Karma Penyuka Sesama Jenis Part 7 (Akhir)Sesampainya di rumah, Feronika menyergapku, setengah jam setelah saya berhubungan dengan Alex. Aku tidak bisa menolak Feronika, sedikitpun. Aku berhubungan dengannya, dia seperti menyerangku tiba tiba, seperti sebuah kejutan dan itu hal yang biasa bagi kami, hanya saja aku tidak menyangka hari itu akan melakukannya, padahal aku baru saja berhubungan dengan Alex.Apalagi di bagian bawah ini masih sangat basah, aku masih merasakan cairan lengket dan hangat ada di sana. Aku meminum pil pencegah kehamilan setelah berhubungan dengan Alex dan itu selalu efektif, karna Alex tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi dan melakukan pencegahan apapun.Akuu melakukan hubungan dengan Feronika, seperti biasanya dan setelah itu aku mendapati Feronika hamil. Apa hal itu mungkin? seperti yang aku pikirkan? sungguh sangat mustahil.Angela menghentikan ceritanya, dia menatapku lekat lekat.“Apa itu mungkin terjadi?” tanya Angela dengan sangat serius. Dari matany
Petaka Masa Muda (Seks Bebas)Rey terlihat mengamati buku besar rumah sakit yang berisi mengenai daftar semua pasien yang ada di rumah sakit jiwa Neverland. Nama yang cukup frontal untuk sebuah rumah sakit, berbeda, aneh, namun nama itu sudah dipakai sejak pertama didirikannya rumah sakit itu, dua puluh tahun yang lalu.Rey mendapat kesempatan membuka buku besar yang berisi informasi rahasia pasien, dia mengumpulkan data guna memenuhi kebutuhan tugas kuliahnya.“Ya, mereka semua adalah daftar pasien masuk, hingga saat ini,” gumam Rey.Simon yang juga sedang berada di ruangan yang sama terlihat mengamati Rey, lalu menghampirinya.“Ada apa? serius sekali,” tanya Simon seraya menepuk bahu Rey.“Kau lihat, ini adalah buku besar rumah sakit, isinya adalah data data pasien yang ada di rumah sakit jiwa neverland,” ucap Rey.“Neverand? Aneh sekali, pantas saja tidak ditulis di depan, hanya ada tulisan rumah sakit jiwa. Ini rumah sakit jiwa satu satunya di kota ini, jadi tanpa menyertakan nama
Petaka Masa Muda (Seks Bebas) Part 2Romansa terdiam dengan dahi berkerut.“IUD di dalam rahim dan dia tidak tahu? benarkah?” ucap Romansa di dalam hatinya.“Ma-maaf, saya belum mengerti, apa maksud anda dengan IUD di dalam rahim dan anda mengatakan itu adalah misteri?” tanya Romansa.Mendengar hal itu, Reyna menarik nafas panjang.“Iya, misteri IUD di rahim saya, bahkan saya baru mengetahuinya empat puluh hari yang lalu, satu jam sebelum ibu saya meninggal,” ucap Reyna.“I-ibu anda baru saja meninggal? ma-maafkan saya, saya turut berduka cita,” ucap Romansa.“Iya, terima kasih,” ucap Reyna.“A-apa anda bersedia menceritakannya, saya benar benar tidak mengerti,” ucap Romansa.“Iya, saya akan menceritakannya, semuanya, sesuatu yang begitu saya sesalkan,” ucap Reyna.“Saya harap dokter bisa membantu saya,” lanjut Reyna.Reyna kembali menarik nafas panjang. Romansa terlihat sangat antusias, dia memperhatikan Reyna dengan seksama, siap mendengarkan sebuah cerita yang Romansa harap akan me
Petaka Masa Muda (Seks Bebas) Part 3Reyna terdiam, dia meneteskan air mata, air mata yang terjun bebas tanpa bisa ditahannya. Benarkah kesalahan masa lalu harus dia bayar begitu mahal, tidak bisakah ditebus dengan penyesalan mendalam? semua yang terjadi adalah sesuatu yang memang harus terjadi.Reyna menghela nafas panjang, lalu dia mulai berbicara sesuatu yang terdengar selama ini dia simpan di dalam hatinya. Reyna mula menceritakan mengenai hubungannya dengan sang kekasih, aku (Romansa) berusaha menjadi pendengar yang baik, menjembatani hatinya untuk bertemu dengan kedamaian.Reyna mulai bercerita.Saya mencintai Moreno, dia adalah kakak kelas saya, saya menjalin hubungan selama satu tahun dan di hari perayaan satu tahun berpacaran, Moreno meminta saya menyerahkan kesucian sebagai simbol cinta abadi. Dia berjanji akan menjadikan saya wanitanya, wanita satu satunya di dalam hidupnya. Bahkan dia rela menentang kedua orang tuanya yang khawatir hubungan kita hanya akan menyusahkannya.M
Reyna dan Moreno (Masa Muda Penuh Nafsu Membara)Reyna pulang dari klinik tempat Romansa bekerja. IUD itu sudah dilepas dari rahimnya. Dia terlihat memegang segelas coklat panas, di atas balkon lantai dua rumahnya. Dia melihat coklat panas itu, mengingat sesuatu yang pernah menjadi masa lalunya. Coklat panas adalah minuman kesukaan Moreno, cinta pertamanya yang telah merenggut kesuciannya.Dia mengingat hari itu, seminggu setelah peristiwa mengenaskan itu. Reyna menemui Moreno, bertemu di rumah Moreno, rumah yang ada di pinggiran kota, kecil dan berada di area perkampungan kumuh.“Aku sudah mengeluarkannya, semua demi kamu, apa kamu tidak bisa memahami perasaanku sedikit saja, kamu bahkan tidak mencariku,” ucap Reyna dengan amarah yang ada didalam dirinya. Air matanya mengalir, dia benar benar tidak bisa membayangkan, Moreno dengan santainya duduk di dalam rumah, membaca buku dan ada tumpukan buku di sampingnya.“Kamu memang anak jenius, namun kamu tidak memiliki hati nurani,” terak R
Bukan Dokter BiasaRomansa minta bertemu dengan dokter Gede, dokter yang bertanggung jawab di rumah sakit jiwa itu, dokter satu satunya. Dokter Gede terlihat mengunjungi Romansa di kamarnya, dia kemudian duduk di kursi yang ada di kamar perawatan Romansa.“Bagaimana kabarmu Romansa?” tanya dokter Gede seraya melihat ke arah Romansa yang terlihat merapikan komputer lipatnya.“Baik,” ucap Romansa yang kemudian dia mendekat ke arah dokter Gede dan duduk di hadapannya.“Apa yang sedang kau kerjakan?” tanya dokter Gede seraya melirik ke arah komputer lipat berwarna merah muda itu.“Bukan apa apa, hanya main games,” ucap Romansa tenang.“Apa kau meminum obatmu?” tanya dokter Gede.“I-iya, tentu saja,” ucap Romansa.“Tapi, saya merasa sudah sembuh,” lanjut Romansa.Dokter Gede terlihat mengulaskan senyum.“Kau tahu Romansa? kenapa rumah sakit ini dinamakan Neverland,” tanya dokter Gede, kemudian Romansa menggelengkan kepala.“Neverland, pulau yang tidak pernah ada. Tempat ini tidak pernah ad
Menjahit Selaput DaraRomansa berdiri di depan jendela kamarnya, mengamati ke arah taman, melihat kupu kupu kecil berwarna kkuning berterbangan, slaing mengejar, tidak tentu arah. Dua kupu kupu kecil, seperti sepasang sahabat, atau bahkan anak dan ibunya.Romansa menghela nafas panjang, dia memejamkan mata sekejap.“Bagaimana kabar Rosi, apa dia baik baik saja,” gumam Romansa.“Apa aku boleh menuliskan kisahnya? Kisah yang begitu kelam,” lanjut Romansa. Tak terasa air matanya menetes, jatuh, terjun bebas membasahi pipinya.Romansa beralih ke meja dan tempat duduknya, dia membuka komputer lipat, menghidupkannya, lalu menghela nafas panjang.“Baiklah, semua orang harus tahu, walaupun tidak banyak yang mengerti,” ucap Romansa lirih.Romansa mulai menulis jurnal hariannya, jurnal yang sudah memiliki begitu banyak penggemar fanatik yang selalu menunggu postingan ceritanya. Mereka bahkan rela bangun di jam dua malam demi membaca jurnal Romansa yang diposting di jam itu, sungguh, cerita kehi
Menjahit Selaput Dara Part 2Rosi hanya menunjukkan satu ekspresi, tertekan dan diliputi segala macam rasa.“Ibu, apa ibu yakin apa yang ibu pilih, jalan yang ibu ambil untuk kebaikan putri ibu? apa itu bukan untuk kebaikan ibu sendiri?” tanyaku.“Apa maksud dokter? saya sangat menyayangi putri saya, saya yang telah mengandung, melahirkannya, mana mungkin saya tidak memikirkan apa yang terbaik untuknya,” ucap ibu Rose.“Ya, tapi keputusan yang ibu ambil hanya untuk menyelamatkan perasaan dan hidup ibu sendiri. Putri ibu butuh profesional untuk menyembuhkan trauma dan luka hatinya. Jangan sampai semua itu dia bawa hingga dewasa dan akan menyulitkannya,” ucapku hati hati.“Siapa yang akan menikahinya jika mereka semua tahu dia adalah korban pemerkosaan, ayah kandungnya sendiri? keluarga mana yang mau memiliki menantu seperti dia,” ucap ibu Rose.Mendengar ucapan ibunya, Rosi mulai menangis dengan suara, semakin lama semakin keras dan meraung raung. Dia tidak lagi bisa mengendalikan diri