Share

50. Kenyataan Pahit

Sakhala bangun lebih awal dari pada Dayana. Sejak sepuluh menit yang dia lakukan hanya diam sambil memandangi wajah Dayana yang terlihat sangat imut dan menggemaskan ketika tidur. Pelan dia mendekat, lantas mendaratkan sebuah kecupan manis di bibir Dayana. Wanita itu hanya melenguh pelan tanpa membuka kedua matanya.

Sakhala melihat jam yang menempel di dinding kamar. Ternyata sekarang sudah jam delapan lebih sepuluh menit pagi. Seharusnya Sakhala sudah berada di kantor sekarang, tapi dia malah tidak masuk ke kantor karena ingin menjaga Dayana yang sedang sakit.

Sakhala pun beranjak ke dapur sambil menelepon Erick karena dia tidak ingin mengganggu Dayana yang sedang tidur.

"Selamat pagi, Tuan. Apa ada yang bisa saya bantu?" tanya Erick di seberang sana.

"Bagaimana perkembangan saham kita hari ini?"

"Cukup baik, Tuan. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan," jelas Erick.

"Baiklah. Hari ini aku tidak datang ke kantor. Berkas yang kemarin tolong urus sisanya."

"Baik, Tuan. Kalau boleh tahu,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status