Arsha memandangi Kama yang sedang berkutat dengan Macbook di tangannya, siang tadi pria itu baru saja melakukan rapat melalui video online dengan beberapa para petinggi di perusahaan. Kharisma seorang Kama Gunadhya muncul, aura pemimpinnya mampu membuat para petinggi di perusahaan milik sang Kakek
Kama menarik selimut menutupi tubuh sang istri, memberikan sebuah kecupan terakhir di kening Arsha kemudian mengambil Macbooknya di meja sofa. Walau berat, Kama harus pergi sementara waktu menyelesaikan pekerjaannya di Vietnam untuk kemudian berkumpul kembali bersama keluarganya di Indonesia. Kama
Walau enggan karena ia baru saja terbebas dari morning sick yang menderanya setelah kepergian Kama ke kantor, tapi Arsha harus bertemu Vina. Ia ingin berterimakasih karena dengan bantuan Vina lah dirinya bisa menjadi sukses seperti sekarang. Meski awalnya mereka memiliki niat terselubung tapi pada
Vina meraihnya ikut mendekatkan hidungnya pada penganan yang diklaim Evan adalah menu recomended di cafe itu. Ia pun menggelengkan kepala. “Memang aroma keju dibakar mah gini,” ujar Vina kemudian. Dan kedatangan seorang pria yang berlari melewati mereka menuju toilet membuat Kakak beradik itu sali
Dalam pesan singkatnya yang dikirim ke Fabian, Kama mengingatkan agar ketika Fabian menikahi Nufaira nanti jangan pernah sekali-sekali berniat untuk menceraikan Nufaira kemudian menarik gugatan itu kembali. Pilihannya hanya dua, bercerai atau bertahan karena Fabian tidak pernah tau bagaimana beratn
Arsha mengalami demam tinggi dalam perjalanan pulang dari Turki. Meringkuk di atas ranjang dengan selimut tebal masih belum bisa menghempaskan meriang yang dirasakannya. Tulang-tulangnya terasa ngilu dan Arsha merasakan dingin yang teramat sangat. Kepalanya berdenyut nyeri sampai ia tidak dapat m
Arsha menatap cermin tinggi yang menampilkan tubuh mungilnya terbalut gaun panjang indah pemberian sang suami. Tiba-tiba kurir datang mengantar box besar berisi gaun tersebut yang harus Arsha kenakan malam ini untuk acara pembukaan galeri seni yang disponsori oleh suaminya. Tentu saja ia harus da
Tulisan itu juga memberi tau semua orang betapa Kama sangat mencintai istrinya. Air mata Arsha luruh begitu saja, menutup mulutnya dengan kedua tangan, semakin terharu mengetahui ternyata seluruh keluarganya dan keluarga besar Kama juga hadir di sana. Termasuk Opa Beni dan Om juga Tantenya yang ja