Carla berjalan menyusuri trotoar dengan tenang, walaupun hatinya tidak setenang itu. Kerinduannya pada Kevin bisa sedikit terobati tapi tidak sepenuhnya, ada banyak sekali hal yang ingin Carla sampaikan kepada Kevin mengenai kehidupannya saat ini.Bagaimana sulitnya Carla untuk terus bernafas hidup bersama lelaki kejam yang masih saja memperlakukannya dengan buruk, bagaimana sakitnya Carla menahan diri untuk tetap hidup dalam penderitaan yang entah akan segera berakhir. Carla ingin menerima kehidupannya saat ini dengan lapang dada, namun ia juga masih ingin menyelesaikan masalah hatinya dengan Kevin. Air mata kembali menetes begitu memilukan, hingga sebuah tangan menahan kepergiannya untuk menghentikan langkah. Jantung Carla berdebar kencang merasakan kehangatan itu, Carla berpikir jika orang yang menggenggam lengannya saat ini adalah Kevin. Segera Carla membalikkan tubuhnya ke belakang dengan sangat bersemangat, tetapi senyuman di bibirnya langsung pudar saat melihat orang yang sek
“Dia sudah mulai mencurigaiku,” ujar Hanna lalu meneguk segelas soda susu buatan Karel.Karel tahu jika waktu ini akan tiba cepat atau lambat, dan menurutnya satu-satunya jalan agar mereka bisa lolos hanyalah mempercepat rencana mereka. Lagipula Jourdy juga tidak akan langsung menjauhkan Hanna dari kehidupannya begitu saja, lelaki itu pasti akan mencari bukti yang jelas sebelum mengambil tindakan. Sehingga yang bisa mereka lakukan saat ini hanyalah menyembunyikan semua bukti yang ada sampai tak ada satupun yang tersisa, “Kita harus menutupi semua buktinya, jangan sampai Jourdy menemukannya meski hanya satu bukti.”“Tapi bagaimana caranya? Kau tahu kita sedang berhadapan dengan siapa, bukan? Dia bukan orang sembarangan, banyak koneksi yang Jourdy miliki. Kalau sampai tertangkap, dia tidak akan membiarkan aku tetap hidup!” tegas Hanna mulai merasa cemas dan semakin panik. Tak ingin melihat kekasihnya panik, Karel segera mendekati Hanna. Ia merangkul bahu wanita itu dengan erat sembari
Carla memutar bola matanya melihat ke sekeliling, tempat yang indah telah menyihir Carla hingga membuatnya takjub. Apalagi Carla masih tak percaya, mengapa Jourdy bisa mengajaknya ke tempat ini untuk makan malam berdua. Padahal tadinya ia kira, Jourdy memang tidak akan pernah memperlakukannya layaknya seorang istri sungguhan.Entah apa yang sedang merasuki Jourdy saat ini, secara tiba-tiba menyiapkan tempat untuk makan malam berdua yang sangat romantis. Bahkan sebelumnya Carla tak pernah meminta apapun kepada lelaki itu, tapi Jourdy malah memberikannya kejutan yang sangat mengejutkan. “Mengapa kau tiba-tiba mengajakku makan malam berdua di tempat romantis seperti ini?” tanya Carla ragu-ragu. Sembari menarik kursi untuk sang istri, Jourdy menjawab tenang, “Hanya ingin saja, memangnya salah?”“Tidak salah, hanya saja aku sedikit terkejut. Tak biasanya kau bersikap seperti ini,” sahut Carla lagi kemudian duduk di atas kursi yang sudah Jourdy siapkan untuknya. “Kau ini selalu memprotes
Carla tak bisa menjawabnya, ia tak mengenal banyak lelaki itu sebelumnya. Meski sekarang Jourdy sudah menjadi suaminya, namun Carla masih merasa asing padanya. Ada banyak hal yang masih tidak Carla ketahui dari Jourdy, apalagi kehidupan Jourdy sangatlah tertutup.Sehingga bagaimana bisa ia jatuh cinta pada Jourdy secepat kilat, sedang ia tak tahu apapun soal lelaki itu bahkan keluarganya. Tetapi sekarang Carla juga merasa bingung harus menjawab apa terhadap pertanyaan yang diajukan Jourdy barusan, Carla takut akan melukai perasaan Jourdy dan membuatnya kesal. Walaupun sebenarnya tanpa harus dijawab, Jourdy sudah mengetahui jawaban Carla. Istrinya tak mungkin jatuh cinta padanya dengan perlakuan Jourdy yang selalu kasar dan marah-marah, Jourdy menyadari hal itu. Tetapi di sisi lain Jourdy juga merasa kesal karena sampai sekarang Carla masih belum bisa memberikan hatinya pada Jourdy, Jourdy yakin jika di hati Carla masih ada nama Kevin seorang. “Habiskan makanannya, agar kita cepat pu
Kevin baru saja keluar dari kantor polisi setelah ia melaporkan berita hilangnya Carla, walaupun tak mendapatkan respon yang cukup baik namun pihak polisi sudah berjanji pada Kevin untuk membantunya menemukan keberadaan Carla. Mungkin pihak polisi juga merasa bingung dengan menghilangnya Carla saat ini, wanita itu masih berada di kota yang sama dengan Kevin tapi justru tak mau bertemu lelaki itu.Sekarang yang bisa Kevin lakukan hanyalah menunggu hasil dari pencarian yang akan dilakukan pihak kepolisian, ia berharap masalahnya dengan Carla bisa segera selesai apapun yang terjadi nantinya. Setidaknya Kevin tahu kabar wanita itu, sehingga tak perlu lagi merasa bingung dan kalang kabut. “Semoga saja semuanya segera selesai,” tukas Kevin penuh harapan. Sudah berada cukup jauh dari kantor polisi, tiba-tiba Kevin melihat seorang wanita yang tak asing baginya. Tanpa berpikir panjang, Kevin segera berlari kencang untuk mengejar Kania yang nampaknya melarikan diri saat melihat keberadaan Kev
Carla terperanjat kaget saat sepasang tangan tiba-tiba saja memeluk tubuhnya dari belakang, ia menoleh ke samping dan mendapati Jourdy sudah menaruh dagunya di atas bahu Carla. Senyuman yang lebar terukir di bibir Carla melihat tindakan suaminya yang sangat menggemaskan, meskipun ia masih sedikit tak percaya jika Jourdy bisa bersikap manis seperti ini padanya. “Kau mengejutkan saja,” ujar Carla memprotes. Jourdy tak menjawab perkataan istrinya, ia malah semakin mempererat pelukannya. Ternyata memang senyaman ini bisa bersikap romantis terhadap sang istri, Jourdy sedikit menyesal karena seharusnya ia bisa melakukan hal ini dari lama. “Aku akan segera menyelesaikan pekerjaanku agar kita bisa sarapan bersama, kau tunggu sebentar ya.” Carla ingin fokus memasak dan menyuruh Jourdy untuk menunggu saja. Tetapi lelaki itu menolak dengan menggelengkan kepalanya cepat, Jourdy justru menarik tubuh Carla dan membalikkannya ke arahnya sehingga sekarang mereka saling berhadapan satu sama lain
“Untuk apa kau datang ke sini?” tanya Jourdy ketus pada Kania.Kania dengan tenang menjawab, “Aku ingi bertemu dengan anakku, Jourdy!”Jourdy terkekeh sinis mendengar perkataan Kania, ia meremehkan wanita itu sebab ke mana saja Kania selama ini. Mengapa wanita itu baru menginginkan pertemuan dengan anaknya, padahal dulu Jourdy yang selalu mengemis pada Kania agar mau menemui Sheila. Tetapi Kania seringkali menolak dengan berbagai alasan, sehingga sekarang Jourdy tak dapat mempercayai mantan istrinya lagi. Ia merasa jika Kania memiliki tujuan lain, bukan hanya untuk bertemu dengan anak mereka. “Untuk apa?” tanya Jourdy singkat. “Mengapa kau bertanya seperti itu? Aku ibu kandung Sheila, jadi aku berhak untuk bertemu dengannya.” Kania berbicara dengan tegas tak ingin kalah dari Jourdy. “Lalu ke mana saja kau selama ini? Mengapa baru sekarang kau ingin bertemu dengan Sheila?” tanya Jourdy lagi malas. Jourdy berdiri dari duduknya kemudian melipat kedua tangannya di depan dada, lelaki
Hari ini Kevin memutuskan untuk mengambil lembur, ia sengaja melakukannya agar mendapatkan uang tambahan. Kevin merasa dirinya harus bangkit dari keterpurukan yang sedang ia alami saat ini, mungkin dengan mengumpulkan lebih banyak uang dan terus menabung bisa membuat kehidupannya menjadi lebih baik.Pendapatan Kevin saat ini memang tidak seberapa, jauh berbeda dari kehidupannya yang dulu. Namun setidaknya Kevin telah berusaha sebisanya, memperbaiki beberapa hal yang telah menghilang darinya. Sonya baru saja mengambil ranselnya di dalam loker, ia tak sengaja melihat Kevin yang masih sibuk membersihkan kaca-kaca yang berada di dalam bangunan tersebut. Keningnya berkerut kencang sebab merasa seharusnya Kevin sudah pulang sama seperti dirinya, segera Sonya berjalan mendekat kepada Kevin. Dengan cukup mengejutkan Sonia bertanya, “Mas Kevin, kenapa belum pulang?” Kevin terperanjat kaget mendengar suara itu, ia sedang fokus bekerja sehingga tak memperhatikan sekitar. Dan Sonya berhasil me