Share

CHAPTER 22

“Nico…”

Suara Olive di seberang yang begitu lembut membuat Nico senang sekaligus risau karena begitu merindukan suara itu. Namun, Nico berusaha untuk bersikap biasa saja. “Ya, ada apa?”

“Bisakah kita bertemu…”

Nico terdiam sebentar. Gadis itu mau bertemu, untuk apa?

“Ya, boleh. Kapan?”

“Hari ini…”

Deg, jantung Nico langsung terasa berdetak lebih keras karena hari ini ia akan bertemu lagi dengan Olive setelah mereka bertemu terakhir kali saat gadis itu memutuskan hubungan mereka.

“Baiklah, kita makan siang di restoran biasa.”

“Oke, jam berapa?”

“Mu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status