"Sayang, aku sudah selesai mandinya," ucap Faith kepada istrinya. Sesaat setelah dia baru saja ke luar dari dalam kamar mandi.Faith berharap sang istri tidak lupa dengan janjinya malam ini. Jika mereka akan menghabiskan malam bersama sampai pagi menjelang."Iya, Mas. Aku mandi dulu, ya?" serunya sambil membawa paper bag berisikan gaun mini yang super seksi untuk menggoda suaminya.Kasih pun segera menanggalkan semua pakaian yang melekat di tubuhnya dan memulai ritual mandinya di malam ini. Untuk lebih merilekskan tubuhnya, Kasih pun memutuskan untuk berendam sebentar di dalam bathtub.Sementara di dalam kamar, Faith mulai gelisah karena istrinya sedikit lama berada di dalam kamar mandi. Entah kenapa, alat tempur miliknya sudah tegak berdiri saja, dari tadi.Faith mulai sedikit merasa kesal karena sang istri tidak kunjung ke luar dari dalam kamar mandi. Sementara senjata pamungkasnya sudah sangat siap untuk menuju ke medan pertempuran."Kasih kok lama banget ke luarnya, ya?" tanyany
Mendengar perkataan Kasih, tanpa pikir panjang lagi, Faith mulai membalas ciuman istrinya dan melakukan beberapa penyerangan.Sambil dia juga tetap fokus mendorong kembali alat tempur miliknya ke dalam gua sempit milik Kasih."Sempit ... sungguh sangat sempit di dalam sana." ucapnya dalam hati.Faith terus mendorong masuk alat tempurnya itu. Sambil menatap istrinya yang berusaha menahan sakit..Hingga disatu ketika, "Krek ...." Seperti ada suara sobekan yang berasal dari dalam inti tubuh istrinya.Bersamaan dengan itu, Kasih menjerit kesakitan,"Ahhh .... Sakit!" Tangisannya tiba-tiba pecah. Faith segera memeluk istrinya. Lalu membisikkan sesuatu di telinga istrinya."Terima kasih, Sayang. Kita berhasil. Mulai saat ini kamu hanyalah milikku, aku akan bertanggung jawab sepenuhnya denganmu dan kehidupan keluarga kecil kita, bersama anak-anak kita nanti." ucapnya sambil tersenyum bangga.Faith pun penasaran apa yang telah terjadi di bawah sana. Dia pun segera mencabut alat temput mi
Selama dua hari lamanya, pasangan suami istri itu hanya menghabiskan waktu mereka di dalam kamar sambil melakukan ritual suci tentunya, olah raga ranjang yang telah menjadi favorit Faith sejak menikah dengan Kasih. Namun di hari berikutnya, Faith pun mengajak istrinya ke Playa d'en Bossa.Bagi pecinta pantai, Playa d'en Bossa adalah destinasi yang wajib dikunjungi. Dengan panjang lebih dari dua kilometer, pantai indah ini menawarkan air jernih, pasir putih halus, dan beragam klub pantai dan bar. Di sini, para pengunjung dapat bersantai, menikmati berbagai olah raga air, atau menari sepanjang hari dengan musik dari DJ terkenal di klub-klub terkenal seperti Ushuaïa dan Hi Ibiza. "Mas, keren banget tempat ini!" puji Kasih."Kapan-kapan kita balik ke sini, ya? bersama anak-anak kita kelak," ucap Faith kepada istrinya."Benarkah, Mas?" Faith mengangguk pasti."Iya, Sayang! Seluruh hidupku dan semua fasilitas dan penghasilan yang aku miliki tentu saja hanya untuk menyenangkan mu dan anak
Di sebuah rumah sakit di kawasan Jakarta pusat, terlihat seorang dokter cantik dan ramah sedang menemani seorang nenek di taman yang berada di samping rumah sakit itu.Keduanya terlihat sangat akrab, dengan telaten, dokter cantik itu menyuapi sang nenek. Walau pun beberapa kali sang nenek menolak makanan dari dokter itu."Oma ... Oma harus banyak makan, biar Oma bisa cepat sembuhnya. Terus kalau sudah sembuh, Oma bisa kembali pulang ke rumah." bujuk dokter Kasih, yang sedang bersama dengan Oma Meri saat ini."Untuk apa Oma sembuh? Oma tidak mau sembuh! Tidak ada gunanya Oma sembuh. Semua orang tidak ada yang peduli sama Oma. Hanya kamulah dan keluargamu yang benar-benar peduli sama, Oma." ucap Oma Meri, marah."Oma, jangan berkata seperti itu. Tidak baik ... nanti Oma semakin parah sakitnya, Kasih tidak mau sesuatu terjadi kepada Oma. Kasih sangat menyayangi Oma. Walaupun orang lain tidak peduli dengan kesehatan Oma. Tapi, masih ada Kasih di sini yang akan selalu merawat Oma. Harapan
"Ti ... tidak kok, Oma. Hanya saja saat ini Faith sedang fokus menangani sebuah proyek besar di sana." sergah Daddy Heru, mencoba menjelaskan semuanya kepada sang ibu."Memangnya tidak ada orang lain yang bisa kamu percayai untuk menangani proyek itu, Heru?" ketus Oma Meri."A ... ada sih, Oma. Tapi kan Faith lebih unggul dari yang lainnya. Apalagi dia seorang CEO yang sangat handal dibidangnya." Tuan Heru terus berbicara mengenai proyek itu dan menjelaskan peran besar sang putra, dalam keberhasilan proyek itu.Sang istri, Nyonya Rara terlihat menggeleng-gelengkan kepalanya. Melihat tingkah suaminya yang lebih mementingkan pekerjaan di perusahaan dibandingkan dengan kesehatan ibu kandungnya sendiri. Sementara Oma Meri menatap tajam ke arah putranya."Oh jadi kamu lebih mementingkan urusan perusahaan, Heru? Apakah kamu masih kekurangan uang?" sindir Oma Meri."Bu ... bukan begitu, Oma.""Jadi, apa? Atau kamu menunggu ibumu ini tidak ada lagi di dunia ini, baru kamu merasa lega?" isak
Wajah khawatir mulai muncul dari raut muka Tuan Heru. Dia juga ikut melihat ke arah ranjang berada. Di mana sang ibunda sedang tidur. Dengan lengan yang dipasangi infus, dan beberapa alat kesehatan lainnya. Tiba-tiba timbul rasa belas kasih di hatinya. Tuan Heru tidak mau terjadi sesuatu kepada orang tuanya satu-satunya, itu. Bahkan Tuan Heru tak kuasa menahan air matanya. Yang tiba-tiba saja keluar membasahi pipinya. Dia baru saja memikirkan bagaimana jika seandainya sesuatu yang tak diinginkan, terjadi kepada sang ibunda.Tentu saja Tuan Heru tidak mau jika semua itu kan terjadi di dalam dunia nyata. Pasti dia akan menyalahkan dirinya sendiri. Jika terjadi sesuatu kepada sang ibunda.Lalu dengan cepat, Tuan Heru berkata, "Dokter, tolong cepat katakan. Apa yang harus kami lakukan saat ini kepada Oma Meri?"Dokter Roland terlihat menghela napasnya panjang. Lalu berkata lagi,"Untuk meringankan beban Oma Meri. Ada baiknya, Tuan dan Nyonya menuruti setiap keinginan darinya. Beberapa
Namun belum sempat Bik Sani menjelaskan jika dokter cantik itu adalah anaknya, Oma Meri malah berkata,"Kasih ... cucu Oma yang cantik. Kamu sudah datang, Sayang?""Apa? Kasih?" tukas, Tuan dan Nyonya Hoewar secara serentak."Sini, Sayang. Kamu ke Oma. Sekalian bawa bekal makan siang itu. Sudah waktunya kamu menyuapi Oma. Oma sudah sangat kelaparan, saat ini." uucap Oma Meri senang, melihat Kasih yang telah datang di ruang rawatannya. "I ... iya, Oma." Lalu Kasih pun mengambil bekal makan siang dari ibunya. Lalu membawanya lebih dekat ke samping Oma Meri.Dengan telaten Kasih mempersiapkan makan siang untuk Oma Meri. Tuan dan Nyonya Hoewar tak henti-hentinya terus memandang ke arah Kasih. Sepertinya kedua orang tua itu terkagum-kagum kepada Kasih yang dengan sabar melayani setiap tingkah aneh dari Oma Meri.Bahkan Kasih dengan cepatnya, mampu merayu Oma Meri agar tidak memilih-milih makanan saat sakit.Lalu karena sangat penasaran, Nyonya Rara pun bertanya kepada Bik Sani."Bik, ap
Pak Danu yang ditanya mengenai pertanyaan menohok itu. Sejenak terdiam. Dia bingung akan menjawab apa. Semuanya serba tiba-tiba.Pak Danu belum sempat berdiskusi dengan istrinya. Apalagi yang menjadi calon suami putrinya, adalah anak majikan yang paling dirinya segani. Terlebih lagi Pak Danu juga belum sempat berbicara dengan anaknya, dokter Kasih. Mengenai perjodohan ini.Akan tetapi dilain sisi, Pak Danu berada di dalam ruang rawatan Oma Meri. Saat dokter Roland menjelaskan perjalanan penyakit sang oma. Yang membuat dirinya semakin dilema.Namun Keluarga Pak Danu bukanlah kacang yang lupa pada kulitnya. Dia sadar betul begitu banyak bantuan yang diberikan oleh keluarga majikannya, kepada mereka. Terlebih pada sekolah putrinya, Kasih. Dengan cuma-cuma Oma Meri membayar semua biaya sekolah Kasih sejak dirinya kecil, sampai dia menyandang gelar sarjana pada jurusan kedokteran.Pak Danu berpikir sudah waktunya keluarganya, membalas kebaikan majikan selama ini kepada mereka."Sa-ya meny
Selama dua hari lamanya, pasangan suami istri itu hanya menghabiskan waktu mereka di dalam kamar sambil melakukan ritual suci tentunya, olah raga ranjang yang telah menjadi favorit Faith sejak menikah dengan Kasih. Namun di hari berikutnya, Faith pun mengajak istrinya ke Playa d'en Bossa.Bagi pecinta pantai, Playa d'en Bossa adalah destinasi yang wajib dikunjungi. Dengan panjang lebih dari dua kilometer, pantai indah ini menawarkan air jernih, pasir putih halus, dan beragam klub pantai dan bar. Di sini, para pengunjung dapat bersantai, menikmati berbagai olah raga air, atau menari sepanjang hari dengan musik dari DJ terkenal di klub-klub terkenal seperti Ushuaïa dan Hi Ibiza. "Mas, keren banget tempat ini!" puji Kasih."Kapan-kapan kita balik ke sini, ya? bersama anak-anak kita kelak," ucap Faith kepada istrinya."Benarkah, Mas?" Faith mengangguk pasti."Iya, Sayang! Seluruh hidupku dan semua fasilitas dan penghasilan yang aku miliki tentu saja hanya untuk menyenangkan mu dan anak
Mendengar perkataan Kasih, tanpa pikir panjang lagi, Faith mulai membalas ciuman istrinya dan melakukan beberapa penyerangan.Sambil dia juga tetap fokus mendorong kembali alat tempur miliknya ke dalam gua sempit milik Kasih."Sempit ... sungguh sangat sempit di dalam sana." ucapnya dalam hati.Faith terus mendorong masuk alat tempurnya itu. Sambil menatap istrinya yang berusaha menahan sakit..Hingga disatu ketika, "Krek ...." Seperti ada suara sobekan yang berasal dari dalam inti tubuh istrinya.Bersamaan dengan itu, Kasih menjerit kesakitan,"Ahhh .... Sakit!" Tangisannya tiba-tiba pecah. Faith segera memeluk istrinya. Lalu membisikkan sesuatu di telinga istrinya."Terima kasih, Sayang. Kita berhasil. Mulai saat ini kamu hanyalah milikku, aku akan bertanggung jawab sepenuhnya denganmu dan kehidupan keluarga kecil kita, bersama anak-anak kita nanti." ucapnya sambil tersenyum bangga.Faith pun penasaran apa yang telah terjadi di bawah sana. Dia pun segera mencabut alat temput mi
"Sayang, aku sudah selesai mandinya," ucap Faith kepada istrinya. Sesaat setelah dia baru saja ke luar dari dalam kamar mandi.Faith berharap sang istri tidak lupa dengan janjinya malam ini. Jika mereka akan menghabiskan malam bersama sampai pagi menjelang."Iya, Mas. Aku mandi dulu, ya?" serunya sambil membawa paper bag berisikan gaun mini yang super seksi untuk menggoda suaminya.Kasih pun segera menanggalkan semua pakaian yang melekat di tubuhnya dan memulai ritual mandinya di malam ini. Untuk lebih merilekskan tubuhnya, Kasih pun memutuskan untuk berendam sebentar di dalam bathtub.Sementara di dalam kamar, Faith mulai gelisah karena istrinya sedikit lama berada di dalam kamar mandi. Entah kenapa, alat tempur miliknya sudah tegak berdiri saja, dari tadi.Faith mulai sedikit merasa kesal karena sang istri tidak kunjung ke luar dari dalam kamar mandi. Sementara senjata pamungkasnya sudah sangat siap untuk menuju ke medan pertempuran."Kasih kok lama banget ke luarnya, ya?" tanyany
Hari semakin siang. Keduanya lalu ke Port de Sant Antoni de Portmany, yang memiliki berbagai toko yang berjajar di sepanjang pantai. Daerah di sekitar pelabuhan ini adalah tempat yang bagus untuk melihat-lihat pakaian, aksesoris, suvenir, dan barang antik bergaya lokal. Berjalan menyusuri kawasan pejalan kaki tepi laut Passeig de ses Fonts, untuk menemukan berbagai macam kerajinan tangan dan barang baru, serta pakaian pesta.Seperti saat ini, Kasih kembali memborong banyak souvenir untuk oleh-olehnya. Faith sampai menyewa satu taxi lagi khusus tempat untuk semua hasil belanjaan Kasih."Sayang, apakah masih ada lagi yang ketinggalan? Setelah ini kita lunch dulu, Honey." ucapnya kepada istrinya."Sudah semua kok, Mas. Yuk kita makan siang dulu," sahut Kasih. Faith pun mengajak istrinya makan siang ke sebuah restoran mewah di pusat kota itu.Menu makan siang mereka adalah Paella yang merupakan hidangan nasi berbahan dasar makanan laut. Hidangan tambahan untuk makan siang lainnya yait
Sinar matahari pagi di musim panas menyambut kedatangan Faith dan Kasih di Kota Ibiza. Jet pribadi milik Faith baru saja mendarat di Bandar Udara Ibiza.Ibiza merupakan sebuah kota di Pulau Ibiza, salah satu pulau di Kepulauan Balearik yang terletak di Laut Mediterania. Pulau ini berada di bawah teritori Negara Spanyol.Dengan luas lima ratus tujuh puluh satu kilometer persegi, Pulau Ibiza menawarkan berbagai pantai indah yang cocok untuk dikunjungi saat liburan atau pun berbulan madu seperti Kasih dan Faith saat ini."Welcome to Ibiza, Honey!" seru Faith kepada istrinya, sesaat setelah mereka menginjakkan kaki di depan hotel megah yang akan mereka tempati selama hampir dua minggu ke depan."Wah ... Mas Faith, tempat ini sunguh indah!" ucap Kasih memuji pulau yang sangat memukau mata memandang. "Iya, dong! Kita akan berada di tempat ini selama dua minggu ke depan, Honey! So ... persiapkan dirimu dengan baik!" Seringai licik mulai muncul di sudut bibir."Ih ... Mas Faith! Apaan, sih?
Vini, sahabat Kasih juga ikut mengucapkan selamat kepadanya. "Kas ... selamat, ya! Langgeng terus dan tetap happy!" doa Vini untuk sahabatnya."Thanks ya, Vin."Lalu gadis itu berbisik di telinga Kasih,"Kas ... gue tunggu cerita Lo tentang first night kalian! Hi-hi-hi!" Seketika wajah Kasih menjadi pucat mendengar ucapan Vini. Malam pertama sungguh sesuatu yang sangat dirinya takuti. Apalagi Kasih adalah seorang dokter. Pasti sangat mengetahui tentang itu.Tak lupa juga Lovlyta, sang adik ipar ikut memberi selamat untuk Faith dan Kasih. "Kak Faith, congrat! Kasih! Finally kita akhirnya bersaudara!" ujarnya sambil memeluk mempelai wanita, sahabatnya dari kecil. Semua orang berbahagia hari itu. Sampai acara selesai pada malam harinya, kedua mempelai masih terlihat berbinar-binar wajahnya. Tamu dan para undangan mulai berpamitan, acara pun selesai digelar. Semua berjalan dengan sempurna. Tanpa gangguan sedikit pun. Dengan dibantu oleh Vini dan Lovlyta, Kasih pun dituntun untuk mas
Hari pernikahan pun tiba.Hari sabtu kali ini akan menjadi hari yang sangat spesial untuk Kasih dan Faith karena hari ini, keduanya akan mengikat janji suci pernikahan mereka. Pernikahan tersebut dilangsungkan secara privat party sehingga tamu undangan hanya berjumlah tiga ratus orang saja, yang terdiri dari keluarga kedua belah pihak mempelai dan beberapa kolega perusahaan. Pengamanan menuju Kediaman Hoewar juga telah diperketat. Tamu dan undangan yang masuk ke lokasi pesta harus menunjukkan ID Card dan undangan pernikahan.Tamu dan para undangan telah hadir semua. Taman samping rumah telah disulap menjadi lokasi pesta dengan thema white garden party, semua dekorasi hampir didominasi dengan warna putih. Warna kesukaan Kasih.Faith sedang berdiri di depan altar menunggu Kasih yang akan berjalan menuju ke arahnya. Sebentar lagi mereka akan saling mengucapkan janji nikah diantara keduanya, di hadapan pemuka agama dan para tamu dan undangan lainnya. Kasih sangat cantik hari ini, d
Setelah selesai makan siang, Faith pun mulai menjelaskan kepada Kasih rencana pernikahan yang telah dirinya rancang sendiri.Gadis itu terus saja menyimak perkataan Faith dari awal sampai akhir. Tanpa mengatakan atau membantah sedikit pun. Baginya menikah dengan cinta terpendamnya selama ini, adalah impian terbesarnya. Apalagi Faith juga merupakan cinta pertama dan terakhir di dalam hidupnya. Dia terus saja diam tanpa mengatakan apa pun, karena dia sangat setuju dengan semua pandangan Faith itu. "Jadi konsep pernikahan kita adalah garden party. Bagaimana pendapatmu? Apakah kamu setuju? Jika kamu kurang suka, kita bisa mengganti konsepnya," tutur Felix kepada sang calon istri. Kasih masih tetap diam bahkan semakin diam. Sang gadis juga mulai gugup saat ini."Hei, Sayang? Kamu kok diam saja? Ayo katakan sesuatu?" seru Faith kepadanya.Faith menjadi bertanya-tanya kenapa Kasih menjadi diam.Dia pun mulai menebak-nebao jika sang calon istri tidak menyukai idenya itu."Atau kamu tidak s
Di sebuah apartemen,Robin terlihat mengepalkan tangannya karena semua rencananya gagal total untuk melakukan sesuatu kepada Oma Meri karena Faith telah memindahkan sang nenek ke kediaman Hoewar."Sial banget! Kurang ajar Lo, Faith!" geramnya tak tertahankan.Robin pun segera menyuruh anak buahnya untuk memata-matai Kediaman Hoewar. Namun sayangnya hal tersebut tidak dapat dilakukan oleh orang-orang suruhannya karena rumah keluarga Faith sangat di jaga dengan ketat."Sial! Sial! Sial!" Robin terlihat marah besar sekarang. Pria itu tak dapat berbuat apa-apa saat ini. Bahkan kariernya dia pertaruhkan demi membalaskan dendamnya kepada Faith karena telah merebut wanita yang dirinya sayangi.Kali ini Robin akan fokus dalam menggagalkan pernikahan Faith dan Kasih."Bagaimana pun caranya, pernikahan itu harus batal! Saya harus bisa menggagalkan semuanya!" tuturnya kepada dirinya sendiri.Robin pun segera menelepon seseorang dan ingin ngobrol langsung dengan orang itu untuk membicarakan re