Share

BAB 51: Amarah Seorang Ayah

Sorot mata Brandon menegang ketika memperkirakan pintu, yang dimaksud Yunus, adalah pintu kamar hotel tempat ia dan Arini berada sekarang. Jantung berdebar luar biasa seakan menyumbat tenggorokan. Mulut mendadak kering. Keringat perlahan keluar dari sela pori-pori kening.

Arini yang melihat perubahan raut wajah Brandon ikut khawatir. Dia mengguncang lengannya dengan sorot mata penuh tanya.

“Kenapa?” tanyanya tanpa bersuara.

Kepala Brandon berputar pelan ke tempat Arini duduk. Dia mengerling ke arah pakaian yang tergeletak di lantai.

“Pakai baju lo sekarang,” bisiknya super pelan setelah menutup bagian bawah ponsel.

“Buka pintunya sekarang, Brandon!!” sergah Yunus dengan suara tertahan, “atau aku panggilkan petugas hotel untuk buka paksa pintu ini!”

Brandon tercekat. Tubuh gemetar mendengar kalimat terakhir yang dilontarkan Yunus barusan. Pria paruh baya itu ada di depan pintu kamar hotel sekarang. Kenapa ia bisa berada di sana? Jika ini adalah Mentawai atau Padang, Brandon pasti bisa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status