BAB KE : 93DILEMA CINTA SISILIA 16+Keberadaan motor ini luput dari perhatian Sisilia dan Faiz. Mungkin karena motor tersebut disembunyikan dan tertutup oleh semak-semak. Apalagi, Faiz dan Sisilia tidak berpikir kalau ada orang yang bersembunyi dekat pertigaan tersebut.Lelaki pengendara motor itu adalah Rudi, orang suruhan Karta Setiawan. Setelah mendapat perintah, dia segera ke kampung Galuh. Tidak sulit baginya untuk mengetahui keberadaan Sisilia.Setelah mengetahui keberadaan Sisilia. Rudi sengaja menunggunya di pertigaan, karena bisa di pastikan itulah jalan satu-satunya yang akan dilewati Sisilia ketika akan pulang.Perkiraan Rudi tidak meleset! Walau cukup lama menunggu di sana, tapi membuahkan hasil yang menggembirakan. Bahkan dia memiliki kesempatan emas untuk mengikuti Faiz.Tidak begitu lama menyusuri jalan perkebunan, Rudi telah bisa melihat motor Faiz yang berjalan di depannya. Kini, Rudi siap untuk menjalankan tugas berikutnya.Sementara itu, Faiz memperlambat laju
BAB KE : 94RENCANA LAIN KARTA SETIAWAN 16+Baru beberapa hari ini Sisilia merasa bahwa perjuangannya itu boleh dikatakan telah berhasil, Sisilia hanya tinggal menunggu momen yang tepat untuk mewujudkannya. Mewujudkan kebahagiaan yang dia impikan. Tapi kenapa tiba-tiba Papa menghancurkan impiannya itu? Memberengus kebahagiaan yang telah ada?"Apa salahnya kalau aku menyukainya, Pa?" tanya Sisilia setelah sesaat dia sempat menata hatinya."Mereka yang tinggal di kampung Galuh itu adalah orang-orang yang keras kepala. Papa tidak ingin kamu bergaul dengan orang keras kepala seperti mereka!" Suara Karta Setiawan agak ditekan. "Dari mana Papa tahu kalau mereka keras kepala? Aku sering ke sana, tidak hanya dengan keluarga Faiz, ada beberapa warga sana yang aku kenal. Mereka baik-baik semua," bantah Sisilia."Sebagai orang tua, tentu kami ingin memberikan yang terbaik untukmu, Nak. Begitupun dengan calon suami kamu nantinya. Kami khawatir kamu jatuh cinta pada Faiz. Kehidupannya seperti
BAB KE : 95KEMUNCULAN FAIZ YANG MENGANDUNG ANCAMAN16+Seperti apa pun kekayaan seseorang, dia tak akan pernah lepas dari masalah. Seperti itu pula yang dialami Karta Setiawan.Usahanya memang terus berkembang, bahkan saat ini dia akan membuka pabrik yang ke lima. Kesuksesan dalam bisnis bisa membuat dia berbangga diri.Namun, kebanggaan itu tidak lagi sempurna bila ingat sikap anaknya akhir-akhir ini. Sisilia putri semata wayangnya telah berubah. Telah berani menolak apa yang dia inginkan.Resah ....Belakangan ini rasa resah itu sering mengganggu diri Karta Setiawan. Resah akan masa depan anak gadisnya.Tujuannya mengumpulkan kekayaan dengan susah payah hanya semata-mata untuk menjamin kehidupan anak cucunya kelak. Untuk kebahagiaan keturunannya. Namun, mungkinkah Sisilia akan bahagia bila berjodoh dengan orang yang tidak selevel dengan mereka? Jelas cara dan gaya hidup setiap orang itu tidak sama. Berbeda sesuai dengan status sosial masing-masing. Bagaimana akan bahagia bila sep
BAB KE : 96NAMA FAIZ DALAM PERCAKAPAN KARTA SETIAWAN DAN ZULFA ADIATMA 16+Karta Setiawan diam sejenak, kemudian dia menjawab dengan anggukkan."Kita sama-sama repot mencari dalih waktu itu. Saya tidak ingin hal tersebut terjadi lagi. Kalau sahamnya Pak Karta serahkan begitu saja pada Azral, tentu akan menimbulkan tanda tanya dikalangan kuli tinta dan komisi anti rasuah. Bisa saja itu dianggap sebagai gratifikasi atau sogokan. Aroma korupsi jelas ada di sana! Jadi sebaiknya pemindahan saham tersebut atas nama jual beli saja," terang Zulfa Adiatma panjang lebar."Ya, tidak apa-apa ... dalam waktu dekat saya akan menyerahkan uang sebesar dua miliar pada Azral. Setelah itu saya akan membuat pengumuman, bahwa sebagian saham pabrik saya yang ke empat akan dijual. Kemudian Azral bertindak dengan cepat sebagai pembeli. Ini rencana yang sangat sempurna. Karena saya akan membuka pabrik yang ke lima. Tentu orang akan mengira saya membutuhkan modal untuk membangun pabrik baru." Karta Setiawa
BAB KE : 97KECEMASAN AZRAL 16+"Ya, Faiz!" Mata Karta Setiawan menatap dalam wajah Azral. Dia ingin mengetahui apakah Azral mengenal Faiz atau tidak.Mendapat tatapan seperti itu Azral semakin salah tingkah. Walau pertanyaan Karta Setiawan perihal Faiz, dapat sedikit melegakan hatinya. Dia berpikir mungkin bukan peristiwa di gubuk yang menyebabkan Sisilia berubah, tapi karena ada orang ketiga di antara mereka. Namun, rasa was-was tetap masih bercokol di hati Azral, ditambah dengan rasa cemburu yang tiba-tiba muncul.Tadi ketika bapaknya mengalihkan pembicaraan tentang Sisilia, hati Azral mulai cemas. Walau berada bersama bapaknya dalam menghadapi papa Sisilia. Namun, kekhawatiran tetap menyelimuti hati remaja itu. Dia khawatir, Sisilia telah menceritakan apa yang terjadi di gubuk pada Kedua orang tuanya. Jika hal itu disampaikan Karta Setiawan sekarang, tentu dia merasa sangat malu sekali.Walau selama ini tidak ada perubahan dari Karta Setiawan dan Sekar Wulandari terhadap Azra
RENCANA PEMBUNUHAN FAIZ 16+Andai kata Sisilia tidak berjodoh dengan Azral, bukan masalah bagi Zulfa Adiatma. Soal cinta bagi anaknya bukan sesuatu yang rumit. Zulfa Adiatma yakin mampu untuk menasehati anaknya agar mau melupakan Sisilia. "Masalah bukan di sana, Pak! Apapun yang terjadi saya tidak akan membiarkan Sisilia berhubungan dengan Faiz. Karena Faiz ini adalah anaknya Thoriq!"Rupanya apa yang disampaikan Karta Setiawan tidak ada kaitannya dengan Azral, tapi justru kalimat yang keluar dari mulut sahabatnya itu membuat wajah Zulfa Adiatma berubah drastis. "Thoriq?!"Seketika wajah Zulfa Adiatma memucat, matanya terbelalak dengan alis hampir bertaut. Suaranya terdengar lirih ketika menyebut nama itu. Karta Setiawan hanya mengangguk ... lemah.Hening sesaat."Dari mana Pak Karta mengetahui kalau dia anaknya Thoriq, dan bagaimana hubungannya dengan Sisilia?" tanya Zulfa Adiatma pelan, setelah berapa menit mereka hanya saling diam."Saya memerintahkan salah satu anak buah saya u
BAB KE : 99BERUSAHA UNTUK TIDAK JATUH CINTA 16+Ujian akhir telah berlalu, kini tinggal menunggu pengumuman kelulusan. Masa-masa seperti ini biasanya digunakan oleh para siswa dan siswi untuk bermain. Melepaskan segala rutinitas dari belajar.Begitupun dengan Faiz dan Sisilia. Mereka tidak lagi belajar bersama, karena tidak ada lagi tugas dari guru yang harus mereka selesaikan, bahkan tidak ada pelajaran sekolah yang harus mereka bahas.Tapi bagi Faiz, belajar itu adalah kebutuhan. Disaat sekolah libur, dia menghabiskan waktu di padepokkan. Menimba ilmu dari Buya Heru.Lain lagi dengan Sisilia. Dia tetap rutin berkunjung ke rumah Faiz.Masih seperti dulu, dalam satu minggu Sisilia bisa berkunjung tiga bahkan sampai empat kali.Cuma waktu berkunjungnya saja yang berbeda. Biasanya setelah pulang sekolah Sisilia baru bertandang ke rumah Faiz, tapi saat ini terkadang belum jam sembilan pagi dia telah berada di sana. Biasanya sehabis Zuhur baru dia pulang, karena Faiz juga harus ke padep
FAIZ DAN SISILIA DIMATA-MATAI RUDI 16+Sayangnya, pertanyaan Sisilia ditanggapi dengan diam oleh Faiz. Lelaki itu seakan enggan untuk mengiak bibir. Memang Sisilia gadis yang berani, cerdas dan sedikit ceplas-ceplos, tapi menghadapi sikap Faiz yang seperti ini membuat dia juga kehilangan kata-kata.Dia seakan tidak memiliki cara untuk mengorek isi hati Faiz. Lelaki yang disukainya itu terlalu rapi dalam menjaga isi hati."Kalau aku, sih, pernah merasa senang pada seseorang. Aku rasa aku sangat mencintainya. Bahkan saking aku mencintainya, aku tidak ingin berpisah dengan dia ...." Sisilia sengaja menghentikan kata-katanya, dan melirik ke arah Faiz. Ingin tahu bagaimana reaksi cowok itu.Namun, tidak ada reaksi dari Faiz. Mulut lelaki itu masih tetap terkunci, bahkan raut wajahnya terlihat datar. Sikap Faiz ini benar-benar membuat Sisilia geregetan. Bagaimana tidak geregetan? Sisilia telah berusaha menebalkan muka untuk menceritakan isi hatinya. Namun, tanggapan Faiz sangat mengecew