Share

Kembali

PAGI masih bertabur embun. Namun mesin minibus berlogo huruf T di bempernya itu sudah dipanaskan oleh Pardi. Pintu bagasi di bagian belakang kendaraan terbuka lebar. Menampakkan tumpukan barang-barang.

Di teras, Mbak Minah tengah menyiapkan berbagai hidangan ringan untuk sarapan. Jejeran gelas-gelas berisi teh panas bersanding dengan sebuah ceret kaca besar. Lalu ada pula piring-piring dengan aneka jajanan pasar di atasnya.

"Sarapan dulu, Pak, Bu," ujar Mbak Minah mempersilakan.

Pak Wardoyo dan isterinya yang diajak bicara tak menyahut. Mereka sibuk sendiri mondar-mandir keluar-masuk rumah. Tiara yang kemudian menanggapi, mengucapkan terima kasih pada Mbak Minah.

Gadis itu lantas menyeret lengan Abdi, mengajaknya duduk di meja teras. Sigap tangan Tiara memindahkan satu gelas teh panas ke hadapan pemuda tersebut.

"Eh, nggak usah repot-repot," cegah Abdi dengan perasaan tidak enak.

Tangan pemuda tersebut spontan terulur, menahan tangan Tiara y

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status