yang diucapkan anaknya. Tante Levy? Levy siapa? Otaknya berputar cepat memproses informasi yang dia terima. Hingga pada suatu titik ingatannya berhenti. Mata Dimas terbuka lebar.

"Tante Levy teman kerja ibu yang dulu?"

Rindu mengangguk.

"Kenapa dengan Tante Levy?" Dimas mengelus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ariny arni
Dimas lebih memilih merawat Sita istrinya dari pada menjalankan kewajibannya kepada Dipta anaknya. Apakah kewajiban
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status