Home / Urban / Jurnal Sang Dokter / BAB 30 Karma Penyuka Sesama Jenis

Share

BAB 30 Karma Penyuka Sesama Jenis

last update Last Updated: 2023-08-18 08:42:49
Karma Penyuka Sesama Jenis

Romansa berjalan santai di lorong rumah sakit, ini pertama kalinya dia keluar dari ruang perawatan dengan perasaan berani. Beberapa perawat menyapanya, dengan santun dan hormat. Romansa membalas sapaan itu juga dengan senyum.

Romansa melihat bunga bunga indah tumbuh di taman, dia menghentikan langkahnya, merentangkan tangan, lalu menghirup udara pagi yang segar.

Dari jauh terlihat Rey mengarahkan matanya pada Romansa. Sekali lihat dia mulai merasakan sebuah perasaan unik yang dikenali dengan rasa penasaran. Dia mengamati Romansa, dengan sangat teliti. Wanita yang begitu cantik, dengan rambut indah yang terurai, Rey menebak mungkin usianya mendekati tiga puluhan, sama seperti dirinya.

Rey terlihat melangkah maju, hendak mendekat ke arah Romansa, tanpa ragu sama sekali. Tiba tiba ada dua orang perawat yang menabrak langkahnya.

“Maaf, maaf,” ucap perawat itu.

“Oh iya tidak apa apa, saya yang tidak melihat,” ucap Rey seraya membantu mengambil beberapa file milik
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Jurnal Sang Dokter   BAB 31 Karma Penyuka Sesama Jenis Part 2

    Karma Penyuka Sesama Jenis Part 2Aku sudah duduk di ruang pemeriksaan, menunggu dua orang wanita itu masuk.“Selamat malam dok, maaf kami datang larut malam,” sapa salah satu wanita itu, mereka mulai duduk di dua kursi yang ada persis di hadapanku.“Nama saya Angela dan ini istri saya Feronika,” ucap wanita yang memperkenalkan dirinya sebagai Angela.Aku mengernyitkan dahi, berusaha memastikan apa yang baru saja aku dengar.“A-apa? istri?” tanyaku memastikan dengan wajah bingung.“Iya, kami pasangan yang sudah menikah resmi, kami juga membawa dokumen pernikahan,” ucap Angela seraya menyerahkan lembar bukti pernikahan yang dikeluarkan oleh salah satu negara yang melegalkan pernikahan sesama jenis. Bukti itu jelas dan resmi.Tiba tiba dadaku seperti dihantam benda keras, seketika sesak, bernafas pun mulai kepayahan. Aku melihat ke arah mereka, mengamati satu persatu. Dua wanita muda yang sangat cantik, modis, apa mereka benar benar melakukannya? Pernikahan sesama jenis? ini negara Timu

    Last Updated : 2023-08-19
  • Jurnal Sang Dokter   BAB 32 Karma Penyuka Sesama Jenis Part 3

    Karma Penyuka Sesama Jenis Part 3Mendengar hal itu, perawat Wiji terlihat mengerutkan dahi.“Baiklah, kita segera kembali ke ruangan saya, kita bicarakan masalah ini di sana, sepertinya ini membutuhkan diskusi panjang,” ucapku.Perawat Wiji terlihat membantu membersihkan perut Feronika yang penuh dengan gel menggunakan handuk hangat.“Silahkan turun,” ucap perawat Wiji. Dengan sigap Angela membantu Feronika turun dari tempat tidur tindakan.“Saya ke sana dulu,” ucapku yang kemudian segera keluar dari ruang tindakan setelah mencuci tangan.“Apa yang aku pikirkan? dia memang hamil, tapi itu adalah benih seorang pria, tidak mungkin benih dari sesama wanita. Apa aku sudah gila? pasti ada sesuatu yang tidak beres, ya, itu pasti,” ucapku seraya memukul pelan kepalaku sendiri.Aku duduk di dalam ruang pemeriksaan, menunggu kedatangan mereka, sepasang suami istri, wanita dengan wanita. Aku benar benar memiliki banyak sekali pertanyaan, sesak, berkumpul di kepala. Mereka harus memiliki jawab

    Last Updated : 2023-08-19
  • Jurnal Sang Dokter   BAB 33 Karma Penyuka Sesama Jenis Part 4

    Karma Penyuka Sesama Jenis Part 4“Saya tidak menemukan jawaban, apa kalian akan mempertahankan bayi ini?” tanyaku.“Ya, aku akan mempertahankan bayi ini, sangat ingin. Aku hanya ingin tahu mengapa aku bisa hamil, karna seperti yang dokter katakan, itu tidak mungkin dalam hubungan kami. Secara waras akupun meyakini itu,” ucap Feronika.“Kami berdua adalah orang yang berpendidikan, jadi kami bisa menerima semua teori yang menjadi segala kemungkinan. Kami masih bisa berpikir dengan jernih walaupun kami percaya dengan keajaiban, apalagi cinta, karna nyatanya saya dalam keadaan hamil saat ini,” ucap Feronika.Aku menangkap ada keseriusan dan kejujuran dari diri Feronika. Walaupun dia tidak terlalu dominan dalam hubungan yang mereka pilih, tapi Feronika memiliki keyakinan dan perasaan yang begitu kuat terhadap pasangannya.“Baiklah, sebaiknya kita bertemu lagi di waktu yang lain. Saya akan menemui kalian berdua di waktu yang berbeda,” ucapku berusaha mencari cara terbaik.“Kenapa harus beg

    Last Updated : 2023-08-19
  • Jurnal Sang Dokter   BAB 34 Karma Penyuka Sesama Jenis Part 5

    Karma Penyuka Sesama Jenis Part 5Feronika mulai bercerita, mengenai awal mula pertemuannya dengan Angela.Aku dan Angela adalah mahasiswa di salah satu universitas ternama di Eropa. Kami tinggal di sana, terbiasa dengan budaya di sana. Sejak awal aku memang memiliki ketertarikan pada wanita, bukan lawan jenis seperti halnya wanita normal.Aku tidak memiliki trauma apapun, hati dan pikiran ini memang tidak menyukai pria. Berbeda dengan Angela, dia menyukai wanita setelah trauma terdalam dengan seorang pria yang pernah menjadi kekasihnya. Trauma itu membuatnya membenci pria dan memutuskan untuk menyukai wanita, seperti dirinya.Angela adalah pribadi yang dominan, seperti seorang pria, dia tidak bisa menjadi pengikut dalam sebuah hubungan, karna perannya adalah pemimpin dan pencari jalan.Angela lebih tertarik padaku, dia merasa nyaman dan akhirnya kami berdua memutuskan untuk bersama. Setelah berpacaran dua tahun, kami memutuskan untuk menikah, resmi secara negara.Kami hidup bahagia,

    Last Updated : 2023-08-20
  • Jurnal Sang Dokter   BAB 35 Karma Penyuka Sesama Jenis Part 6

    Karma Penyuka Sesama Jenis Part 6Feronika keluar dari ruang pemeriksaan. Aku menangkap isyarat kekhawatiran yang tergambar jelas di wajahnya, dia benar benar mencintai pasangannya, takut jika terluka atau mendapati hal yang mungkin saja terjadi di luar pemahamannya. Dia bisa menerima semua teori ilmiah, dia memahaminya.Aku menghela nafas panjang, belum bisa menyimpulkan sesuatu, namun sudah mulai yakin dengan apa yang mulai aku pahami. Mungkin firasatku benar dan aku akan menemukan kebenaran itu esok hari, setelah bertemu dengan Angela, dia harus menjawab semuanya, misteri ini akan segera terpecahkan.***Esok harinya, sudah ada Angela di hadapanku, dengan tatapan penuh keyakinan dan ambisi besar bahwa dia juga akan menemukan jawaban. Dia pun sangat penasaran, dia yakin bahwa Feronika adalah pasangan yang setia.“Terimakasih sudah bersedia hadir, saya harap kau akan menjelaskan semuanya sebelum saya sampai pada kesimpulan akhir,” ucapku yang terdengar penuh dengan pengharapan.“Tent

    Last Updated : 2023-08-20
  • Jurnal Sang Dokter   BAB 36 Karma Penyuka Sesama Jenis Part 7 (Akhir)

    Karma Penyuka Sesama Jenis Part 7 (Akhir)Sesampainya di rumah, Feronika menyergapku, setengah jam setelah saya berhubungan dengan Alex. Aku tidak bisa menolak Feronika, sedikitpun. Aku berhubungan dengannya, dia seperti menyerangku tiba tiba, seperti sebuah kejutan dan itu hal yang biasa bagi kami, hanya saja aku tidak menyangka hari itu akan melakukannya, padahal aku baru saja berhubungan dengan Alex.Apalagi di bagian bawah ini masih sangat basah, aku masih merasakan cairan lengket dan hangat ada di sana. Aku meminum pil pencegah kehamilan setelah berhubungan dengan Alex dan itu selalu efektif, karna Alex tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi dan melakukan pencegahan apapun.Akuu melakukan hubungan dengan Feronika, seperti biasanya dan setelah itu aku mendapati Feronika hamil. Apa hal itu mungkin? seperti yang aku pikirkan? sungguh sangat mustahil.Angela menghentikan ceritanya, dia menatapku lekat lekat.“Apa itu mungkin terjadi?” tanya Angela dengan sangat serius. Dari matany

    Last Updated : 2023-08-21
  • Jurnal Sang Dokter   BAB 37 Petaka Masa Muda (Seks Bebas)

    Petaka Masa Muda (Seks Bebas)Rey terlihat mengamati buku besar rumah sakit yang berisi mengenai daftar semua pasien yang ada di rumah sakit jiwa Neverland. Nama yang cukup frontal untuk sebuah rumah sakit, berbeda, aneh, namun nama itu sudah dipakai sejak pertama didirikannya rumah sakit itu, dua puluh tahun yang lalu.Rey mendapat kesempatan membuka buku besar yang berisi informasi rahasia pasien, dia mengumpulkan data guna memenuhi kebutuhan tugas kuliahnya.“Ya, mereka semua adalah daftar pasien masuk, hingga saat ini,” gumam Rey.Simon yang juga sedang berada di ruangan yang sama terlihat mengamati Rey, lalu menghampirinya.“Ada apa? serius sekali,” tanya Simon seraya menepuk bahu Rey.“Kau lihat, ini adalah buku besar rumah sakit, isinya adalah data data pasien yang ada di rumah sakit jiwa neverland,” ucap Rey.“Neverand? Aneh sekali, pantas saja tidak ditulis di depan, hanya ada tulisan rumah sakit jiwa. Ini rumah sakit jiwa satu satunya di kota ini, jadi tanpa menyertakan nama

    Last Updated : 2023-08-21
  • Jurnal Sang Dokter   BAB 38 Petaka Masa Muda (Seks Bebas) Part 2

    Petaka Masa Muda (Seks Bebas) Part 2Romansa terdiam dengan dahi berkerut.“IUD di dalam rahim dan dia tidak tahu? benarkah?” ucap Romansa di dalam hatinya.“Ma-maaf, saya belum mengerti, apa maksud anda dengan IUD di dalam rahim dan anda mengatakan itu adalah misteri?” tanya Romansa.Mendengar hal itu, Reyna menarik nafas panjang.“Iya, misteri IUD di rahim saya, bahkan saya baru mengetahuinya empat puluh hari yang lalu, satu jam sebelum ibu saya meninggal,” ucap Reyna.“I-ibu anda baru saja meninggal? ma-maafkan saya, saya turut berduka cita,” ucap Romansa.“Iya, terima kasih,” ucap Reyna.“A-apa anda bersedia menceritakannya, saya benar benar tidak mengerti,” ucap Romansa.“Iya, saya akan menceritakannya, semuanya, sesuatu yang begitu saya sesalkan,” ucap Reyna.“Saya harap dokter bisa membantu saya,” lanjut Reyna.Reyna kembali menarik nafas panjang. Romansa terlihat sangat antusias, dia memperhatikan Reyna dengan seksama, siap mendengarkan sebuah cerita yang Romansa harap akan me

    Last Updated : 2023-08-21

Latest chapter

  • Jurnal Sang Dokter   BAB 57 Rahasia Terbesar Dokter Gede

    Rahasia Terbesar Dokter GedeDokter Gede dan perawat Dante terlihat berbicara cukup serius di lorong ruang perawatan VVIP.“Apa kau sudah menghapus semua data mengenai Romansa?” Tanya dokter Gede.“Sudah dok,” jawab perawat Dante.“Ya, jangan sampai ada orang lain yang tahu, apapun status mengenai dia, harus tetap tersimpan di Neverland selamanya,” ucap dokter Gede.“Ba-baik dok,” ucap perawat Dante.Dokter Gede terlihat menarik pikirannya ke belakang, ke satu waktu, menjadi titik mula Romansa berada di rumah sakit jiwa itu.Tiga tahun lalu, dokter Gede menemui dokter Arya, yang ternyata memiliki cerita di masa muda mereka.“Bawa dokter itu ke tempatmu, jangan sampai dia bicara lebih jauh dengan polisi,” ucap dokter Arya.“Aku sudah memperingatkanmu, jangan meneruskan bisnis itu, hentikan, kau dokter yang hebat, tidak perlu mengikuti jejak ayah dan kakekmu,” ucap dokter Gede. Mereka terlihat berbincang di sebuah ruangan, ruangan tertutup yang ada di kantor polisi.“Ya, kau tahu sendiri

  • Jurnal Sang Dokter   BAB 56 Down Syndrome Bukan Salah Mama Part 2

    Down Syndrome Bukan Salah Mama Part 2“Skrining untuk down syndrome sudah dapat dilakukan sejak usia kehamilan 11 hingga 14 minggu melalu pemeriksaan USG dan tes darah di trimester pertama. Atau bisa juga dilakukan antara usia 15 minggu dan 20 minggu dengan tes darah yang disebut dengan tes skrining multiple marker serum,” jawabku.“Namun tidak 100% tes ini memberikan hasil yang akurat. Uji diagnostikpun bisa dilakukan, seperti memeriksa biopsi vili korionik (sampel plasenta), amniocentensis (cairan ketuban), chordocentesis (darah tali pusat) saat bayi masih berada di dalam kandungan, namun tidak semudah seperti yang dibayangkan, semua itu memiliki risiko komplikasi yang jauh lebih besar, sehingga harus dipertimbangkan dengan matang untuk memilih melakukan pemeriksaan itu,” lanjutku.“Jika bukan karma, kenapa selalu ibu yang disalahkan ketika memiliki anak seperti itu,” ucapnya yang diiringi dengan derai air mata.Aku menggenggam tangannya semakin erat, berusaha memahami sesuatu yang b

  • Jurnal Sang Dokter   BAB 55 Down Syndrome Bukan Salah Mama

    Down Syndrome Bukan Salah MamaRomansa melihat semburat warna orens tergambar di sisi barat, matahari tenggelam yang begitu indah, terlihat sedikit samar. Dia memejamkan mata, membayangkan betapa indahnya matahari terbenam di pinggir pantai yang indah.“Aku sudah selesai dengan Savea, namun hatiku begitu bergetar, aku memikirkan Ibu Kayati, namun jariku sangat lelah dan sulit untuk digerakkan,” ucap Romansa di dalam hati seraya melihat ke arah jari jarinya yang begitu ingin sekali kembali mengetik.“Semoga kau dan anakmu selalu dalam kebahagiaan. Kau memutuskan untuk merawatnya sendiri, kau hebat, Tuhan akan mengasihimu,” ucap Romansa yang tanpa terasa butiran air mata menetes dengan begitu mudahnya.Tiba tiba dia mendengar suara pintu kamar diketuk, beberapa detik setelah itu terlihat perawat Nindi masuk.“Nona, ibu Erna berpesan untuk mengingatkan nona minum obat,” ucap perawat Nindi.“Iya perawat Nindi, terima kasih. Oh iya, apa bu Erna belum kembali? Apa dia cerita sedang ada keper

  • Jurnal Sang Dokter   BAB 54 Aku Bukan SALOME Part 3

    Aku Bukan SALOME Part 3Romansa terlihat menarik nafas panjang, dia tidak boleh menggantungkan sebuah cerita. Dia pernah berjuang hingga akhir untuk membantu seseorang menemukan keadilan. Romansa menguatkan hati untuk meneruskan tulisannya, karna saat itu dia juga berjuang sekuat tenaga demi mendapatkan keadilan untuk Savea.Cerita Savea selanjutnya.Aku memeluk Savea dengan pelukan yang penuh kasih. Aku mengasihaninya, gadis malang ini, yang direnggut kebahagiaannya dengan paksa, oleh orang orang dalam raga berpendidikan dan rupawan. Aku merasakan kesedihan juga perasaan itu.Kelaminnya dikoyak, namun dia tidak tahu, hanya rasa sakit dan perih yang dirasakannya. Kesakitan yang akhirnya menjadi perasaan trauma yang mendalam.“Tolong dok, tolong ambil bayi ini, bayi yang hidup di dalam tubuh saya,” ucapnya lirih. Aku semakin memeluknya erat, semakin erat, tidak semudah itu, bukan jalan yang terbaik.“Tolong, jangan begini, dokter janji, dokter akan menolongmu, sebisa mungkin,” ucapku pa

  • Jurnal Sang Dokter   BAB 53 Aku Bukan SALOME Part 2

    Aku Bukan SALOME Part 2Cukup lama aku dan perawat Wiji memberikan ruang untuk Savea, hingga akhirnya dia mulai tenang dan memutuskan untuk melanjutkan sesi konsultasi.“Apa tidak sebaiknya kau pulang dulu?” Tanyaku pada Savea.“Tidak dok, saya sudah lebih baik,” ucap Savea.“Kita bicara di sini? Tidak apa apa, tidak perlu di ruang pemeriksaan,” ucapku yang melihat Savea berusaha turun dari tempat tidur UGD.“Tidak apa apa?” Tanya Savea.“Ya, tentu saja,” ucapku yang kemudian mengambil kursi dan duduk di sebelahnya.“Apa walimu tidak ikut?” Tanyaku pada Savea. Mendengar pertanyaan itu dia hanya menggeleng.“Saya dari pulau lain, di kota ini untuk kuliah,” ucapnya.“Oh begitu ya, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kau selalu menyebutkan kata salome,” tanyaku.“Saya khawatir salah mengartikannya,” lanjutku.“Ya, sejak peristiwa itu, semua orang di kampus menyebut saya SALOME, sungguh sangat menyakitkan, saya bahkan berpikir untuk bunuh diri,” ucapnya.“Ada apa?” Tanyaku menelisik.Aku m

  • Jurnal Sang Dokter   BAB 52 Aku Bukan SALOME

    Aku Bukan SALOMEBeberapa menit sebelumnya.Simon terlihat begitu asik bersama perawat Nindi dan juga perawat Nika, mereka membahas mengenai kondisi salah satu pasien yang dirawat di rumah sakit jiwa itu. Sebenarnya hanya kasus karangan Simon saja, tidak ada tugas mengenai itu, dia hanya membuat riset sendiri untuk membantu Rey mengelabui perawat di ruang perawatan VVIP.Tiba tiba dari jauh terdengar langkah kaki dari beberapa orang, Simon melirik ke arah lorong rumah sakit yang menuju ke arah ruang perawatan VVIP, dia melihat ada dokter Gede sedang berjalan bersama dengan perawat Dante.“Dok-dokter Gede,” gumam Simon dalam hati. Dia mulai gugup, tidak ingin ketahuan, dia segera mencari alasan supaya bisa secepatnya pergi.“Perawat Nindi, perawat Nika, saya ucapkan terima kasih. Saya ingin berlama lama dengan perawat perawat yang ramah juga baik seperti kalian, tapi sayangnya ada panggilan alam yang tidak bisa ditunda lagi,” ucap Simon seraya menunjukkan ekspresi seseorang yang sedang

  • Jurnal Sang Dokter   BAB 51 Pandangan Pertama Yang Mendebarkan

    Pandangan Pertama Yang MendebarkanSimon terlihat masuk ke dalam ruang perawatan VVIP. Dia mendekat ke ners station, di sana ada perawat Nindi dan perawat Nika.“Selamat sore, apa saya bisa bertemu bu Erna? wah saya sudah mencari bu Erna sejak tadi siang,” ucap Simon berusaha mencari alasan supaya bisa berlama lama di ruang VVIP.“Bu Erna sedang izin keluar, sejak tadi siang,” ucap perawat Nindi.“Oh begitu ya, pantas saja saya tidak menemukannya,” ucap Simon.“Ada perlu apa?” tanya perawat Nika.“Tidak, saya hanya ingin meminta bantuan bu Erna untuk melihat laporan saya mengenai salah satu pasien yang ada di ruang perawatan umum,” ucap Simon serta menunjukkan buku yang dibawanya.“Iya, bu Erna cukup berpengalaman untuk itu,” ucap perawat Nindi.“Datang saja lagi besok,” ucap perawat Nika.“Wah, malam ini saya harus segera mengirim email tugas ini pada dosen terkait,” ucap Simon yang menyiratkan isyarat kekecewaan.“Hmmm, coba saya lihat, mungkin saya bisa membantu,” ucap perawat Nind

  • Jurnal Sang Dokter   BAB 50 Rencana Rey Menemukan Romansa

    Rencana Rey Menemukan RomansaRomansa mengigau, di dalam tidur. Dia melihat ada tangan mungil, kecil, terjepit di atas kanul yang dicucinya. Romansa berkeringat begitu banyak, mengigau tidak karuan.“Tidak, tidak, tidak, maafkan aku, maafkan aku, tidak,” bisiknya lirih. Keringatnya semakin bercucuran. Ketakutan itu sungguh memiliki ruang di dalam pikirannya, di mana akan hadir di saat tidak terduga, juga tidak dapat diprediksi. Ketakutan itu menangkapnya dalam mimpi, seolah mencekik, menghentikan nafasnya, sangat menyakitkan.Romansa membuka mata, lalu mencoba bernafas dan bangkit. Romansa mengambil nafas cepat, sungguh dia seperti terbebas dari hal yang mengerikan. Romansa mengusap keringat yang membanjir di wajahnya. Dia berusaha mengendalikan diri, menepiskan perasaan sesak yang menyerangnya habis habisan.“Ada apa Romansa?” tanya perawat Erna yang berlari ke arah Romansa.“Ibu dengar kamu berteriak,” lanjut bu Erna seraya memeluk Romansa.“Mim-mimpi itu datang lagi,” gumam Romans

  • Jurnal Sang Dokter   BAB 49 HIV AIDS

    HIV AIDSRomansa mengingat sebuah kisah mengenai karma yang muncul setelah sekian tahun berlalu. Pagi itu, Romansa melihat perawat Wiji mengomel tidak karuan,“Tidak tahu malu, aku baru saja memberinya uang yang cukup, kenapa harus membuatku merasa kesulitan seperti ini, harusnya dia tahu diri,” gerutu perawat Wij ketika masuk ke dalam ruang obat, dia terlihat meletakkan sekotak kasa yang baru saja diterimanya dari penyedia bahan.“Ada apa?” tanya Romansa.“Di depan klinik ada seorang tunawisma wanita, dia sudah tiga hari disana, duduk di pojok klinik. Mungkin karna saya memberikannya makanan. Apa dokter tahu, setelah selesai makan, dia justru memaki makiku karna memberinya makan dengan ikan goreng, seharusnya dia bersyukur,” ucap perawat Wiji.“Mungkin dia memang sangat lapar, sudah, berikan saja lagi dan minta dia untuk pergi,” ucap Romansa.“Tidak semudah itu dok, saya sudah berusaha mengusirnya, saya juga minta satpam yang bekerja di koperasi sebelah klinik untuk mengusirnya, namun

DMCA.com Protection Status