Carla langsung memeluk tubuh putrinya dengan sangat erat ketika ia sudah sampai di rumah bersama Jourdy, Angel juga terlihat sangat merindukan bundanya yang tak pulang selama beberapa hari. Apalagi Angel juga merasa sangat kesepian berada di rumah besar itu, tanpa adanya teman selain asisten rumah tangga yang menjaganya.“Maafkan Bunda ya, Sayang. Karena Bunda pergi terlalu lama meninggalkanmu,” ujar Carla merasa sangat bersalah kepada anaknya. Namun Angel yang memang tak begitu keras kepala hanya menganggukkan kepalanya pelan dan menjawab senang, “Tak apa, Bunda. Yang penting sekarang Bunda sudah pulang ke rumah, jadi aku tak sendirian lagi. “Bunda senang sekali melihatmu sudah pintar seperti ini,” puji Carla dengan sangat bahagia. Jourdy yang juga berada di tempat itu ikut merasakan kesenangan mereka, melihat istrinya bahagia bisa bertemu lagi dengan sang anak. Jourdy juga mengusap pelan puncak kepala Angel kemudian berkata, “Kalau begitu, aku pergi dulu ya ke kamar.”“Iya, Jourd
“Carla, dengarkan dulu penjelasanku!” pinta Jourdy sangat serius sembari berusaha memegang lengan Carla cukup erat.Tetapi Carla terus menerus berusaha menghindar, ia tak mau disentuh oleh lelaki itu. Lelaki yang sudah memberikan penderitaan begitu besar dalam hidupnya, sekalipun sekarang Jourdy adalah suaminya. Bagaimana bisa lelaki yang telah mengubah kehidupan Carla berpura-pura baik seakan tak pernah terjadi apapun, padahal Carla selama ini selalu berusaha mati-Marian untuk menerima takdirnya. Ia kira semua terjadi dalam hidupnya adalah garis takdir dari Tuhan, tanpa campur tangan manusia sama sekali. Tapi ternyata Carla salah besar, semua ini adalah rencana busuk Jourdy yang telah ia inginkan sejak lama. Tanpa tahu mengapa bisa setega ini padanya dan Kevin, bahkan ia menganggap Jourdy seperti tak punya hati dan akal sehat lagi. “Kau benar-benar gila, Jourdy!” teriak Carla dengan sangat emosi. Sekarang Carla sudah tak bisa lagi membendung air matanya, ia menangis dengan seseguk
Kevin menendang kaleng minuman di depannya cukup kencang, ia melampiaskan amarahnya yang tak bisa terungkapkan. Apalagi Kevin tak tahu ke mana ia harus mengadu dan menceritakan masalahnya saat ini, ia merasa tak punya siapa-siapa lagi. Padahal biasanya Sonya akan menjadi tempat yang paling nyaman untuk Kevin, menjadi pendengar yang sangat baik dalam situasi apapun.BughhTanpa diduga kaleng minuman itu mengenai punggung seorang wanita yang sedang duduk di bangku pinggir jalan sendirian, wanita itu menoleh ke arah Kevin setelah mendapatkan perlakuan tak baik dari lelaki itu. Awalnya Kania ingin sekali marah padanya, namun setelah melihat lelaki itu adalah Kevin justru ia meredam amarahnya. Kevin yang juga menyadari baru saja melakukan kesalahan segera menghampiri Kania untuk meminta maaf, ia berjalan dengan sangat cepat ke arah Kania dan langsung menunjukkan raut wajah yang penuh rasa bersalah. “Kania, tolong maafkan aku. Aku benar-benar tak sengaja melakukannya,” ujar Kevin sangat t
BrakkkkJourdy menggebrak meja di hadapannya dengan penuh emosi, beberapa polisi di tempat itu berusaha mendekat ke arah Jourdy dan membantunya menenangkan diri dengan memegang bahu lelaki itu. Jourdy sudah sangat muak melihat wajah Hanna dan Karel, ia tak menyangka jika dua manusia yang sudah sangat ia percaya justru malah membodohinya selama ini. Meskipun Jourdy tak terlambat, namun ia tetap merasa harus melampiaskan amarahnya kepada dua manusia itu. Nampaknya dunia masih berpihak pada Jourdy, sehingga ia tak mengalami kebangkrutan apalagi kehilangan aset perusahaannya yang berharga. “Kalian benar-benar tak tahu diri!” umpat Jourdy dengan penuh emosi. Setelah semua hal yang Jourdy berikan kepada Karel maupun Hanna, mereka berdua malah bersekokongkol untuk merebut harta kekayaan Jourdy. Sepertinya mereka sudah lupa sedang berhadapan dengan siapa, karena Jourdy bukan tipe orang yang mudah untuk ditipu.“Aku sudah memberikan semuanya kepada kalian, tapi seperti inikah balasan kalian
Kevin dan Kania berjalan dengan santai menyusuri perumahan cukup elit yang sedang mereka lintasi, karena sekarang Kevin akan mengantarkan wanita itu pulang ke rumahnya. Sebenarnya tadi keduanya pergi menggunakan mobil Kania, namun di tengah jalan mendadak mobil Kania mogok dan tak bisa lagi menyala.Sehingga mereka terpaksa harus berjalan kaki seperti ini dan membiarkan mobil Kania dijemput oleh montir keluarganya, apalagi Kevin juga menolak untuk naik taksi karena ia tak mau membuang uang secara percuma. Kania tak mungkin naik taksi sendirian dan membiarkan Kevin pulang berjalan kaki, begitupun Kevin yang tak mungkin membiarkan Kania pulang sendirian berjalan kaki tengah malam begini. “Maafkan aku, karena aku tak punya kendaraan makanya harus berjalan kaki seperti ini. Seharusnya tadi kau pulang saja menggunakan taksi,” ujar Kevin dengan sedikit kesal karena Kania malah memutuskan berjalan kaki bersamanya. Namun Kania justru merasa kesal kepada Kevin karena lelaki itu malah mengant
Jourdy berjalan dengan sangat cepat memasuki rumahnya, ia sudah tak sabar untuk bertemu dengan Carla apalagi istrinya mengatakan jika ia akan memberitahu Jourdy mengenai sesuatu hal yang penting. Jourdy sangat penasaran ingin segera mengetahui, dan ia pergi ke kamar untuk mencari keberadaan istri tercintanya.Krekkk“Carla!” panggil Jourdy dengan lembut dan langsung mencari keberadaan istrinya. Namun Jourdy tak dapat menemukan keberadaan Carla, ia terus mencari ke seluruh penjuru kamar dan hasilnya tetaplah nihil. Lelaki itu berjalan keluar dari kamar, dan mencari-cari Carla tanpa henti. Bahkan ia terus bertanya pada asisten yang ia temui di sepanjang jalan, tapi mereka sama sekali tak ada yang mengetahuinya. Sampai semua orang ikut membantu dengan perlahan, tak ingin terlalu tergesa-gesa untuk mencari. Karena bisa saja Carla hanya sedang berada di ruangan lain di dalam rumah itu, lagipula Carla juga tak mungkin keluar dari rumah tanpa izin dari suaminya. Hingga Jourdy memutuskan un
Entah bagaimana caranya, hubungan Kevin dan Kania semakin dekat. Mereka sering menghabiskan waktu bersama, tak tahu sudah berapa lama. Namun yang jelas Kevin dan Kania hanya menikmati kehidupan mereka, dengan perjalanan yang menyenangkan.Bahkan sekarang Kania mengantarkan makanan untuk Kevin hingga wanita itu datang ke kantor tempat Kevin bekerja, ia dengan sangat bersemangat mengangkat kotak nasi yang ia bawa untuk lelaki itu. Kevin yang melihat kedatangan Kania langsung tersenyum dengan lebar karena merasa senang, dan ia mulai menghampiri wanita itu begitu bersemangat. “Kau bawa makan siang lagi untukku?” tanya Kevin berbasa-basi meskipun ia memang sudah tahu apa yang dibawa wanita itu untuknya. Kania menganggukkan kepalanya membenarkan dugaan Kevin lalu kembali menunjukkan barang bawaannya kepada Kevin, “Iya, aku membawa makan siang untukmu. Kau pasti akan malas keluar dari gedung karena cuacanya sangat panas, jadi aku sengaja membawakannya untukmu.”Kevin merasa sangat bersyuku
“Kevin?” ujar Carla ketika ia melihat kedatangan mantan suaminya di restoran yang sudah Jourdy pesan untuk acara makan bersama seluruh karyawannya.Carla sedikit terkejut melihat kedatangan Kevin ke tempat itu, ia pikir Jourdy tidak akan mengundangnya. Dan sekarang Carla tak tahu bagaimana dia harus bersikap di depan Kevin sekarang, apalagi Kevin juga menatapnya dengan sangat tajam. Bahkan lelaki itu perlahan mendekat ke arahnya, membuat jantung Carla berdetak semakin kencang dan cepat. Ia memegang kuat ujung meja di dekatnya, dan berusaha menahan ketakutannya di depan Kevin. “Hai, Carla. Apa kabar?” tanyanya lirih. “A-aku baik, Kevin.” Carla menjawab sangat gugup. Kevin tersenyum aneh sekarang, senyuman itu mengandung banyak arti yang tak bisa diungkapkan dengan kata. Seperti sebuah kerinduan dan kebencian yang menjadi satu, tenggelam di dasar hati Kevin saat ini. “Baguslah, kau memang harus selalu baik. Aku sudah mengorbankan perasaanku untukmu, jadi pastikan kau mendapatkan ke