Pasalnya ia tidak berniat untuk kembali lagi ke Indonesia dalam keadaan apapun, ia ingin pergi dan menghilang jauh agar tidak menjadi beban keluarga Marthadidjaya yang sangat menyayanginya. Semua atribut keartisannya ia tanggalkan karena ingin menjalani lembaran baru bersama Evan di Vietnam. Evan
“Bang ... orang decornya udah dateng?” Kama yang sedang melakukan panggilan telepon mengangkat tangan kemudian menganggukan kepala sebagai jawaban. “Cateringnya, Bang?” Tau Kama sedang sibuk telepon, Arsha masih saja bertanya. Kama mengangguk lagi sambil berbicara dengan sekertarisnya dalam sambu
Pesta upang tahun itu begitu meriah tapi lagi-lagi Dava tidak peduli, bayi gempal itu tampak menepelkan pipi dengan mata terpejam di pundak sang Ayah. Kedatangan anak Presiden yang merupakan teman Kama sesama pengusaha muda beserta istri dan anaknya yang mendapat pengawalan khusus menjadi tamu keho
Dress hamil selutut dengan lengan ruffle, sepatu kanvas dan tidak ketinggalan sling bag yang talinya melintang di dada Arsha melengkapi outfitnya hari ini untuk meninjau galeri yang baru beberapa bulan lalu dibuka. Sebetulnya Arsha tidak diijinkan sang suami berkeliaran mengingat kandungannya yang
Angga berdecak sebal tapi mau bagaimana lagi, cafe ini milik wanita hamil jelmaan singa betina yang sedang mengusirnya saat ini jadi mau tidak mau ia harus pergi selain itu memang ada urusan diluar yang harus ia kerjakan. “Ya udah ... Mas Angga mau keluar dulu dan Zara, mulai besok kamu kerja ya!”
“Zara!! Ambil kunci mobil gue, buka pintunya!” titah Arkana yang panik sambil menggendong Arsha keluar dari cafe. Beberapa pelayan dan pengunjung juga dibuat terkejut oleh teriakan Arsha yang mengatakan akan segera melahirkan. Buru-buru Zara menarik kunci mobil di saku celana Arkana kemudian menga
“Zara, lo tunggu di sini ... temenin gue!” Zara yang duduk di ruang tunggu lalu mengangkat kedua alisnya mendengar perintah Arkana. Pria itu kemudian menyusul Bunga yang sosoknya menghilang saat1 berbelok di lorong. “Aww ... sakit Kana!” Bunga meringis tatkala lengannya dicengkram oleh pria besa
Kayana Shaqeenarava Gunadhya dan Kaluna Shaqeenarava Gunadhya, si kembar anggota keluarga baru Gunadhya itu selalu menjadi pusat perhatian. Untuk pertama kalinya keluarga Gunadhya maupun Marthadidjaya mendapatkan kembar perempuan. Semenjak melahirkan putri kembarnya, rumah Arsha tidak pernah sepi