Kenzie meradang mengetahui Kanaya berhasil kembali pada Leon. Dari Kanada, ia langsung melakukan penerbangan menuju Indonesia. Tidak peduli sang kakek melarangnya."Brengsek, beraninya kamu, Nada," umpat Kenzie saat sudah berada di dalam mobil menuju rumah pribadinya.Sang supir sampai tidak berani menoleh ke belakang. Ia paham betul jika tuannya sedang menghadapi masalah. Bisa-bisa semua orang dijadikan samsaknya."Bimo, kau cepatlah kemudikan mobilnya. Atau saya patahkan tangan kau itu!" sentak Kenzie, merasa tak sabar ingin segera tiba di rumahnya."I-iya, Tuan," jawab Bimo gugup. Tubuh sang supir pun nampak bergetar karena rasa takut akan murka pria arogan itu.Hingga tak lama kemudian, mereka tiba juga di kediaman Kenzie. Tanpa banyak kata, Kenzie lekas keluar dan berjalan cepat masuk ke dalam rumah."Tuan Kenzie, apa kabar?" tanya Wati yang masih betah bekerja di rumah itu."Hmm." Kenzie hanya menggeram saja menjawab pertanyaan sang pelayan. Pria berusia matang dan belum juga me
Fardan dan Ayunda baru saja sampai di rumah setelah makan malam di rumah Arga untuk merayakan kembalinya Kanaya, menyambut kepulangan Keanu dari rumah sakit juga perubahan status Keanu yang awalnya anak angkat Fardan kini menjadi anak kandung Leon.Pada akhirnya Keanu memaafkan Leon setelah permintaannya dipenuhi papa kandungnya tersebut. Keanu hanya menginginkan keluar secepatnya dari rumah sakit karena merasa bosan harus berbaring seharian di sana. Setelah Leon bernegosiasi, Dokter pun mengijinkan dengan syarat Keanu tetap harus banyak istirahat, jangan dulu beraktivitas dan harus rutin kontrol."Senang banget kayaknya kamu, Mas, liat Kanaya balik lagi," ujar Ayunda saat melihat sang suami sedang tersenyum melihat foto-foto yang diunggah Kanaya di akun sosial media."Ya senang lah," sahut Fardan jujur.Ayunda mengepalkan tangan. Rasa khawatir juga cemburu bercampur aduk dalam hatinya. Masih segar dalam ingatan waktu Fardan bertanya dan mencari Kanaya setelah sembuh dari amnesia bak
Atas desakan semua anggota keluarga Leon, akhirnya Kanaya menyerah mengikuti keinginan mereka untuk mengadakan acara resepsi pernikahannya dengan Leon walaupun kekhawatiran masih menyelimuti hati. Dia sangat-sangat yakin jika sang kakak kandung akan mengacaukan semuanya mengingat betapa bencinya Kenzie terhadap keluarga Arga.Entah apa yang mendasari Kenzie membenci Arga, Kanaya hanya diberitahu tentang bukti-bukti kejahatan Arga. Namun, kejahatan terhadap siapa, dia tidak tahu.Arga dan Rossa berkata pernikahan Leon dan Kanaya harus dipublikasikan untuk memperjelas status Leon yang sudah berkeluarga sekaligus mengumumkan Keanu sebagai anak kandung pasangan tersebut.Keanu juga sempat menolak niat oma dan opanya tersebut. Dia takut hal itu akan membuka aib kedua orang tuanya sebab Kanaya hamil di luar nikah. Namun, baik Arga juga Rossa tidak terlalu memusingkan hal tersebut. Tutup mata dan telingamu dari berita-berita miring tentang kalian, begitu pesan dua orang tua di keluarga Leon.
Beberapa jam sebelum akad nikah berlangsung.Kanaya, Leon juga semua keluarga besarnya menginap di hotel tempat acara pernikahan dilangsungkan. Leon sudah membooking semua kamar di hotel tersebut untuk kerabat juga rekan bisnisnya yang datang dari luar kota dan luar negeri.Semua wajah tampak bergembira menyambut acara tersebut, terkecuali Kanaya. Kegundahan hatinya semakin menjadi, tapi ditutupi dengan senyuman. Tidak ada seorangpun yang tahu jika sang calon mempelai wanita sedang menyimpan sejuta kegelisahan."Lesu amat Mbak. Kurang tidur, ya," tanya MUA yang sudah bersiap merias Kanaya. Yang ditanya hanya mengulas senyum tipis."Pasti gugup gara-gara mau jadi pengantin. Udah biasa, sih, itu. Semua klien yang saya tangani kayak Mbak gini."MUA tersebut terus saja berceloteh sambil sesekali ditimpali asistennya. Kanaya berpikir mungkin ini cara mereka supaya tidak ada kecanggungan.Sementara itu di ballroom hotel, tempat akan diadakannya akad nikah juga resepsi, semua persiapan sudah
Arga mengerutkan kening. Dia tidak kenal siapa itu kenzie. Baru kali ini dia mendengar dan melihat seorang Kenize yang mengaku kakak kandung dari putri angkatnya, Kanaya.Sementara itu Fardan segera bertindak cepat. Dia mengeluarkan para wartawan yang sedang meliput acara pernikahan tersebut. Rekaman yang sebelumnya sempat mereka ambil, diminta untuk segera dihapus. Jika sampai tersebar satu detik saja, maka tak segan-segan dia akan melakukan tindakan keras.Fardan yakin, kedatangan Kenzie ini sudah direncanakan. Namun, apa maksud dibalik itu, dia juga belum tahu."Damian Marley? Siapa dia? Saya nggak kenal?" Arga berteriak menangggapi ucapan kenzie."Jangan pura-pura lupa Tuan Arga. Anda yang sudah membuat kedua orang tua saya meninggal dalam kecelakaan," ungkap Kenzie mengetatkan rahang.Sontak semua orang saling berpandangan mempertanyakan hal yang baru saja mereka dengar. Keriuhan kembali terjadi di ballroom tersebut.Kenzie menekan alat komunikasi yang terpasang di telinganya kemu
Acara pernikahan Leon Kanaya berakhir tragis. Leon dan Fardan babak belur dihajar anak buah Kenzie. Kanaya, Keanu juga Arga dibawa paksa ke kediaman Kenzie."Lepaskan Papa Arga, Kak. Nay yakin Papa nggak bersalah," seru Kanaya melihat Arga diikat tangannya kemudian dimasukkan dengan kasar ke dalam mobil."Diam kau, Nada, sebelum habis kesabaranku! Sudah cukup kau kukasih waktu untuk bertemu laki-laki sialan itu. Sekarang saatnya kau kembali ke tempat asalmu dan aku masih berbaik hati dengan membawa serta anakmu," sergah Kenzie mengetatkan rahang."Lebih baik kau ikuti perintahku kalau mau laki-laki itu selamat." Kenzie menyeringai setelah memberi ancaman pada adiknya."Kenapa Kakak jadi kejam begini?" Bola mata Kanaya berkaca-kaca."Kamu nggak tau 'kan bagaimana rasanya harus berjuang bertahan hidup sejak kecil karena harus terpisah dari Mama Papa?""Nay juga terpisah dari Mama Papa, Kak," sanggah Kanaya sambil menahan sesak yang kini menghimpit jalan pernafasannya."Tapi kamu masih b
Sepeninggal Arga, Kanaya dan Keanu yang dibawa Kenzie, para tamu undangan dibuat kebingungan dan bertanya-tanya tentang kebenaran berita yang diungkapkan Kenzie. Mereka membentuk beberapa kelompok dan mulai menggunjing.Tak mau telinganya semakin panas dan mamanya menangis terus menerus, Leon memanggil pihak keamanan untuk membubarkan para tamu yang masih asyik bergosip di setiap sudut ballroom. Dia tak peduli mereka mau ngomong apa, yang jelas kewarasan Rossa jauh lebih penting.Leon membawa pulang Rossa dengan hati hancur. Kanaya sekali lagi harus terpisah dengan dirinya setelah beberapa minggu mereka bersama. Kini mereka sedang berkumpul di ruang keluarga bersama Fardan juga Ayunda sambil mengobati luka-luka yang dialami dua anak lelaki Arga. "Mama kenal nggak sama Damian Marley?" tanya Leon dengan rasa penasaran tingkat tinggi. Rossa sudah sedikit tenang makanya Leon berani bertanya."Kenal, dia teman papamu sejak kuliah dan meninggal karena kecelakaan mobil. Seingat Mama, istri
Leon dan Fardan saling pandang ketika Kenzie menyebutkan nama Ferdian. Sorot penuh tanya terpancar jelas dari keduanya."Ferdian? Apa hubungannya dia dengan kecelakaan Papa?" Fardan yang pertama menyuarakan keheranannya."Kalian jawab saja pertanyaanku yang tadi," desak Kenzie. Apa yang akan dia jelaskan nanti tergantung jawaban dua pria yang duduk di depannya ini.Leon mendengkus kasar, dalam hatinya mengumpati Kenzie yang bersikap arogan tanpa menyadari jika dulu dirinya juga sering bertingkah menyebalkan di mata orang lain."Ferdian rekan bisnis Leon. Perusahaan mereka bergerak di bidang yang sama," jawab Fardan. Lelaki ini masih bisa bersikap sabar menghadapi Kenzie."Dari mana dia mendapat perusahaan itu? Hasil lelang, akuisisi atau apa?" Kembali Kenzie bertanya."Dia meneruskan usaha orang tuanya." Kali ini Leon yang menjawab.Kenzie membenahi posisi duduknya. Jawaban Leon membuat dia yakin bahwa misteri perusahaan papanya akan segera terbongkar. "Siapa namanya? Pasti usianya ng
"Kamu serius?" Leon menatap anaknya penuh selidik. Begitupun dengan Kanaya yang duduk di sebelahnya.Keanu mengangguk. Beberapa saat yang lalu, setelah mengantar Audy pulang, Keanu memberitahukan niatnya pada Leon juga Kanaya untuk melamar tunangannya. Sebenarnya, ketika mengatakan hal tersebut pada Audy, dia belum bicara dengan dua orang tuanya itu."Mama pikir kamu mau nunggu usia kalian matang dulu baru menikah," ujar Kanaya."Memangnya umur 24 masih terbilang muda untuk menikah, Ma?" Keanu menatap penuh tanya mamanya."Nggak, sih, udah cukup malah. Cuma 'kan yang Mama tau, biasanya para artis itu suka nunda-nunda buat nikah muda. Mereka lebih memilih mengembangkan karier dulu, baru memikirkan kehidupan pribadinya.""Itu 'kan orang lain, Kean nggak ada pikiran begitu. Kalo udah ada gadis yang cocok dan sepemikiran, ngapain ditunda-tunda? Kalo dia kabur karena kelamaan nunggu, bisa-bisa Kean yang gigit jari.""Betul itu, Papa setuju. Jangan lepas gadis yang sudah cocok dengan hatimu
Rasa tak percaya menyelimuti hati Audy saat laki-laki yang duduk di depannya itu mengucapkan kata-kata yang tak pernah ada dalam pikirannya, dan dia bingung harus menjawab apa. Karena dia sendiri belum tahu dengan perasaannya pada Keanu. Memang, selama bersama laki-laki itu, Audy merasakan kenyamanan dan dia juga merasa terlindungi. "Aku tau mungkin ini terlalu mendadak, dan kamu nggak harus menjawabnya sekarang. Kamu bisa memikirkannya lebih dulu. Cuma satu yang pasti, aku nggak main-main dengan apa yang aku katakan barusan," ucap Keanu sambil menatap Audy yang terdiam di tempat.Audy mengerjapkan mata, lalu berkata, "Mmm ... Iya, ini memang terlalu mendadak. Aku butuh waktu buat berpikir.""Oke, tapi jangan terlalu lama," sahut Keanu tersenyum tipis.Audy mengangguk. "Dan cincin ini, sebaiknya kamu simpen dulu. Aku belum pantas untuk menerimanya.""Kenapa?""Di antara kita belum ada ikatan yang pasti. Sebaiknya nanti aja kalo aku udah kasih jawaban.""Baiklah," sahut Keanu memasukk
Audy menarik tubuh Shela sekuat tenaga supaya terlepas dari Keanu yang juga sedang berusaha melepaskan kaitan tangan yang melingkar di pinggang."Aww ...!" jerit Shela terpekik saat dirinya jatuh ke belakang dengan pantat menyentuh lantai lebih dulu. Rupanya Audy dan Keanu berhasi melepaskan jeratan gadis ber-make up tebal itu."Masih punya nyali kamu buat bikin masalah sama aku?" Keanu menatap nyalang gadis yang kini sedang meringis sambil mengusap-usap bagian belakang tubuhnya, tapi masih dalam posisi terduduk di lantai.Shela mendongak demi melihat Keanu. "Jahat kamu, Kean! Gara-gara penolakan kamu di setiap produksi film yang aku terlibat di dalamnya, sekarang aku nggak pernah mendapat tawaran apapun. Bahkan untuk iklan atau sinetron sekalipun."Nasib Shela di dunia hiburan memang kurang beruntung. Setelah permasalahannya dengan Keanu mencuat, jarang ada yang mau memakai lagi dirinya sebagai pemeran dalam setiap produksi film, entah itu sebagai pemeran utama, pendamping atau figur
"Audy!"Gadis bersanggul itu menoleh ke asal suara saat mendengar ada yang memanggil namanya. Keningnya berkerut dalam ketika melihat laki-laki yang kini menjadi teman akrabnya tetapi jarang bertemu itu berjalan mendekat sambil menjinjing paper bag di tangan."Rapi amat. Nggak syuting?" tanya Audy pada lelaki yang memakai kaos putih dipadukan dengan jas semi formal berwarna abu-abu gelap tersebut setelah berdiri di sampingnya."Nggak, lagi libur. Barusan habis meeting di resto depan, terus mampir ke sini soalnya inget sekarang jadwal kamu latihan," jawab Keanu melebarkan senyum, "udah beres?" sambungnya."Belum, masih ada satu jam lagi. Ini lagi istirahat.""Kebetulan. Ini, aku bawain desert." Keanu menyodorkan paper bag berukuran besar tersebut."Bagas nggak ikut?" tanya Audy sambil mengambil paper bag dari tangan Keanu."Bagas ke panti sama Oma dan Opa."Audy melihat isi dari paper bag. "Banyak amat," cetusnya, kemudian beralih menatap Keanu."Sekalian buat yang lain."Audy mengang
Barata berdiri tegak sambil berkacak pinggang di hadapan Bella dan papa Jonathan yang duduk di kursi taman restoran. Para pengunjung restoran sudah kembali ke tempat duduk mereka masing-masing setelah Leon turun tangan mencegah Barata bertindak lebih jauh lagi. Leon juga Keanu masih berada di tempat itu, sementara yang lain sudah diminta untuk pulang lebih dahulu.Laki-laki berpakaian kasual itu mengusap wajahnya sambil membuang nafas kasar. Sesekali matanya melirik Audy yang berdiri tak jauh di sisi kanan."Inilah kelakuan perempuan yang kamu akui sebagai mama itu, Sayang. Seumur pernikahan kami, dia berselingkuh dengan laki-laki ini hingga menghasilkan anak."Semua yang ada di sekitar Barata terkejut, terkecuali Leon, karena dia sudah tahu akan cerita itu, hanya belum tahu saja siapa laki-lakinya."Shela anakmu, Mas!" seru Bella sambil melihat Barata dengan mata melotot."Kamu yakin? Karena aku merasa gak yakin," sahut Barata sinis, tapi tetap tenang.Hati laki-laki itu sudah terlan
Audy memunguti pecahan gelas yang berserakan di lantai dengan tangan bergetar. Mendengar penuturan Keanu pada Kanaya membuat dia merasa malu pada kedua orang tua Keanu yang sudah banyak membantunya."Audy?" Keanu muncul dari ambang pintu, dan itu membuat konsentrasi Audy buyar "Aww ...!" pekik Audy saat tak sengaja jarinya tertusuk pecahan gelas yang runcing.Bergegas Keanu menghampiri gadis tersebut lalu menarik tangannya. "Biarin Bibi aja yang bersihin pecahannya," ucap Keanu sambil membawa Audy menuju kursi tempat dia duduk sebelumnya."Coba liat, mana yang luka?" Keanu menadahkan tangan. Bagai terhipnotis, Audy menunjukkan satu jarinya yang tertusuk pecahan gelas.Keanu meraih tangan Audy lalu memijit bagian jarinya yang terluka hingga mengeluarkan darah. Setelah itu, pemuda berkaos putih tersebut menghisap darah yang keluar kemudian meludahkannya di tanah yang berumput.Diperlakukan seperti itu membuat tubuh Audy membeku, tapi detak jantungnya berdegup tak karuan. Dia hanya mamp
Melihat foto-foto yang Jonathan tunjukkan di salah satu akun sosial media, membuat Keanu dan Bagas tahu jika Shela yang nekat menjebak Keanu adalah adiknya Audy. Keduanya saling tatap tak percaya mengingat bagaimana sikap Audy sebagai kakaknya.Saat sedang fokus dengan ponsel Jonathan, Keanu melihat pergerakan temannya tersebut yang beranjak dari kursinya lalu berjalan menjauhi meja mereka. "Jo, mau ke mana lo?" tanya Keanu heran.Jonathan tidak menjawab. Dia terus melangkah dengan nafas memburu dan tangan terkepal menuju sepasang laki-laki dan perempuan yang kini sudah duduk saling berhadapan di pojok cafe. Suara hentakan kakinya terdengar kencang karena dibarengi amarah.Penasaran temannya itu mau pergi ke mana, Keanu mengikuti arah langkah Jonathan. Bagas tetap duduk menunggu walau dalam hatinya ingin tahu juga."Jadi begini yang kalian lakukan di belakang pasangan kalian masing-masing?"Ucapan Jonathan tersebut spontan membuat dua manusia dewasa yang saling berpegangan tangan itu
Keanu dan Bagas tidak menyangka jika Shela nekat melakukan hal yang sangat menjijikkan demi mendongkrak popularitasnya. Kini nama Shela sudah masuk dalam daftar hitam di agenda Bagas. Jika ada nama gadis itu dalam urutan daftar pemain di sebuah produksi film atau apapun itu, maka Bagas secara otomatis akan menolaknya."Kamu inget nggak, Gas? Jonathan pernah bilang kalo adiknya Audy yang bernama Shela kuliah di kampus kesenian. Apa itu Shela yang sama yang sering ketemu sama kita, atau lain lagi?" ujar Keanu dalam perjalanan mereka pulang.Syuting hari ini batal secara mendadak, karena sang pemeran utama tidak mau Shela masih ada dalam daftar pemain film yang sedang dikerjakan. Lebih baik dia kehilangan uang puluhan atau ratusan juta daripada harus tercoreng nama baiknya karena keberadaan Shela, yang bisa jadi akan melakukan hal serupa di masa mendatang.Bagas mencoba mengingat sambil menyetir mobil. "Lupa-lupa inget," sahut Bagas setelah beberapa menit berpikir."Coba aja tanyain ke s
Perasaan Keanu sedikit tidak enak sejak keluar dari kantor Leon. Ada sesuatu yang mengganjal hatinya saat ini, tapi dia sendiri tidak tahu. Rasa malas pergi ke lokasi syuting menghinggapi dirinya. Namun, dia tetap memaksakan diri. Karena jika dirinya tidak hadir, maka jadwal syuting yang lain akan berantakan."Kenapa?" Bagas yang sudah hafal dengan sikap dan gerak-gerik Keanu sudah bisa membaca kegelisahan di wajah sang aktor.Keanu menghela nafas berat. "Nggak tau kenapa, perasaan males banget hari ini buat syuting.""Itu karena kamu terlalu banyak kegiatan, jadinya kurang istirahat. Bayangin aja, pagi ke kantor, siang dikit syuting, lalu malamnya kuliah. Walaupun dua kegiatan yang baru itu nggak tiap hari, tapi tetap aja kamu butuh libur."Keanu mulai bekerja sekaligus mempelajari manajemen perusahaan papanya sedikit demi sedikit, dia juga sudah mendaftarkan diri di universitas yang menerima kelas karyawan untuk jurusan bisnis manajemen.Awalnya, kedua orang tua Keanu mengira jika a