BAB KE : 175DERITA CINTA DOKTER PERAWAN TUA POV : SISILIA CARLINA 16+Memang dunia diciptakan untuk menguji manusia. Tidak ada satu pun yang luput dari ujian Tuhan di muka bumi ini. Mungkin kita menganggap orang yang serba berkecukupan dari segi ekonomi, tidak pernah mendapat ujian dari Tuhan, karena mereka terlihat begitu bahagia dan bisa mendapatkan apa saja yang mereka inginkan. Namun, sebenarnya bukan mereka tidak pernah diuji, tapi kitalah yang tidak mengetahui ujian apa yang telah atau sedang mereka hadapi. Seperti yang terjadi dengan diriku, sejak kecil aku merasa kehidupan ini selalu indah. Aku merasa tidak pernah mendapat ujian apapun, kecuali ujian pelajaran di sekolah tentunya. Aku, Sisilia Carlina. Terlahir dari keluarga yang sangat kaya dan anak satu-satunya dalam keluarga, membuat semua keinginanku selalu terpenuhi. Apapun yang aku minta, orang tuaku akan memberinya. Tentu hal itu membuat aku sangat bahagia. Apalagi, lingkungan juga sangat menghargai dan m
BERSAMBUNG BAB KE : 176CINTA YANG TAK PERNAH MATI 16+POV : SISILIA CARLINA Sejak saat itu hubunganku dengan Papa tidak pernah membaik. Aku begitu benci pada Papa. Ternyata kekayaan yang dia dapat selama ini dari hasil sebuah kezholiman. Walau Papa telah bersimpuh memohon maaf padaku, tapi aku tetap tidak bisa memaafkan Papa.Aku memilih kuliah di Ibu Kota, menjauh dari keluarga. Sejak saat itu, kesedihanlah yang menemani hari-hariku. Aku berusaha untuk melupakan semua, tapi tidak pernah bisa. Akhirnya aku putuskan untuk kuliah ke luar negeri, agar bisa melupakan semua yang telah terjadi. Aku berhasil menggapai cita-citaku sebagai seorang dokter, dokter ahli bedah. Namun, aku tidak pernah berhasil mengusir cinta di hatiku terhadap lelaki itu. Dialah lelaki pertama yang kucinta dan cinta itu masih utuh sampai sekarang. Tak satu pun lelaki yang bisa mengusir cinta itu dari hatiku. Sampai saat ini, usiaku telah menginjak tiga puluh dua tahun. Perawan tua, itu julukan yang tel
BAB KE : 177MERAJUT BAHAGIA DI SELA DUKA 16+POV : SISILIA CARLINA Semua dilakukan Papa demi menumpuk harta. Harta untuk anak cucunya. Tapi apakah akan mendapat kebahagiaan menumpuk harta dengan cara seperti itu?Mungkin dapat! Tapi kebahagiaan semu dan sementara, kebahagiaan yang tidak diberkahi. Kebahagiaan seperti ini tak akan bertahan lama. Belum lagi harta itu sampai ke tangan cucu Papa, semuanya telah berubah ... berubah dan berbuah penderitaan. Jangankan untuk mewariskan harta untuk cucunya, bahkan sampai saat ini, anak gadis semata wayangnya pun masih berstatus perawan tua. Siapakah cucu yang akan dia wariskan itu?Mungkin ini yang dinamakan karma ... entahlah!"Hufffffhhh!" Aku menarik napas panjang, kemudian menatap bayangan wajahku di dalam cermin. Mataku sayu menatap raut wajah yang telah menua untuk sebutan seorang gadis. Gadis yang lebih rela menerima gelar perawan tua karena tidak mampu mengusir rasa cinta. Cinta pertama!Aku coba menyisir rambut, ingin m
BAB : 178AIR MATA PENYESALAN POV : SISILIA CARLINA 16+"Kenapa Papa menangis?" tanyaku ketika melihat rembesan air menetes dari pelupuk matanya. Aku melihat mata Papa berkaca-kaca, padahal nasi yang pindah ke perut beliau belum seberapa. Bila sudah begini tak ada pilihan lain, selain menghentikan suapan nasi ke mulut beliau. Setelah itu aku akan berusaha menghiburnya dengan cerita-cerita yang seolah aku adalah orang yang bahagia. Hal seperti ini cukup sering terjadi. Sehingga aku punya cara tersendiri untuk mengatasinya, dengan cara pura-pura bahagia. "Papa jangan menangis," pintaku sambil meletakan piring di atas meja, lalu aku menyeka pipi beliau yang dialiri bening air mata. Ucapanku tidak membuat pelupuk mata Papa berhenti mengalirkan teres bening dari sana. Hatiku yang dari tadi sedang sedih, semakin sedih, apalagi ketika melihat guncangan di bahu Papa tanda beliau sedang terisak. Tapi, kali ini sulit rasanya aku untuk pura-pura bahagia demi Papa. Lidah ini terlal
BAB KE : 179SULIT UNTUK PURA-PURA BAHAGIA 16+POV : SISILIA CARLINA Ada rasa sesal di hatiku waktu itu, tapi semua telah terlambat. Mama telah tiada sementara Papa terbaring tanpa daya. Papa lumpuh, karena ada masalah dengan pembuluh darahnya, hal itu membuat Papa tidak bisa menggerakan hampir semua anggota tubuhnya. Hanya mata dan kepala saja yang dapat beliau gerakan, sementara anggota tubuhnya yang lain kaku. Aku tidak mau berlama-lama di kampung. Setelah menziarahi makam Mama dan makam Bik Surti, yang lebih dulu meninggalkan kami. Aku memutuskan kembali ke Ibu Kota. Di rumah sakit Ibu Kota, aku merawat Papa, hasilnya cuma mampu menggerakan sebagian kecil dari badan beliau, sementara sebagian besar anggota tubuh beliau masih lumpuh. Tapi aku sangat bersyukur, karena Papa tidak lagi harus terus menerus di tempat tidur. Sekarang sebagian waktu beliau telah bisa beliau habiskan di atas kursi roda. Sebenarnya waktu itu ada niat untuk mengabdi di rumah sakit kabupaten di da
BAB KE : 180KECERIAAN TERLIHAT KEMBALI 16+Kekacauan di Negara Ajarbaijing mulai mereda. Sebagian pejabat yang membantu presiden telah mengundurkan diri, dari menteri sampai kepala police. Bahkan presiden pun telah mengeluarkan pernyataan untuk mengundurkan diri dan dengan segera akan membubarkan kabinetnya. Pernyataan presiden tersebut membuat kemarahan rakyat mereda. Akhirnya keadaan pun dapat dikendalikan. Begitu juga dengan keadaan Faiz. Dia telah membaik. Ternyata luka tembak yang dia derita tidak mengenai jantung seperti perkiraan Dudun. Tentu, hal ini sangat membahagiakan mereka. Demi keamanan Faiz. Dudun dan Naufal memutuskan merawat Faiz di rumah. Keadaan Negara Ajarbaijing yang sedang kacau sangat menguntungkan bagi mereka. Kasus kejahatan Kelompok Sang Pengadil hilang tertelan kerusuhan. Inilah yang membuat Naufal berinisiatif merawat Faiz di rumahnya. "Semua mata dan telinga sekarang mengarah ke Istana dan gedung parlemen. Faiz akan luput dari perhatian, apalagi
BAB KE : 181DOKTER SOMBONG NAN ANGKUH 16+"Ya, sebenarnya kamu telah pulih, tapi kita harus tetap memerlukan dokter untuk memeriksa secara berkala. Jadi jangan kabur dulu dari sini, Bung!" Naufal ikut bergurau sambil menonjor lengan Faiz dengan tinjunya. Setelah tawa mereka reda, Naufal memberi tahu Faiz apa yang harus mereka perbuat ke depan untuk keamanan Faiz sendiri. Kini mereka berdiskusi bertiga. Naufal begitu yakin kasus Faiz akan hilang begitu saja. Tapi, andai memang tetap ada yang mengungkap, Naufal akan siap membela Faiz di pengadilan. Bahkan dia akan mengajak teman-teman pengacaranya yang lain. Tidak hanya itu, Naufal juga akan mengkoordinir wong cilik yang pernah ditolong kelompok Sang Pengadil. Menurut pemahaman Naufal, tidak salah minta pembelaan wong cilik, jika kita telah berkontribusi dalam meningkatkan taraf hidup mereka atau menolong mereka. Justru sangat memalukan, jika kita meminta pertolongan wong cilik untuk mendukung kita dengan janji-janji manis, tap
BAB KE : 182PERBEDAAN NASIB DUDUN DAN NAUFAL 16+Semua waktu di masa lalu Dudun, benar-benar dia curahkan untuk belajar dan bekerja. Cita-cita dan jenjang karier yang dia tempuh, benar-benar telah membuatnya lupa, untuk apa sebenarnya lelaki dan perempuan diciptakan Tuhan. Soal cinta?Jangan ditanya!Dudun bahkan tidak pernah tahu, seperti apa rasanya jatuh cinta.Aneh? Memang! Seperti itulah hidup yang dijalani Dudun selama ini. Keinginannya untuk menangkap pembunuh kedua orang tuanya, telah menenggelamkan Dudun dalam ambisi, sehingga hal apapun dia abaikan demi cita-citanya tersebut. Tidak hanya terhadap perempuan, bahkan sahabat kecilnya sendiri, seperti Faiz yang sama-sama mengalami nasib tragis dengannya, pun terabaikan. Sehingga komunikasinya dengan Faiz, putus sama sekali sejak mereka berpisah. Dorongan paman dan bibinya, agar Dudun menjadi police dan Naufal menjadi pengecara, benar-benar telah mengorbankan masa indah kanak-kanak mereka, bahkan masa remaja mereka ju