Share

Bab 569

Author: Jus Pir
last update Last Updated: 2024-11-25 18:00:00
Boris menatap Zola yang bibirnya terlihat merah dan sedikit membengkak. Matanya menyipit dan tiba-tiba tenggorokannya terasa kering. Tubuhnya merespons terlalu kuat meski akhirnya dia berhasil menahan diri.

Zola berkata dengan datar, “Aku sudah bilang, aku pergi dengan Jeni. Apa aku harus melaporkan ke mana pun aku pergi? Aku nggak melamun, hanya nggak ingin mengganggu teleponmu. Bukankah Jesse sedang membicarakan Tyara? Dia sangat ingin bertemu denganmu, kenapa kamu nggak mau?"

Nada frustasi Zola tampak jelas, dia mencoba mengalihkan pembicaraan agar Boris tidak terlalu memerhatikannya. Namun, kata-katanya membuat ekspresi pria itu menjadi gelap dan dingin. Dengan suara rendah, dia bertanya, "Kamu ingin aku menyetujuinya?"

"Aku nggak bermaksud begitu. Aku hanya ingin tahu kenapa kamu nggak mau?"

"Kamu nggak tahu kenapa?"

Dia bertanya dengan datar. Zola menggeleng bingung dan menjawab, "Tentu saja aku nggak tahu."

"Cih! Tentu saja. Kamu jelas nggak peduli, jadi tentu saja kamu nggak ta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Siti Saibah Pua Luka
zola gk ke kantor apa ingin menghindari mahendra?? ah,, zola gk salah knp jdi takut siih?? bknnya yg salah itu mahendra ya?? boris gk mungkin apa²kan zola... secara boris tetap lindungi zola tanpa zola tau kok...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 570

    Boris selalu melindungi Zola secara diam-diam tanpa ikut campur atas tanpa mencampuri tindakannya, mengernyit, "Dia nggak pergi ke kantor sepanjang hari kemarin?""Benar," jawab Jesse sambil mengangguk.Zola tidak memberitahunya sama sekali, bahkan tidak menyebutkan bahwa dia tidak akan pergi ke kantor. Matanya menyipit, menunjukkan pemikiran yang dalam dan sedikit gelap. "Cari tahu apa yang dia lakukan sehari sebelumnya."Menurut pengawal, Zola tidak meninggalkan apartemen sepanjang hari, hanya tinggal di rumah. Ini mengejutkan Boris karena, berdasarkan pemahamannya tentang perempuan itu, dia pasti tidak akan berdiam diri di rumah tanpa alasan.Ekspresi di matanya menjadi semakin dingin, senyum tipis dan sinis muncul di bibirnya. "Cari tahu apa yang dia lakukan sehari sebelumnya."Jika semuanya baik-baik saja, dia tidak akan menyelidiki terlalu dalam. Namun, sikap perempuan itu terlalu aneh. Pasti ada sesuatu yang terjadi, kalau tidak, dia tidak akan absen dari kantor atau tetap di ru

    Last Updated : 2024-11-25
  • Jeratan Mantan Suami   Bab 571

    Zola menghabiskan sepanjang hari dalam kegelisahan. Hatinya tidak bisa tenang. Dia seperti seorang siswa yang akan mengikuti ujian masuk perguruan tinggi, begitu gugup dan khawatir.Namun, apa yang harus dihadapi pada akhirnya tetap harus dihadapi. Apa pun yang terjadi, Zola tidak bisa menghindarinya selamanya.Zola tidak pergi ke perusahaan selama dua hari. Mahendra juga tidak pernah menghubunginya. Akan tetapi, Mahendra masih pergi dan pulang kerja tepat waktu seperti biasa. Jeni tahu soal itu dari Caca.Jeni pun mengomel di depan Zola, “Aku harus akui kalau Mahendra benar-benar orang yang licik. Kamu lihat saja. Dia sudah lakukan banyak hal, tapi sama sekali nggak merasa bersalah bahkan nggak panik. Dia juga nggak takut ditangkap. Sampai sekarang, nggak ada niat mau melarikan diri. Niatnya apa, sih?”Zola tidak memberikan tanggapan apa pun. Zola masih dalam pergulatan batin. Di satu sisi, Mahendra melakukan semua itu demi dirinya. Meskipun Zola tidak akan pernah terima kebaikan sepe

    Last Updated : 2024-11-26
  • Jeratan Mantan Suami   Bab 572

    “Kamu rasa apa lagi yang bisa kita temukan?” Boris tertawa sinis. Seandainya bisa menemukan apa yang ingin dia tahu, pasti sudah ditemukan sejak awal.Boris langsung menutup telepon dan melempar ponselnya ke atas meja. Wajahnya muram dan dingin. Dia bergumam dalam hati, “Apa yang sebenarnya kamu sembunyikan dariku, Zola?”Boris berdiam diri di ruang kerjanya cukup lama. Sekitar pukul sebelas, Zola mengetuk pintu. Kemudian, dia bertanya sambil berdiri di depan pintu, “Boris, kamu sudah selesai, belum?”“Hmm.” Boris bergumam dengan suara serak.Zola tertegun, lalu bertanya dengan suara pelan, “Kamu kenapa? Nggak enak badan?”Ada yang aneh dengan suara Boris. Zola melihat Boris menutup laptop, lalu berdiri dan berjalan ke arahnya. Pria itu pun berkata dengan santai, “Nggak apa-apa. Sudah mau tidur, ya?”Zola menganggukkan kepala sambil menatap wajah Boris. Namun, tidak ada yang janggal dengan ekspresi pria itu. Jadi Zola juga tidak terlalu memikirkannya.Setelah kembali ke kamar, Zola ber

    Last Updated : 2024-11-26
  • Jeratan Mantan Suami   Bab 573

    Tedy hanya ingin mendengar Boris meminta bantuannya dengan cara baik-baik. Namun, terkadang orang tidak boleh berharap terlalu banyak. Kalau tidak, pada akhirnya yang rugi dia sendiri.Setelah Tedy selesai bicara, Boris hanya mendengus sinis, lalu berkata dengan tenang, “Jadi kamu menolak? Oke, yang penting kamu sudah pikir baik-baik sebelum ambil keputusan. Aku harap kamu ingat kata-katamu hari ini. Kalau kelak kamu menyesal, ingat, di dunia ini nggak ada obat untuk penyesalan.”Usai berkata, Boris hendak menutup telepon. Tedy melihat Boris benar-benar serius. Dia pun segera berkata, “Aku nggak bilang nggak mau bantu kamu. Nggak usah terburu-buru dulu. Jangan marah. Mulai besok, aku akan awasi Sedam Residence. Oke?”“Hmm.”Boris menanggapi dengan acuh tak acuh. Tedy merasa antusiasme dirinya dibalas dengan sikap dingin. Namun, karena mereka sudah berteman selama bertahun-tahun lamanya, dia hanya bisa bersabar.“Apa yang akan kamu lakukan, Boris? Kamu bisa bocorkan sedikit ke aku. Biar

    Last Updated : 2024-11-27
  • Jeratan Mantan Suami   Bab 574

    Boris memasang wajah datar, sorot matanya juga tenang. “Sekitar dua atau tiga hari. Sekarang belum pasti.”“Kalau begitu hati-hati, jaga diri baik-baik. Nanti aku akan kemaskan barang-barang bawaanmu,” ujar Zola dengan suara pelan.Boris hanya mengiyakan dengan bergumam pelan. Kemudian, Zola bangun dan cuci muka dulu. Setelah itu mulai mengemasi barang bawaan Boris. Usai sarapan, Boris langsung pergi. Setelah melihat Boris masuk ke dalam lift, Zola baru menutup pintu apartemennya.Boris turun dari apartemen dengan lift. Jesse sudah menunggunya di tempat parkir. Begitu melihat koper di tangan Boris, dia segera turun dari mobil dan mengambil koper Boris.Setelah masuk ke dalam mobil, Jesse baru bertanya, “Sekarang kita pergi ke mana, Pak?”“Cari hotel dekat Morrison Group. Kamu langsung beritahu kantor sekretaris tentang rencana perjalananku. Kalau ada yang tanya, suruh mereka langsung umumkan kalau aku sedang dalam perjalanan bisnis ke Kota Sabota.”Usai berkata, Boris menyipitkan mata

    Last Updated : 2024-11-27
  • Jeratan Mantan Suami   Bab 575

    Sekitar satu jam kemudian, Zola mencoba menelepon Boris lagi. Namun, dia baru menyadari kalau ponselnya tidak ada sinyal.Zola mengerutkan kening dan berjalan ke depan jendela, tapi masih tidak ada sinya. Zola merasa aneh. Dia langsung menggunakan telepon Sedam Residence, tapi dia mendengar bunyi bip dari telepon.Zola semakin bingung. Dia memanggil pelayan dan bertanya, “Kenapa nggak ada sinyal? Boris matikan jaringan di rumah?”“Saya juga nggak tahu, Bu,” jawab si bibi.Zola merasa tidak berdaya. Dia segera berjalan ke pintu, hendak keluar untuk mencoba apakah ponselnya tetap tidak ada sinyal.Namun, Zola baru saja membuka pintu, kakinya bahkan belum melangkah keluar. Tiba-tiba. Ada dua pengawal yang langsung datang menghentikannya.“Maaf, Bu Zola nggak boleh keluar.” Si pengawal menundukkan kepala dan berkata dengan sangat sopan.Namun, Zola tidak senang. Dia langsung bertanya, “Apa maksudmu aku nggak boleh keluar?”“Bu Zola, jangan persulitkan kami. Kami juga hanya ikuti perintah P

    Last Updated : 2024-11-27
  • Jeratan Mantan Suami   Bab 576

    Zola mengernyitkan kening. Wajahnya tampak pucat pasi. Ditambah lagi, sepanjang hari ini dia memang tidak makan banyak. Jadi si bibi langsung menganggukkan kepala dan bergegas turun ke lantai bawah.Zola menutup pintu dan berbaring di tempat tidur. Dia menatap langit-langit kamar tanpa bergerak, menunggu Guntur datang dengan tenang.Sekitar setengah jam kemudian, suara mesin mobil terdengar di luar jendela. Zola langsung bangun dari tempat tidur dan berjalan keluar bahkan tanpa memakai sandal. Zola turun ke lantai bawah. Baru sampai di belokan tangga, dia melihat dokter yang masuk dari luar.Si bibi hendak membawa dokter ke atas. Begitu mendongak, dia melihat Zola berdiri di sana. Si bibi langsung bertanya, “Dokter sudah datang, Bu. Mau periksa di bawah atau di kamar saja, Bu?”Zola melirik dokter yang berdiri di sebelah si bibi. Zola tidak pernah melihat dokter itu sebelumnya.“Boris yang suruh dia datang?” tanya Zola.“Bu Zola, Pak Jesse yang suruh saya ke sini. Bu Zola sakit perut?”

    Last Updated : 2024-11-27
  • Jeratan Mantan Suami   Bab 577

    Namun setelah membuka pintu, Boris perlahan-lahan menjadi tenang kembali. Hasil pemeriksaan kehamilan Zola selama ini selalu sangat bagus. Biasanya juga tidak apa-apa. Jadi seharusnya Zola baik-baik saja.Namun, Boris tetap tidak bisa menganggap enteng. Jadi dia memilih menghubungi Guntur dan menyuruh Guntur untuk atur salah satu dokter pergi ke sana. Kemudian, Boris bertanya kepada Guntur, “Di usia kehamilannya sekarang, seharusnya nggak apa-apa, kan?”“Pada dasarnya nggak akan kenapa-napa. Dilihat dari data pemeriksaan, kamu bisa tenang. Tapi aku akan atur salah satu muridku pergi ke sana untuk periksa. Kamu juga bisa yakin.”“Oke.”Ekspresi Boris masih tegang. Setelah menutup telepon, dia berdiri di depan jendela dengan tangan terlipat di depan dada. Wajah tampannya tampak begitu tegang.Boris tetap seperti itu sampai Guntur meneleponnya. Setelah mendapat jawaban Guntur, Boris baru merasa lega. Pada saat yang sama, amarah meluap di dalam lubuk hatinya. Perlahan-lahan, emosi mengambi

    Last Updated : 2024-11-27

Latest chapter

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 620

    Boris menatap Sandra dengan wajah tanpa ekspresi. “Kompetisinya belum di mulai, kan? Kamu sangat peduli padanya?”Sandra mengerutkan kening. “Boris, aku perempuan, nggak suka sama perempuan.”Boris hanya mendengus sinis, seolah sedang berkata pada Sandra kalau di matanya pria atau perempuan sama saja.Sandra benar-benar tak berdaya. Tiba-tiba dia merasa tidak ingin mengatakan apa pun lagi. Sepertinya Boris sudah terlalu terobsesi.Untung saja, Boris juga tidak mengatakan apa-apa lagi. keduanya hanya mengobrol tentang peraturan babak kedua. Kali ini banyak peraturan baru yang ditambahkan, salah satunya sangat mengejutkan Sandra.Siapa pun yang diduga melakukan plagiarisme, konsekuensinya bukan hanya harus mengundurkan diri dari kompetisi, tapi juga harus memberikan kompensasi kepada penyelenggara serta desainer yang karyanya diplagiat, bahkan harus keluar dari dunia desain.Itu sama saja dengan memberitahu semua desainer yang ikut kompetisi. Jika mereka ingin melakukan plagiarisme, lebi

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 619

    Boris memasang raut wajah dingin, sekali lagi mempertegas pendiriannya. Zola hanya tertawa tak berdaya.“Kenapa nggak bisa dibandingkan? Bukannya ini hal yang sama? Atau ada sesuatu di antara kamu dan Tyara yang bisa kamu beritahukan padaku?”“Zola!” Boris berkata dengan tegas, “Semakin kamu bersikap seperti ini, artinya kamu memang masih mencintai mantan pacarmu itu, kan?”“Bagaimana denganmu? Apakah kamu juga masih mencintai Tyara?”Zola meniru nada bicara dan sikap Boris, lalu terus mendesak pria itu. Boris tertawa sinis. “Aku sudah beritahu kamu. Aku nggak punya perasaan seperti itu pada Tyara.”“Kalau nggak ada, kenapa kalian bermalam bareng di hotel?” tanya Zola dengan suara pelan.Sejauh ini, Zola hanya tahu kalau “Tyara” keluar dari hotel bersama Boris. Dia tidak tahu kalau perempuan itu bukanlah Tyara. Dia juga tidak tahu kalau Tyara sudah mengklarifikasi dia tidak bermalam dengan Boris di hotel. Oleh karena itu, dia hanya tahu Tyara dan Boris menghabiskan satu malam bersama d

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 618

    Zola mengerutkan kening dan menatap pria di depannya. Boris jelas begitu dekat, tapi Zola merasa pria itu sangat jauh darinya. Zola memasang wajah tenang, karena dia tidak tahu apa yang terjadi di luar.Oleh karena itu, dia sedikit meragukan kata-kata Boris. Akan tetapi, sikap dan ekspresi yang Boris tunjukkan seolah sedang memberitahu Zola, kalau masalah benar-benar seperti itu.Sikap diam Zola membuat Boris tertawa pelan. “Kamu khawatir sesuatu akan terjadi padanya?”Zola tidak bicara. Boris berkata dengan nada mengejek, “Orang seperti Mahendra nggak akan mati begitu saja. Bagaimanapun juga, dia orang yang bisa lakukan apa saja untuk melarikan diri. Dia pasti berusaha keras untuk memastikan keselamatannya sendiri.”Bibir tipis Boris mengatup rapat. Sorot matanya menjadi begitu dalam, bagai sebuah lubang tak berdasar. Senyum mengejek merekah di bibirnya. Tidak ada kehangatan di ekspresi wajahnya.Wajah Zola penuh dengan kebingungan. Karena sikap ketus Boris membuatnya tidak bisa menah

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 617

    Zola menatapnya dengan bingung. “Kenapa diam saja? Ayo ngomong. Kalau kamu memang ingin bersama Tyara, ngomong langsung saja sama aku. Aku nggak akan paksa orang lain, juga nggak akan menyulitkan siapa pun. Jadi bisa nggak kamu nggak usah perlakukan aku dengan cara seperti ini?”Boris tetap diam saja. Ini membuat Zola sangat gusar. Dia mengerutkan bibirnya dan menundukkan kepala. Kemudian, dia bertanya, “Apakah kamu marah karena aku sembunyikan soal Mahendra?”Lagi-lagi Boris tetap bungkam. Kali ini, Zola menganggapnya sebagai jawaban positif dari pertanyaannya barusan. Zola menghela napas dalam hati dan berusaha menenangkan diri.“Kalau memang karena itu, aku bisa jelaskan. Aku akui, aku memang tahu lebih dulu. Aku juga akui aku pernah ragu, aku pernah bimbang. Tapi hati nurani buat aku sadar kalau ini bukan perkara sepele. Bukan hanya dengan sebuah kebohongan bisa membuat segalanya seolah-olah nggak pernah terjadi.”“Jadi aku nggak pernah berpikir untuk nggak beritahu kamu. Aku juga

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 616

    Boris membuka matanya dan memandang ke luar jendela. Di luar sudah gelap gulita. Dia menyipitkan mata, lalu berkata, “Bukan aku yang tentukan dia bisa hidup atau nggak, tapi apa yang dia rencanakan.”Jesse memacu mobil menuju tempat kejadian. Tim penyelamat sudah berkumpul dan melakukan pencarian.Begitu melihat Boris datang, Jodi segera menghampirinya dan menjelaskan situasi secara singkat.“Sekarang sudah malam, jadi pencarian agak sulit untuk dilakukan. Tapi bagaimanapun juga, ini sudah menyangkut nyawa orang. Pencarian tetap harus dilakukan. Kalau soal masih hidup atau nggak, masih belum tahu,” jelas Jodi.Boris menatap Jodi dengan wajah tanpa ekspresi. Kemudian, dia tertawa pelan. “Seharusnya kamu bilang belum tahu apakah orangnya bisa ditemukan atau nggak.”Jodi tidak mengerti maksud perkataan Boris. Namun, Boris sudah berbalik dan masuk ke dalam mobilnya tanpa memberi Jodi kesempatan untuk bertanya. Setelah duduk di dalam mobil, Boris menyuruh Jesse untuk menjalankan mobil. Urus

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 615

    Kata-kata Boris membuat emosi Mahendra seketika meledak. Meskipun dia sedang terbaring di tanah, dia tetap berteriak keras, “Boris, kamu dan seluruh keluarga Morrison akan dapat ganjarannya. Kamu kira kamu sudah menang? Persetan, kamu belum menang, Boris. Ini baru permulaan. Kalian pasti akan bayar harga mahal!”Kutukan Mahendra membuat Boris tiba-tiba mengerutkan alis. Samar-samar dia merasakan sedikit perasaan gelisah ketika mendengar kata-kata itu. Boris sendiri tidak tahu dari mana datangnya rasa gelisah itu.Ekspresi di wajah Boris semakin dingin. Dia menyipitkan matanya dan bertanya, “Apa maksudmu?”Mahendra tidak bicara, hanya tertawa. Suara tawanya membuat emosi Boris perlahan-lahan berubah. Namun, Boris segera kembali tenang. Mungkin saja Mahendra mengatakannya hanya untuk membuatnya bingung.Boris menatap Mahendra dengan wajah tanpa ekspresi. Sesaat kemudian, polisi datang. Begitu melihat mobil polisi datang, Jesse langsung berjalan mendekat ke Boris dan berkata, “Pak Boris,

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 614

    Senyum licik merekah di wajah Mahendra. “Boris, kamu tahu kenapa dia nggak langsung beritahu kamu saat Zola tahu dia hamil? Kamu nggak pernah pikirkan kenapa dia nggak beritahu kamu? Kamu sangat yakin anak di perutnya adalah anakmu, bukan anak orang lain? Kami selalu habiskan waktu bersama setiap hari. Lama-kelamaan akan tumbuh perasaan juga. Kamu nggak mungkin nggak mengerti, kan?”“Lagi pula, kenapa dia nggak lakukan apa pun setelah tahu aku yang jebak kamu dan Morrison Group? Dia juga nggak pernah berpikir mau beritahu kamu. Kamu nggak pernah pikirkan apa alasannya? Kalau dia benar-benar nggak peduli padaku sama sekali, dia bisa saja langsung ceritakan semuanya padamu begitu dia tahu. Jadi kenapa harus tunggu sampai kamu tahu?”Boris tidak bergerak juga tidak memberikan reaksi apa pun. Wajahnya sangat muram. Sorot matanya gelap, seolah-olah tertutup lapisan tinta hitam yang tebal. Ekspresi itu membuat Mahendra sangat puas. Dia mengucapkan kata-kata yang semakin keterlaluan, semakin

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 613

    Permusuhan di antara keduanya benar-benar telah pecah. Tentu saja, Mahendra tidak akan membiarkan Boris pergi begitu saja.Mahendra tertawa sinis dan berkata dengan nada mengejek, “Memangnya kenapa kalau aku andalkan perempuan? Mereka juga melakukannya dengan sukarela. Dibandingkan denganmu, kamu lebih kasihan, Boris. Bagaimanapun juga, Zola nggak mencintai kamu. Di hatinya hanya ada mantan pacarnya. Dia nggak ada perasaan sama sekali padamu. Kalau bukan karena kamu yang terus bersikeras nggak mau cerai, kamu kira kalian berdua masih bisa jadi pasangan suami istri sekarang?”Kata-kata Mahendra membuat wajah Boris menjadi dingin. Amarah yang terpancar di matanya terlihat sangat jelas. Meskipun dia tahu Mahendra sengaja membuatnya kesal, Boris tetap saja tidak bisa menahan diri untuk tidak berpikir ke arah situ. Apakah Zola sendiri yang memberitahu Mahendra?Karena Boris tahu Zola punya mantan pacar. Zola menikah dengannya karena Zola ingin menjauhkan diri sepenuhnya dari mantan pacarnya

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 612

    Tyara mengedipkan matanya pelan, agak linglung dan bingung. Namun, dia tidak tahan karena dimarahi oleh Mahendra seperti itu.Tyara mendengus sinis dan berkata, “Kamu nggak berhak marah aku. Siapa suruh kamu jebak aku? Seharusnya kamu beritahu aku lebih awal apa yang ingin kamu lakukan. Bukan dengan lakukan hal-hal yang merugikan aku tanpa sepengetahuan aku seperti sekarang.”Mahendra tidak ingin bicara omong kosong dengan Tyara. Dia tiba-tiba teringat sesuatu. “Dari semalam kamu sudah di rumah sakit?” tanya Mahendra.“Iya, dia sudah tahu.”Wajah Mahendra menjadi muram. Jadi apa maksud Boris dengan sengaja membuat keributan seperti itu? Tiba-tiba, Mahendra mengerti sepenuhnya. Boris sedang memaksanya untuk muncul.Ekspresi wajah Mahendra semakin tidak bersahabat. Dia pun menunjuk Tyara dan berkata, “Kamu akan bayar harga atas keputusanmu hari ini. Kamu kira kalau Boris tangkap aku, dia akan lepaskan kamu? Kamu salah, Tyara. Karena dia tahu kamu ingin jebak dia pakai obat, dia pasti sud

DMCA.com Protection Status