Share

PESAN THORIQ

Author: SRP
last update Last Updated: 2022-07-01 19:48:53

BAB KE : 69

PESAN THORIQ

16+

"Biarkan aku ikut bersamamu, Mas!"

Tina tidak beranjak dari hadapan Thoriq dengan menatap wajah suaminya itu., penuh harap.

Kakinya sengaja dia geser selangkah seolah ingin menghalangi jalan Thoriq. Sehingga posisi mereka kembali berhadapan.

"Tidak ... jangan ikut! Kamu di sini saja, Tina. Menjaga Faiz dan Dudun," tolak Thoriq lembut, telapak tangannya mengusap ke dua pundak Tina.

"Tapi aku khawatir, Mas!" ucap Tina mengungkapkan rasa cemasannya.

"Tenanglah! Tak ada yang perlu dikhawatirkan. Apapun yang terjadi di muka bumi ini, semuanya atas ijin Allah."

"Tapi, di rumah Mas Kemal itu ... mereka adalah orang yang ingin membeli tanah kita. Mereka orang jahat! Sudah berapa warga sini yang mereka aniaya. Aku takut terjadi sesuatu padamu," Tina memegang lengan tangan suaminya.

"Tidak perlu menakutkan sesuatu yang akan terjadi! Apapun yang terjadi semuanya atas ijin Allah. Seandainya terjadi musibah terhadap kita dalam menegakkan kebenaran, itu lebih baik!
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Wiwin Kurnia Furqon
anaknya kemal naufal gk ada ceritanya kmna dia
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • KAPAN AYAH PULANG    PERLAWANAN THORIQ

    BAB KE : 70 PERLAWANAN THORIQ 16+Di kampung ini, rumah Thoriq-lah yang pertama dari pertigaan gang, sehingga gapura yang berdiri kokoh di pintu gerbang terlihat jelas dari rumahnya. Setelah rumah Thoriq baru rumah Kemal, jaraknya sekitar tiga ratus meter. Jarak satu rumah dengan rumah lainnya memang cukup jauh di kampung ini. Hal ini disebabkan karena area rumah mereka juga berfungsi sebagai lahan perkebunan. Hampir di setiap rumah terdapat pohon singkong, pisang dan tanaman muda lainnya.Ketika melewati rumah Kemal, Thoriq melihat lampu di ruang depan menyala. Pertanda Kemal belum tidur, mungkin tamu itu masih berada di sana, pikir Thoriq. Pintu rumah Kemal juga terbuka sedikit.Akhirnya Thoriq mengurungkan niat untuk ke rumah Pak RT, dia malah memilih memasuki pekarangan rumah Kemal.Kewaspadaan membuat Thoriq berjalan seperti mengendap-endap. Setelah mendekati pintu, Thoriq mencoba mengintip ke dalam. Karena jaraknya masih lumayan jauh, dan pintu itu hanya tersingkap sedikit

    Last Updated : 2022-07-03
  • KAPAN AYAH PULANG    KEADILAN HANYA RETORIKA BAGI RAKYAT JELATA

    BAB KE : 71KEADILAN HANYA RETORIKA BAGI RAKYAT JELATA 16+Kemal tidak merenspon panggilan Thoriq terhadap dirinya, walau tubuhnya masih terasa hangat. Thoriq terus menggoyang tubuh Kemal dengan mulut tidak henti-hentinya memanggil nama sahabatnya itu."Pe-pergilah da-dari sini!"Meskipun sudah tidak mampu menggerakan kepalanya, tapi Kemal masih sempat memperingatkan Thoriq."Mas Kemallll!" teriak Thoriq dengan mendekatkan wajahnya ke arah Kemal. Lalu Thoriq meraih kepala Kemal, membawa ke dalam pelukannya."Allahu..." ucapan pelan keluar dari mulut Kemal ketika wajahnya baru menempel di dada Thoriq.Ucapan terakhir dengan sentakan halus sekaligus menghentikan denyut jantung Kemal. Sang pencipta telah menjemputnya dalam pelukkan Thoriq, sahabatnya dari kecil.Merasa tidak ada tarikan napas lagi dari mulut Kemal, Thoriq menatap wajah Kemal yang berada dalam pelukkanya."Mas Kemallll!" teriak Thoriq melengking ketika menyadari sahabatnya itu telah tiada. Teriakan itu berbarengan den

    Last Updated : 2022-07-03
  • KAPAN AYAH PULANG    TINA MENYUSUL THORIQ

    BAB KE : 72TINA MENYUSUL THORIQ Kemerdekaan tidak akan pernah dirasakan oleh suatu penduduk negeri, bila oknum penguasa dan pengusaha serakah masih berkabolarisasi untuk memenuhi shawat duniawi.Keadilan?Hanya basa-basi ... selagi penguasa zholim masih diberi hak berpoligami mengangkangi hasil bumi! Apabila pengusaha memiliki jabatan di pundaknya, maka akan membuat mereka bertindak semena-mena.Sementara itu di rumahnya Tina semakin gelisah. Berulang kali dia menatap jam yang seolah-olah jarumnya begitu lambat berputar. Sudah lebih lima belas menit sejak Thoriq pergi. Kegundahan di hati Tina semakin menjadi.Kegundahan itu pun dirasakan Faiz dan Dudun. Walau telah di suruh tidur, namun mata mereka tidak kunjung terpejam. Tepukan lembut Tina di tubuh mereka seolah percuma. Karena sampai saat ini mata mereka masih terjaga."Ayo tidur! Ini kan sudah larut malam." Kembali Tina memperingatkan kedua bocah itu."Aku tidak bisa tidur," jawab Faiz."Aku juga!" timpal Dudun.Kedua anak itu

    Last Updated : 2022-07-04
  • KAPAN AYAH PULANG    FAIZ DAN DUDUN MENYUSUL TINA

    BAB KE : 73FAIZ DAN DUDUN MENYUSUL TINA 16+"Kita susul mereka, yuk?" ajak Faiz setelah mereka diam beberapa saat. "Ayok!" Dudun menyetujui.Kedua bocah itu turun dari ranjang dan bergegas keluar kamar."Hujannya deras!" seru Faiz ketika dia membuka pintu depan. Kembali pintu itu ditutupnya dengan keras. Suara dentuman pintu berbaur dengan gemuruh guntur."Lalu bagaimana?" tanya Dudun."Kita pakai jas hujan," jawab Faiz sambil meraih tangan Dudun lalu menariknya. Dudun mengikuti langkah Faiz dan berusaha mengimbangi langkah sahabatnya itu. Mereka berjalan menuju dapur. Faiz berjalan di depan sambil menarik tangan Dudun. Setelah sampai di dapur, Faiz mengambil jas hujan yang masih tersisa di sana.Dudun terpaksa memakai jas hujan yang masih basah bekasnya tadi, karena yang seukuran mereka hanya ada satu, milik Faiz. Setelah keduanya memakai jas hujan dan dilengkapi topi, mereka bergegas meninggalkan dapur. Menuju pintu depan.Tanpa kenal takut, kedua bocah itu, menembus pekatnya

    Last Updated : 2022-07-05
  • KAPAN AYAH PULANG    PESAN TERAKHIR THORIQ

    BAB KE : 74PESAN TERAKHIR THORIQ 16+Tina sedikit lega, ketika melihat wajah orang-orang yang telah kaku itu. Mereka bukan Thoriq, Kemal atau Hamilah. Namun, Tina tetap cemas dan khawatir tentang nasib suaminya dan kedua orang tua Dudun.Apa yang terjadi dengan mereka bertiga? Kenapa mereka tidak kelihatan? Sementara ada orang yang keluar dari rumah mereka. Apakah telah terjadi perkelahian yang membuat jatuh korban?Tina paham sifat Kemal, dia sangat keras. Begitu pula dengan Thoriq, suaminya. Sikap dari kedua orang yang bersahabat itu hampir sebelas dua belas. Mengingat tubuh yang di panggul tadi, Tina hampir bisa memastikan bahwa memang telah terjadi perkelahian. Lalu, bagaimana dengan nasib suaminya dan kedua orang tua Dudun? Kenapa mereka tidak keluar juga? Apakah telah terjadi sesuatu yang buruk pada mereka?Memikirkan hal itu, rasa cemas kembali bergelayut di hati Tina. Dia jadi bimbang, apakah akan masuk dulu ke rumah Kemal untuk melihat keadaan, atau langsung menyerang

    Last Updated : 2022-07-08
  • KAPAN AYAH PULANG    TANGISAN FAIZ DAN DUDUN

    BAB KE : 75TANGISAN FAIZ DAN DUDUN 16+Menyadari suaminya tidak lagi bernyawa, dan merasa percuma dengan apa yang dia perbuat sekarang. Akhirnya dengan pelan Tina meletakkan kepala Thoriq di atas lantai. Kemudian dia memandang wajah suaminya itu dengan air yang tidak henti menetes dari pelupuk mata. Tina menghentikan ratapannya, tak ada lagi kata-kata yang keluar dari mulut perempuan itu, hanya isakan yang terdengar dengan bahu menyentak turun naik karena sedak.Tina mendekatkan kepalanya ke wajah Thoriq, dan mencium suaminya itu berulang-kali dengan isak dan sedak yang tak henti menguncang tubuh Ibu muda itu.Setelah berapa lama dengan jasad suaminya. Tina bergeser mendekati jasad Kemal dan Hamilah yang ujung tangan mereka masih saling mengait."Mas ... Mbak ... kenapa kalian meninggalkan Dudun dan Naufal dengan cara seperti ini?" Mulut Tina kembali terbuka mengeluarkan kata-kata untuk sepasang suami istri yang tergeletak tanpa nyawa.Isak Tina kembali terdengar keras yang berl

    Last Updated : 2022-07-09
  • KAPAN AYAH PULANG    LENGKINGAN SUARA DUDUN MEMBANGUNKAN WARGA

    BAB KE : 76LENGKINGAN SUARA DUDUN MEMBANGUNKAN WARGA 16+Ketika Faiz mendekat, Tina pun merangkul Faiz dan membawa ke dalam pelukannya. Ketiga orang itu berpelukan dengan suara isak dan tangis tak henti dari mulut mereka."Tanteeee!""Ibuuuuuu!"Mendengar rintihan kedua anak itu, Tina semakin mempererat pelukannya. Tangis Tina semakin pilu, bagian mata Tina terlihat membengkak, mungkin karena terlalu lama menangis. Namun, air masih mengalir deras dari pelupuk matanya."Ayo, kita satukan orang tuamu!" bisik Tina pada kedua anak yang ada dalam pelukannya."Ayah-ibuku kenapa, Tante?" tanya Dudun parau setelah pelukan mereka merenggang. Tangis dan isak Dudun belum mereda."Ayah kenapa, Ibu? Kenapa ayah berdarah dan tak bangun-bangun?" Faiz pun ikut bertanya di sela tangisnya.Tak satupun pertanyaan itu yang sanggup dijawab oleh Tina. Mulutnya terasa kelu dan tenggorokan seperti kering."Ayo, kita geser ayah Faiz ke dekat ayah Dudun!" ajak Tina.Dengan berurai air mata, Tina bergerak k

    Last Updated : 2022-07-10
  • KAPAN AYAH PULANG    MALAM BERDARAH

    BAB KE : 77MALAM BERDARAH 16+Mereka melihat pemandangan yang sangat mengerikan. Tiga sosok terbujur kaku dengan darah berceceran di mana-mana. Di tambah dengan suara ratapan memilukan dari tiga orang yang berada dekat jasad itu. Wajar kalau sebagian dari mereka ada yang merinding."Ada apa?!""Apa yang terjadi?!"Pertanyaan itu hampir bersamaan dan silih berganti lepas dari mulut warga yang datang. Mereka berhamburan masuk untuk menolong. Mengetahui warga berdatangan, suara tangis Tina, Faiz dan Dudun semakin menjadi. Pertanyaan dari berapa penduduk tak mampu di jawab Tina. Malah tubuhnya terasa semakin lemas dengan pandangan berkunang-kunang. Sesaat kemudian Tina ambruk. Melihat ibunya jatuh, Faiz kembali menjerit, dengan rasa cemas dan takut, Faiz menubruk tubuh ibunya yang tergeletak di lantai."Ibuuu ... Ibu kenapa?!" teriak Faiz dengan lengkingan tangis. Kejadian itu membuat warga semakin panik. Sebagian dari mereka bergegas memeriksa keadaan Tina, sebagian lagi sibuk mem

    Last Updated : 2022-07-15

Latest chapter

  • KAPAN AYAH PULANG    BIARLAH YANG LALU BERLALU JIKA MASIH ADA CINTA DI HATIMU

    BAB KE : 19716+Setelah pertemuan itu, hubungan mereka pun semakin membaik, malah Dudun dan Faiz hampir tiap minggu bertandang ke rumah Sisilia. Setiap hari libur, mereka berkumpul di rumah Sisilia, ada-ada saja yang mereka lakukan untuk menuai kebahagiaan. Tidak hanya Dudun dan Faiz. Naufal dan istrinya juga suka ikut berkumpul bersama mereka. Satu hal yang paling membuat Sisilia terharu. Perhatian Naufal, Dudun dan Faiz sangat luar biasa kepada papanya. Padahal Sisilia telah mengetahui bahwa orang tua Naufal dan Dudun juga termasuk korban kejahatan papanya di masa lalu, walau hal ini masih mereka rahasiakan pada Karta Setiawan. Anak-anak dari korban pembunuhan Karta Setiawan itu malah paling senang mendorong kursi roda Karta Setiawan, bahkan mereka tidak pernah bosan melatih Karta Setiawan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kesehatan papa Sisilia tersebut. Pertemuan demi pertemuan, telah membuat cinta mereka semakin mekar, bahkan Faiz tidak sungkan lagi menyusul S

  • KAPAN AYAH PULANG    UNTUK APA DENDAM BERKARAT PADA ORANG YANG TELAH BERTOBAT

    BAB KE : 19616+Faiz merasa heran dengan perubahan sikap Dudun dan Naufal itu, padahal jelas sekali betapa besar keinginan Dudun untuk balas dendam beberapa hari yang lalu. "Kita tidak perlu lagi menuntutnya, karena Tuhan telah memberi teguran pada beliau, dan beliau telah menyesali perbuatannya," jawab Naufal. "Lalu, bagaimana dengan kamu, Dun?" Faiz mengalihkan pertanyaan pada Dudun yang sedang mengemudi. "Sebelum ke sini, kami telah membicarakan tindakan apa yang akan kami lakukan, dan inilah yang terjadi. Kalau mau detilnya, tanya saja pada Mas Naufal, apa yang dilakukan Mas Naufal tadi adalah keputusan Mas Naufal sendiri. Tapi saya mendukung, karena memang itu yang terbaik," jawab Dudun sambil melirik kaca spion dalam. Dia menatap wajah Faiz sekilas dari sana. Saat ini Faiz dan Naufal duduk berdua di bangku tengah, sedangkan Dudun sendirian di depan memegang kemudi. Rupanya sebelum menemui Sisilia, Naufal dan Dudun sempat berdiskusi. Naufal meminta Dudun untuk menjaga per

  • KAPAN AYAH PULANG    KALIMAT NAUFAL YANG MENGEJUTKAN

    BAB KE : 195 16+Seketika dada Faiz bergemuruh, gemuruh itu bertalu dengan rasa cemas yang kembali hadir. Faiz dapat menebak apa maksud ucapan Dudun itu. Naufal pun tertegun ketika mendengar apa yang disampaikan Dudun, dia menatap Dudun sesaat, seakan sedang memikirkan sesuatu. "Oh, iya. Hampir lupa," jawab Naufal kemudian, lalu ujung matanya melirik pada Faiz.Naufal tercenung dengan raut serius, seperti ada sesuatu yang sedang dipikirkannya, kemudian dia bangkit, membuat semua yang ada di ruangan itu mengarahkan mata pada Naufal. "Kamu berdiri, Dun!" perintah Naufal pada Dudun. Dudun pun mengikuti titah kakaknya. "Dorang kursimu ke belakang!" Naufal kembali memerintah yang segera dilaksanakan Dudun. Hati Faiz semakin cemas melihat tingkah kedua kakak-beradik itu. Raut heran juga tergambar di wajah Vira, Sisilia dan Karta Setiawan. Naufal berjalan di antara celah meja dan kursi yang didorong Dudun tadi.Setelah posisinya berada antara Faiz dan adiknya, Naufal mendorong meja

  • KAPAN AYAH PULANG    KECEMASAN BELUM BERAKHIR

    BAB KE : 19416+Kemudian kalimat itu juga dapat dijadikan bamper oleh Faiz. Seandainya Naufal mengatakan akan menuntut Karta Setiawan, atas apa yang telah dia lakukan pada orang tua mereka. Faiz punya kesempatan untuk membela Karta Setiawan, tentu perasaan Sisilia akan terobati dengan pembelaan Faiz nantinya, karena Sisilia telah mengetahui isi hati Faiz berdasarkan ucapan Naufal tadi."Berarti mereka memang sehati. Sisilia juga seperti itu, dia tidak akan menikah kalau tidak dengan Faiz." Tawa Vira kembali meledak di ujung kalimatnya. "Saya tidak ada berkata seperti itu!" Cubitan Sisilia langsung mendarat di lengan Vira, yang membuat Vira meringis.Ruangan itu kembali penuh oleh suara tawa Naufal, Dudun dan Vira. Karta Setiawan juga ikut tertawa walau tawanya belum begitu jelas."Yang sehati, sebenarnya saya dengan kamu! Saya tidak nikah-nikah, kamu juga ikutan menjomblo sampai sekarang," balas Sisilia dengan mulut geregetan. Tangan Sisilia kembali bergerak untuk mencubit Vira,

  • KAPAN AYAH PULANG    SUASANA YANG BERUBAH ARAH

    BAB KE : 19316+Karta Setiawan duduk berhadapan dengan Dudun. Mereka juga dipisahkan oleh meja yang sama, dari ujung ke ujung, mungkin jaraknya sekitar satu meter.Setelah beberapa saat, Naufal mulai berbicara untuk menyampaikan apa sebenarnya tujuan dan maksud mereka datang. "Nama saya Naufal dan ini adik saya Dudun Suparman. Kami adalah keluarga Faiz." Naufal mengawali dengan memperkenalkan diri pada Sisilia dan Karta Setiawan, setelah melirik ke arah Faiz, dan memastikan bahwa Faiz telah siap mendengar apa yang akan dia sampaikan. Perkenalan Naufal hanya dijawab dengan anggukan oleh Sisilia dan Karta Setiawan. "Sebenarnya tujuan kami ke sini, memang membawa maksud tertentu yang ingin kami sampaikan, tapi ijinkan kami terlebih dulu mengucapkan terima kasih pada Sisilia yang telah bersedia merawat Faiz, walaupun pada saat itu keadaan rumah sakit sangat sibuk, tapi Sisilia bersedia menangani Faiz dengan cepat."Naufal menatap Sisilia sesaat, lalu beralih pada Vira yang ada di s

  • KAPAN AYAH PULANG    KEKAKUAN FAIZ DAN SISILIA

    BAB KE : 19216+Meskipun Dudun seorang police yang bermental baja, tapi rasa haru juga menyeruak ke dalam hatinya menyaksikan adegan yang terjadi di depan matanya. Begitu pula dengan Naufal.Bola mata kakak-beradik itu memerah dengan kilauan seperti kaca. Mereka berusaha keras agar air yang ada di bola mata mereka tidak merembes keluar. Begitu pula dengan perawat Karta Setiawan, walau tidak mengetahui peristiwa apa sebenarnya yang terjadi, tapi melihat adegan tersebut, dia pun tidak mampu menahan tangis.Faiz masih terpaku di samping Sisilia, dia hanya menunduk tanpa berani menatap siapa pun. Sementara air matanya ikut berlinang di pipi. Entah sudah berapa kali Faiz mengusap wajah, demi mengapus air yang ada di sana. "Su-su-ruh-lah me-me-reka ma-masuk!" ucapan Karta Setiawan menyadarkan mereka semua, sehingga apa yang sedang menumpuk di pikiran mereka langsung buyar. "Eh, iya! Ayo masuk, Mas!" Vira menghadap Naufal dan Dudun. Terdengar suara Vira agak serak dalam isak, mungkin

  • KAPAN AYAH PULANG    PERANAN VIRA YANG CERDAS

    BAB KE : 19116+Sebelumnya, jangankan untuk mengangkat tangan, untuk menggerakannya saja Karta Setiawan sudah kesulitan. Tidak hanya itu, pertemuannya dengan Faiz, juga telah membuat Karta Setiawan mampu berbicara, walaupun dengan susah payah dan terbata-bata, serta perlu waktu yang cukup lama untuk menyampaikan sepotong kalimat, tapi apa yang disampaikannya dapat dimengerti. Wajar, jika hal itu merupakan sesuatu yang sangat menggembirakan bagi Vira, bahkan dia menganggap kejadian ini adalah sebuah keajaiban. "Papa ...! Heiiiyyy, apa yang kalian lakukan pada papa saya?!"Sebuah bentakan mengejutkan mereka yang ada di halaman. Perawat, Vira, Dudun dan Naufal serentak menoleh ke sumber suara tersebut. Faiz melepaskan pelukannya dari Karta Setiawan, kemudian ikut menoleh ke arah Sisilia yang telah berada di depan pintu. Dengan susah payah Karta Setiawan juga memalingkan mukanya ke arah Sisilia. "Naak-nak!" cukup keras suara yang keluar dari mulut Karta Setiawan memanggil anaknya

  • KAPAN AYAH PULANG    PERTEMUAN SI PEMBUNUH DENGAN ANAK-ANAK KORBAN PEMBUNUHANNYA

    BAB KE : 19016+"Saya baik-baik aja Faiz .... " Vira menjawab pertanyaan Faiz setelah mereka berhadapan. "Eh, ya. Sampai lupa! Ayo masuk!" lanjut Vira ketika matanya menoleh pada Naufal dan Dudun. Vira sedikit kikuk menatap ke dua lelaki yang ada di depannya. Dia merasa malu karena belum sempat menyapa atau sekedar mengangguk pada dua lelaki yang posisinya jauh lebih dekat dengannya.Karena keterkejutannya ketika melihat Faiz, membuat Vira mengabaikan kedua lelaki tersebut. "Kenalkan. Saya Naufal dan ini Dudun, adik saya. Kami masih saudaranya Faiz." Sebelum melangkahkan kaki, Naufal memperkenalkan dirinya dan Dudun. "Saya Vira," jawab Vira sambil merangkapkan kedua tangan di depan dada dengan sedikit menundukan kepala tanda hormat, kemudian matanya kembali melirik pada Faiz. "Kalau Faiz, tidak perlu saya perkenalkan lagi, kan?" Senyum lepas dari bibir Naufal sambil ikut melirik ke arah Faiz. Dudun juga ikut tersenyum, hanya wajah Faiz saja yang masih terlihat agak tegang, b

  • KAPAN AYAH PULANG    KUNJUNGAN FAIZ, DUDUN DAN NAUFAL KE RUMAH SISILIA CARLINA

    BAB KE : 18916+Sejak kedatangan Vira, hampir setiap hari terdengar gelak tawa dari dalam rumah tersebut. Bahkan hampir saban hari mereka pergi jalan-jalan untuk menikmati indahnya Ibu Kota. Setiap pergi jalan-jalan, Sisilia selalu membawa semua orang yang bekerja di rumahnya, Disamping untuk berbagi kebahagiaan, tenaga mereka juga bermanfaat untuk memindahkan Karta Setiawan dari kursi roda ke dalam mobil, begitu pula sebaliknya. Ketika Sisilia menceritakan pertemuannya dengan Faiz pada Vira, tentu saja hal tersebut membuat Vira sangat terkejut, yang bahkan membuat dia sulit mempercayainya. Vira tidak pernah menyangka, Sisilia akan bertemu lagi dengan Faiz yang telah sekian lama menghilang, tapi itulah kekuasaan Tuhan, apa-apa yang tidak kita sangka, bisa saja menjadi kenyataan. Akhirnya Sisilia berkonsultasi dengan Vira tentang banyak hal, terutama tentang Faiz dan rasa yang ada di hatinya. Sisilia dan Vira adalah dua orang sahabat yang sama-sama berhasil menggapai impianny

DMCA.com Protection Status