“Hao Yu, apa yang kau pikirkan?”tanya Ketua karena melihat Hao Yu malah melamun.
“Lembah raja obat?” tanya Hao Yu.
Entahlah, pikirannya benar-benar kalut. Ia tidak bisa apa-apa dan akan pergi ke lebah raja obat. Bisa kembali hanya nama Hao Yu kalau begitu.
“Iya, kau harus datang ke sana. Aku yakin kau bisa mendapatkan bunga Oregano.”
“Bagaimana bisa, Ketua? Datang ke sana adalah menentang maut. Di gunung Sintang banyak orang hilang sampai tidak kembali. Tidak jelas kemana hilangnya.”
“Aku tahu ini sulit, tapi kau adalah satu-satunya yang bisa menyelamatkan ribuan jiwa. Dan aku yakin kau pasti bisa melewati gunung Sintang dengan mudah.”
Ketua melepaskan tangannya dari pundak Hao Yu. Pandangannya beralih pada pedang yang di simpan di pinggir Hao Yu.
Hao Yu mengikuti pandangan sang ketua yang menurutnya seolah ketua ingin menunjukan sesuatu.
“Pedang Kaisar siluman yang kau pegang akan membantumu. Aku rasa kau juga mulai sekarang harus bisa menggunakan tehnik bela diri yang ku ajarkan,” ucap Ketua.
Hao Yu juga bukan tidak bisa bela diri, ketua sudah mengajarkan. Hanya saja, Hao Yu yang kerap di anggap lemah selalu mengalah. Ia membiarkan dirinya tertindas karena tidak berani melawan anak ketua sekte. Ia begitu berhutang Budi pada ketua. Karena ketua ia bisa tumbuh sampai sekarang.
Hao Yu melihat pedang miliknya. Ketua seringkali mengatakan padanya jika Hao Yu boleh menggunakan pedang itu hanya ketika dalam bahaya saja. Namun, seumur hidup Hao Yu, baru tadi ia menggunakannya.
“Pedang kaisar siluman?” tanya Hao Yu.
“Ayahmu meninggalkan pedang itu bersamamu.”
“Apa mereka masih hidup?”
Ketua membawa Hao Yu masuk ke salah satu ruangan. Lalu menutup pintu rapat-rapat sebelum menjawab pertanyaan Hao Yu. Ruangan yang sepertinya kamar ketua. Sengaja ketua mengajak Hao Yu masuk karena pembicaraan ini sangat rahasia. Di takutkan ada orang lain yang mendengar.
“Mereka masih hidup, tapi mereka dikurung di sebuah tempat yang menjadi nerakanya langit dan neraka siluman untuk di hukum karena mereka bersalah. Dan sekarang, para siluman dan juga Kaisar langit sedang mencari keberadaan mu, kamu sangat diincar. Mereka takut kalau di antara kedua belah pihak menemukanmu terlebih dahulu,” jelas ketua.
Hao Yu semakin kebingungan. Kenapa ia harus di incar. Apa ia juga akan di hukum? “Kenapa aku di incar?” tanya Hao Yu.
“Untuk ber-kultivasi. Jika mereka mendapatkanmu, mereka akan berkultivasi dan mendapatkan kekuatan juga keabadian yang bisa berakibat fatal bagi dunia.”
“Hah?” Hao Yu duduk di kursi kayu yang ada di ruangan itu. Kepalanya tiba-tiba pusing mendengar ucapan Ketua.
“Bagaiama bisa aku akan berakibat fatal bagi dunia?”
“Tentu bisa, karena kau keturunan dari dua suku yang berbeda. Kekuatanmu sangat besar, dan mereka yang ingin menguasai kekuatan itu adalah orang-orang yang ingin menghancurkan dunia dan memiliki kekuasaan penuh terhadap semesta. Berbanding terbalik dengan klan yang ingin membunuh atau melindungimu agar makhluk jahat tidak berkultivasi, mereka ingin menyelamatkan dunia. Hanya caranya saja yang berbeda."
Hao Yu memegang dadanya sendiri, seolah jantungnya berhenti berdetak, napasnya terasa sesak. Bagaimana bisa ini terjadi padanya, sekarang nyawanya menjadi incaran dan dia juga menjadi harapan banyak orang untuk hidup.
“Hao Yu, kau kenapa?”
Ketua yang sudah dari tadi berdiri di dekat jendela kamarnya menghampiri Hao Yu yang tengah duduk di kursi kayu dekat pintu.
“Tidak apa-apa ketua, aku hanya kaget dengan kenyataan ini,” ucap Hao Yu.
Percaya tidak percaya Hao Yu beranggapan jika semua cerita Ketua adalah bualan. Namun, ia juga berpikir dengan lukanya yang tiba-tiba sembuh dan ketua tidak mungkin berbohong. Apalagi dengan pedang yang tadi ia gunakan.
“Baguslah kalau begitu.”
Hao Yu menelan saliva dengan susah payah. Bagaimana bisa ketua mengatakan bagus, sementara jantungnya sudah hampir tidak berpungsi dengan baik.
“Kita tidak punya banyak waktu, aku akan membereskan semua kericuhan yang ada di sini. Sementara kau pergi ke lembah raja obat.”
Ketua menatap netra Hao Yu dengan penuh permohonan. Namun, Hao Yu terlihat ragu sekali. Jika ia menjadi incaran, berarti sedikit kemungkinan ia kembali dengan keadaan selamat dengan Melawati gunung Sintang, tempat tinggal para iblis dan siluman.
Namun, keselamatan warga bergantung pada dirinya, setidaknya Hao Yu mencoba dulu, bukan?
“Apa yang kau ragukan?” tanya Ketua melihat keraguan di mata Hao Yu.
“Tidak, a-aku akan pergi demi menyelamatkan semua orang.”
Ketua tersenyum tipis. “Baiklah, aku berharap perjalanan mu lancar dan pulang membawa hasil,”ucap ketua sembari menepuk pelan bahu Hao Yu.
Ketua merasa lega mendengar Hao Yu akan pergi. Meski Ketua sepertinya juga tidak rela Hao Yu pergi, ia ditugaskan untuk menjaga Hao Yu oleh Kaisar siluman. Dan sekarang ia harus melepaskan Hao Yu demi menyelamatkan alam manusia.
Sementara Hao Yu tersenyum hambar mendengar ucapan ketua. Ia tidak yakin dengan dirinya sendiri.
Akhirnya, Hao Yu bersiap-siap untuk pergi. Ketua mengantarkan Hao Yu sampai gerbang lembah sekte pemburu siluman.
“Dalam dirimu ada roh pelindung yang akan menjaga mu, aku yakin kau bisa berhasil,” ucap Ketua.
“Roh pelindung?” Hao Yu semakin bingung saja.
“Dia akan muncul ketika dirimu siap.”
“Maksudanya?”
“Pergilah, waktu kita tidak banyak.”
Hao Yu hanya menatap ketua penuh penasaran. Namun, melihat ketua berpaling dan membalikan tubuh seolah ketua tidak ingin menjawab Hao Yu lagi membuat Hao Yu segera pergi.
Saat langkah Hao Yu perlahan menjauh, Ketua berbalik kembali dan menatap Hao Yu.
“Kau memang di takdirkan menjadi kesatria, bahkan lebih dari itu. Hanya saja belasan tahun ini kau menjelma menjadi manusia demi merahasiakan identitas mu supaya tidak tercium makhluk jahat yang menginginkanmu,”ucap Ketua dengan sangat pelan.
Ketua perlahan masuk kembali ke lembahnya. Sementara Hao Yu berjalan dengan tenang. Di perjalanan Hao Yu beberapa kali melihat orang yang pingsan di jalan, bahkan menutup hidung mereka agar tidak mencium wabah yang beredar. Mungkin sekarang hanya Hao Yu yang terlihat tenang sembari melihat situasi.
“Semua orang terlihat menderita, aku tidak mungkin tega demi egoku yang tidak ingin mati sampai tidak mau pergi ke lembah raja obat,” ucap Hao Yu prihatin melihat banyak orang terlihat menderita yang ia temui di jalan.
Hao Yu berjalan sendiri melewati kota yang hari ini nampak sepi. Entah kapan wabah itu menyebar, tapi kota hari ini terlihat sepi.Hao Yu tidak tahu jika kota akan sesepi ini karena kemarin masih baik-baik saja dan tadi pagi Hao Yu pergi ke hutan.“Sekarang, Bahkan aku tidak punya uang hanya untuk sekedar membeli makanan,” ucap Hao Yu memegang pinggangnya yang biasa disimpan kantong kecil berisi uang.Hari sudah semakin malam, Hao Yu lapar, Hao Yu juga lelah. Ia mendekati pendopo kecil yang tidak jauh dari hutan yang akan ia tuju. Di balik Kenapa itu ada sebuah rumah. Namun, Hao Yu Hanya duduk di pendopo itu sembari bersandar ke tiang pendopo. “Ah, nyaman sekali,” ucapnya sembari meluruskan kaki. Hao Yu memejamkan matanya sesaat. Ia lantas melihat ke arah pedang yang ia bawa. Pedang yang kata Ketua adalah Padang Kaisar siluman.“Aku tidak tahu jika Ketua ternyata bekerja sama dengan siluman untuk menangkap siluman jahat,” ucap Hao Yu sembari memperhatikan pedang yang ia pegang.Pik
“Ke-kenapa, Tuan memandang aku seperti itu?” tanya Hao Yu dengan transisi kata yang terbata-bata.“Wajahmu tampan,” jawab Fengying membuat Hao Yu memalingkan muka. Begitu pula dengan Jia Li. Bisa-bisanya ayahnya memuji laki-laki muda. “Em ... Ini sudah larut malam. Sebaiknya perjalanannya dilanjutkan besok saja. Jia Li sangat mengenal jalan menuju lembah raja obat, nanti dia akan mengantar mu,” ucap Fengying.“Hah? Jia Li sangat mengenal.”Bukankah jalan menuju lembah raja obat itu sangat mengerikan, tapi mengapa Jia Li bisa sudah terbiasa jalan sana. “Iya, mungkin jika kamu di temani orang sini langsung, kamu bisa selamat,” ucap Fengying seolah meremehkan jika Hao Yu tidak bisa jalan sendiri. Namun, Hao Yu tidak merasa tersinggung, ia menyukai Jia Li. Tidak masalah, ini kesempatannya untuk berdekatan dengan Jia Li.“Baiklah, jika itu tidak merepotkan Jia Li,” jawab Hao Yu. Hao Yu memandang Jia Li, percaya tidak percaya, tapi Jia Li begitu cantik, tidak mungkin sudah terbiasa jal
“Tentu saja.” Fengying berjalan mendekati meja kayu keci dan mengambil sesuatu dari sana. Lalu mendekati Jia Li kembali. “Ini Pil ajaib, carilah kesempatan agar Hao Yu meminum pil ini. Ini akan membuktikan jika dia benar-benar anak kaisar siluman dan Dewi langit,” ucap Fengying sembari menyerahkan satu pil yang ditutup oleh kain hitam."Bukankan jika aku ikut dengannya aku juga akan mengetahui siapa dia sebenarnya? Dengan seberapa kuat dia bertarung dan.”“Tidak Jia Li! Jika dia bisa bertarung, semua orang juga bisa bertarung, apalagi dia datang dari Sekte Pemburu Sekte,” ucap Fengying. Jia Li menerima pil dari tangan Fengying karena kasihan melihat ayahnya itu terus memegang pil yang di sodorkan padanya, tapi tidak kunjung di terima.“Ayah benar.”“Jika Hao Yu memakan pil itu, ia akan menunjukkan siapa dirinya. Jadi jangan sia-siakan kesempatan ini.”“Baik, Ayah.”Pagi hari sekali, Hao Yu melanjutkan perjalanan bersama Jia Li setelah mereka sarapan bersama di rumah Tuan Fengying.
Hao Yu mengeluarkan pedangnya, ketika kedua siluman itu semakin mendekat, Hao Yu langsung menebas kedua siluman itu sekaligus. “Aaaaaggh.”Mereka terjatuh, Hao Yu mengambil kesempatan untuk menolong Jia Li. “Kau tidak apa-apa?” tanya Hao Yu memberanikan diri merangkul Jia Li.“Aku tidak apa-apa,” jawab Jia Li. Jia Li menatap mata Hao Yu, jelas sekali terpancar warna biru bercahaya di sana. ‘Dia bukan dewa hakim, menghajar siluman saja harus dengan cara mengelabui dulu. Namun, dia di takdirkan menjadi dewa hakim suatu saat jika dia dapat melewati rintangan yang ada,’ batin Jia Li saat melihat mata Hao Yu.Dan sekarang, ia di tugaskan oleh ayahnya untuk menyelidiki Hao Yu, singkat saja. Ia adalah kegagalan bagi perjalanan Hao Yu. “Menyebalkan sekali, Cih,” decih Fang Yin.“Hao Yu, kau harus tahu, dia bukan wanita baik yang akan menolong mu, kau sudah di kelabui dengan kecantikannya,” ucap Fang Yin membuat Hao Yu yang pada beradu pandang dengan Jia Li menoleh pada Fang Yin, Hao Yu ti
Netra Jia Li terlihat berkaca, mengetahui akan menangkapnyaJia Li memandang Hao Yu dengan sedih. Hao Yu yang melihat kesedihan di mata Jia Li pun tidak tega. Bagaimana bisa, ia yang baru pertama kali bersinggungan dengan perempuan dan sekarang ia sudah menyakitinya.‘Siluman juga tergolong dalam kebaikan dan kejahatan. Yang kita tangkap adalah siluman yang berniat menghancurkan semesta. Tidak dengan siluman baik yang tidak melakukan kesalahan,’ batin Hao Yu mengingat jika Ketua mengatakan itu sebelum Hao Yu pergi. “Jika kau ingin menangkap ku, aku tidak masalah. Tangkap saja aku,” ucap Jia Li menyerahkan diri dengan wajah sedih dan memejamkan mata, seolah ia siap jika Hao Yu akan memasukkannya e dalam kendi arak itu. Wajau dalam hatinya ia tidak menginginkan itu terjadi, bagaimana bisa ia membiarkan rencananya gagal begitu saja.“Tidak Jia Li, aku tidak akan menangkap mu,” ucap Hao Yu membuat Jia Li membuka matanya. “Kau bersungguh-sungguh?” tanya Jia Li tidak percaya. “Aku be
“Hemmm ...,”aum Raja Hutan.“Dia mengerti bahasa kita?” tanya Hao Yu dengan perasaan bergidik ngeri melihat caranya bicara. “Dia mengerti, hanya saja dia tidak bisa berbahasa seperti kita,” ujar Jia Li.“Oh, pantas saja.” Hao Yu menegakkan tubuhnya dan sedikit mengangkat dagu seolah ia sedang menantang raja hutan, tanpa sedikitpun memiliki rasa takut.“Hei, aku dengar kau membuat jebakan yang begitu banyak di tempat ini? Kenapa seperti itu? Aku tidak akan mengganggumu, aku hanya permisi untuk lewat. Jadi bisa biarkan aku lewat sekarang,” ucap Hao Yu.“Haoammm ....” Bukannya membiarkan Hao Yu untuk lewat, tapi raja hutan malah memasang tubuhnya untuk menghalangi Hao Yu.“Hao Yu, sepertinya dia tidak membiarkan kita lewat. Dia selalu membunuh setiap orang yang lewat ke sini, Jadi mungkin kita juga tidak akan dibiarkan untuk lewat.”“Apa tidak ada jalan lain?” tanya Hao Yu. “Setiap titik di tempat ini di penuhi jebakan, kalau tidak izin dan
Hao Yu tersungkur ketika pedang sang perampok berhasil menusuk dadanya dan mendorong Hao Yu sampai punggung Hao Yu menubruk pohon Pinus.“Aaggghh.”Hao Yu berusaha keras menahan pedang itu agar tidak menusuk jantung. Namun, perampok itu begitu kuat dan terus menekan. Darah di tangan Hao Yu sudah membasahi pedang sang perampok.Pedang itu semakin menusuk sampai membuat Hao Yu menahan sakit di telapak tangan dan dadanya. Ia menatap netra penjahat itu, hal itu di manfaatkan perampok untuk semakin menekan pedangnya sampai menusuk dada Hao Yu. “Aaaah,”Pedang di cabut kembali sampai Hao Yu terjatuh dengan menumpukan kedua lututnya di tanah. Tidak berapa lama ia terjatuh tengkurap, tangannya lemas berlumuran darah. “Ambil kantongnya!” ujar perampok itu pada salah satu anak buahnya. Anak buah penjahat itu langsung menuruti perintah tuannya dan mengambil kantong kain kecil yang di gantungkan di sabuk pakaian Hao Yu. “Ja-jangan,” di ambang ke sadaran-nya, Hao Yu masih berusaha menahan uang
“Dia kenapa?” tanya Aigau melihat beberapa anggota sekte datang sembari membawa seseorang yang sudah terlepas lemah.“Ada siluman datang dan mengacau kotak. Ketujuh pemanah kita tewas di tangannya, dan Shi Jian,” ujarnya sembari melihat Lelaki dewasa yang di bawa mereka sudah tewas tergeletak di tanah. Hao Yu segera berdiri dan mendekati Shi Jian bersamaan dengan Aigau. Hao Yu melihat di leher Shi Jian, salah satu pemanah yang tewas itu terluka parah di lehernya. “Jangan di sentuh!” ujar Hao Yu saat menyadari ada asap yang keluar dari luka Shi Jian ketika Aigau akan menyentuh untuk memastikan.“Heh, Lemah. Jangan sok tahu kau. Aku menyentuhnya untuk memastikan luka ini di akubatkan siluman atau bukan.”“Tapi di luka itu sepertinya ada racun.”Aigao berdiri dan menatap Hao Yu meremehkan. “Tau apa kau tentang luka yang ada racunnya?” tanya Aigao mengangkat dagu, angkuh.Hao Yu terdiam, ia menelan saliva bisa saja. Berdiri tegak berhadapan dengan Aigao. “Katakan!”bentak Aigao.Hao Y
“Hemmm ...,”aum Raja Hutan.“Dia mengerti bahasa kita?” tanya Hao Yu dengan perasaan bergidik ngeri melihat caranya bicara. “Dia mengerti, hanya saja dia tidak bisa berbahasa seperti kita,” ujar Jia Li.“Oh, pantas saja.” Hao Yu menegakkan tubuhnya dan sedikit mengangkat dagu seolah ia sedang menantang raja hutan, tanpa sedikitpun memiliki rasa takut.“Hei, aku dengar kau membuat jebakan yang begitu banyak di tempat ini? Kenapa seperti itu? Aku tidak akan mengganggumu, aku hanya permisi untuk lewat. Jadi bisa biarkan aku lewat sekarang,” ucap Hao Yu.“Haoammm ....” Bukannya membiarkan Hao Yu untuk lewat, tapi raja hutan malah memasang tubuhnya untuk menghalangi Hao Yu.“Hao Yu, sepertinya dia tidak membiarkan kita lewat. Dia selalu membunuh setiap orang yang lewat ke sini, Jadi mungkin kita juga tidak akan dibiarkan untuk lewat.”“Apa tidak ada jalan lain?” tanya Hao Yu. “Setiap titik di tempat ini di penuhi jebakan, kalau tidak izin dan
Netra Jia Li terlihat berkaca, mengetahui akan menangkapnyaJia Li memandang Hao Yu dengan sedih. Hao Yu yang melihat kesedihan di mata Jia Li pun tidak tega. Bagaimana bisa, ia yang baru pertama kali bersinggungan dengan perempuan dan sekarang ia sudah menyakitinya.‘Siluman juga tergolong dalam kebaikan dan kejahatan. Yang kita tangkap adalah siluman yang berniat menghancurkan semesta. Tidak dengan siluman baik yang tidak melakukan kesalahan,’ batin Hao Yu mengingat jika Ketua mengatakan itu sebelum Hao Yu pergi. “Jika kau ingin menangkap ku, aku tidak masalah. Tangkap saja aku,” ucap Jia Li menyerahkan diri dengan wajah sedih dan memejamkan mata, seolah ia siap jika Hao Yu akan memasukkannya e dalam kendi arak itu. Wajau dalam hatinya ia tidak menginginkan itu terjadi, bagaimana bisa ia membiarkan rencananya gagal begitu saja.“Tidak Jia Li, aku tidak akan menangkap mu,” ucap Hao Yu membuat Jia Li membuka matanya. “Kau bersungguh-sungguh?” tanya Jia Li tidak percaya. “Aku be
Hao Yu mengeluarkan pedangnya, ketika kedua siluman itu semakin mendekat, Hao Yu langsung menebas kedua siluman itu sekaligus. “Aaaaaggh.”Mereka terjatuh, Hao Yu mengambil kesempatan untuk menolong Jia Li. “Kau tidak apa-apa?” tanya Hao Yu memberanikan diri merangkul Jia Li.“Aku tidak apa-apa,” jawab Jia Li. Jia Li menatap mata Hao Yu, jelas sekali terpancar warna biru bercahaya di sana. ‘Dia bukan dewa hakim, menghajar siluman saja harus dengan cara mengelabui dulu. Namun, dia di takdirkan menjadi dewa hakim suatu saat jika dia dapat melewati rintangan yang ada,’ batin Jia Li saat melihat mata Hao Yu.Dan sekarang, ia di tugaskan oleh ayahnya untuk menyelidiki Hao Yu, singkat saja. Ia adalah kegagalan bagi perjalanan Hao Yu. “Menyebalkan sekali, Cih,” decih Fang Yin.“Hao Yu, kau harus tahu, dia bukan wanita baik yang akan menolong mu, kau sudah di kelabui dengan kecantikannya,” ucap Fang Yin membuat Hao Yu yang pada beradu pandang dengan Jia Li menoleh pada Fang Yin, Hao Yu ti
“Tentu saja.” Fengying berjalan mendekati meja kayu keci dan mengambil sesuatu dari sana. Lalu mendekati Jia Li kembali. “Ini Pil ajaib, carilah kesempatan agar Hao Yu meminum pil ini. Ini akan membuktikan jika dia benar-benar anak kaisar siluman dan Dewi langit,” ucap Fengying sembari menyerahkan satu pil yang ditutup oleh kain hitam."Bukankan jika aku ikut dengannya aku juga akan mengetahui siapa dia sebenarnya? Dengan seberapa kuat dia bertarung dan.”“Tidak Jia Li! Jika dia bisa bertarung, semua orang juga bisa bertarung, apalagi dia datang dari Sekte Pemburu Sekte,” ucap Fengying. Jia Li menerima pil dari tangan Fengying karena kasihan melihat ayahnya itu terus memegang pil yang di sodorkan padanya, tapi tidak kunjung di terima.“Ayah benar.”“Jika Hao Yu memakan pil itu, ia akan menunjukkan siapa dirinya. Jadi jangan sia-siakan kesempatan ini.”“Baik, Ayah.”Pagi hari sekali, Hao Yu melanjutkan perjalanan bersama Jia Li setelah mereka sarapan bersama di rumah Tuan Fengying.
“Ke-kenapa, Tuan memandang aku seperti itu?” tanya Hao Yu dengan transisi kata yang terbata-bata.“Wajahmu tampan,” jawab Fengying membuat Hao Yu memalingkan muka. Begitu pula dengan Jia Li. Bisa-bisanya ayahnya memuji laki-laki muda. “Em ... Ini sudah larut malam. Sebaiknya perjalanannya dilanjutkan besok saja. Jia Li sangat mengenal jalan menuju lembah raja obat, nanti dia akan mengantar mu,” ucap Fengying.“Hah? Jia Li sangat mengenal.”Bukankah jalan menuju lembah raja obat itu sangat mengerikan, tapi mengapa Jia Li bisa sudah terbiasa jalan sana. “Iya, mungkin jika kamu di temani orang sini langsung, kamu bisa selamat,” ucap Fengying seolah meremehkan jika Hao Yu tidak bisa jalan sendiri. Namun, Hao Yu tidak merasa tersinggung, ia menyukai Jia Li. Tidak masalah, ini kesempatannya untuk berdekatan dengan Jia Li.“Baiklah, jika itu tidak merepotkan Jia Li,” jawab Hao Yu. Hao Yu memandang Jia Li, percaya tidak percaya, tapi Jia Li begitu cantik, tidak mungkin sudah terbiasa jal
Hao Yu berjalan sendiri melewati kota yang hari ini nampak sepi. Entah kapan wabah itu menyebar, tapi kota hari ini terlihat sepi.Hao Yu tidak tahu jika kota akan sesepi ini karena kemarin masih baik-baik saja dan tadi pagi Hao Yu pergi ke hutan.“Sekarang, Bahkan aku tidak punya uang hanya untuk sekedar membeli makanan,” ucap Hao Yu memegang pinggangnya yang biasa disimpan kantong kecil berisi uang.Hari sudah semakin malam, Hao Yu lapar, Hao Yu juga lelah. Ia mendekati pendopo kecil yang tidak jauh dari hutan yang akan ia tuju. Di balik Kenapa itu ada sebuah rumah. Namun, Hao Yu Hanya duduk di pendopo itu sembari bersandar ke tiang pendopo. “Ah, nyaman sekali,” ucapnya sembari meluruskan kaki. Hao Yu memejamkan matanya sesaat. Ia lantas melihat ke arah pedang yang ia bawa. Pedang yang kata Ketua adalah Padang Kaisar siluman.“Aku tidak tahu jika Ketua ternyata bekerja sama dengan siluman untuk menangkap siluman jahat,” ucap Hao Yu sembari memperhatikan pedang yang ia pegang.Pik
“Hao Yu, apa yang kau pikirkan?”tanya Ketua karena melihat Hao Yu malah melamun. “Lembah raja obat?” tanya Hao Yu. Entahlah, pikirannya benar-benar kalut. Ia tidak bisa apa-apa dan akan pergi ke lebah raja obat. Bisa kembali hanya nama Hao Yu kalau begitu.“Iya, kau harus datang ke sana. Aku yakin kau bisa mendapatkan bunga Oregano.”“Bagaimana bisa, Ketua? Datang ke sana adalah menentang maut. Di gunung Sintang banyak orang hilang sampai tidak kembali. Tidak jelas kemana hilangnya.” “Aku tahu ini sulit, tapi kau adalah satu-satunya yang bisa menyelamatkan ribuan jiwa. Dan aku yakin kau pasti bisa melewati gunung Sintang dengan mudah.”Ketua melepaskan tangannya dari pundak Hao Yu. Pandangannya beralih pada pedang yang di simpan di pinggir Hao Yu. Hao Yu mengikuti pandangan sang ketua yang menurutnya seolah ketua ingin menunjukan sesuatu.“Pedang Kaisar siluman yang kau pegang akan membantumu. Aku rasa kau juga mulai sekarang harus bisa menggunakan tehnik bela diri yang ku ajarkan
Hao Yu memasang telinga untuk mendengarkan dengan seksama apa yang akan di ceritakan oleh Ketua. Sang ketua berjalan menghampiri meja kayu dan duduk di lantai depan meja pendek itu. Hao Yu mengikutinya dan duduk di depan ketua. Ia masih menunggu ketua bicara.“Sebenarnya, 19 tahun yang lalu. Ada kaisar siluman yang menyamar menjadi manusia demi mendapatkan pengetahuan agar bisa menjadi dewa kaisar siluman, kaisar terkuat dan tak terkalahkan. Namun, dalam perjalanan itu ia malah bertemu dengan seorang gadis biasa dari alam manusia. Kaisar siluman jatuh cinta, tanpa gadis itu tahu jika sebenarnya laki-laki yang ia cintai adalah siluman. Dan tanpa siluman tahu juga, gadis biasa yang ia nikahi ternyata seorang dewi langit. Mereka menikah, pernikahan mereka tercium oleh dewa siluman dan dewa langit. Pernikahan siluman dan dewi langit sangat ditentang sampai membuat Kaisar langit turun ke bumi.Pasangan itu sangat di incar kaisar langin dan Dewa Kaisar Siluman. Menyulut api amarah Kaisar
“Dia kenapa?” tanya Aigau melihat beberapa anggota sekte datang sembari membawa seseorang yang sudah terlepas lemah.“Ada siluman datang dan mengacau kotak. Ketujuh pemanah kita tewas di tangannya, dan Shi Jian,” ujarnya sembari melihat Lelaki dewasa yang di bawa mereka sudah tewas tergeletak di tanah. Hao Yu segera berdiri dan mendekati Shi Jian bersamaan dengan Aigau. Hao Yu melihat di leher Shi Jian, salah satu pemanah yang tewas itu terluka parah di lehernya. “Jangan di sentuh!” ujar Hao Yu saat menyadari ada asap yang keluar dari luka Shi Jian ketika Aigau akan menyentuh untuk memastikan.“Heh, Lemah. Jangan sok tahu kau. Aku menyentuhnya untuk memastikan luka ini di akubatkan siluman atau bukan.”“Tapi di luka itu sepertinya ada racun.”Aigao berdiri dan menatap Hao Yu meremehkan. “Tau apa kau tentang luka yang ada racunnya?” tanya Aigao mengangkat dagu, angkuh.Hao Yu terdiam, ia menelan saliva bisa saja. Berdiri tegak berhadapan dengan Aigao. “Katakan!”bentak Aigao.Hao Y