Home / Romansa / Jerat Pesona Pengacara Tampan / Bab 35. She’s in Danger

Share

Bab 35. She’s in Danger

last update Last Updated: 2024-11-08 02:48:34

“Ke mana Selena? Kenapa tadi aku lihat dia seperti marah? Kau apakan dia, Samuel?”

Suara Rava bertanya seraya melangkah menghampiri Samuel yang tengah meminum champagne. Tampak tatapan Rava menatap lekat Samuel penuh selidik. Pasalnya tadi Rava melihat Selena meninggalkan Samuel dengan tatapan kesal. Sedangkan Samuel malah menatap Selena dengan senyuman misterius. Itu yang membuat Rava semakin curiga. Rava yakin pasti ada sesuatu sampai membuat Selena marah.

“Aku tidak melakukan apa pun padanya. Hanya pembicaraan ringan saja,” jawab Samuel dengan santai seraya menyesap kembali champagne di tangannya.

Rava menatap curiga Samuel. “Apa kau memiliki hubungan khusus pada Selena Geovan?” tanyanya penuh interogasi. Semakin ke sini Rava mencurigai Samuel memiliki hubungan khusus dengan Selena. Pasalnya Samuel selalu marah setiap kali dirinya mencoba mendekati Selena. Bukan hanya dirinya saja tapi juga pria lain.

“No, aku tidak memiliki hubungan apa pun dengannya,” jawab Samuel datar denga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 36. I Hate You, Samuel!

    Suara dering ponsel terdengar, membuat Samuel yang tengah berbicara dengan Rava; langsung mengalihkan pandangannya pada ponselnya yang tak henti berdering itu. Awalnya Samuel hendak menolak panggilan itu namun Samuel mengurungkan niatnya kala melihat di layar terpampang nomor Iris—tunangannya. Detik selanjutnya, Samuel menggeser tombol hijau untuk menerima panggilan tersebut. “Ada apa, Iris?” jawab Samuel datar kala panggilan terhubung. “Sayang, kau di mana?” ujar Iris dari seberang sana. “Aku sedang bersama Rava. Kenapa?” “Sayang, minggu ini aku belum bisa kembali ke London. Aku masih banyak pemotretan.”“Kau selesaikan saja pekerjaanmu.” “Kapan perusahaanmu yang sedang dibangun Nicholas Design Interior akan selesai? Kenapa lama sekali, Sayang? Aku tidak suka kau terlalu dekat dengan Selena. Aku cemburu, Samuel.” “CK! Singkirkan pikiran konyolmu itu, Iris.” “Tapi aku—” “Kau bisa menghubungiku lagi besok. Tidak sekarang. Aku ingin istirahat.” Samuel langsung menutup panggilan

    Last Updated : 2024-11-08
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 37. He’s Such a Jerk!

    “Proses pria sialan itu ke jalur hukum. Jebloskan dia ke penjara. Aku tidak mentoleransi sedikit pun. Aku juga tidak peduli meski dia pengusaha ternama sekalipun. Aku tidak akan membiarkan pria itu meminta maaf pada Selena. Maaf tidak akan mengubah keadaan. Selena pasti akan trauma karena kejadian kemarin.” Samuel berucap dengan dingin dan tegas pada Vian—asistennya yang ada di hadapannya. Pagi ini, Vian langsung datang menemui Samuel untuk membahas tentang kejadian tadi malam. Pria yang kemarin melecehkan Selena adalah Yagil Upton—salah satu pengusaha yang baru-baru ini memiliki popularitas tinggi. Wajar saja Yagil tak mengenali Selena karena tadi malam dia mabuk berat. Lepas dari itu beberapa tahun terakhir Selena pun sekarang jarang muncul di pertemuan bisnis. Itu kenapa banyak yang tak mengenali Selena. “Maaf, Tuan. Tapi pihak Yagil Upton berusaha ingin bertemu dengan Nona Selena. Beliau juga memaksa Tuan Rava agar bisa bertemu dengan Anda, Tuan,” jawab Vian melaporkan. “Aku ti

    Last Updated : 2024-11-08
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 38. He Will Never Change

    “Nona Selena?” Sang pelayan menyapa Selena yang baru saja keluar kamar. Kini tubuh Selena sudah terbalut oleh dress berwarna peach. Warna yang lembut itu sangat indah di tubuh Selena. Gaun itu memang bermodel simple tapi jika sudah dipakai Selena maka gaun itu tampak elegan dan anggun. “Di mana, Samuel?” tanya Selena seraya menatap sang pelayan yang berdiri di hadapannya. “Tuan Samuel berada di ruang kerjanya, Nona. Mari saya antar Anda ke ruang kerja beliau. Sebelumnya, Tuan Samuel berpesan ingin Anda menemuinya di ruang kerjanya,” jawab sang pelayan memberitahu. Selena terdiam beberapa saat. Sebenarnya Selena ingin langsung pulang ke rumah. Tapi bagaimana pun Samuel sudah menolongnya. Mau tak mau Selena paling tidak harus izin keluar apartemen pria itu. Dia tak bisa pergi begitu saja tanpa pamit. Detik selanjutnya, Selena menganggukan kepalanya merespon ucapan sang pelayan. Kini Selena melangkah mengikuti pelayan itu menuju ruang kerja Samuel. Tampak Selena sedikit mengendarkan

    Last Updated : 2024-11-08
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 39. Like Father Like Son 

    Keheningan membentang dari dalam mobil. Baik Samuel dan Selena tak mengeluarkan sepatah kata pun. Mereka saling diam. Samuel fokus melajukan mobilnya, dan Selena memilih untuk menatap ke luar jendela. Siang itu cuaca begitu mendung. Langit cerah telah tertutup awan gelap. Dan itu yang membuat perhatian Selena teralih pada hamparan langit yang mendung. Hingga kemudian, mobil yang dilajukan oleh Samuel mulai memasuki halaman parkir gedung apartemen di mana penthouse milik Selena berada. Tampak Selena lega karena dirinya sudah tiba di rumah. Paling tidak Selena tak lagi berada di dekat Samuel. Namun, dikala Selena ingin meminta Samuel membukakan kunci mobil; tatapan Selena teralih pada Oliver yang duduk di lobby sambil memeluk lututnya. Sontak Selena terkejut melihat Oliver yang tampak menekuk wajahnya. “Samuel buka pintunya. Aku ingin menemui putraku,” seru Selena cepat. Samuel tak sengaja melihat ke arah lobby—menatap Oliver yang duduk di lobby sambil memeluk lutut. Refleks, Samuel

    Last Updated : 2024-11-08
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 40. A Gift?

    Selena menatap Samuel menggendong Oliver yang tertidur pulas. Tampak Oliver tidur begitu nyenyak dalam pelukan Samuel. Ya, aatu harian ini Samuel mengajak Oliver bermain. Mulai dari robot-robotan. Lalu bermain saling bersembunyi, dan menemukan. Tak pernah Selena sangka Samuel mau bermain bersama dengan Oliver. Bahkan Samuel mampu menidurkan Oliver dalam dekapannya. Sejenak, ada rasa khawatir dalam diri Selena. Jika bedekatan seperti ini; wajah Oliver dan Samuel sangat mirip. Hal yang membuat Selena khawatir kalau Samuel curiga. Pun Selena khawatir kalau keluarga besarnya tahu tentang ini. Buru-buru Selena menepis pikirannya. Samuel tak akan mungkin tahu. Begitu pun dengan keluarga besarnya juga tak akan pernah tahu tentang ayah dari Oliver. “Selena,” panggil Samuel pelan sambil menatap Selena yang berdiri tak jauh darinya. “Iya?” Selena segera melangkah menghampiri Samuel. “Di mana kamar Oliver? Dia sudah pulas. Aku ingin membaringkannya di ranjang supaya dia lebih nyaman,” ujar S

    Last Updated : 2024-11-08
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 41. Fight 

    “Mama … hari ini kita ke mana?” Suara Oliver bertanya seraya melangkah menghampiri Selena yang tengah berias di kamar. Tampak Oliver sudah tampan dengan celana pendek berwarna cokelat tua dan kaus berwarna hijau dengan logo ‘G’ di mana salah satu brand ternama di dunia.“Mama ingin mengajak Oliver jalan-jalan St. James’s Park sambil makan gelato. Habis dari sana, Mama akan mengajak Oliver ke restoran Indonesia yang waktu itu kita datangi bersama dengan Grandaa Marsha. Oliver mau kan?”Selena menatap hangat dan lembut putranya. Lantas wanita itu menundukan tubuhnya, memberikan kecupan di pipi bulat Oliver. “Aku mau, Ma. Aku ingin jalan-jalan bersama Mama,” seru Oliver riang. Senyuman di wajah Selena terlukis begitu indah. “Let’s go kita pergi sekarang.” “Let’s go, Mama,” pekik Oliver seraya menggenggam tangan Selena. Kini Selena melangkah keluar kamar bersama dengan Oliver. Terlihat wajah Oliver sangat senang. Hari ini Selena memang khusus meluangkan waktunya berdua dengan Oliver

    Last Updated : 2024-11-09
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 42. Fight II 

    “Yagil Upton sudah ditahan. Media juga tidak memberitakan tentang kasus yang menyangkut Selena ini. Tapi kau harus cepat menengani. Karena kalau kau lambat maka besar kemungkinan Keluara Geovan tahu tentang ini.” Rava berucap seraya menyesap wine di tangannya. Kini Rava berada di ruang kerja Samuel. Pria itu mendatangi Samuel membahas tentang Yagi Upton. Kasus ini memang sengaja Samuel minta agar media tak memberitakan pada publik. Selain tak ingin melibatkan keluarga Geovan, Samuel juga tidak ingin Selena merasa malu dan meninggalkan trauma. Itu alasan kenapa Samuel memilih para media tak mengetahui apa pun tentang hal yang menimpa Selena tempo hari. Semua Samuel lakukan demi menjaga privasi Selena. “Aku akan mengurusnya,” jawab Samuel dingin dengan raut wajah tanpa ekspresi. Rava mengangguk singkat. “Anyway, kapan kau kembali ke New York? Aku dengar perusahaanmu yang dibangun Nicholas Design Interior hampir rampung. Artinya kau akan kembali ke New York kan?” tanyanya. “Aku belum

    Last Updated : 2024-11-09
  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 43. Chaos

    “Mama … Bibi galak itu kenapa memukul Mama? Kenapa dia jahat, Ma?” Suara Oliver berucap dengan nada pelan kala Selena membersihkan luka di lutut Oliver. Bibir Oliver tertekuk begitu sedih. Mata dan hidung Oliver memerah karena habis menangis. Beruntung saat Selena membersikan luka di lutut Oliver tak membuat bocah laki-laki itu menangis. “Tidak boleh memanggil Bibi itu dengan sebutan Bibi galak, Sayang. Namanya Iris. Panggil dia Bibi Iris, Nak.” Selena memasukan obat-obatan yang tadi dia gunakan untuk membersihkan luka putranya ke tempat semula. Meski Selena membenci sifat Iris sekalipun tapi Selena tidak ingin mengajarkan Oliver memanggil Iris dengan sebutan ‘Bibi Galak’ Oliver menggelengkan kepalanya. “Aku tidak mau memaggilnya Bibi Iris. Dia Bibi galak dan Bibi jahat. Dia seperti nenek sihir, Ma.” Senyuman di wajah Selena terlukis mendengar Oliver menyebut Iris dengan sebutan nenek sihir. Sungguh, tak pernah Selena sangka Oliver akan mengatakan hal itu. Benak Selena seketika i

    Last Updated : 2024-11-09

Latest chapter

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 231 – Revenge Kidnapping II 

    “Kau—” Mata Ivan melebar terkejut melihat sosok pria memakai jaket kulit hitam berdiri di ambang pintu. Tampak sepasang iris mata Ivan menatap tajam sosok pria yang baru saja datang itu. “Siapa kau!” bentak Ivan keras seraya melepaskan Brianna dari cengkraman tangannya.Pria itu tersenyum samar kala Ivan tak mengenali dirinya. Lantas, pria itu melangkah masuk mendekat pada Ivan. “Kau benar-benar tidak mengenaliku?” tanyanya dingin dan menusuk seakan menimbulkan atmosfer menyeramkan. Sayup-sayup mata Selena mulai terbuka seraya memeluk perutnya erat. Suara berat begitu familiar di telinga Selena terdengar. Detik selanjutnya, Selena mengalihkan pandangannya menatap ke sumber suara itu. Seketika mata Selena menyipit terkejut melihat sosok yang dia kenal berdiri di ambang pintu. “D-Dominic?” Tenggorokan Selena nyaris tercekat melihat adik laki-laki bungsunya. Ivan terkejut akan respon Selena yang mengenal sosok pria di hadapannya. Raut wajah Ivan sedikit memucat. Nama ‘Dominic’ mulai

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 230 – Revenge Kidnapping

    *Help me!* Tubuh Samuel menegang dengan sorot mata tajam menatap pesan singat dari Selena. Tampak raut wajah Samuel menunjukan jelas kepanikan dan kecemasan. Dengan gerak yang sangat cepat, Samuel segera menghubungi nomor Selena. Namun, sayangnya nomor Selena sudah tidak lagi aktif. Jantung Samuel berpacu dengan cepat. Pancaran mata Samuel menunjukan rasa khawatir. Terlebih pesan singkat Selena seakan memberikannya sebuah tanda. Samuel tetap berusaha tenang walau rasa cemas dan takut tak kunjung hilang. Tiba-tiba, ingatan Samuel mengingat hari ini Selena akan pergi dengan Brianna ke supermarket. Tanpa menunggu lama, Samuel segera menghubungi nomor Brianna. “Berengsek!” Samuel meremas kuat ponselnya kala yang dia dengar hanyalah suara operator yang memberikannya informasi nomor Brianna tak aktif. Kilat mata Samuel kian begitu tajam. Insting kuatnya sudah menduga terjadi sesuatu dengan Selena dan Brianna. “Samuel, ada apa?” Rava sejak tadi bingung akan wajah Samuel yang menunjukan

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 229 – Help Me! 

    “Selena, hari ini aku tidak ke kantor. Rencananya siang ini aku ingin menyiapkan makan siang untuk Joice dan Oliver pulang sekolah nanti. Apa kau mau menemaniku ke supermarket? Ada beberpa bahan makanan yang tidak ada.” Brianna melangkah menghampiri Selena yang berada di ruang tengah—sedang melihat pelayan yang tengah menata lukisan dan pajangan yang baru saja Selena beli. “Kau hari ini tidak ke kantor, Brianna?” tanya Selena memastikan dengan senyuman di wajahnya. Ya, sudah beberapa hari ini, Selena tinggal di rumah mertuanya. Semua atas permintaan Samuel. Tentu Selena hanya menuruti keinginan sang suami. Lagi pula, Oliver pun bisa dekat dengan Joice. Jadi Selena tak bisa menolak. Brianna mengangguk. “Iya, Selena. Hari ini aku tidak ke kantor. Aku ingin memasak untuk Joice dan Oliver. Kau mau tidak menemaniku ke supermarket? Ada beberapa bahan makanan yang kosong. Aku sedang tidak ingin menyuruh pelayan.” Selena kembali tersenyum. “Tentu aku akan menemanimu, Brianna. Aku juga jenu

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 228 – Harold's Report

    Samuel duduk di kursi kebesarannya dengan pikiran menerawang lurus ke depan. Sepasang iris mata cokelat gelap Samuel terhunus tajam dan tersirat memendung amarah. Rahang Samuel mengetat. Tangannya terkepal begitu kuat. Benak Samuel sejak tadi memikirkan perkataan Dominic. Perkataan di mana, Dominic memperingati dirinya kalau Brianna tengah berada dalam bahaya. Tentu Samuel akan langsung memercayai perkataan Dominic. Selama ini, Dominic bukanlah pria yang suka bermain-main. Hanya saja yang ada dalam pikiran Samuel adalah siapa yang berani memiliki niat mencelakai adiknya. Selama ini, Brianna tidak memiliki musuh. Pun Samuel yakin, Brianna tak memiliki teman yang menaruh dendam padanya. Sifat Brianna nyaris sama dengan Selena. Brianna bukan orang yang suka membuat masalah. Saat Samuel tengah berpikir tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Refleks, Samuel mengalihkan pandangannya ke arah pintu dan segera menginterupsi untuk masuk. Tampak Vian—asisten Samuel melangkah masuk ke dalam

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 227 – Dominic’s Arrival

    Hari yang ditunggu-tunggu Joice telah tiba, hari di mana Joice diperbolehkan untuk pulang ke rumah. Sejak tadi para pelayan sudah sibuk membawakan barang-barang milik Joice menuju mobil. Meski hanya beberapa hari saja tapi nyatanya barang-barang Joice cukup banyak. Tidak hanya pakaian tapi juga banyak mainan. Tak heran jika banyak sekali koper yang dibawa oleh para pelayan. “Mom, ayo kita pulang. Aku ingin segera pulang, Mom,” ucap Joice tak sabar. Gadis kecil itu tengah duduk di kursi roda, menunggu untuk dibawa pulang. “Tunggu Paman Samuel ya, Nak,” jawab Brianna sambil mengelus pipi Joice. Joice menganggukan kepalanya. “Iya, Mom.” “Sabar ya, Sayang. Nanti pasti Paman Samuel datang. Tadi Paman Samuel sedang bicara sebentar dengan dokter,” jawab Selena seraya membelai rambut Joice. “Iya, Bibi cantik,” balas Joice riang. Di ruang rawat Joice hanya ada Selena, Brianna, dan Oliver. Sedangkan seluruh keluarga menunggu di rumah. Baik keluarga Selena ataupun keluarga Samuel menunggu

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 226 – Joice’s Dad

    “Selena, Brianna, aku dan Juliet pamit dulu. Kabari aku kalau Joice sudah diperbolehkan pulang.” Dean berujar berpamitan pada Selena dan Brianna. Sudah hampir satu jam, Dean dan Juliet berada di ruang rawat Joice. Sekarang sudah waktunya Dean membawa Juliet pergi. Pasalnya, keadaan Juliet pun belum sepenuhnya pulih. “Besok Joice sudah boleh pulang, Dean,” balas Brianna dengan senyuman di wajahnya. “Besok Joice sudah diperbolehkan pulang?” ulang Dean memastikan. Raut wajahnya sedikit terkejut mendengar Joice sudah diperbolehkan pulang. “Benar, Dean. Besok Joice sudah diperbolehkan pulang,” sambung Selena hangat. “Ah, aku senang sekali mendengarnya. Akhirnya Joice boleh pulang,” ujar Juliet tulus dan tatapan begitu bahagia. Paling tidak, Juliet tahu kalau keadaan Joice sudah membaik. Terbukti Joice sudah diperbolehkan pulang oleh sang dokter. Dean tersenyum. “Aku dan Juliet senang mendengarnya. Kalau begitu kami permisi. Besok kami akan datang lagi ke sini.” “Terima kasih sudah me

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 225 – DNA Test Results II 

    *Tuan Samuel, maaf mengganggu Anda. Saya hanya ingin memberitahu Anda kalau test DNA antara Nona Joice dan Tuan Dean sudah ada di tangan saya, Tuan. Saat ini saya ada di ruangan dekat dengan ruang rawat Nona Joice, Tuan.*Raut wajah Samuel berubah membaca pesan masuk dari Vian. Samuel meremas kuat ponsel di tangannya. Manik mata cokelat gelap Samuel berkilat menujukan geraman kemarahan tertahan yang tak bisa meluap. Samuel mengatur napasnya, meredakan emosi dalam diri. Samuel menyadari dirinya masih berada di ruang rawat Joice. Sesaat, Samuel mengalihkan pandangannya pada Dean yang tengah mengajak Joice berbicara. Beberapa detik Samuel menatap dalam interaksi antara Dean dan Joice. Manik mata Joice mirip dengan Dean—yang memiliki manik berwarna abu-abu. ‘Shit! Tidak mungkin!” Samuel menepis apa yang ada dipikirannya. Samuel yakin kalau Dean bukanlah ayah kandung Joice. Samuel mengembuskan napas panjang, membuang pandangannya tak lagi menatap Dean. Saat ini Samuel berpura-pura di ha

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 224 – DNA Test Results

    “Jadi benar kalau putriku besok sudah diperbolehkan pulang, Dok?” Brianna bertanya pada sang dokter yang berdiri di hadapannya. Raut wajah Brianna sumiringah bahagia kala mendengar dari sang dokter kalau Joice sudah diperbolehkan pulang. Sang dokter menganggukan kepalanya. “Benar, Nyonya. Putri Anda sudah diperbolehkan untuk pulang.” “Terima kasih, Dokter,” jawab Brianna dengan senyuman di wajahnya. Mata Brianna memancarkan kilat tasa bahagia yang tak terhingga. Pun Selena yang sejak tadi ada di sisi Brianna turut berbahagia mendengar Joice diperbolehkan untuk pulang. “Baiklah, kalau begitu saya permisi.” Dokter segera pamit undur diri dari hadapan Brianna dan Selena. “Mommy, lihat kan? Dokter sudah memperbolehkanku pulang. Aku pintar dan kuat, Mommy. Aku sudah banyak makan. Jadi aku cepat sehat,” ucap Joice kala sang dokter sudah pergi meninggalkan ruang rawatnya. Selena dan Brianna mengalihkan pandangan mereka pada Joice yang duduk di ranjang sambil meminum susu cokelat. Di sam

  • Jerat Pesona Pengacara Tampan   Bab 223 – Dean's Suspicion

    “Dean? Kau dari mana saja? Kenapa bertemu dokter lama sekali?” ujar Juliet bertanya seraya menatap Dean yang baru saja masuk ke dalam ruang rawatnya. Hampir satu jam Juliet menunggu Dean. Padahal sebelumnya, Dean hanya berpamitan padanya pergi keluar hanya sebentar saja. “Maaf, tadi aku sempat bertemu dengan temanku sebentar.” Dean duduk di tepi ranjang Juliet, menatap lekat Juliet. Dean memilih untuk beralasan bertemu dengan temannya di luar. Pasalnya, Dean tak mungkin menceritakan tentang Brianna pada Juliet. “Oh, begitu. Yasudah tidak apa-apa,” jawab Juliet yang mengerti. “Juliet, apa kau sudah makan?” “Belum, Dean. Aku belum makan. Aku menunggumu.”“Harusnya kau jangan menungguku, Juliet. Kau sedang sakit. Kalau kau terlambat makan, kapan kondisimu bisa cepat pulih?” “Maaf, Dean. Lain kali aku tidak akan terlambat makan.” “Yasudah, makanlah sekarang.” Dean mengalihkan pandangannya ke atas nakas, pria itu melihat ada makanan yang sudah tersedia di sana—lalu Dean mengambil ma

DMCA.com Protection Status