“Baik ... rapat saya akhiri dan seperti biasa kita akan evaluasi dua minggu lagi,” ujar Kalila mengakhiri rapat bersama para pimpinan di perusahaannya.Eva memutuskan sambungan video jarak jauh tersebut lalu mematikan laptop.Kalila segera membuka blazernya meninggalkan gaun tidur satin dengan tali spaghety di bagian pundak.Merasa kegerahan berlama-lama menggunakan blazer di ruangan tanpa AC.Eva sibuk membereskan beberapa berkas yang berserakan di lantai kamar mandi yang berada di kamar Kalila.Kalila baru saja melakukan rapat koordinasinya dari dalam kamar mandi saking tidak ingin membantah secara langsung perintah King.Alasan sampai saat ini mereka belum melakukan bulan madu adalah karena padatnya jadwal pekerjaan yang menuntut mereka bersikap profesional.Lalu kemudian Kalila hamil dan King seenaknya melarang Kalila bekerja, mana bisa begitu?Lantas siapa yang memimpin perusahaan?Tapi kalila tidak hilang akal, ia berusaha memaksimalkan sumber daya yang ada untuk bekerja dari ru
“Udah siap?” Arjuna yang entah sejak kapan berdiri di ambang pintu, bertanya demikian.Kejora menoleh dari cermin yang sedari tadi ia pandangi kemudian tersenyum tipis lantas menganggukan kepala sebagai jawaban.Rencananya hari ini mereka akan pergi ke Dublin mengunjungi rumah kedua orangtua Arjuna.Tidak ada tas yang dibawa Kejora maupun Arjuna, pakaian yang mendadak Arjuna beli ketika mereka sampai di sini memang sengaja ditinggal, siapa tau ke depannya terjadi sesuatu dan mereka harus kabur ke sini lagi.Senyum Arjuna sangat lebar mengagumi kecantikan tunangannya yang sedang berjalan mendekat.“Ayo,” kata Kejora dan selanjutnya Kejora merasakan jemari Arjuna melingkupi kelima jarinya, menggenggam erat dari mulai menuruni tangga hingga masuk ke dalam mobil yang menjemput mereka.Kejora melirik tangannya yang masih di genggam Arjuna meski hampir satu jam driver melajukan kendaraan dengan kecepatan sedang keluar dari kota kecil yang merupakan kampung halaman sang Nenek.Siapa sangka d
Walaupun Narendra dan Aura adalah kedua orang tua kandungnya tapi Kejora takut bertemu mereka.Tentu saja Kejora merasa sangat berdosa sampai tidak berani menghubungi mereka.Belum pernah Kejora setakut ini menginjakan kaki di rumahnya sendiri.Kejora dan Arjuna disambut satpam rumah lalu dipersilahkan masuk oleh Pak Haris yang merupakan kepala asisten rumah tangga.“Silahkan Nona, semua sudah menunggu di ruang makan,” kata beliau memberitau.Kejora sempat ragu tapi genggaman tangan Arjuna seakan memberinya kekuatan.Ia memang harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan meminta maaf kepada seluruh keluarga.Menghirup napas dalam untuk mengumpulkan keberaniannya, Kejora mulai melangkah menuju ruang tamu.Kejora tertegun saat di meja makan sudah berkumpul semua anggota keluarganya.Termasuk Kakek Nenek dari pihak Ayah dan Bunda beserta Kakak iparnya, hanya kurang Kalila yang dikabarkan tengah hamil muda.Tapi setidaknya berkurang satu orang yang akan mencecarnya.Meski begitu tetap
Memiliki Nenek yang merupakan owner dari salah satu agensi modeling ternama di Indonesia bahkan sampai ke Paris tentunya membuat Kejora familiar dengan fashion show.Hanya membutuhkan beberapa jam gladi resik, Kejora bisa tampil memukau seperti malam ini.Nenek mertua dari Abang pertamanya Kejora itu sampai merasa tersanjung karena Kejora bersedia mengisi acara malam ini.Beliau sampai mengganti model yang akan membawakan rancangan masterpiece-nya dengan Kejora tapi tentu saja Kejora menolak, pasalnya ia hanya menggantikan model biasa bukan model utama yang seharusnya membawakan maha karya Ibu Aneu.Kejora tidak membutuhkan popularitas sampai sebegitunya hingga memotong jalur prestasi seseorang.Malam ini seluruh keluarga besarnya berkumpul hanya untuk menyaksikan sang bintang di keluarga mereka melenggak-lenggokan tubuhnya di atas catwalk.Bak model profesional dengan sorot mata tajam dan senyum tipis juga gerakan indah yang seperti sudah melekat dalam jiwanya—Kejora menampilkan kary
“Ah, maaf ... aku tidak sengaja.” Kejora meraih tissue di atas meja kemudian mengelap jas seorang pria yang berlumuran kopi karena kecerobohannya.Tanpa sengaja Kejora menyenggol cangkir kopi di atas meja pria tersebut.“Kamu tidak punya mata, ya?!!” bentak lelaki itu kesal seraya berdiri, menghela kasar tangan Kejora.“Maaf,” balas Kejora dengan mata berkaca-kaca menatap sang lelaki.“Ayaaah, Kejora dibentak cowok! Untung cowoknya ganteng.” Kejora mengadu kepada sang Ayah di dalam hati.Lelaki itu memiliki paras luar biasa tampan dengan wajah blasteran yang sering ia temui di Negaranya.Namun sayang, sang lelaki kasar dan tidak berperasaan.Tubuh tegapnya baru saja menyenggol Kejora ketika melewatinya sehingga Kejora harus mundur beberapa langkah agar bisa memberi jalan kepada lelaki itu.Kejora membuang nafas kasar, sakit hati tapi tidak ada waktu untuk menikmati karena ia harus mengejar kelas sebelum dosen berada di sana.**** Kejora berganti ruangan setelah menyelesaika
Pria paruh baya yang masih memiliki tubuh tegap dan ketampanan yang belum memudar itu melirik arloji di pergelangan tangannya.berwajah masam, lidahnya pun berdecak kesal.Dua puluh menit berlalu dan si bungsu belum juga tiba di restoran yang telah mereka janjikan.Narendra nama pria itu bersama Aura sang istri baru saja tiba di Bandara dan bergegas menuju restoran bahkan koper mereka masih berada di dalam mobil.Dua bulan lalu si bungsu menghubunginya dan menceritakan jika dirinya sedang dirundung resah, gundah dan gulana yang disebabkan oleh seorang lelaki.Rendra tidak tau seperti apa laki-laki yang bisa membuat seorang Kejora galau karena bahkan anak presiden di Negaranya pernah menyatakan cinta dan gadis itu menolak mentah-mentah.Belum lagi ketika pertukaran pelajar di Negara tetangga sewaktu SMA, Kejora pernah dikejar-kejar cinta anak Sultan dari Negara kecil dengan kekayaannya yang melimpah.Sempat menjalin kasih selama enam bulan bersama anak Sultan tersebut sampai akhirnya d
Dahulu kala, Ayahnya Rendra yang bernama Kallandra atau kerap di sapa Andra menikah dengan seorang wanita bernama Rena. Saat itu Andra memiliki mantan kekasih bernama Monica yang masih saja mengganggunya meski Andra sudah tidak mencintai wanita itu lagi. Tapi ternyata Rena pun memiliki mantan kekasih bernama Edward yang masih mencintainya. Singkat cerita, Monica dan Edward malah saling jatuh cinta dan menjadi sahabat Andra dan Rena. Kisah tukar jodoh tersebut berlaku bagi anak-anak mereka karena nyatanya Rendra yang merupakan anak dari Andra dan Rena saat itu terpaksa menikah dengan Aura-anak dari Monica bersama Edward untuk menyelamatkan nama baik keluarga Edward karena calon suami Aura kabur satu hari sebelum pesta pernikahan digelar. Mau tidak mau Rendra akhirnya setuju menikahi Aura walaupun ia mencintai Alisha dan pernah berjanji untuk menikahinya. Alisha adalah anak angkat dari Kakek dan Nenek Kejora yang pernah mencintai Rendra. Meski pada saat itu Alisha dan Rendra meny
“Apa-apaan itu tadi?” sang Ayah bertanya dengan ekpresi dingin.“Apanya yang apa-apan sih, Ayah sayaaaang.” Kejora mencolek dagu sang Ayah tanpa segan.Di antara kelima anak-anaknya, hanya Kejora yang berani bersikap demikian kepada Rendra.Lidah sang Ayah berdecak. “Kamu itu perempuan Kejora, masa ngejar-ngejar cowok sih? Mau disimpen di mana muka Ayah?” Rendra merubah cara bicaranya, lebih lembut agar mengena di hati Kejora.“Itu namanya emansipasi, Yah ... enggak masalah cewek maju duluan karena cowok kadang enggak peka, apalagi Abang Juna ‘kan pengusaha sukses, otaknya terlalu banyak mikirin kerjaan dari pada perasaan! Wiiiiiih ... mantep enggak tuh, pengusaha sukses jadi calon menantu Ayah?”“Trus kalau cowoknya enggak mau gimana?” Bunda Aura yang baru saja bergabung di ruang televisi setelah merapihkan meja makan, bertanya demikian.“Abang Juna itu bukan enggak mau, Bun ... tapi enggak sadar sama perasaannya, sebentar lagi juga sadar kok kalau cintanya hanya untuk Kejora seorang