Wajah cantik itu masih saja ditekuk meski saat ini mereka sudah berada di dalam pesawat menuju Bandara Honolulu yang akan transit di Bandara Narita-Tokyo selama tiga jam untuk mengisi bahan bakar. Dalam privat jet milik perusahaan yang berbasis di Vietnam itu hanya ada sepasang pengantin baru, Fabi
Kama menarik selimut hingga menutupi tubuh mereka yang berbaring saling berpelukan, mengikuti permainan Arsha yang katanya sedang membuat Nufaira cemburu. Tapi besok malam, tidak akan ada main-main lagi. Arsha merasakan betapa nyamannya pelukan Kama, kedua lengan kekar berotot itu melingkupi tubu
Arsha pasrah bila resepsi pernikahannya tidak berjalan lancar, ia sudah berusaha berpikiran positif dan bersikap tenang pun masih saja ada kejadian janggal di luar kuasanya. Jadi kali ini Arsha memilih menikmati pesta besarnya dengan ikut larut dalam irama musik yang dibawakan oleh band lokal yang
“Sini,” panggilnya mengulurkan tangan. Kama masih memakai bathrobe dan bisa dipastikan jika di dalam bathrobe tersebut sang suami tanpa sehelai benang pun. Dengan jantung yang berdetak menggila, Arsha melangkah perlahan menghampiri suaminya yang duduk di kursi. Kama membawa Arsha agar duduk di at
Kama mengerjap menyesuaikan retina dengan cahaya terang yang masuk menembus tirai. Ketika matanya membuka sempurna baru ia sadari jika setengah badan Arsha berada di atasnya. Tubuh mungil itu memeluknya dan menenggelamkan kepala di dadanya, Kama tersenyum, tangannya refleks mengusap kepala Arsha s
Berbeda dengan Kakek Andra dan Nenek Rena jaman dulu ketika mereka baru menikah, mendiang Ibunda Nenek Rena dan Oma Merry yang merupakan Tante dari Kakek Andra, menggedor-gedor kamar mereka di pagi harinya setelah malam pengantin. Kakek dan Nenek harus ikut sarapan bersama keluarga karena pada saat
Bunda Aura yang paling semangat mendukung Arsha karena merasa senasib dan pernah merasakan bagaimana berada di posisi jika seorang wanita mencintai suaminya. Entah apa yang para pria bicarakan hingga Andra memanggil Kama, demi menghormati sang Kakek—Andra pun bergerak menghampiri. Tampak Mai bersa
“Bang!” Kama yang sudah berada beberapa meter di depan pun menghentikan langkah, berbalik menatap Arsha menunggu sang istri mengatakan apa maksud dari memanggilnya. Kedua tangannya berada di dalam saku celana pendek warna kaki dengan kemeja motif tropical dan sendal jepit bermerk keluaran rumah m