Beranda / Romansa / Jodohku Pak Dosen / S3 Bab 11B Hentikan

Share

S3 Bab 11B Hentikan

Penulis: D Lista
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-12 09:57:49

Bab 11B

"Pak Aryo! Gimana, sih!" ucap Nay sekenanya seraya membersihkan badannya yang tidak kotor.

"Maaf, saya tidak sengaja." Pak Aryo terlihat mengaku bersalah. Sejatinya bukan dirinya yang bersalah, melainkan Nayla yang berjalan tanpa melihat depan.

Nay menjauhkan badannya sambil membetulkan posisinya. Nay jadi malu karena ceroboh saat berjalan hingga bertabrakan dengan dosennya itu. Namun, ia tidak mau mengakui kesalahannya justru menyalahkan Pak Aryo.

"Lain kali hati-hati kalau jalan, Nay." Pak Aryo mengulas senyum penuh arti. Di belakang Nay, Cici tidak bisa menahan diri untuk tertawa melihat tingkah Nay terkesan seenak jidat.

"Ckk, Pak Aryo jalan nggak lihat-lihat sih!" Nay masih bertahan dengan egonya.

"Masih nggak mau mengaku kalau bersalah? Mau mengulang hal yang sama untuk kedua kalinya?" Ucapan Pak Aryo membuat kening Nay berkerut.

"Kedua kalinya? Maksudnya?"

"Kamu ingat kuliah pertama dengan saya?" Ingat nggak!"

Nay menarik bola matanya ke atas mencoba memutar ulang mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 12A ke Mall

    Bab 12A"Hentikan Nay!" Pak Aryo sedikit berteriak mencoba menghalau tangan Nay yang menyentuhnya. Nay tercengang saat tatapan keduanya saling terkunci. Keduanya tenggelam dalam kesunyian dengan pikiran masing-masing.Siapa yang tahan kalau tubuhnya disentuh meskipun kemejanya yang dibersihkan. Jarak yang dekat dengan Nayla membuat jantung laki-laki dewasa itu makin berdetak kencang. Ia lalu membuka kancing kemejanya."Pak, Pak Aryo mau apa?!" Yang ditanya justru menyeringai."Eh...hmm, Bapak mau apa?" Kalimat berulang meluncur dari mulut Nay. Melangkah mundur karena kaget dengan reaksi laki-laki di depannya, Nay tak bisa berpikir panjang."Kamu pikir, saya mau ngapain? Saya masih waras tahu nggak?" ucapnya sambil menyodorkan kemeja ke Nayla. Namun, Nay belum menerimanya."Oh...hehe, maaf kirain..." Nayla malu dan mengelus dadanya dengan lega. Pikirannya sudah yang iya-iya mau ngapain laki-laki itu membuka kemeja di depannya. Dasar Nay tidak bisa berpikiran jernih dalam kondisi begini

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-12
  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 12B Ke Mall

    Bab 12 B"Eh, Andra benar jadian sama Cindy, Nay?" tanya Mika."Nggak tahu. Bukan urusanku juga.""Yakin, bukan urusanmu, Nay?" Riyan mulai memancing kesalnya lagi membuat Nay siap-siap melempar tas selempangnya. Riyan berlari menjauh supaya tidak kena sasaran Nay.Satu jam berlalu, Nay tergesa memenuhi permintaan Bu Maya. Ia minta ditemani Cici ke sebuah mall besar di Bandung. Bu Maya meminta bantuan Nay untuk mengambil baju batik di butik ternama di dalam mall itu."Mi, nggak bisa ya antar kami dulu?" Nay mencoba merayu Mika. Jelas hanya Mika dan Riyan yang sudah menyambangi mall itu, sementara dirinya dan Cici belum pernah sekalipun. Nay yang berasal dari Solo saja belum pernah ke mall terbesar di Solo, meskipun sering naik dan turun dari Stasiun Balapan. Kalau ke pasar klewer justru Nay sering, karena membantu ibunya mengantar hasil jahitan ke juragan yang memasarkan di Pasar Klewer. Pasar tekstil terbesar di kotanya menjadi tujuan pencari tekstil dari daerah sekitar maupun luar

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-12
  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 13A Mendebarkan

    Bab 13"Sebentar, Ci. Kepalaku pusing sekali."Nay menundukkan kepalanya di pembatas. Dengan posisinya yang menunduk justru membuat air matanya lolos tanpa permisi. Punggungnya bergetar membuat Cici panik seketika."Nay, Nayla! Jangan membuatku takut!""Ada apa?! Kenapa kalian ada di sini?""Hah. Itu, Pak. Hmm, Nay, ada Pak Aryo."Posisi Nay yang memunggungi segera berbalik membuat kedua orang di depannya tercengang."Nay, kamu pucat sekali!" seru Pak Aryo.Cici segera membantu memapah Nay yang sedikit sempoyongan mengikuti langkah dosennya."Duduk di sini dulu!"Pak Aryo memesan minuman hangat di salah satu restoran yang ada di lantai yang sama, tak jauh dari mereka berdiri. Selain minuman, pesanan makanan juga datang. "Minum dulu!" Nay mengangguk patuh segera menyeruput teh panas yang diambilkan Cici. "Kamu kenapa sih, Nay? Bikin aku jantungan aja," ungkap Cici masih dengan wajah khawatir."Nggak tahu juga, Ci. Perutku tiba-tiba melilit, kepala pusing, dan keringat dingin di telap

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-13
  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 13B Mendebarkan

    Bab 13B"Kamu aslinya orang mana, Nay?""Solo, Pak.""Hah?! Yang bener?""Ishh, mesti Bapak nggak percaya.""Jelas. Biasa putri Solo kalem." Pak Aryo tergelak dengan ucapannya sendiri."Saya memang aslinya kalem, Pak." Nay berusaha membela diri."Nggak. Kalem apanya." "Terserah Pak Aryo!"Ada kesenangan tersendiri saat bisa membuat Nay kesal. Laki-laki berstatus masih single di usianya yang semakin dewasa itu merasakan ada sesuatu yang berbeda, ketika berdekatan dengan mahasiswinya yang spesial itu."Kamu dari tadi gusar gitu, Nay?""Hmm, Cici kenapa lama sih. Saya cuma nggak enak aja berada di sini sama Bapak. Takut ada yang melihat bisa-bisa tersebar gosip nggak jelas," jawab Nay."Kalau gosipnya beneran kamu mau?" Ucapan Pak Aryo membuat Nay tercengang."Hah, apa, Pak?! Maksudnya gimana?" Nay ingij memperjelas perkataan Pak Aryo."Sudahlah, kalau ga paham. Memangnya siapa yang mau melihat. Mereka pada ke mall untuk jalan-jalan atau membeli sesuatu, bukan menguntit orang, Nay." "T

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-13
  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 13C Mendebarkan

    Bab 13C"Bukannya Pak Aryo ada keperluan?" Nay masih berusaha menolak dengan halus tawaran dosennya."Nggak jadi. Oya, batik di Narita itu bagus-bagus lho. Seperti baju yang kamu pakai kemarin Nay, beli disana juga, Kan?""Eh, iya. Itu yang belikan tante saya kok, Pak.""Oya? Tante kamu ada yang tinggal di Bandung?""Tante saudara jauh, iya kan, Ci?" Cici hanya mengangguk mengikuti skenario konyol sahabatnya. Nay merasa repot sendiri, sekali menutupi kejujuran, ia harus berusaha menutupi yang lainnya. Ia spontan menepuk jidatnya.Sepanjang perjalanan naik mobil Pak Aryo, Nay menahan kesal karena Cici memaksanya duduk di kursi samping kemudi, menyebalkan. Jelas Pak Aryo tidak mau seperti sopir taksi kalau kedua mahasiswinya duduk di belakang. Akhirnya, Cici duduk di belakang sendiri sambil menahan senyum penuh arti.Setengah jam membelah jalanan yang macet, akhirnya mobil memasuki kompleks perumahan milik Bu Maya."Pak, kami turun di sini saja! Itu rumah tante saya di depan." Nay turun

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-13
  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 14 Jodohku siapa?

    Bab 14"Paper bagnya tolong antar ke kamar di samping TV ya Mbak Nay. Ada ponakan saya di sana.""Siap, Bu."Sementara Cici membantu Bu Maya, Nay menuju kamar yang dimaksud, lalu mengetuk pintunya. Bu Maya bilang kalau ponakannya laki-laki, tetapi Nay bingung memanggilnya apa, karena tidak tanya namanya. Ia berinisiatif mengetuk pintu. Panggilan pertama tidak ada jawaban, Nay mengulangnya."Mas. Saya mengantar barang Bu Maya." "Ya, sebentar." Terdengar kaki melangkah, Nay masih setia berdiri di depan pintu."Ada yang bisa dibantu, Mbak?" Terilhat satpam rumah mendekati Nayla yang tengah membawa paper bag di tangannya. Merasa menunggu agak lama pintu belum juga dibuka, Nay memutuskan kembali membantu Bu Maya. Ia menitipkan barang tadi ke satpam."Sudah ketemu ponakan saya, Mbak Nay? Ganteng kan? Masih single lho, padahal sudah pantes berkeluarga. Tapi...." Nayla hanya mengulas senyum, lalu saling pandang dengan Cici yang menahan tawanya."Tapi kenapa, Bu?" Justru Cici yang antusias in

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-14
  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 15 Kenapa Berbohong

    Bab 15"Kira-kira jodohku nanti siapa ya, Ci? Teman kuliah, polisi, dokter, atau....hiks tukang parkir?" celetuk Nay setengah bercanda."Ishh, berprasangka yang baik, Nay. Ucapan adalah doa.""Astaghfirullah. Iya ya, Ci. Apa aku juga boleh berharap bisa mendapat pasangan yang sholeh, cerdas, dan kaya ya Ci?" Nay bertanya seraya terkekeh pelan, menertawakan diri sendiri sepertinya konyol pertanyaannya."Tidak mustahil kata Oma tadi, Nay. Tidak mustahil bagi Allah menentukan takdir untuk kita. Tapi ingat kita juga harus berusaha.""Hmm, ustadzah Cici, nih," celetuk Nay."Apaan, aku cuma niru kata Oma. Tuh dengerin lagi, jangan berisik!" Nay mencubit lengan Cici hingga mengaduh tertahan, tak mungkin menjerit. Bisa-bisa jeritannya menjadi pusat perhatian.Mereka kembali fokus mendengarkan lagi tausiyah Oma Icha.Sebelum memasuki jenjang pernikahan, ada proses yang akan dilalui. Pemilihan jodoh, khitbah, keberlangsungannya hingga ke akad pernikahan, pemahaman hak dan kewajiban, serta tahap

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-14
  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 16A Tante

    "Itu tantemu?" Nay menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia sudah kepalang basah ketahuan berbohong."Maaf." Hanya satu kata yang mewakili wajah bersalahnya. Nay segera duduk di kursi di samping dosennya."Kenapa harus berbohong?" "Hah?! Nayla tertunduk malu dengan ulahnya sendiri.Sepuluh menit terasa lama, Nayla menarik napas lalu menghembuskan kasar. Ia mengaku sudah bersalah karena berbohong pada laki-laki yang tengah cuek memainkan ponsel."Pak Aryo."Laki-laki itu hanya berdehem. Nayla berniat mengulang panggilannya. Namun, deheman kembali yang terdengar hingga membuat perasaannya dongkol."Pak!" Sedikit menaikkan suaranya, Nay memanggil dosennya dengan raut wajah kesal karena dicuekin."Kemejanya saya kembalikan kalau sudah di cuci. Lusa semoga sudah beres." Nay mencoba mengalihkan topik. Ia masih gengsi untuk mengakui kebohongannya."Ya." Aryo mengulas senyum, hanya jawaban singkat yang terlontar dari mulutnya."Ishh menyebalkan," guman Nay seeaya beranjak dari duduknya."Ma

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-15

Bab terbaru

  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 63C Ending

    Bab 63C "Terima kasih, Sayang. Sudah bersedia mendampingiku, menjadi ibu dari anak-anakku." Aryo mengecup puncak kepala Nay yang tertutup pasmina hingga membuat hati Nayla mengembang. "Terima kasih juga, Mas." Lima bulan kemudian. Nay mengenakan baju toga untuk menghadiri wisuda sarajananya. Perutnya sudah terlihat membuncit karena HPL tinggal beberapa haru lagi. Suami dan keluarganya mendampingi acara wisudanya. Pun teman-temannya bersiap dengan buket bunga ditangan mereka. "Selamat dan sukses atas wisudanya, Nay," ucap ketiga sahabatnya. Menyusul juga ucapan selamat dari orang tua dan keluarga Aryo. "Selamat ya, Sayang. Maafkan mama! Kamu memang pantas menjadi pendamping Aryo. Jaga putraku ya, Sayang. Sebagai orang tuanya, mama memang kurang memberinya kasih sayang." "Tidak, Ma. Mama selalu menyayangi Mas Aryo meski jauh di negeri orang. Nay dan Mas Aryo selalu merindukan mama dan papa." Nay mencium pipi mertuanya lalu teringat ibunya. Wanita yang sudah mengandung dan melah

  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 63B Ending

    Bab 63B"Mereka kan mau menghadiri acara ini, Mas.""Apa?! Sebenarnya ini acara apa sih, Nay?" Aryo bergantian menatap Nay juga keluarganya yang tak ada angin tak ada hujan muncul di rumah istrinya."Hai, Aryo! Oma mau nengok calon buyut tahu, nggak? Kamu tuh malah bengong."Aryo kembali terkesiap. Merasa di prank, Aryo mendekati keluarganya. "Mama, papa, kapan pulangnya? Tante juga katanya nganter oma ke luar kota.""Kamu tuh, Yo. Sama istri mbok ya dijagain yang baik. Untung calon bayinya nggak kenapa-napa. Bisa-bisa kamu tak jewer sini.""Ampun, Oma." "Iya, ini tante sama orang tuamu nganter oma ke luar kota buat mengisi tausiyah, Yo," pungkas tante Maya. Aryo masih terbengong.Semua yang hadir melihat tingkah keluarga Aryo akhirnya tertawa, ada juga yang menahan senyum, seperti Nayla yang saling pandang dengan Andra. Semua itu skenario Andra untuk mengerjai Aryo. Andra tidak mau Nay disakiti oleh suaminya. Saat di Daejeon, dokter mengatakan Nay hampir keguguran karena tindakan

  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 63A Ending

    Bab 63A"Nay, ini tanda kasihku untukmu." Nay tertegun melihat apa yang dibawa suaminya.Aryo membuka kotak kecil berlapis beludru. Ia mengeluarkan benda yang terpasang cantik di tempatnya. Sebuah kalung pertanda kasih sayangnya untuk sang istri tercinta. Ada liontin bunga matahari di kalung itu. Aryo berharap mentari akan selalu bersinar menerangi langkah mereka mengarungi biduk rumah tangga.Bukan tidak mungkin akan datang kerikil yang menghadang. Sebisa mungkin mereka saling menggenggam tangan untuk melalui jalan yang harus ditempuh. Apa yang menjadi tujuannya menggapai keluarga yang samawa (sakinah, mawaddah, warahmah).Aryo memakaikan kalung dengan liontin matahari ke leher Nayla. Pasmina Nay angkat hingga kalung itu terpasang sempurna di lehernya. Aryo mengecup kepala Nay dari belakang. Rasa yang membuncah mengisi rongga dada keduanya. Senyum manis pun terukir di wajah masing-masing, hingga sepasang lengan kekar Aryo melingkar di perut Nayla. Tatapan hangat di wajah Aryo terli

  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 62B Luluh

    Bab 62B"Sudah saya bilang Pak Aryo jangan menyakitinya. Dua kali Bapak sakiti Nay, maka...""No, big No, Ndra. Saya harus bicara sama Nayla. Pokoknya kamu nggak boleh melamar sebelum hubungan kami jelas, oke!" Andra hanya mengedikkan bahu, dalam hati tertawa penuh kemenangan.Aryo meninggalkan Andra membereskan tempat yang akan dipakai untuk acara. Entah acara apa sebenarnya Aryo tidaklah tahu. Ia mendekati Pak Rusdi, meminta maaf atas kesalahannya karena membuat Nay sakit hati.Aryo juga bercerita tentang kesalah pahamannya dengan Nay yang melihat dirinya bersama Tika. Waktu itu Tika ingin berpamitan yang terakhir karena mau tinggal di luar negeri. Pak Rusdi yang sudah tahu duduk perkaranya langsung menyilakan Aryo masuk dan duduk di ruang tamu. Bu Ranti terkejut melihat kedatangan tiba-tiba menantunya. Gegas wanita paruh baya itu membuatkan minuman dan menyuguhkan cemilan."Nay baru selesai mandi, Nak. Tunggulah sebentar. Tolong sabar ya Nak Aryo, menghadapi Nay yang anak tunggal

  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 62A Luluh

    Bab 62AAryo berjalan tergopoh menuju rumah Nay. Mendengar obrolan tetangga Nay tentang acara syukuran membuat hatinya berkecamuk. Menyesakkan."Apa maunya Nayla? Apa dia benar-benar menginginkan perpisahan?" Aryo mendengkus kesal seraya kakinya menendang kerikil di jalan.Sementara itu,di kamar, Nayla merapikan penampilannya di depan cermin. Ingatannya terlempar saat tidur siang di kos Cika. Bisa-bisanya ia mimpi buruk."Nay, maaf. Aku tidak tega membuat Tika sedih," ungkap Aryo membuat Nay mencelos."Lalu?" Tatapan nyalang Nay tujukan pada suaminya. Napasnya memburu menanti perkataan selanjutnya dari sang suami."Ada yang ingin aku katakan padamu. Mama memintaku menikahinya. Tika bersedia menjadi istri kedua.""Untung hanya mimpi. Kalau beneran, aku nggak yakin bisa menerima kabar itu."Nay menghela napas panjang, seulas senyum tersungging di bibir bergincu pinknya. Kedua tangan mengusap perutnya lembut. Sebuah ketukan pintu megusik kegiatan asyiknya di depan cermin."Masuk!" Nay me

  • Jodohku Pak Dosen   S2 Bab 61B Pulang

    BAB 61B"Astaghfirullah. Aryo kenapa?""Aryo bersalah, Oma. Aryo sudah menyakiti hati Nayla. Dia pergi karena Aryo yang nggak sabaran. Saat di Daejeon Aryo menyakitinya fisik juga batin. Lagi-lagi pulangnya pun Aryo menambah lukanya kembali menganga."Oma dan Tante Maya tertegun melihat pengakuan Aryo. Keduanya menasehati Aryo supaya lebih sabar menghadapi masalah. Yang telah berlalu biarlah berlalu, jangan terulang lagi kesalahan yang sama. Manusia tidak ada yang sempurna. Memilih pasangan bukan untuk mencari yang sempurna tetapi yang bisa saling melengkapi hingga mendekati sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Rabbnya."Makasih, Oma, tante. Aryo mau bernagkat dulu ke Solo.""Apapun yang terjadi jadikan ini belajaran berharga untukmu dan Nayla, Yo. Oma tidak berharap kalian berpisah. Tetapi kalau mengharuskan kalian berpisah, kamu harus mengikhlaskannya.""Oma, Aryo tidak akan membiarkan Nay pergi. Oma dan tante doakan hubungan kami membaik!" pinta Aryo dengan penuh permohonan."

  • Jodohku Pak Dosen   S2 Bab 61A Pulang

    Bab 61ASehari tinggal di kos Cika, Nay akhirnya pulang ke Solo. Ia bertemu bapak ibunya, melepas rindu yang bersemayam di dada. Tangis haru nan bahagia mengiringi pertemuan keluarga sederhana itu."Kamu kurusan, Nay. Makan yang banyak, Nak!" Nay meraup wajahnya kasar. Sejatinya bukan hanya rindu yang ingin tersampaikan. Lebih tepatnya, Nay ingin mendapatkan pelukan. Support yang menguatkan hatinya karena masalah rumah tangga sedang menghampiri."Yang penting sehat kan, bu. Nanti Nay makan yang banyak soalnya kangen masakan ibu. Di sana makannya aneh-aneh," terang Nay dengan kelakarnya membuat orang tuanya tergelak.Pak Rusdi dan Bu Ranti tidak menyadari putrinya sedang dilanda masalah. Nay memang pandai menyembunyikan kesedihannya. Ia sibuk membantu ibunya membereskan jahitan seperti biasa."Pak, Bu. Ini ada sedikit rejeki, Nay ingin mengadakan syukuran kecil-kecilan karena sudah diberi kesehatan saat belajar di negeri orang. Juga Nay selamat sampai pulang ke rumah.""Tapi suamimu a

  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 60B Egois

    Bab 60B"Sebenarna ada apa sih, Nay? Pasti kamu dan suamimu lagi berantem, ya?"Nay tidak menjawab justru tergugu seraya memeluk guling di atas kasur Cika. Sahabatnya segera mengambilkan segelas air untuk diminum supaya Nay lebih tenang.Setelah Nay terlihat tenang, Cika mulai menanyakan dengan hati-hati. Ia tidak mau Nay menangis lagi."Kalau sudah bisa cerita, aku siap ndengerin, Nay," ujar Cika."Aku tadi sudah sampai rumah. Tapi..." Nay menjeda kalimatnya seolah ada duri yang menancap di tenggorokan. Ia susah payah mengatakannya. Menarik napas panjang, Nay merasakan tepukan halus di punggungnya"Ada Mbak Tika di sana." "Hah, Bu Tika? Dosen fakultas yang baru?" Cika memasang raut keheranan kenaoa Tika bisa pagi-pagi di rumah Aryo."Kamu ingat, kan? Mbak Tika itu wanita yang dijodohkan sama Pak Aryo."Cika mendengarkan dengan sabar cerita Nayla."Tapi kamu jangan berpikiran buruk dulu, Nay. Tenanglah, kamu harus berpikir dengan kepala dingin biar nggak runyam masalahnya."Nay menga

  • Jodohku Pak Dosen   S3 Bab 60A Egois

    Bab 60A EgoisNayla masih tergugu di dalam taksi yang membawanya memutari kota Bandung. Sedari tadi sopir menanyakan kemana tujuan, tetapi Nayla tidak menjawab. Sekutar satu jam, Nay baru sadar saat perutnya berdendang. Ia teringat telah melewatkan sarapan."Astagfirullah, sampai mana ini, Pak?!" pekiknya seraya menoleh ke kanan dan ke kiri. Sopir segera menepi dan menghentikan laju taksinya."Kita sudah memutari kota Bandung. Mbak mau ke mana lagi?" jawabnya seakan ingin protes tapi penumpang adalah raja. Sopir hanya memberikan pelayanan terbaiknya."Maaf, Pak. Tunggu sebentar, saya telpon teman dulu," pinta Nay. Ia mencari nomer kontak Cika."Halo, Ci. Kamu di kos atau kampus? Aku udah di Bandung.""Nay, kapan pulang?!" Nay menjauhkan ponselnya karena suara teriakan Cika dari seberang mengusi telinganya."Aku di kampus. Bentar lagi balik kos. Hanya ada kuliah pagi saja. Mika sama Ryan baru ke ruang dosen, nih. Kita ketemuan di kosku aja ya!""Ya, Ci. Tapi tolong kalau ketemu Pak Ary

DMCA.com Protection Status