Home / Romansa / Jerat Pesona Pengacara Tampan / Bab 31. Are You Crazy?

Share

Bab 31. Are You Crazy?

last update Last Updated: 2024-11-08 02:47:05

“Apa kau sudah tidak waras, Maxton?!”

Suara Selena berseru dengan nada tinggi seraya menatap Samuel Maxton yang ada di hadapannya. Emosi Selena tak lagi bisa tertahan menghadapi sifat Samuel yang tak masuk akal sehatnya. Pria di hadapannya ini begitu berani menculiknya. Dan hal tergila yang dilakukan oleh Samuel adalah membawa dirinya sekarang ke sebuah hotel terdekat dari Restoran Jepang di mana tadi dirinya bersama dengan putranya tengah makan siang.

“Kenapa kau masih dekat-dekat dengan Dean? Bukannya aku sudah bilang kalau dia pria yang tidak pantas untukmu, Selena?”

Samuel berucap dengan nada tinggi dan tersirat penuh ketegasan di sana. Sepasang iris mata cokelatnya menatap dingin dan tajam Selena. Pria itu tak mengindahkan ucapan Selena yang mengatakan diriya tak waras. Tujuan Samuel membawa Selena karena dia tak suka Selena bersama dengan Dean.

“Demi Tuhan, Maxton! Kau memang benar-benar gila! Kau menculikku hanya karena mengatakan Dean tidak pantas untukku? Apa urusannya d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Aandh Baweell
wkwkwkwkw kesian kesian kesian
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 32. You Have The Same Eye Color as Uncle Samuel

    “Paman … tadi Paman ke mana? Kenapa meninggalkanku lama sekali?” Suara Joice bertanya saat Samuel menggendongnya memasuki kamar. Selama di London memang Samuel sering meluangkan waktu untuk keponakannya. Karena memang selama ini Samuel jarang bertemu dengan keponakannya. Jika bertemu pasti biasanya hari libur sekolah. “Maaf, tadi Paman sedang menerima telepon penting dari rekan bisnis Paman.” Samuel mendudukan tubuh Joice di tepi ranjang. Terpaksa Samuel harus membohongi keponakannya. Tidak mungkin dia mengatakan yang sejujurnya. Joice mengangguk-anggukan kepalanya. “Oh, ya, Paman. Mendekatlah padaku. Aku ingin melihat mata Paman.” Samuel menuruti permintaan keponakannya. Pria itu mendekatkan wajahnya pada keponakannya itu. Pun Joice menatap lekat-lekat mata Samuel dengan tatapan polosnya. “Mata Paman mirip Oliver. Berwarna cokelat dan memiliki bulu mata panjang.” Alis Samuel terangkat, menatap Joice. “Bukankah orang yang memiliki mata warna cokelat itu banyak?” “Berbeda, Pama

    Last Updated : 2024-11-08
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 33. The Biggest Mistake

    “Tuan Samuel, apa setelah project pembangunan perusahaan selesai; Anda akan segera kembali ke New York, Tuan?” Suara Vian bertanya pada Samuel yang tengah memeriksa dokumen kasus yang belakangan ini Samuel tangani. Tampak raut wajah Samuel begitu serius memeriksa dokumen tersebut. “Aku belum tahu. Aku akan memutuskan jika pembangunan perusahaan kita sudah seratus persen selesai.” Samuel menutup berkas yang dia tadi baca lalu melanjutkan, “Setelah ini, kau memeriksa dokumen yang menyangkut pajak, dan segera berikan kasus itu pada pengacara sudah berpengalaman cukup lama di bidang ini.” Vian menganggukan kepalanya. “Baik, Tuan.” “Keluarlah. Selesaikan pekerjaamu yang lain,” ucap Samuel dingin dengan raut wajah tanpa ekspresi. Vian langsung menundukan kepalanya, lalu pamit undur diri dari hadapan Samuel. Kini Samuel menyandarkan punggungnya di kursi kerjanya seraya memejamkan mata lelah. Tak lama lagi project pembangunan perusahaannya yang ditangani oleh Nicholas Design Interior aka

    Last Updated : 2024-11-08
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 34. Hidden Jealousy

    Pesta yang diadakan oleh Rava Chayton memang tak begitu banyak tamu undangan. Hanya beberapa rekan bisnis terdekat dengan Rava Chayton saja. Namun, meski tidak banyak tetap saja Selena cukup lelah merespon para tamu undangan yang menyapa dirinya. Dan beberapa di antaranya mengajaknya berkenalan. Memang ada sebagian yang mengenal dirinya berasal dari Keluarga Geovan. Akan tetapi ada juga yang lupa. Pasalnya Selena sudah lama tak muncul. Pun Selena sudah lama tidak menggunakan nama ‘Geovan’ setiap orang yang mengajaknya berkenalan, Selena selalu menggunakan nama ‘Nicholas’ meski dirinya sudah berbicara dengan sang ayah tetapi Selena tetap merasa tidak pantas menyandang nama ‘Geovan’ di belakang namanya. “Nona Selena, Anda sangat cantik malam ini. Apa Anda hanya datang ke pesta ini hanya sendiri?” ujar seorang pria berperawakan tampan dan berusia matang menyapa Selena. “Terima kasih, Tuan. Dan, ya … saya sendiri di sini,” jawab Selena ramah. Kalau boleh jujur sudah tak lagi terhitung p

    Last Updated : 2024-11-08
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 35. She’s in Danger

    “Ke mana Selena? Kenapa tadi aku lihat dia seperti marah? Kau apakan dia, Samuel?” Suara Rava bertanya seraya melangkah menghampiri Samuel yang tengah meminum champagne. Tampak tatapan Rava menatap lekat Samuel penuh selidik. Pasalnya tadi Rava melihat Selena meninggalkan Samuel dengan tatapan kesal. Sedangkan Samuel malah menatap Selena dengan senyuman misterius. Itu yang membuat Rava semakin curiga. Rava yakin pasti ada sesuatu sampai membuat Selena marah. “Aku tidak melakukan apa pun padanya. Hanya pembicaraan ringan saja,” jawab Samuel dengan santai seraya menyesap kembali champagne di tangannya. Rava menatap curiga Samuel. “Apa kau memiliki hubungan khusus pada Selena Geovan?” tanyanya penuh interogasi. Semakin ke sini Rava mencurigai Samuel memiliki hubungan khusus dengan Selena. Pasalnya Samuel selalu marah setiap kali dirinya mencoba mendekati Selena. Bukan hanya dirinya saja tapi juga pria lain. “No, aku tidak memiliki hubungan apa pun dengannya,” jawab Samuel datar denga

    Last Updated : 2024-11-08
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 36. I Hate You, Samuel!

    Suara dering ponsel terdengar, membuat Samuel yang tengah berbicara dengan Rava; langsung mengalihkan pandangannya pada ponselnya yang tak henti berdering itu. Awalnya Samuel hendak menolak panggilan itu namun Samuel mengurungkan niatnya kala melihat di layar terpampang nomor Iris—tunangannya. Detik selanjutnya, Samuel menggeser tombol hijau untuk menerima panggilan tersebut. “Ada apa, Iris?” jawab Samuel datar kala panggilan terhubung. “Sayang, kau di mana?” ujar Iris dari seberang sana. “Aku sedang bersama Rava. Kenapa?” “Sayang, minggu ini aku belum bisa kembali ke London. Aku masih banyak pemotretan.”“Kau selesaikan saja pekerjaanmu.” “Kapan perusahaanmu yang sedang dibangun Nicholas Design Interior akan selesai? Kenapa lama sekali, Sayang? Aku tidak suka kau terlalu dekat dengan Selena. Aku cemburu, Samuel.” “CK! Singkirkan pikiran konyolmu itu, Iris.” “Tapi aku—” “Kau bisa menghubungiku lagi besok. Tidak sekarang. Aku ingin istirahat.” Samuel langsung menutup panggilan

    Last Updated : 2024-11-08
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 37. He’s Such a Jerk!

    “Proses pria sialan itu ke jalur hukum. Jebloskan dia ke penjara. Aku tidak mentoleransi sedikit pun. Aku juga tidak peduli meski dia pengusaha ternama sekalipun. Aku tidak akan membiarkan pria itu meminta maaf pada Selena. Maaf tidak akan mengubah keadaan. Selena pasti akan trauma karena kejadian kemarin.” Samuel berucap dengan dingin dan tegas pada Vian—asistennya yang ada di hadapannya. Pagi ini, Vian langsung datang menemui Samuel untuk membahas tentang kejadian tadi malam. Pria yang kemarin melecehkan Selena adalah Yagil Upton—salah satu pengusaha yang baru-baru ini memiliki popularitas tinggi. Wajar saja Yagil tak mengenali Selena karena tadi malam dia mabuk berat. Lepas dari itu beberapa tahun terakhir Selena pun sekarang jarang muncul di pertemuan bisnis. Itu kenapa banyak yang tak mengenali Selena. “Maaf, Tuan. Tapi pihak Yagil Upton berusaha ingin bertemu dengan Nona Selena. Beliau juga memaksa Tuan Rava agar bisa bertemu dengan Anda, Tuan,” jawab Vian melaporkan. “Aku ti

    Last Updated : 2024-11-08
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 38. He Will Never Change

    “Nona Selena?” Sang pelayan menyapa Selena yang baru saja keluar kamar. Kini tubuh Selena sudah terbalut oleh dress berwarna peach. Warna yang lembut itu sangat indah di tubuh Selena. Gaun itu memang bermodel simple tapi jika sudah dipakai Selena maka gaun itu tampak elegan dan anggun. “Di mana, Samuel?” tanya Selena seraya menatap sang pelayan yang berdiri di hadapannya. “Tuan Samuel berada di ruang kerjanya, Nona. Mari saya antar Anda ke ruang kerja beliau. Sebelumnya, Tuan Samuel berpesan ingin Anda menemuinya di ruang kerjanya,” jawab sang pelayan memberitahu. Selena terdiam beberapa saat. Sebenarnya Selena ingin langsung pulang ke rumah. Tapi bagaimana pun Samuel sudah menolongnya. Mau tak mau Selena paling tidak harus izin keluar apartemen pria itu. Dia tak bisa pergi begitu saja tanpa pamit. Detik selanjutnya, Selena menganggukan kepalanya merespon ucapan sang pelayan. Kini Selena melangkah mengikuti pelayan itu menuju ruang kerja Samuel. Tampak Selena sedikit mengendarkan

    Last Updated : 2024-11-08
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 39. Like Father Like Son 

    Keheningan membentang dari dalam mobil. Baik Samuel dan Selena tak mengeluarkan sepatah kata pun. Mereka saling diam. Samuel fokus melajukan mobilnya, dan Selena memilih untuk menatap ke luar jendela. Siang itu cuaca begitu mendung. Langit cerah telah tertutup awan gelap. Dan itu yang membuat perhatian Selena teralih pada hamparan langit yang mendung. Hingga kemudian, mobil yang dilajukan oleh Samuel mulai memasuki halaman parkir gedung apartemen di mana penthouse milik Selena berada. Tampak Selena lega karena dirinya sudah tiba di rumah. Paling tidak Selena tak lagi berada di dekat Samuel. Namun, dikala Selena ingin meminta Samuel membukakan kunci mobil; tatapan Selena teralih pada Oliver yang duduk di lobby sambil memeluk lututnya. Sontak Selena terkejut melihat Oliver yang tampak menekuk wajahnya. “Samuel buka pintunya. Aku ingin menemui putraku,” seru Selena cepat. Samuel tak sengaja melihat ke arah lobby—menatap Oliver yang duduk di lobby sambil memeluk lutut. Refleks, Samuel

    Last Updated : 2024-11-08

Latest chapter

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 231 – Revenge Kidnapping II 

    “Kau—” Mata Ivan melebar terkejut melihat sosok pria memakai jaket kulit hitam berdiri di ambang pintu. Tampak sepasang iris mata Ivan menatap tajam sosok pria yang baru saja datang itu. “Siapa kau!” bentak Ivan keras seraya melepaskan Brianna dari cengkraman tangannya.Pria itu tersenyum samar kala Ivan tak mengenali dirinya. Lantas, pria itu melangkah masuk mendekat pada Ivan. “Kau benar-benar tidak mengenaliku?” tanyanya dingin dan menusuk seakan menimbulkan atmosfer menyeramkan. Sayup-sayup mata Selena mulai terbuka seraya memeluk perutnya erat. Suara berat begitu familiar di telinga Selena terdengar. Detik selanjutnya, Selena mengalihkan pandangannya menatap ke sumber suara itu. Seketika mata Selena menyipit terkejut melihat sosok yang dia kenal berdiri di ambang pintu. “D-Dominic?” Tenggorokan Selena nyaris tercekat melihat adik laki-laki bungsunya. Ivan terkejut akan respon Selena yang mengenal sosok pria di hadapannya. Raut wajah Ivan sedikit memucat. Nama ‘Dominic’ mulai

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 230 – Revenge Kidnapping

    *Help me!* Tubuh Samuel menegang dengan sorot mata tajam menatap pesan singat dari Selena. Tampak raut wajah Samuel menunjukan jelas kepanikan dan kecemasan. Dengan gerak yang sangat cepat, Samuel segera menghubungi nomor Selena. Namun, sayangnya nomor Selena sudah tidak lagi aktif. Jantung Samuel berpacu dengan cepat. Pancaran mata Samuel menunjukan rasa khawatir. Terlebih pesan singkat Selena seakan memberikannya sebuah tanda. Samuel tetap berusaha tenang walau rasa cemas dan takut tak kunjung hilang. Tiba-tiba, ingatan Samuel mengingat hari ini Selena akan pergi dengan Brianna ke supermarket. Tanpa menunggu lama, Samuel segera menghubungi nomor Brianna. “Berengsek!” Samuel meremas kuat ponselnya kala yang dia dengar hanyalah suara operator yang memberikannya informasi nomor Brianna tak aktif. Kilat mata Samuel kian begitu tajam. Insting kuatnya sudah menduga terjadi sesuatu dengan Selena dan Brianna. “Samuel, ada apa?” Rava sejak tadi bingung akan wajah Samuel yang menunjukan

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 229 – Help Me! 

    “Selena, hari ini aku tidak ke kantor. Rencananya siang ini aku ingin menyiapkan makan siang untuk Joice dan Oliver pulang sekolah nanti. Apa kau mau menemaniku ke supermarket? Ada beberpa bahan makanan yang tidak ada.” Brianna melangkah menghampiri Selena yang berada di ruang tengah—sedang melihat pelayan yang tengah menata lukisan dan pajangan yang baru saja Selena beli. “Kau hari ini tidak ke kantor, Brianna?” tanya Selena memastikan dengan senyuman di wajahnya. Ya, sudah beberapa hari ini, Selena tinggal di rumah mertuanya. Semua atas permintaan Samuel. Tentu Selena hanya menuruti keinginan sang suami. Lagi pula, Oliver pun bisa dekat dengan Joice. Jadi Selena tak bisa menolak. Brianna mengangguk. “Iya, Selena. Hari ini aku tidak ke kantor. Aku ingin memasak untuk Joice dan Oliver. Kau mau tidak menemaniku ke supermarket? Ada beberapa bahan makanan yang kosong. Aku sedang tidak ingin menyuruh pelayan.” Selena kembali tersenyum. “Tentu aku akan menemanimu, Brianna. Aku juga jenu

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 228 – Harold's Report

    Samuel duduk di kursi kebesarannya dengan pikiran menerawang lurus ke depan. Sepasang iris mata cokelat gelap Samuel terhunus tajam dan tersirat memendung amarah. Rahang Samuel mengetat. Tangannya terkepal begitu kuat. Benak Samuel sejak tadi memikirkan perkataan Dominic. Perkataan di mana, Dominic memperingati dirinya kalau Brianna tengah berada dalam bahaya. Tentu Samuel akan langsung memercayai perkataan Dominic. Selama ini, Dominic bukanlah pria yang suka bermain-main. Hanya saja yang ada dalam pikiran Samuel adalah siapa yang berani memiliki niat mencelakai adiknya. Selama ini, Brianna tidak memiliki musuh. Pun Samuel yakin, Brianna tak memiliki teman yang menaruh dendam padanya. Sifat Brianna nyaris sama dengan Selena. Brianna bukan orang yang suka membuat masalah. Saat Samuel tengah berpikir tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Refleks, Samuel mengalihkan pandangannya ke arah pintu dan segera menginterupsi untuk masuk. Tampak Vian—asisten Samuel melangkah masuk ke dalam

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 227 – Dominic’s Arrival

    Hari yang ditunggu-tunggu Joice telah tiba, hari di mana Joice diperbolehkan untuk pulang ke rumah. Sejak tadi para pelayan sudah sibuk membawakan barang-barang milik Joice menuju mobil. Meski hanya beberapa hari saja tapi nyatanya barang-barang Joice cukup banyak. Tidak hanya pakaian tapi juga banyak mainan. Tak heran jika banyak sekali koper yang dibawa oleh para pelayan. “Mom, ayo kita pulang. Aku ingin segera pulang, Mom,” ucap Joice tak sabar. Gadis kecil itu tengah duduk di kursi roda, menunggu untuk dibawa pulang. “Tunggu Paman Samuel ya, Nak,” jawab Brianna sambil mengelus pipi Joice. Joice menganggukan kepalanya. “Iya, Mom.” “Sabar ya, Sayang. Nanti pasti Paman Samuel datang. Tadi Paman Samuel sedang bicara sebentar dengan dokter,” jawab Selena seraya membelai rambut Joice. “Iya, Bibi cantik,” balas Joice riang. Di ruang rawat Joice hanya ada Selena, Brianna, dan Oliver. Sedangkan seluruh keluarga menunggu di rumah. Baik keluarga Selena ataupun keluarga Samuel menunggu

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 226 – Joice’s Dad

    “Selena, Brianna, aku dan Juliet pamit dulu. Kabari aku kalau Joice sudah diperbolehkan pulang.” Dean berujar berpamitan pada Selena dan Brianna. Sudah hampir satu jam, Dean dan Juliet berada di ruang rawat Joice. Sekarang sudah waktunya Dean membawa Juliet pergi. Pasalnya, keadaan Juliet pun belum sepenuhnya pulih. “Besok Joice sudah boleh pulang, Dean,” balas Brianna dengan senyuman di wajahnya. “Besok Joice sudah diperbolehkan pulang?” ulang Dean memastikan. Raut wajahnya sedikit terkejut mendengar Joice sudah diperbolehkan pulang. “Benar, Dean. Besok Joice sudah diperbolehkan pulang,” sambung Selena hangat. “Ah, aku senang sekali mendengarnya. Akhirnya Joice boleh pulang,” ujar Juliet tulus dan tatapan begitu bahagia. Paling tidak, Juliet tahu kalau keadaan Joice sudah membaik. Terbukti Joice sudah diperbolehkan pulang oleh sang dokter. Dean tersenyum. “Aku dan Juliet senang mendengarnya. Kalau begitu kami permisi. Besok kami akan datang lagi ke sini.” “Terima kasih sudah me

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 225 – DNA Test Results II 

    *Tuan Samuel, maaf mengganggu Anda. Saya hanya ingin memberitahu Anda kalau test DNA antara Nona Joice dan Tuan Dean sudah ada di tangan saya, Tuan. Saat ini saya ada di ruangan dekat dengan ruang rawat Nona Joice, Tuan.*Raut wajah Samuel berubah membaca pesan masuk dari Vian. Samuel meremas kuat ponsel di tangannya. Manik mata cokelat gelap Samuel berkilat menujukan geraman kemarahan tertahan yang tak bisa meluap. Samuel mengatur napasnya, meredakan emosi dalam diri. Samuel menyadari dirinya masih berada di ruang rawat Joice. Sesaat, Samuel mengalihkan pandangannya pada Dean yang tengah mengajak Joice berbicara. Beberapa detik Samuel menatap dalam interaksi antara Dean dan Joice. Manik mata Joice mirip dengan Dean—yang memiliki manik berwarna abu-abu. ‘Shit! Tidak mungkin!” Samuel menepis apa yang ada dipikirannya. Samuel yakin kalau Dean bukanlah ayah kandung Joice. Samuel mengembuskan napas panjang, membuang pandangannya tak lagi menatap Dean. Saat ini Samuel berpura-pura di ha

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 224 – DNA Test Results

    “Jadi benar kalau putriku besok sudah diperbolehkan pulang, Dok?” Brianna bertanya pada sang dokter yang berdiri di hadapannya. Raut wajah Brianna sumiringah bahagia kala mendengar dari sang dokter kalau Joice sudah diperbolehkan pulang. Sang dokter menganggukan kepalanya. “Benar, Nyonya. Putri Anda sudah diperbolehkan untuk pulang.” “Terima kasih, Dokter,” jawab Brianna dengan senyuman di wajahnya. Mata Brianna memancarkan kilat tasa bahagia yang tak terhingga. Pun Selena yang sejak tadi ada di sisi Brianna turut berbahagia mendengar Joice diperbolehkan untuk pulang. “Baiklah, kalau begitu saya permisi.” Dokter segera pamit undur diri dari hadapan Brianna dan Selena. “Mommy, lihat kan? Dokter sudah memperbolehkanku pulang. Aku pintar dan kuat, Mommy. Aku sudah banyak makan. Jadi aku cepat sehat,” ucap Joice kala sang dokter sudah pergi meninggalkan ruang rawatnya. Selena dan Brianna mengalihkan pandangan mereka pada Joice yang duduk di ranjang sambil meminum susu cokelat. Di sam

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 223 – Dean's Suspicion

    “Dean? Kau dari mana saja? Kenapa bertemu dokter lama sekali?” ujar Juliet bertanya seraya menatap Dean yang baru saja masuk ke dalam ruang rawatnya. Hampir satu jam Juliet menunggu Dean. Padahal sebelumnya, Dean hanya berpamitan padanya pergi keluar hanya sebentar saja. “Maaf, tadi aku sempat bertemu dengan temanku sebentar.” Dean duduk di tepi ranjang Juliet, menatap lekat Juliet. Dean memilih untuk beralasan bertemu dengan temannya di luar. Pasalnya, Dean tak mungkin menceritakan tentang Brianna pada Juliet. “Oh, begitu. Yasudah tidak apa-apa,” jawab Juliet yang mengerti. “Juliet, apa kau sudah makan?” “Belum, Dean. Aku belum makan. Aku menunggumu.”“Harusnya kau jangan menungguku, Juliet. Kau sedang sakit. Kalau kau terlambat makan, kapan kondisimu bisa cepat pulih?” “Maaf, Dean. Lain kali aku tidak akan terlambat makan.” “Yasudah, makanlah sekarang.” Dean mengalihkan pandangannya ke atas nakas, pria itu melihat ada makanan yang sudah tersedia di sana—lalu Dean mengambil ma

DMCA.com Protection Status