Beranda / Romansa / Jodoh Tenggat Waktu / 19). Samsak Dendam

Share

19). Samsak Dendam

Kuburan itu telah ditabur kelopak mawar. Aromanya menjadi pengisi pagi gerimis yang terasa sendu.

Bima menaruh buket bunga mawar merah yang berukuran besar. Disandarkannya buket itu di dekat pusara, Bima menatap itu semua dengan nafas tertahan.

"Semalam Ibu Mimpi Bim, kamu jadi menantu Ibu," kata suara lembut menyentak lamunan Bima.

Bima menoleh, lelaki itu mengumbar senyum tipis. "Aku tetap anak ibu sekalipun Sandra udah meninggal."

"Makasih ya Bim," ucap ibu Cassandra dengan tulus. Perempuan yang berambut penuh uban itu berkaca-kaca menatap pusara putrinya. "Kalau dia enggak pergi, mungkin kalian udah bahagia."

"Dia juga udah bahagia Bu, di surga."

"Tapi Ibu enggak suka kamu udah nikah."

Bima terdiam. Dia membiarkan pembicaraan itu mengendap tanpa perlu dia ungkit-ungkit. Tanpa timpalan, topik soal pernikahannya terbuang sia-sia.

"Kamu enggak ikut ke panti asuhan?" tanya Ibu Cassandra heran melihat Bima pamit pulang.

Perempuan itu bahkan enggan mengulurkan tangan tuk disalin Bi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Silvi Anita
kapok.... hayooo looo bima
goodnovel comment avatar
Kenzien Yodha
panik ya bim..kok aku pengen ketawa lihat bima panik......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status