Share

Suara Misterius

SIANG menuju malam hari itu berjalan begitu cepat. Terlebih bagi Tiara yang lebih banyak menghabiskan waktu dengan berbaring, sesekali duduk-duduk, di lantai pondok.

Gadis itu seolah-olah hidup di ruang tanpa waktu. Tak kenal waktu kecuali pagi, siang, sore, dan lalu malam saatnya tidur. Kegiatannya hari-hari juga hanya makan, ngobrol dengan Abdi, dan sesekali mandi.

Namun semenjak cedera kakinya kembali kambuh, lalu diikuti tubuhnya demam tinggi, Tiara harus puas hanya bisa mengelap tubuhnya dengan kain basah sebelum berganti baju.

Abdi dengan keras tak membolehkan Tiara mandi di sungai. Tidak sebelum suhu badan gadis itu benar-benar turun. Apa boleh buat, direktur muda itu sudah berjanji akan menuruti semua ucapan Abdi.

Seperti petang hari itu. Tiara sebenarnya merasa gerah bukan main karena seharian penuh memakai blazer. Terlebih Abdi terus menyuguhi minuman hangat, yang tujuannya untuk memancing keringat dan menurunkan suhu badan.

Alhasil, tubu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status