Share

BAB 48: Sebuah Kantong Misterius

Author: LeeNaGie
last update Last Updated: 2024-09-07 00:50:47

“Baju tidur, check. Baju jalan-jalan tiga hari, check. Odol, sampo, sikat gigi dan sabun, check.” Arini memperhatikan dan mencentang list keperluan selama tiga hari di Kuala Lumpur. Dia ingin memastikan tidak ada yang terlupakan.

“Udah lengkap semuanya, In. Tadi malam lo udah periksa semua loh,” kata Brandon memeluk Arini dari belakang. Dia melingkarkan tangan di depan perut yang ramping itu.

Perhatian Arini teralihkan ke arah perut yang dipegang Brandon. Jantung tiba-tiba berdebar mengingat sampai hari ini, ia masih belum datang bulan. Bagaimana jika dugaannya benar? Apakah ia harus pergi lagi dari kehidupan Brandon, agar pria itu tidak membatalkan rencana perjodohan tersebut?

Arini sudah bisa memprediksi apa yang akan dilakukan Brandon, andai dirinya benar-benar hamil. Pria itu pasti membatalkan perjodohan dan menikah dengannya. Kepala yang dihiasi rambut panjang itu menggeleng tegas, nyaris menabrak kepala yang ada di sampingnya.

Gue nggak boleh hamil! Apa kata Mama, Papa dan Tante
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Just For Fun, Gak Boleh Baper! (Trilogi Just, Seri-2)   BAB 49: Sisi Romantis Brandon

    Keinginan untuk membuka kotak misterius yang diberikan Lisa, terpaksa diurungkan. Brandon memutuskan beristirahat, setelah memasukkan kotak itu ke dalam lemari hotel. Sebisa mungkin ia harus menahan diri untuk tidak membukanya, karena rasa penasaran yang masih mendera.Tepat dua puluh menit sebelum waktu makan malam, Brandon sudah tiba di kamar Arini. Wajahnya tampak lesu ketika melihat perempuan itu masih belum mengenakan gaun yang khusus diberikan untuk malam istimewa ini.“Kok nggak pakai gaun yang gue kasih?” tanya Brandon tidak bisa menutupi raut kecewa.Arini mendesah pelan. “Kita cuma makan malam dan pergi ke Petronas Twins Tower, Bran. Buat apa pakai gaun segala?”Sebelumnya, Arini kebingungan ketika membuka dua kotak yang diberikan Brandon beberapa jam lalu. Kenapa pria itu membelikan gaun dan sepatu bermerk kepadanya? Terutama sekali, sudah berapa rupiah yang ia rogoh membeli itu semua?Brandon mendekat, kemudian meraih pinggang Arini ke depan. “Lo nggak lihat gue pakai apa

    Last Updated : 2024-09-07
  • Just For Fun, Gak Boleh Baper! (Trilogi Just, Seri-2)   BAB 50: Romantic Night

    Bibir Arini perlahan tertarik ke samping. Kepalanya mengangguk cepat seiringan dengan senyum yang melebar.“Gue mau jadi istri lo, Bran. Gue mau nikah sama lo.” Kalimat itu keluar dari sela bibir dengan mata berkaca-kaca.Brandon langsung berdiri, kemudian memasangkan kalung berliontin matahari tersebut di leher Arini. Tampak begitu cantik dan indah di leher jenjangnya. Kelegaan jelas terpancar di paras pria itu mendengar jawaban Arini.“I love you, In. Makasih udah mau jadi istri gue,” ucapnya menarik tubuh ramping itu dan menghujani wajah tirus tersebut dengan kecupan.Waktu makan malam sebentar lagi. Mereka harus turun ke restoran sekarang. Kedua sejoli itu saling bergandengan tangan melewati tahap demi tahap menuju tempat makan malam dengan wajah dihiasi senyum.Brandon menutup mata Arini ketika memasuki restoran hotel. Langkah kaki melangkah pelan menuju meja yang telah dipesan khusus untuk makan malam. Perlahan tangannya turun, sehingga netra cokelat lebar itu mengerjap.“Bran?”

    Last Updated : 2024-09-08
  • Just For Fun, Gak Boleh Baper! (Trilogi Just, Seri-2)   BAB 51: Amarah Seorang Ayah

    Sorot mata Brandon menegang ketika memperkirakan pintu, yang dimaksud Yunus, adalah pintu kamar hotel tempat ia dan Arini berada sekarang. Jantung berdebar luar biasa seakan menyumbat tenggorokan. Mulut mendadak kering. Keringat perlahan keluar dari sela pori-pori kening.Arini yang melihat perubahan raut wajah Brandon ikut khawatir. Dia mengguncang lengannya dengan sorot mata penuh tanya.“Kenapa?” tanyanya tanpa bersuara.Kepala Brandon berputar pelan ke tempat Arini duduk. Dia mengerling ke arah pakaian yang tergeletak di lantai.“Pakai baju lo sekarang,” bisiknya super pelan setelah menutup bagian bawah ponsel.“Buka pintunya sekarang, Brandon!!” sergah Yunus dengan suara tertahan, “atau aku panggilkan petugas hotel untuk buka paksa pintu ini!”Brandon tercekat. Tubuh gemetar mendengar kalimat terakhir yang dilontarkan Yunus barusan. Pria paruh baya itu ada di depan pintu kamar hotel sekarang. Kenapa ia bisa berada di sana? Jika ini adalah Mentawai atau Padang, Brandon pasti bisa

    Last Updated : 2024-09-10
  • Just For Fun, Gak Boleh Baper! (Trilogi Just, Seri-2)   BAB 52: Rasa Kecewa

    “Hubungi orang tuamu sekarang dan katakan kalian akan menikah besok. Selesai akad nikah, kalian bisa pergi dari rumah. Dan kamu, Ari,”—Yunus mengalihkan perhatian kepada Arini setelah mereka berkumpul lagi tadi malam,—“jangan pernah kembali lagi ke rumah. Kamu resmi aku coret dari daftar keluarga!”Kalimat terakhir yang didengarnya tadi malam, sangat menyakitkan. Arini tidak pernah menduga hasil perbuatan terlarangnya, malah berakibat fatal. Dia tidak hanya mendapatkan amarah dari sang Ayah, tapi juga kehilangan keluarganya.Bagaimanapun, inilah risiko yang harus dihadapi. Buah dari perbuatan sendiri. Belum lagi kemungkinan ada janin yang mengisi rahimnya sekarang. Apakah pernikahan bisa dilanjutkan jika ia mengandung buah cinta dengan Brandon?Tiba di Bukittinggi, Arini dan Brandon disambut haru oleh Asma, mama Arini. Wanita paruh baya itu belum mengetahui bagaimana suaminya bisa pulang membawa mereka berdua. Yunus hanya berpamitan dengan alasan ada keperluan, berkaitan dengan kegiat

    Last Updated : 2024-09-10
  • Just For Fun, Gak Boleh Baper! (Trilogi Just, Seri-2)   BAB 53: Positif atau Negatif?

    BrandonSengsara membawa nikmat. Apa yang dihadapi Brandon saat ini, seperti judul sinetron yang sempat hits di tahun 90an tersebut. Yang terjadi sekarang, tidak sepenuhnya buruk. Keinginan untuk mempersunting Arini, akhirnya terwujud. Meski wanita itu harus kehilangan keluarga setelah akad nikah dilaksanakan.Brandon menarik napas cemas ketika menanti kabar dari Arini. Sudah dua jam berlalu, belum ada berita dari wanita itu mengenai keadaannya. Apakah benar-benar hamil atau tidak? Jika hamil, tentu saja keinginannya untuk menikahi Arini harus ditunda terlebih dahulu hingga bayi itu lahir.Dia tidak lagi memikirkan bagaimana perjodohannya dengan Sheila. Brandon tidak bisa menikah, jika Arini benar-benar hamil. Toh andai Arini tidak hamil, bagaimana ia meneruskan perjodohan itu?“Persetan dengan Sheila. Persetan dengan Sandy Harun,” rutuknya kesal ketika berbaring di ranjang kamar hotel.Wajah Lisa menangis membayang di pelupuk mata. Brandon lupa akan ada hati yang terluka, bila perjod

    Last Updated : 2024-09-12
  • Just For Fun, Gak Boleh Baper! (Trilogi Just, Seri-2)   BAB 54: Akad dan Perpisahan

    Setelah memastikan Arini tidak hamil, Yunus langsung memanggil penghulu untuk menikahkannya di bawah tangan. Terlalu lama jika mengurus pernikahan secara hukum. Apalagi mereka tidak akan tinggal lebih dari satu hari di Bukittinggi. Bisa jadi gunjingan tetangga nanti.Lisa datang tepat dua jam sebelum akad nikah diselenggarakan. Dengan tergesa-gesa, wanita itu meletakkan koper kecil dan menyerahkan jas yang akan dikenakan Brandon untuk akad nikah. Beruntung Yunus telah memesankan kamar hotel, tepat di sebelah kamar yang ditempati Bran, sehingga tidak memakan banyak waktu.Wanita paruh baya itu dengan energi yang terasa penuh segera ke rumah keluarga Arini. Jarak antara hotel dan rumah itu juga tidak jauh, hanya memakan waktu sepuluh menit berjalan kaki. Tentu saja Lisa menggunakan ojek online. Tampak kelegaan di wajahnya ketika keinginan agar Arini dan Brandon menikah bisa diwujudkan dalam hitungan jam.Setidaknya, ia tidak lagi menanggung beban melihat mereka me

    Last Updated : 2024-09-13
  • Just For Fun, Gak Boleh Baper! (Trilogi Just, Seri-2)   BAB 55: Rencana Lisa yang Tak Terduga

    Arini kelelahan ketika tiba di Jakarta. Begitu sampai di apartemen Brandon, ia langsung ke kamar setelah berpamitan kepada Lisa, lalu berbaring di tempat tidur. Tidak hanya fisik yang lelah setelah pagi terbang dari Kuala Lumpur, memeriksakan kehamilan ke klinik sampai kembali lagi ke Jakarta dengan penerbangan terakhir. Namun, batinnya tidak kalah letih setelah dicoret dari list keluarga.“Arini tidur?” tanya Lisa melihat Brandon keluar lagi, setelah mengantarkan barang-barang ke dalam kamar.Brandon mengangguk dua kali seraya menutup pintu kamar. Dia ingin menanyakan sesuatu kepada sang ibu malam ini juga.“Mama mau tidur?” Brandon berbasa-basi terlebih dahulu, khawatir juga jika ibunya mengantuk. Malam ini, ia meminta Lisa menginap di apartemen.Perjuangan wanita paruh baya itu juga tidak main-main. Pagi sekali sudah mendatangi Georgio untuk mencari kebaya dan jas yang akan dikenakan Arini dan Brandon. Setelah mendapatkannya, ia langsung ke ba

    Last Updated : 2024-09-14
  • Just For Fun, Gak Boleh Baper! (Trilogi Just, Seri-2)   BAB 56: Semakin Menggila

    Sepasang netra cokelat mulai mengerjap ketika sinar mentari pagi merambat melalui sela tirai kamar. Tilikannya perlahan beranjak ke samping kanan, tempat seorang pria masih terlelap dengan nyaman. Tubuh ramping itu beringsut sedikit ke atas, agar kepala bisa sejajar dengan wajah yang damai dalam tidur.Tangannya naik melihat cincin pernikahan yang disematkan kemarin sore. Tidak bisa dipercaya, Arini resmi menjadi istri seorang Brandon Harun, sahabatnya sendiri. Orang yang selama ini tidak masuk dalam kriteria suami idaman, sebelum pernikahan pertamanya dilaksanakan.Senyum tergambar di paras tirus Arini ketika mengamati paras Brandon. Ternyata pria itu telah menjelma menjadi sosok laki-laki yang rupawan. Berbeda jauh dari pertama kali bertemu sewaktu SMA. ‘Si Kunyuk Dekil’ itulah julukan yang pernah disematkannya kepada Bran dulu.“Gue sumpahin pria kayak gitu dapat istri yang jauh dari kriteria cewek impiannya.”Sumpah serapah yan

    Last Updated : 2024-09-15

Latest chapter

  • Just For Fun, Gak Boleh Baper! (Trilogi Just, Seri-2)   SPECIAL CHAPTER: LISA - SANDY

    LISAAku menatap nanar sesosok tubuh yang kini terbaring lemah di tempat tidur ruangan ICU. Pria yang menjadi cinta dalam hidup dan ayah dari putraku tak sadarkan diri dua minggu belakangan. Mas Sandy pingsan setelah Bran menyerahkan bukti penggelapan dana yang melibatkan istri mudanya, Ayu.Kalian benar, selama enam tahun belakangan diri ini dimadu olehnya. Aku tak pernah mendunga sebelumnya Mas Sandy akan mengkhianati cinta kami dengan menikahi wanita lain yang usianya jauh lebih muda dariku, apalagi seusia dengan putra kami, Brandon.Jangan ditanya lagi betapa hancur hati ini saat tahu dia menikah lagi, tapi ternyata itu tak mampu membuatku membencinya. Rumah tangga yang kami bina selama dua puluh lima tahun dengan penuh cinta mampu membuatku memaafkannya. Ya, aku sangat mencintai pria itu.“Maafkan Mas, Lis. Mas sungguh tidak ingin mengkhianati cinta kita, tapi kejadian itu membuatnya hamil. Mas harus bertanggung jawab,” ucap Mas Sandy ketika aku tahu pengkhianatannya.Ayu, maduku

  • Just For Fun, Gak Boleh Baper! (Trilogi Just, Seri-2)   Extra Part 2: Kebahagiaan

    Beberapa bulan kemudianEnam pasang mata melihat sesosok bayi yang sedang tertidur pulas di dalam box yang kini berada di ruang tamu. Keenam orang itu mengelilingi dengan tatapan takjub ke arah Elfarehza, putra pertama Arini dan Brandon.“Aku pengin punya anak juga!” seru Siti sambil bertepuk sekali.“Nikah gih. Udah ada calonnya ini. Tunggu apa lagi?” ledek Edo yang berdiri di sebelah Widya.“Kalian jangan pacaran lama-lama. Buruan nikah,” cetus Arini semangat.Mereka berenam melihat ke arah Arini yang sedang bermain dengan Rezky, putra Moza. Batita itu sangat bahagia bisa bertemu lagi dengannya. Ternyata Arini tipe wanita yang dengan mudah mencuri perhatian anak-anak. Buktinya Rezky dan Farzan langsung lengket dengan perempuan itu.Keenam tamu tersebut mengambil duduk di tempat masing-masing, meninggalkan El—panggilan Elfarehza—yang masih tidur pulas di dalam box.“Bang Edo dan Widya kapan mau nikah?” tanya Arini menyipitkan mata ke arah mereka.Betul sekali, Edo dan Widya menjalin

  • Just For Fun, Gak Boleh Baper! (Trilogi Just, Seri-2)   Extra Part 1: Pernikahan Keysa

    Memasuki usia kandungan delapan bulan, Arini mulai diserang gangguan tidur. Posisi tidur terasa tidak nyaman membuatnya sebentar miring ke kiri dan sebentar ke kanan. Ketika telentang, ia kesulitan bernapas. Alhasil pagi ini ia masih mengantuk.Keinginan untuk tidur lagi setelah salat Subuh, tidak bisa terwujudkan. Empat jam lagi, ia akan berangkat ke pesta pernikahan Keysa. Artinya, ini adalah kesempatan Arini bertemu dengan produser idola. Siapa lagi jika bukan Raline Rahardian yang merupakan sahabat karib mantan atasannya tersebut.Keysa yang tidak tahu tentang kehamilan Arini malah memintanya menjadi pagar ayu dan mengirimkan kebaya lima hari lalu. Jelas saja kebaya tersebut tidak muat di tubuh Arini yang sudah melar. Belum lagi kandungan yang membesar. Alhasil, ia harus meminta bantuan Georgio untuk membuat ulang gaun yang sama.“Konyol nggak sih pagar ayu lagi hamil?” celetuk Arini merasa aneh saat Keysa kekeh memintanya jadi pagar ayu, meski sudah tahu ia sedang hamil.“Sekali-

  • Just For Fun, Gak Boleh Baper! (Trilogi Just, Seri-2)   BAB 100: Menuai Hasil Perbuatan Sendiri

    Pagi harinya, Arini terbangun dengan perasaan masih belum percaya kalau Brandon benar-benar ada di sampingnya. Pria itu tidur dengan rambut gondrong yang tidak diikat. Ternyata apa yang terjadi tadi malam bukanlah mimpi.Arini juga ingat bagaimana mereka melepas kerinduan tadi malam sampai bercinta di kamar mantan pacar Brandon. Jika diingat-ingat malu juga melakukannya di sana. Namun, tiga bulan sepi yang dilalui tidak mengizinkan mereka menunggu sampai tiba di apartemen.Mereka mengisi malam dengan berbagi cerita, termasuk bagaimana Brandon bisa tahu kalau Arini ada di rumah Moza. Barulah Arini tahu, kalau pria itu pernah melihat postingan Moza dan mendengar suaranya ketika menelepon.“Ibu hamil yang gue lihat di Teras Kota, anak kecil usia tiga tahunan, suara Moza waktu gue telepon lo sampai postingan foto hasil USG di IG Moza. Semuanya tuntun gue sampai temukan tempat lo sembunyi, In,” papar Brandon tadi malam.Selesai mandi, Arini dan Brandon langsung pamitan kepada Moza dan Suke

  • Just For Fun, Gak Boleh Baper! (Trilogi Just, Seri-2)   BAB 99: Mengetahui Kebenaran

    AriniArini tenggelam dalam pikiran sendiri. Dia masih ingat dengan pertemuan yang tidak disengaja tadi siang. Pria itu pasti Brandon, ia tidak mungkin salah mengenali suaminya sendiri. Meski penampilan orang tersebut berbeda dari biasa, tapi Arini yakin kalau sosok yang dilihat tadi adalah Brandon.Hatinya remuk menyaksikan kebahagiaan yang terpampang nyata. Sheila tersenyum lebar, begitu juga Brandon. Mereka tampak seperti pasangan suami istri yang bahagia dan saling mencintai. Apakah itu berarti Brandon sudah benar-benar melupakannya?“Lo harus pastikan dulu, Rin. Jangan berpikiran macam-macam sebelum semuanya jelas.” Begitu kata Moza beberapa jam lalu.“Gimana kalau mereka beneran jatuh cinta, Moz?”“Ya itu risiko. Lo yang biarkan mereka nikah dengan alasan kasihan sama Tante Lisa. Sekarang hadapi, jangan lari,” tegasnya sambil memegang bahu Arini yang rapuh. “Pilihannya ada dua. Tetap berada di samping Brandon apapun yang terjadi atau lo boleh balik lagi ke sini. Gue dengan senan

  • Just For Fun, Gak Boleh Baper! (Trilogi Just, Seri-2)   BAB 98: Petunjuk-petunjuk yang Diabaikan

    BrandonBrandon termenung sepanjang perjalanan kembali ke Jakarta. Entah kenapa, ia terus memikirkan ibu hamil yang dilihat bersama dengan anak kecil tadi. Jelas-jelas itu bukan Arini. Jika benar, siapa anak kecil itu?Dia tahu persis Arini tidak memiliki sanak saudara, apalagi kenalan yang tinggal di daerah itu. Dugaan tersebut langsung dienyahkan Brandon. Mungkin karena sangat merindukan istrinya, sehingga berpikir wanita tadi mirip dengan Arini.Mata sayu itu terpejam ketika kepala bersandar nyaman di kursi belakang kendaraan. Otak Brandon dipaksa berpikir keras di mana istrinya berada. Ke mana lagi ia harus mencari wanita itu? Dia bahkan meminta bantuan detektif swasta untuk mencari, tapi masih belum ada kabar sampai sekarang.Terlalu berisiko jika melaporkan kepada polisi, karena bisa menimbulkan kehebohan di media elektronik dan cetak. Yunus dan Asma akan tahu kalau Arini tidak bersama dengannya sekarang. Asma jelas belum tahu perihal kepergian Arini, karena tidak menghubungi Br

  • Just For Fun, Gak Boleh Baper! (Trilogi Just, Seri-2)   BAB 97: Hanya Ilusi?

    AriniTiga bulan kemudian.Pagi ini Arini terbangun dengan kehampaan di dalam diri. Tidak ada Brandon yang memeluk dan mengucapkan selamat pagi, juga memberi kecupan di kening seperti yang kerap dilakukannya. Brandon, barangkali lelaki itu sudah hidup bahagia dengan Sheila sekarang. Itulah yang ada di pikirannya.Sedetik kemudian Arini menepisnya. Dia percaya kalau Brandon tidak akan menjalankan peran sebagai suami sungguhan untuk Sheila. Ah, tiga bulan lamanya ia pergi meninggalkan sang suami. Mustahil jika pria itu tidak menyalurkan hasrat biologis yang kuat.Tubuh Arini tiba-tiba bergetar membayangkan semuanya. Jari-jarinya bergerak membelai perut yang sudah terlihat. Senyum dipaksa terbit di wajah yang sedikit berisi. Apapun yang terjadi, ia harus bertahan demi anak yang ada di dalam kandungan.“Kamu kangen sama Papi ya, Sayang?” bisiknya tadi pagi, “Mami juga kangen banget. Sabar ya. Nanti kalau udah lahir, kamu bisa ketemu sama Papi.”Begitulah Arini menghibur diri setiap pagi k

  • Just For Fun, Gak Boleh Baper! (Trilogi Just, Seri-2)   BAB 96: From Enemy to Best Friend

    AriniSepasang kelopak lebar mulai mengerjap. Perlahan dua manik cokelat mulai terlihat memancarkan kesedihan yang mendalam. Tangan ramping dihiasi kulit kuning langsat itu meraba ke sisi kiri tempat tidur yang kosong. Rasa rindu yang membelit beberapa hari ini sungguh sulit untuk diredam.“Gue kangen sama lo, Bran,” bisik Arini dengan mata berkaca-kaca.Dia mulai melow lagi saat ingat dengan suami tercinta. Apalagi hari ini adalah hari pernikahan Brandon dengan Sheila. Pandangan netranya beralih ke jam dinding yang berada di dinding atas meja rias kamar Moza. Pernikahan itu seharusnya diselenggarakan tiga jam lagi, tepat pukul 10.00.Mata Arini terpejam rapat saat terus berusaha menyabarkan hati dan menerima semua dengan lapang dada. Sementara ia tidak bisa kembali ke sisi Brandon sampai bayi yang dikandung lahir.“Rin.” Terdengar suara Moza diselingi ketukan pintu kamar.“Ya?” sahutnya berusaha bangkit.Kepala kembali berdenyut membuat tubuhnya enggan beranjak ke posisi duduk. Setia

  • Just For Fun, Gak Boleh Baper! (Trilogi Just, Seri-2)   BAB 95: Cinta yang Hilang

    BrandonTiga hari ini Brandon tidak henti mencari keberadaan Arini. Dia menghubungi Siti, Widya dan teman-teman yang lain, tapi tetap saja tidak ada yang tahu di mana wanita itu berada sekarang. Ingin menghubungi Asma di Bukittinggi, tapi diurungkan. Mustahil istrinya pulang ke sana setelah dibuang oleh keluarga sendiri.Rindu yang menggebu bercampur rasa takut membuat batin Brandon tidak tenang. Akhirnya, ia kehilangan lagi wanita yang sangat dicintai.“Lo udah janji nggak akan tinggalin gue, In,” desah Brandon di balik meja kerja.Sejak Arini pergi, semangat untuk bekerja menurun drastis. Gairah hidup seakan direnggut pergi bersama dengan wanita tersebut. Setiap malam ia selalu merindukan sang istri. Ah, lebih tepatnya di setiap aliran darahnya, ia rindu Arini. Detak jantung Brandon pun menyerukan namanya.“Pulang, In,” gumamnya penuh harap.Brandon mengambil ponselnya lagi dan mencoba menghubungi Arini, tapi hasilnya tetap nihil. Nomor sang istri masih belum aktif. Dia mengirimkan

DMCA.com Protection Status