Share

Rencana Tiara

TIARA tak peduli apa-apa lagi. Kemarahannya sudah benar-benar membuncah. Wajahnya yang putih bersih, telah berubah memerah padam seluruhnya.

Meski demikian Tiara sadar betul dirinya tak mungkin melampiaskan kemarahan pada Pak Ali. Tidak pada siapa pun di kantor ini. Satu-satunya orang yang harus ia labrak adalah Ryan.

"Sialan! Dia benar-benar sudah memandang aku tidak ada lagi!" geram Tiara mendesis.

Dari berdiri bersandar pada tepian meja, gadis melangkah ke arah kaca lebar yang menjadi dinding ruangan kerjanya. Dari sana ia dapat melihat jalan tol nan ramai lancar di kejauhan. Tapi pandangannya bukan tertuju pada ruas jalan tersebut.

Dalam diamnya Tiara menelan ludah, sembari menekan kuat-kuat kemarahan yang hampir meledak. Tenggorokannya terasa sakit. Sama sakit dengan hatinya yang seolah kembali tergores dan luka.

Pak Ali hanya dapat menyaksikan tindak-tanduk atasannya dengan wajah kebingungan. Sekali waktu lelaki yang sudah berumur ini menoleh

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status