Kejora mendorong pintu rumah Arjuna, Hermes yang selalu setia menyambutnya.Rumah ini sudah lama sepi, ditinggalkan penghuninya semenjak kepulangan mereka dari Swiss.Sepertinya Arjuna benar-benar mengabulkan keinginan Elma untuk membeli Penthouse di tengah kota.Semua itu Elma lakukan semata-mata untuk menjauhkan Arjuna dari Kejora.Mungkin sesungguhnya hati Elma sudah menyadari jika bukan Kejora yang berbahaya tapi diri Arjuna sendiri, meski ia telah mendapatkan fisik Arjuna tapi tidak dengan hatinya.Kata sayang dan cinta maupun sentuhan Arjuna terasa berbeda tidak seperti sebelumnya.Apalagi ketika di Swiss kemarin berkali-kali Elma mendapati Arjuna menatap Kejora dengan cara yang sama sebagaimana ketika pria itu menatap dirinya di masa lalu.Kejora tidak mengetahui jika penyakit Elma kambuh sesampainya mereka di Berlin.Wanita itu masih tidak terima dengan perhatian yang diberikan Arjuna kepada Kejora.Elma menghancurkan apartemennya, melukai Arjuna juga dirinya sendiri itu kenap
“Kalian baru sampai?” Elma bertanya, tidak seperti biasanya kali ini wanita itu sangat ramah membuat Kalila was-was.Kalila mengendus ada sesuatu yang sedang direncanakan Elma.“Ya, kami baru sampai ... sedang apa kalian di sini?” King masih mau bertanya, itu dilakukannya hanya untuk menghargai Arjuna.Arjuna terlihat tidak nyaman tapi kadung diseret ke meja itu dan mau tidak mau harus berbaur dengan mereka.“Boleh kita duduk di sini ‘kan Kejora? Kalila?” Elma bertanya super ramah, lihat saja senyum manisnya yang sampai ke mata.Kalila semakin yakin jika selain sakit jiwa, gerak-gerik Elma juga seolah sedang merayakan kemenangan dan ini sangat tidak bagus untuk kesehatan jantung adiknya.“Masih banyak kursi lain, silahkan pilih ...,” ujar Kalila-si jutek sambil menunjuk deretan meja.Ia tidak akan memberi kesempatan kepada Elma untuk menyakiti Kejora dengan cara apapun.Elma sama sekali tidak terpancing, ekspresi wajahnya masih sama. Arjuna menarik Elma agar segera pergi dari sana ta
King mendapat informasi mengenai kegiatan Kakek dan Ayah dari Kalila pagi ini.Mengenakan outfit untuk olah raga golf lengkap dengan tas berisi berbagai macam stick golf, King turun dari mobil mewahnya. Melangkah mantap memasuki sebuah bangunan untuk melakukan reservasi di meja resepsionis sebelum turun ke padang golf yang luas.Tentu saja Andra dan Narendra Gunadhya sudah terlebih dahulu ada di sana ditemani para sekertaris mereka.“Tuan Gunadhya.” King menyapa Andra dan Narendra dalam satu kali sebut.Kedua pria beda generasi itu pun menoleh. “Tuan muda Alterio,” balas keduanya bersamaan.Pengusaha sukses mana di Indonesia ini yang tidak mengenal Alterio, terlebih Alterio tidak memiliki banyak anggota seperti Gunadhya.Gunadhya patut berterimakasih kepada Narendra terutama Aura karena dari rahimnya lah banyak lahir penerus Gunadhya.“Panggil saja King,” pinta King sambil menjabat tangan Andra dan Narendra secara bergantian.“Kita main bersama?” ajak Andra dan langsung disambut antu
“Ada yang mau lo ceritain sama gue?” Pertanyaan Kalila itu tertahan beberapa hari, ia menghabiskan banyak waktu melepas rindu dengan mengobrol bersama orang-orang tersayang.Belum lagi disela waktu bersama keluarga ia masih harus memantau pekerjaannya di Jerman.Kejora tersenyum kemudian melipat bibirnya ke dalam, demi apapun Kalila benci melihat sang adik yang pura-pura tegar seperti itu.Awalnya Kalila pikir jika perasaan Kejora kepada Arjuna sama seperti perasaan kepada beberapa mantan adiknya yang lain.Tapi melihat kekecewaan mendalam yang tersirat di mata Kejora saat mengetahui Arjuna akan menikah dengan Elma membuat Kalila yakin jika cinta Kejora untuk Arjuna bukanlah cinta biasa.Kalila berdecak lidah, melipat tangannya di dada lalu melempar pandangan ke arah hutan pinus yang mengelilingi Villa.“Atau mau gue bocorin sama Ayah dan Bunda biar mereka yang introgasi kalian berdua?” ancam Kalila yang selalu bisa membuat siapapun tidak berdaya.Kejora beranjak dari ranjang kemudia
Tatapan antisipasi dari Kejora, sungguh menyakiti hati Arjuna tapi ia harus menerimanya karena telah menghancurkan hati gadis itu berulang kali.Benak Kejora bertanya-tanya, apa yang dilakukan Arjuna di lantai dua Villa ini?Apa Arjuna mengikutinya ketika ia hendak mengisi daya ponsel di kamar?Kejora memaksakan sebuah senyum, ia menunduk lalu melewati Arjuna. Berusaha mengabaikan sang mantan kekasih.Langkah Kejora tertahan saat tangan Arjuna mencekal pergelangan tangannya.“Aku minta maaf.” Kalimat itu akhir-akhir ini sering Kejora dengan dari mulut Arjuna.Kejora memejamkan mata lantas mengembuskan napas pelan bermaksud menetral gejolak di dalam dadanya.“Maaf untuk rasa sakit yang mana? Karena terlalu sering Bang Juna nyakitin Kejora.” Kejora bertanya dengan maksud menyindir.“Semua ... maaf karena tidak memilihmu, maaf karena bersikap brengsek setelah melepaskanmu, maaf karena telah membohongimu tentang perhiasan, maaf karena akan menikahi Elma dan maaf dari semua prilaku yang m
Setelah lamaran King terhadap Kalila yang menyabotase pesta Baby shower penerus Gunadhya yang baru itu keesokan harinya Kedua orangtua King terbang menuju Indonesia.Zachery Alterio dan istrinya secara langsung mendatangi kedua orangtua Kalila juga Kakek dan Neneknya untuk mewakili King meminta ijin meminang Kalila sekaligus menentukan hari pernikahan putra dan putri mereka.King yang memang tidak tahan ingin segera menyatu dengan tubuh Kalila selain terdesak umur yang sudah mencapai kepala tiga tidak mau membuang waktu lagi. Maka waktu mereka yang sempit di Indonesia dipadatkan dengan acara baru yang dibuat secara mendadak.Acara kumpul keluarga pun berlanjut pada acara tunangan Kalila dan King yang di gelar mewah di sebuah resort milik Gunadhya di pulau Dewata Bali. Hanya dua hari saja mereka memberi waktu bagi pihak EO untuk mewujudkan pesta tunangan terindah sepanjang masa bagi Kalila dan Arjuna.Kata siapa uang tidak bisa membuat bahagia? Nyatanya dengan uang bisa mempermudah
“Ra ... Kenapa cowok kamu dateng sama cewek lain?” Kama-kembarannya Kalila bertanya dengan raut bingung sambil menunjuk Arjuna yang baru masuk ke tempat acara digandeng seorang wanita berpakaian super seksi mirip wanita penjaja cinta satu malam di pinggir jalan.Setau Kama sang adik sangat menyukai Arjuna sampai bertingkah aneh mengejar-ngejar pria itu.Mata Kejora membulat kemudian mengalihkan tatapannya ke arah lain. “Bang Juna bukan cowok Kejora lagi,” balas Kejora menatap ke arah Samudra yang terhampar luas di sampingnya.“Kalau gue lempar si Tante dari tebing ini bakal ketauan enggak ya?” batin Kejora mempertimbangkan ide yang baru saja tercetus di benaknya.Kama menatap Kejora dengan segudang pertanyaan, ia mengendus sesuatu mungkin telah terjadi di antara Arjuna dan Kejora.“Raraaaaa!!!” teriakan Azalea membuat Kejora beserta Kama menoleh kemudian berdiri.Akhirnya Kejora bertemu kembali dengan ipar satu frekuensinya dan ia sangat senang.“Yayaaa!” balas Kejora antusias kemudia
Karma seakan sedang menyapa Kejora, dengan mata kepalanya sendiri ia melihat kemesraan Arjuna dan Elma.Kejora jadi introspeksi diri, mungkin cemburu-kesal-dan marah ini yang Arjuna rasakan ketika melihatnya begitu mesra dengan Marvin.Mendadak mood Kejora berubah buruk, tubuhnya lemas rasanya ingin mengganti pakaian dengan piyama lalu meminum dua butir obat tidur kemudian menenggelamkan dirinya di atas ranjang sehingga ia tidak perlu menyiksa diri lebih lama lagi dengan melihat perhatian Arjuna kepada wanita sakit mental itu.Arjuna seperti seorang pria sejati yang sangat menyayangi kekasihnya, membawakan Elma minuman dan makanan yang memang sudah disajikan sambil menunggu acara di mulai.Kejora tau jika Elma sengaja berbisik-bisik dengan Arjuna kemudian mencetuskan tawa bahagia hanya untuk membuatnya jengkel.Tidak berapa lama tampak Kalila berjalan di dampingi Ayah dan Bunda juga Kakek dan Nenek melewati gerbang yang berada di bagian timur taman yang sengaja didecor indah dengan le