"Jika itu alasan kamu kesini, sekarang udah gak ada masalahkan? Kamu bisa keluar dari kamarku, silahkan."
Keyla langsung menatapnya tak percaya. "Apa-apa ini! Lo ngusir gue? Huh sampai mati juga gue gak akan sudi tinggal di kamar lo!" Jawabnya kesal, keyla berdiri dari duduknya serta pergi dari hadapan Andriek. Lelaki itu hanya tersenyum.
"Ouh apa yang udah aku lakuin? Ini bodooh." Desahnya kesal sambil memegangi bibirnya pelan. Dia sangat menyalahkan dirinya karena ciuman tadi.
Setelah keluar dari kamar Andriek Keyla duduk di sofa ruang tamu. Dia menghela nafas pendek. 'Apa maksud Andriek bilang kayak gitu? Dia itu bener-bener cowok yang gak tau diri banget. Key ada apa ini?' Batinnya lagi. Perasaannya sangat menyesal dan kesal sekali bagaimana mungkin dia bisa berciuman dengan seorang lelaki yang sangat dia benci. Kenapa dia bisa begitu pasrah dalam pelukan lelaki itu.
Ting... Tung....
Tiba-tiba bel berbunyi. Keyla terkejut dari lamunannya d
Tentang Riko Pranata. Cinta itu terkadang mengalahkan segalanya. Menyisahkan sebuah cerita..... Tentang apa itu masa lalu.... Tentang apa itu kesetian... Seperti arti kebersamaan dan apa itu ketulusan... Terkadangpun sebuah senyuman selalu meninggalkan kerinduan yang begitu dalam.... Tak bisa jauh karena kesepian akan selalu hadir dan membuat semuanya menjadi warna yang memudar. Tak ada kata yang lebih di dunia ini selain kata cinta... Riko Pranata adalah seorang cowok keturunan Turki indonesia. Yang sejak usianya empat tahun, sudah menetap di indonesia. Dia terlahir dari pasangan dua insan yang saling mencintai, dia juga anak lelaki satu-satunya atau bisa di artikan dengan kata yang lebih dalam yaitu "semata wayang." Hidupnya terbilang sangat beruntung karena Papahnya seorang pengusaha sukses dan dia adalah pewaris satu-satunya juga. Akan tetapi usia Papahnya tidak lagi muda. Sudah empat tahun dia menjali
Riko terdiam sejenak. "Apa nungguin si Keyla jadi istri kamu?Bukannya pacar kamu itu udah jadi istrinya orang sekarang." Mamah berkata sambil mendudukan pantatnya di sofa. "Gak tau deh mah."Riko baru menjawab. "Yang sudah menjadi milik orang ya tidak usah di harap lagi lah Rik."Kali ini Papahnya yang berbicara. "Tapi... Riko cinta banget sama Keyla sekalipun Riko harus jadi bujang tua, Riko akan tungguin jandanya Keyla." "Aduh... Riko... Riko... berpikir itu yang luas sedikit kenapa? Perempuan lainkan masih banyak Riko." Riko menggeleng. "Setia sih boleh aja tapi tidak segitunya juga kali Rik." Papahnya tersenyum. "kamu itu lucu, atau gimana kalau papah nikahkan kamu sekarang?" "Maksud papah?" "Iya Papah itu punya temen dan beliau pernah nawarin anaknya buat jodohan sama kamu." Riko tersenyum lagi. "Papah Rikokan udah bilang, Riko masih pengen sendiri kalaupun ada jodoh gak akan ketuker kok." Kedua orang
Keyla membuntuti mereka. Sesampainya di taman belakang kampus. Mereka berdua langsung duduk di sebuah bangku yang tersedia di taman itu, suasananya masih terasa sepi. Karena memang ini terlalu pagi. Embun-embun pun sepertinya masih terlihat menempel di dedaunan. "Rik." Ujar Queen memulai percakapan. "Apa?" "Janji lo gak akan marah." "Apaan sih bikin penasaran aja."Cowok tampan itu tersenyum "Janji dulu elo gak akan marah. Dengan apa yang akan gue sampaiin ini." "Iya iya gue janji cepetan." "Oke." Queen menarik nafas panjang terlebih dulu."Gue... hamil Rik." "Ma.... Maksud lo?" Riko langsung kaget dan gugup. "Iya gue hamil, dan itu positif. Lo harus tanggung jawab Rik." Di balik pohon sana, Keyla segera menutup mulutnya ketika pun dia sangat shock atas penuturan yang di sampaikan Queen pada Riko. Jadi dia berpikir bahwa Riko telah mengkhianati cintanya selama ini. Riko berselingkuh dengan sahabatn
Tak terasa waktu terus bergulir. Sekarang sudah jam 00.00 wib dan pastinya para pelanggan dan karyawannya juga sudah pada pulang. Dan Riyan menutup caffenya,Tapi si Keyla masih aja di situ, jadi bingung harus bertindak bagaimana. "Key... elo gak pulang?" Tanya Riyan pelan, dia tidak ingin, ada hal buruk yang terjadi. Di lihatnya Keyla sudah tertidur dengan posisi kepala di atas meja, sepertinya bir itu sudah memabukannya. Sejak tadi ponselnya di matikan, Keyla sepertinya tak mau Riko terus menggangunya. Riyan jadi semakin bingung. Haruskah dia mengantar Keyla pulang? Jika dia mengantarnya pulang kerumah sudah pasti kedua orangtua Keyla marah. Tapi... Menurut info dari temen-temennya Keyla sudah pindah dan memiliki Apartemen baru tapi di mana alamatnya. Riyan tidak paham akan hal itu. Akhirnya dia memutuskan untuk menidurkan Keyla di kamarnya yang berada di atas ruko ini tepatnya di kamar pribadi miliknya. Perlahan dia angkat tubuh Keyla dan membawakannya keatas.
Matahari menyusup melewati pentilasi jendela kamar sinarnya juga terasa menghangatkan, Keyla menggeliat dan membuka matanya, alangkah terkejutnya ia saat itu. Dia sama sekali tak mengenal tempat ini dan kepalanya terasa sedikit pusing. Dia mencoba untuk mengingat segala yang telah terjadi tadi malam. Sayangnya dia hanya ingatminum saja, mata yang tadi nya masih sedikit mengantuk langsung terbelalak lebar, tentu saja hal ini sangat mengejutkannya. Dia dapati tubuhnya yang berbalutkan selimut itu benar-benar tak mengenakan sehelai kainpun. Dia mencoba mengamati pemandangan di kamar, dia merasa tak mengingat apa-apa dan sungguh tak mengenali tempat ini. Dia mencoba untuk bangkit mengambil bajunya satu persatu-satu. Kemudian matanya menatap seprai bernodakan darah. "Oouhh..." Seketika dia menjadi shock. Apakah ini berarti seseorang telah mengambil keperawanannya? Keyla ingin sekali berteriak, namun tiba-tiba kehadiran Riyan mengejutkannya. "Key... Lo udah ban
"Satu lagi parfum lelaki yang melekat di baju kamu, kenapa sih harus berbohong takut ketahuan? takut ya. Tenang aja Aku gak akan membicarakannya kepada siapapun! Tapi Aku cuma pengen kamu menghargai Aku sebagai suami kamu, hanya itu saja kok." Keyla bersusah payah menelan ludah, perasaannya gugup. Sejenak suasana sunyi. Dia pandangi saja lelaki tampan yang berada di hadapannya, kemudian melangkahkan kaki kanannya. "Key." Andriek menarik lengannya lagi."Jawab pertanyaanku." Tapi Keyla menepis tangannya, kemudian pergi begitu saja, tanpa meninggalkan jawaban apa-apa. Keyla tak lagi memperdulikannya. Mungkin sikap itu sangat membuat hati Andriek terpukul, Entahlah sampai kapan Keyla akan terus bersikap acuh kepadanya. Setibanya di kamar Keyla langsung melempar tasnya dengan hati yang sangat kesal. "Uuuhhh, sial! Kenapa dia selalu tau apa yang udah gue perbu
Hanya 30 menit saja Riko sudah sampai di rumahnya. Kepalanya terasa ingin pecah, buru-buru dia berjalan memasuki ruang tengah. Namun, kali ini pandangannya sedikit berbeda karena Queen berada di ruangan itu bersama ibu tercintanya."Riko, Kamu sudah pulang nak."Ucap Mamahnya pelan.Riko tak menjawab dia hanya memandang saja. Kemudian wanita setengah baya itu tersenyum."Kemarilah, Mamah ingin bicara sama kamu.""Maaf Mah... kepala Riko Sakit jadi Riko pengen istirahat." Pandangan itu begitu menusuk."Sebentar saja kok Rik!""Lain kali aja ya Mah." Riko melanjutkan langkahnya lagi.Wanita itu hanya diam saja, sambil menghela nafasnya panjang.Di kamar Riko.Suasana pagi itu masih terasa sejuk, karena Riko belum mematikan AC nya sejak tadi malam."Brukkkkkk."Terd
Seminggu sudah berlalu... Riana tampak tersenyum kegirangan sambil menenteng tas birunya menuju pintu exit di sebuah toko alexa cake's. Hari ini dia sangat senang karena bos tempatnya bekerja baru saja memberikan upah atau gaji pertamanya. Riana terus berjalan menuju tempat parkir, dia hendak pulang dengan kendaraan kesayangannya yaitu sepeda ontel. Walaupun wajahnya cantik akan tetapi Riana orangnya gak gengsianlah.... Itu di karenakan dia sadar. Dia bukanlah anak orang kaya, yang banyak menuntut. Dia tahu siapa Ayahnya cuma pekerja sebagai seorang kuli yang tidak mempunyai gaji yang cukup banyak dan besar. Riana mendorong sepedanya ke tepi jalan raya. Namun.... Tiba-tiba saja sebuah mobil berwarna merah bertuliskan pertamina melintas sangat kencang dan langsung menyenggolnya. "Braaaaakkkkk......." Tubuh Riana terpental beberapa meter. Darahpun mengalir dari hidung dan kepalanya. Dia tak sadarkan diri. Supir truk menghentikan mobilnya d
KEESOKAN HARINYASeperti biasa Pagi-pagi begini, Keyla pasti sedang berkutik dengan kegiatan nya di dapur. Dua hari yang lalu dia pernah merasa sangat terpuruk, sehingga semua pekerjaan nya hampir-hampir ia lalaikan semua. Keyla sedang mengiris bawang bombay untuk mencampurkan adonan omelet nya. Menurut nya membuat menu sarapan pagi harus lah lebih praktis."Sayang?" sapa Andriek tiba-tiba sambil memeluk Keyla dari belakang."Andriek! Apaan sih lo ngagetin aja!" Keyla memarahi nya karena Andriek terasa membuat jantung nya copot.Lelaki itu tersenyum. "Maaf, emang kamu lagi ngelamunin apa?" Tanya nya."Apa perlu gue kasi tahu.""Sejak kapan sih, kamu udah mulai main rahasia-rahasian sama Aku." Andriek semakin mempererat pelukan nya."sejak hari ini.""Jangan, Aku mau kamu selalu terbuka sama Aku." Sambung Andriek lagi."Iya bercanda doang kok, udah ah minggir lagi masak nih, ganggu tau!" Keyla berusaha menyingkirkan tanga
Andriek kini memperbaiki posisinya, dia merentangkan tangannya, dan mulai merasakan angin yang berhembus sangat dingin. Setelah satu menit akhirnya keyla kembali. Keyla kemudian duduk di tepian ranjang tiba-tiba saja Andriek langsung menarik pundaknya. Hingga membuat tubuh sang isteri jatuh menindih tubuhnya.Sejenak mereka saling berpandangan..Saling mengagumi keindahan yang mereka miliki. Tanpa ragu dan tanpa harus menunggu lama, Andriek pun semakin mendekatkan wajahnya, serta menempelkan bibirnya pada bibir keyla. Dalam sekejap keduanya berciuman terasa hangat manis bercampur menjadi satu."Aku mencintai kamu sayang." Ucap Andriek lembut di sela-sela ciuman mereka. Ia lanjutkan lagi kali ini lebih panas. Dia memainkan lidahnya di sana. Membuat pertahanan Keyla seketika meruntuh, nafasnya pun berpacu sangat kencang. Sesekali Andriek memberinya jeda untuk mengambil oksigen. Kini tangan Andriek menelusuri setiap lekuk tubuh indah Key, hingga membuat wanita itu be
Keyla pulang dengan sakit hati yang ia bawa, kenapa Riko tega sekali mengacam dirinya. Apakah sekarang dia benar-benar akan menghancurkan pernikahan yang baru saja Keyla bina. Sungguh kejam Riko, hatinya telah di butakan oleh cinta. Keyla turun dari taksi membayar dan kemudian masuk dengan langkah yang tak pernah ada semangat. Ketakutan datang seperti mengikat dirinya.Ceklek...Dia membuka pintu kamar, meletakan baby Ken di atas box bayi. Perlahan langkahnya mendekati ranjang tempat tidur yang telah menjadi saksi cinta mereka. Keyla membaringkan tubuhnya memejamkan mata untuk sejenak. Dia lelah, bukan, bukan fisiknya yang lelah tapi otaknya.Bagaimana mungkin dia akan pergi meninggalkan Andriek, lalu menceraikan Andriek dengan paksa. Bukan kah itu suatu kebodohan? Dia baru saja akan memulai rumah tangga mereka dengan cinta. Setelah adanya perjodohan paksa. Ya itu dulu, ketika Keyla tak pernah bisa berpikir sangat jernih.
Di kantor Reza.Andriek masih terlihat sibuk di meja kerjanya. Hari ini adalah, hari kedua dia bekerja, tentu nya itu masih sangat berat bagi dia, di tambah lagi, dia belum memiliki sebuah pengalaman layaknya pekerja yang profesional.Ceklek...Terdengar pintu di buka. Dan muncul lah wajah tampan si Reza dengan segala pesona yang ada di dalam dirinya. Dia tersenyum. Andriek menatapnya saja."Hai, bagaimana jabatan yang ku berikan? Apa kau masih susah mengimbanginya?" Tanya Reza datar. Sambil memperhatikan setiap inci wajah sahabatnya itu."Ya, ini sangat sangat membuatku pusing tujuh keliling Reza. Eeh bukan Reza, maksudku president." Jawabnya pelan.Reza tersenyum sedikit. "Sejak kapan, Aku memerintahkan mu mengubah nama panggilanku Ndriek?""Sejak Aku mulai bekerja di perusahaan milikmu Pak.""Ah Kau ini biasa sajalah.""Kenapa? Bukankah itu suatu penghormatan yang ku lakukan buat atasanku. Bos lebih tepatnya." Andriek mem
"Gue rasa pertemuan kita udah cukup Rik, gue mau pulang dan masih banyak kesibukan yang musti Gue kerjain." Jawab Key mantap sambil mengangkat tubuh mungil baby Ken yang masih dalam keadaan tenang di atas meja."Jika, itu pilihan yang terbaik buat lo, pergilah tapi setelah ini jangan pernah menyesal lo ngak akan pernah liat Andriek untuk selamanya."Keyla langsung menghentikan aktifitasnya sejenak, Riko benar-benar membuat pikiran nya semakin gundah. "Apa ini artinya lo ngancem gue?""Ya, tentu saja ini adalah sebuah ancaman, permainan baru akan segera di mulai Key.""Apakah lo udah gila?""Gue hanya gila karena cintamu. Semoga lo ngak akan salah dalam bertindak." Riko tersenyum licik. Strategi terakhir yang dia miliki adalah dengan cara mengancam."Gue ngak takut sama ancaman lo!""Oh, benarkah? Bagaimana jika Andriek pergi dari dunia ini selamanya meninggalkan lo sendiri dan tentu nya itu karena kesalahan dari lo sendiri.""A
Jam dinding menunjukan pukul 09:00 WIBDan Keyla teringat akan janji orang misterius itu, agar menemui nya di caffe mawar. Ya, keyla akan menepati nya lagian ini berhubungan dengan suami nya. 10 menit kemudianTaksi berhenti tepat di depan halaman yang cukup luas milik caffe mawar. Kendaraan yang terparkir pun tidak terlalu banyak. Apa mungkin karena ini masih pagi ya? mungkin saja. Sehingga para pengunjung belum memenuhi caffe itu. Dengan langkah yang sedikit ragu Keyla menjejak kan kaki nya pada anak tangga. Kini jantung nya seperti berhenti untuk berdetak, ada kegugupan yang dia rasa. Namun pada akhirnya dia buka juga pintu penghalang itu. Dia menatap kesekeliling cafee hatinya bertanya di mana orang misterius itu? "Dreett.." Ponsel milik nya bergetar, dengan tangan yang gemetar keyla langsung merogoh tas nya untuk mengambil ponselnya. "Lo nyariin gue? Gue pakai baju merah samperin gue kesini." Keyla langsung menekan tombol off dan se
Keyla masih bingung akan keadaan ini, siapa yang telah mencoba untuk bermain-main dengan diri nya. Ini seperti sebuah ancaman buat keluarga kecilnya. Keyla menghela nafasnya sejenak. Mencoba mengambil oksigen yang terasa menyesakan dada nya. Dia letakan kembali ponsel genggam nya yang berwarna merah cerah itu. Pandangan nya terasa kosong. Tiba-tiba saja lelaki yang berada di atas tempat tidur itu, menunjukan reaksi yang membaik dengan langkah yang terburu-buru Keyla mendekati Andriek. "Ndriek Lo udah sadar." Ucapnya pelan seakan nadanya bertanya. Andriek hanya memandanginya saja kemudian menjawab dengan anggukan kecilnya, dia berusaha untuk bangun. Namun Keyla segera melarang. "Jangan bangun dulu Ndriek. Takutnya kepala lo pusing." Andriek tersenyum, yang masih menampakan ketampanan nya walaupun baru bangun tidur. "Jangan berlebihan sayang Aku baik-baik saja kok." Andriek menjawab sambil menegakkan tubuh nya yang masih terasa nyeri akibat pukulan dari orang t
"Iya Bang gue serius lah." Jawab Aliya dengan suara yang lebih menyakinkan Riko. Dan ekspresi Riko hanya tersenyum menanggapi cerita tentang Andriek. Tak lama kemudian pelayan restauran datang membawakan pesanan mereka. "Bang tolong jawab dengan jujur ya." Ucap Aliya serius. "Lo masih cinta sama Keyla?" Riko langsung terkekeh mendengar nya."Kenapa Kok kayaknya Lo serius banget nanyain Gue. Kayak polisi aja, bikin deg-deg kan." "Tau ah bang terserah elo!" "Yea elah kok malah ngambek sih, iya deh gue bakalan jujur sama elo dan jawabannya gue masih sayang banget sama Keyla. Menurut Lo gimana, Apa perasaan gue ini salah?" Riko menatap wajah Aliya tajam, dia berharap gadis itu memberinya nilai, atas kesuksesan dalam mempertahankan cintanya sampai kini. "Ya Gue harus bilang apa ya? Di bilang salah tapi kita juga punya hak buat jatuh cinta kepada siapa aja cuma alangkah
Siang itu.Riko tengah duduk di depan meja kerjanya, sambil sesekali melirik jam tangannya.Belakangan ini dia sedang di sibukan dengan beberapa pekerjaan kantornya.Sekarang dia sudah resmi menjadi direktur utama di perusahaan milik Papanya.Itu pun di karenakan kesehatan Papahnya yang tidak lagi stabil, sudah hampir dua tahun ini, Papanya mengidap sakit jantung koroner. Penyakit yang bisa membuat pasiennya menjadi was-was. Riko pun sebenarnya tengah galau karena sang Papa meminta ia agar segera menikah sedang kan Riko merasa belum tertarik kepada gadis manapun selain Keyla. Dia memijit keningnya yang terasa berdenyut. Dan berpikir apa yang harus ia lakukan.Tiba-tiba saja pintu ruangan nya terketuk.Tok... Tok...Riko menoleh kearah pintu serta mempersilahkan seseorang itu untuk masuk."Masuk!" Ujarnya datar.Ceklek....Pintu pun terbuka, Aliya tampak tersenyum memandangi Kakak sepupunya itu."Hai bang." Sapa nya kal