Beranda / Romansa / Jerat Pesona Pengacara Tampan / Bab 47. Anxiety and Guilt

Share

Bab 47. Anxiety and Guilt

Penulis: Abigail Kusuma
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-09 23:43:20

Samuel mengisap rokoknya kuat-kuat dan mengembuskan asap ke udara. Sesekali Samuel menegak wine di hadapannya hingga tandas. Tampak raut wajah Samuel begitu serius. Benak pria itu tengah berkecamuk dengan banyaknya pikiran yang muncul. Perkataan Rava membuat Samuel tak henti berpikir. Setiap kali Samuel ingin menepis pikiran yang muncul pasti akan ada fakta-fakta yang menyulutkan dirinya agar dia yakin.

Oliver Nicholas …

Samuel mencetuskan nama itu dalam hatinya. Ada keraguan besar dalam hati Samuel tetetapi hingga detik ini entah apa yang membuatnya masih belum bisa melangkah. Samuel seperti dihantui dengan rasa cemas dan bersalah. Serta adanya rasa takut jika ternyata dugaannya salah.

Samuel mengembuskan napas kasar. Pria itu menekan putung rokoknya ke asbak. Lantas pria itu kembali mengambil wine dan menyesapnya perlahan. Sorot mata Samuel lurus ke depan. Dengan jutaan hal yang ada di pikirannya.

“Tuan Samuel.” Vian—asisten Samuel melangkah masuk mendekat pada Saamuel.

“Ada a
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 48. I Want to Meet Your Beloved Fiancé

    “Nona Selena, ini teh Anda.” Jenia memberikan secangkir teh hijau—yang sebelumnya dipesan oleh bosnya itu. Pagi ini Selena datang lebih awal ke kantor. Setelah kemarin Selena memilih untuk menenangkan diri di rumah. Dan tepatnya hari ini adalah hari kedua setelah Iris menyerang Selena. Seperti tak ada masalah, Selena tetap terlihat tenang. Bahkan Selena hanya membahas pekerjaan yang tertunda. “Terima kasih, Jenia.” Selena mengambil cangkir yang berisikan teh hijau pemberian Jenia dan disesapnya perlahan. “Jenia minggu ini terakhir project Maxton & Maxton Company, kan? Semuanya sudah selesai, kan?” tanyanya pada sang asisten. Jenia menganggukan kepalanya. “Benar, Nona. Minggu ini minggu terakhir penyelesaian pembangunan Maxton & Maxton Company. Semua sudah dipastikan selesai. Anda tidak perlu khawatir.” Selena terdiam beberapa saat. Wanita itu kembali menyesap teh hijaunya. Pandangannya menatap lurus ke depan dengan pikiran yang menerawang. Akhirnya yang dia nanti-nantikan selesai j

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 49. Who Do You Think You Are?

    “Tujuanku ke sini karena ingin bertemu dengan tunanganmu. Temui aku dengan tunangan tercintamu itu.” Suara Selena berucap dengan nada dingin dan tegas. Sepasang iris mata birunya menatap tajam Samuel yang masih duduk di hadapannya. Aura wajah tak ramah terselimuti di paras cantik wanita itu. Ya, Selena sengaja datang ke kantor Samuel karena ada yang harus dia katakan. Alasan kuat hingga detik ini Selena belum mengajukan tuntutan karena dia telah menemukan cara lain untuk memberikan pelajaran pada Iris Halburt. “Kenapa kau ingin bertemu dengan Iris?” Samuel bangkit berdiri, melanglah menghampiri Selena yang berdiri tak jauh darinya. Tatapan Samuel tak lepas menatap Selena. Pancaran matanya tersirat memuja penampilan Selena hari ini. Dan sialnya, Samuel tak bisa menepis wajah cantik Selena dari pandangannya. Harusnya dia fokus pada masalah yang ada. Tapi kenyataannya jika Selena muncul maka fokus Samuel akan terpecah. Benak Samuel mengingat perkataan Rava—yang mengatakan wajah Oliver

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 50. A Plan

    “Tuan Samuel.” Vian menundukan kepalanya, menyapa Samuel yang baru saja masuk ke dalam ruang kerjanya.“Kau sudah mengikuti Selena?” tanya Samuel dingin dengan raut wajah tanpa ekspresi. Vian menganggukan kepalanya. “Nona Selena tidak langsung pulang, Tuan. Beliau menuju ke kediaman Keluarga Geovan. Sepertinya beliau ingin menemui keluarganya.” Samuel terdiam beberapa saat. Sepulang Selena dari penthouse-nya, dia memang ingin sekali menawarkan Selena pulang. Namun Samuel melihat Selena menatapnya sinis dan penuh kemarahan. Samuel yakin, Selena tidak akan mau menerima tawarannya. Alternatif yang Samuel lakukan adalah meminta Vian mengikuti Selena. Rupanya ternyata Selena tak langsung pulang. Wanita itu menemui keluarganya. “Vian,” panggil Samuel dengan nada yang serius. “Iya, Tuan?” Vian menatap Samuel. Samuel kembali terdiam sejenak. Pria itu memejamkan mata singkat. Meyakinkan keputusan yang akan dia ambil adalah benar. “Aku ingin kau lakukan test DNA antara aku dan Oliver. Laku

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 51. Hidden Trap

    “Bisa kau jelaskan padaku kenapa kau tidak menuntut tunangan Samuel Maxton? Aku rasa otakmu itu berfungsi dengan sangat baik. Tapi kenapa sampai sekarang belum ada satu pun tuntutan yang kau layangkan, Selena?” Suara William berseru menatap Selena dengan tatapan yang begitu tajam dan menuntut. Nadanya tegas tersirat penuh geraman kemarahan. Kini Selena tengah berada di rumah kediaman Keluarga Geovan. Tentu kedatangan Selena karena sang ayah yang memintanya untuk datang. Selena tahu dirinya akan mendapatkan kemarahan sang ayah. Seperti saat ini. “Dad, aku memiliki alasan tertentu kenapa tidak langsung mengajukan tuntutan pada Iris.” Selena menjawab dengan suara pelan seraya menundukan kepalanya tak berani menatap mata sang ayah yang tengah menatapnya tajam. Sebenarnya Selena belum berani untuk menemui ayahnya sekarang. Selena berpikir akan menemui ayahnya beberapa hari lagi saja. Akan tetapi pesan sang ayah mengancam dirinya membuat nyali Selena menciut. *Kalau kau masih menganggap

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 52. Hidden Trap II 

    Samuel melonggarkan dasi yang mengikat lehernya. Dia menyandarkan punggunya di kursi kebesarannya seraya memejamkan mata lelah. Tadi siang Samuel baru saja menghadiri persidangan salah satu client-nya. Dan kini Samuel masih tetap berada di kantor memeriksa dokumen tentang kasus Selena tempo hari yang menjadi urusannya. Kasus di mana Selena hampir menjadi korban pelecehan. Jika mengingat itu membuat emosi Samuel kembali tersulut. Andai waktu itu Rava tak menahan dirinya; maka sudah pasti Samuel meleyapkan pria yang berani ingin menyentuh Selena. Minggu ini adalah yang telah dinantikan Samuel. Dia akan bertemu dengan Yagil Upton di persidanga. Pria yang telah kurang ajar itu akan segera mendapatkan balasan yang setimpal. Masalah pun satu-satu mulai selesai. Kemarin Samuel sudah melihat di berita tentang Iris yang telah melakukan konferensi pers dan mengakui kesalahnnya. Walau tak dipungkiri ada sesuatu hal yang mengganjal hati Samuel tapi Samuel memilih untuk mengabaikan. Pasalnya bela

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   BAB 53. The Truth

    “Dean, kenapa tubuhku panas sekali.” Selena menghamburkan tubuhnya ke dalam pelukan Dean. Tubuhnya seakan terbakar. Membuat Selena ingin sekali disentuh. Seperti saat ini wanita itu menggesek-gesekan tubuhnya di lengan kekar Dean. “Dean, tolong aku. Ini panas sekali.” Bukan hanya Selena tapi Dean pun merasakan hal yang sama. Dean mengumpat dalam hati kala merasakan tubuhnya seakan terbakar. Pria itu menatap Selena seperti mangsa yang siap dia santap. Apalagi seperti sekarang Selena yang merapatkan tubuh padanya. “Shit.” Dean membenturkan tubuh Selena ke mobilnya. Pria itu menatap wajah Selena yang memerah. Tanpa permisi Dean menciumi leher Selena. Harum. Aroma parfume lembut Selena menyeruak ke indra penciumannya membuat naluri Dean ingin sekali menyentuh Selena. “Ah—” Desahan lolos di bibir Selena kala merasakan embusan napas Dean menerpa lehernya. Pria itu mulai menjamah tubuh Selena. Lekuk tubuh yang indah membuat Dean tak mampu mengendalikan diri. “Biarkan aku menyentuhmu, Se

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 54. Are You Afraid of Getting Pregnant Again?

    Samuel menatap dingin hasil test DNA yang baru saja diantarkan oleh Vian. Ya, Samuel memang meminta Vian datang untuk mengantarkan obat dan juga pakaian ganti untuk Selena. Namun, tak disangka Vian juga memberikan hasil test DNA dirinya dan Oliver. Tampak sepasang iris mata cokelat Samuel memancarkan jelas amarah, rasa bersalah, dan bahagia yang telah melebur menjadi satu. Sebuah hasil test DNA di mana menunjukan jelas dirinya dan Oliver memiliki tingkat kecocokan >99.99 persen. Darah yang mengalir di tubuh Samuel seakan berhenti melihat hasil test DNA itu. Emosi pun mulai terselimuti dalam dirinya. Samuel marah karena Selena menyembunyikan Oliver. Seberengsek apa pun dirinya harusnya Selena tak pernah menyembunyikan Oliver. ‘Shit!’ Samuel mengumpat dalam hati. Lima tahun dia tak pernah tahu bahwa dirinya telah memiliki seorang putra. Bak lenyap hilang ditelan bumi, Selena bahkan menjauh darinya membesarkan seorang diri Oliver di London. Membayangkan itu semua emosi Samuel semakin

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 55. Selena’s Anger

    “Kau tidak mau aku sentuh karena takut hamil lagi?” Langkah kaki Selena terhenti kala mendengar apa yang diucapkan oleh Samuel. Tampak wajah Selena mulai memucat. Perkataan Samuel sukses membuat debar jantung Selena semakin berpacu keras. Seperti bumi berhenti pada porosnya tubuh Selena nyaris ambruk. Lagi. Selena berusaha bersikap normal. Bahkah seolah mencemooh ucapan Samuel. Selena membalikan badannya. Menatap Samuel dengan tatapan tajam dan penuh peringatan. Raut wajah wanita itu menunjukan jelas keangkuhannya. Pun Selena mampu menunjukan wajah di mana dia sama sekali tak peduli dengan ucapan Samuel. “Apa kau sudah gila? Kenapa kau menanyakan hal yang tak masuk akal? Aku jelas tidak mau disentuh olehmu karena aku tidak sudi!” seru Selena dengan nada jauh lebih tinggi satu oktaf. Samuel mengangguk-anggukan kepalanya seakan memercayai apa yang dikatakan oleh Selena. Pria itu masih bergeming di tempatnya. Jaraknya dengan Selena tak terlalu jauh. Hanya saja sejak tadi sepasang iri

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10

Bab terbaru

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 263 – Ending Scene (Tamat) 

    Beberapa bulan kemudian … Zurich, Swiss. Langit begitu biru dan indah membaur dengan perkebunan buah anggur yang ada di Swiss. Cuaca pagi di musim semi sangatlah indah. Angin yang berembus ke kulit begitu menyejukan. Tampak tatapan Selena sedari tadi menatap Oliver yang tengah bersama dengan Javier memetik buah anggur di perkebunan. Meski ada empat pengawal yang menemani Oliver dan Javier tetap saja Selena tak bisa melepaskan tatapannya dari kedua anak laki-lakinya itu. “Sayang, Oliver bisa menjaga Javier dengan baik. Kau tenang saja.” Samuel membelai pipi Selena dengan lembut. Selena menghela napas dalam. Tatapan Selena mulai teralih ke dua bayi perempuan kembarnya yang tertidur lelap di stroller. Senyuman di wajah Selena pun terlukis hangat melihat Stacy dan Sierra tertidur pulas. Sekarang usia Stacy dan Sierra sudah 7 bulan. Tubuh kedua bayi perempuannya sangat gemuk dan sehat. Stacy yang lahir lebih dulu memiliki rambut berwarna cokelat tebal dan mata biru. Sedangkan Sierra—s

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 262 – Extra Part V 

    Miller International School, London. “Aw.” Seorang gadis kecil cantik terjatuh akibat bermain lari-larian dengan teman-temannya. Tampak lutut gadis kecil itu terluka dan mengeluarkan darah. Dengan pelan, gadis kecil itu berusaha untuk bangun tapi tubuhnya malah tak seimbang dan nyaris jatuh. Tepat dikala tubuh gadis kecil itu nyaris terjatuh, sosok bocah laki-laki yang memiliki postur tubuh tinggi menangkap gadis kecil itu. “Terima kasih,” ucap gadis kecil itu melangkah menjauh dari laki-laki yang membantunya. Namun, tiba-tiba manik mata gadis kecil itu melebar terkejut kala menatap sosok laki-laki yang telah membantunya itu. “Oliver? Kau di sini?” Mata Nicole mengerjap beberapa kali menatap Oliver. Oliver menarik tangan Nicole, mendudukan tubuh Nicole di kursi, lalu bocah laki-laki itu mengambil kotak obat yang letaknya berada di ruang kesehatan. Beruntung ruang kesehatan tidak terlalu jauh dari posisi di mana Oliver dan Nicole berada. Saat kotak obat sudah ada di tangan Oliver,

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 261 – Extra Part IV

    “Bye, Sayang. Jaga diri kalian. Jangan membuat Grandpa William dan Grandma Marsha kerepotan. Ingat kalian harus patuh pada Grandpa dan Grandma.” Selena berseru pada Oliver dan Javier yang masuk ke dalam mobil. Terlihat Oliver dan Javier kompak mengangguk patuh merespon ucapan ibu mereka. Ya, hari ini Oliver dan Javier harus pergi ke rumah William dan Marsha. Menjelang Selena melahirkan, William dan Marsha memang berada di London. Sedangkan kakak dan adik Selena lain akan tiba di London dalam waktu beberapa hari lagi. Mengingat kakak dan adik Selena tak tinggal di negara yang sama, membuat Selena tak terlalu sering bertemu dengan kakak dan adiknya. Meski demikian, komunikasi selalu terjalin dengan sangat erat. “Bye, Papa, Mama.” Oliver dan Javier melambaikan tangan mereka kompak pada Selena dan Samuel. Pun Selena dan Samuel membalas lambaian tangan anak-anak mereka. Dan ketika mobil yang membawa Oliver dan Javier sudah pergi, Selena segera masuk ke dalam rumah tanpa mengatakan pada S

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 260 – Extra Part III 

    “Oh, My God! Raven, Rosalie, kenapa kalian merusak make up Mommy? Astaga! Ini make up kesayangan Mommy, Sayang.” Juliet rasanya ingin menjerit melihat semua perlengkapan make up miliknya hancur berantakan. Mulai dari koleksi lipstick, eyeshadow, foundation, dan masih banyak lainnya. Semua sudah berantakan di lantai kamar. Baru beberapa detik Juliet ke kamar mandi karena mengambil ponselnya yang tertinggal di wastafel, tapi dalam hitungan detik juga kamar sudah seperti kapal pecah. Memang kedua anaknya itu sudah sangat aktif. Sore ini, Juliet sengaja tak meminta pengasuh untuk masuk ke dalam kamarnya, pasalnya Juliet ingin mengajak kedua anaknya itu bermain sambil menunggu sang suami pulang dari kantor. Tapi alih-alih niatnya terealisasi malah kekacauan sudah lebih dulu tiba menghampiri dirinya. Sungguh, Juliet bisa-bisanya lupa kalau kedua anaknya sangatlah aktif. Alhasil koleksi make up miliknya hancur lebur. Bedak saja sudah berceceran di lantai. Terutama lipstick yang tak lagi ber

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 259 – Extra Part II 

    “Mommy, aku pulang.” Joice melangkah masuk ke dalam rumah dengan raut wajah yang muram. Gadis kecil cantik itu nampak lesu seperti tengah memikirkan hal yang mengusik pikirannya. Joice meletakan tas sekolah ke sofa, dan duduk di sofa itu. Jika biasanya Joice selalu riang gembira, kali ini gadis kecil itu tak seceria biasanya. “Sayang? Kau kenapa?” Brianna yang baru saja selesai menyiram tanaman, dikejutkan dengan putri kecilnya yang pulang dari sekolah dalam keadaan wajah yang muram. Padahal setiap hari, Joice selalu pulang sekolah dalam keadaan wajah yang riang gembira. “Tidak apa-apa, Mom. Aku hanya lelah saja,” jawab Joice pelan. Brianna menghela napas dalam. Brianna yakin pasti ada yang tidak beres dengan putri kecinya itu. “Katakan pada Mommy ada apa, Nak?” tanyanya seraya duduk di samping Joice. “Mommy aku ingin bertanya padamu.” “Kau ingin tanya apa, Sayang?” “Hm, apa aku ini tidak cantik, Mom?” Joice menyandarkan kepalanya di lengan Brianna. Bibir Joice mengerut, menunj

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 258 – Extra Part 

    Tiga tahun berlalu … Miller International School, London. “Oliver Maxton! Pulang sekarang! Tidak ada main basket!” Selena berkacak pinggang mengomel pada putra sulungnya yang berusia 8 tahun. Tampak mata Selena menatap dingin dan tegas putranya itu. Aura kemarahan begitu terlihat jelas di paras cantik wanita itu. Dengan keadaan perut yang membuncit, Selena mengomeli putranya di tengah jalan. Ya, saat ini Selena tengah mengandung untuk ketiga kalinya. Ulah Samuel membuat Selena hamil lagi. Hanya saja kali ini berbeda. Kehamilan ketiga ini, Selena hamil bayi kembar. Sungguh, Selena berjanji setelah ini dia akan steril tak ingin lagi memiliki anak. Tubuhnya baru saja langsing tapi sudah harus bengkak lagi. Padahal niat Selena adalah memiliki dua anak. Tapi ternyata malah kecolongan. “Ck! Ma, guru sudah menghukumku time out. Mama kenapa menghukumku juga? Nanti aku akan menghubungi Grandpa William. Aku akan meminta Grandpa William memecat guru yang sudah berani menghukumku,” tukas Oli

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 257 – Perfect Ending 

    Beberapa bulan kemudian … Fistral Beach, Newquay, UK. Deburan ombak menyapu kaki telanjang Juliet. Angin berembus menerpa kulit Juliet membuatnya Juliet memejamkan matanya sebentar, menikmati keindahan musim panas. Tampak Rava begitu setia mengikuti langkah kaki Juliet. Sesekali Juliet menatap banyak anak muda yang siap-siap untuk berselancar. Fistral Beach memang salah satu pantai di Inggris yang menjadi tempat favorite untuk berselancar. Kandungan Juliet kini telah memasuki minggu ke dua puluh tiga. Perut Juliet sudah membuncit. Tubuhnya pun mulai mengalami kenaikan berat badan, namun tak terlalu parah. Pasalnya selama hamil, Juliet tak terlalu nafsu makan. Meski sudah dipaksa oleh Rava, tapi tetap saja Juliet menolak. Trimester pertama, Juliet mengalami mual hebat sampai tak bisa makan apa pun. Rava sampai harus meminta dokter mengontrol Juliet setiap hari karena Juliet tak bisa makan. Dan beruntung sekarang kondisi Juliet sudah jauh lebih baik. Ngomong-ngomong, anak yang ad

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 256 – Dean and Brianna’s Sweet Moment 

    Seoul, South Korea. Angin berembus di kota Seoul begitu menyejukan. Musim semi adalah salah satu musim terbaik di Seoul. Bunga Sakura banyak tumbuh dengan indah. Salah satu kota di Benua Asia yang menyajikan keindahan dan budaya setempat yang kental. Kota ini adalah kota yang dipilih oleh Dean dan Brianna menikmati bulan madu indah mereka. Selama di Seoul, Dean dan Brianna selalu mengabadikan moment-moment indah mereka. Moment di mana tak akan pernah mereka lupakan. Dua insan itu akhirnya telah menjadi satu setelah banyaknya rintangan. Meski tak mudah, tapi Dean dan Brianna membuktikan mereka mampu bersatu. “Sayang, ayo bangun. Kenapa jam segini kau belum bangun juga?” Brianna menggoyangkan bahu Dean, meminta suaminya itu untuk bangun. Waktu menunjukan pukul 10 pagi. Brianna ingin segera jalan-jalan menikmati indahnya kota Seoul. Meski lelah karena selalu olahraga malam, tapi Brianna tak mau menyia-nyiakan moment bulan madunya dengan sang suami tercinta. Dean menggeliat mendengar

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 255 – Dean and Brianna’s Wedding

    Sebuah hotel mewah di London telah dipadati oleh wartawan yang lebih dulu hadir. Dekorasi ballroom hotel itu tampak memukau. Hiasan mawar dipadukan bunga lily dan batu Swarovski begitu indah menawan. Red carpet yang terpasang di lantai seakan memberikan sentuhan mewah. Ballroom hotel megah ini telah disulap layaknya tempat di mana pangeran dan putri akan menikah. Nuansa tema kental kerajaan melekat di ballroom hotel megah itu. Ya, hari ini adalah hari yang telah dinanti-nantikan oleh Dean dan Brianna. Hari di mana mereka akan segera melangsungkan pernikahan. Setelah banyaknya rintangan yang mereka hadapi akhirnya Dean dan Brianna dapat melewati badai masalah yang hadir. Takdir memang memiliki caranya sendiri menunjukan siapa belahan jiwa kita yang sebenarnya. Harusnya Dean menikah dengan Juliet, tapi ternyata takdir Dean adalah Brianna. Sedangkan Juliet menikah dengan Rava. Pun dulu Samuel tak menyetujui hubungan Dean dan Brianna. Samuel adalah satu-satunya orang yang menentang hubu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status