Share

29

Zaki sudah mengira bahwa reaksi sang ibu akan seperti biasa. Marah. Atau memaki mantan menantunya tersebut.

Tetapi ternyata Zaki salah. Justru sang ibu tidak bereaksi. Masih asyik dengan masakan di penggorenganya.

"Bu, ibu masak apa sih? Ibu dengar Zaki ngomong kan?"

Ibunya menoleh pelan.

"Untuk apa Zaki? Untuk menjadi bahan hinaan mereka? Sudahlah. Kita tinggal disini saja. Nanti kalau sudah" ada cukup uanh, kita beki rumah sederhana, "jawab Bu Ratih dengan lirih.

Zaki benar benar tidak menyangka. Kata kata bijak itu keluar juga dari bibir sang ibu.

"Oh iya. Ibu mau jualan di pasar,"

Zaki semakin menganga mendengar penuturan sang ibu. Ia pastikan bahwa pendengaranya tidaklah salah.

"Jualan? Jualan apa bu? Ibu yakin?"tanya Zaki memastikan lagi.

Bu Ratih kembali mengangguk penuh mantap.

"Kentucky,"jawabnya.

Ya Zaki akui, ibunya selalu tak pernah gagal membuat masakan itu terasa enak, krispi dan bumbunya begitu terasa dan meresap.

Zaki mendudukan tubujhnya di kursi.

"Kena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status