"Apa ada masalah yang tidak aku tahu? Jangan begini, jika ada masalah besar berbagilah denganku! Kita selesaikan sama sama," ujar Serra yang sekarang sudah berada di kamar Reynard yang ada di mansion Alexander.Tadi dia harus menutupi kepergian calon suaminya itu dengan alasan urusan kantor, beruntung ibunya tidak berprasangka buruk pada keadaan itu.Niat awal sebenarnya ia ingin kembali ke kediamannya sendiri, tapi karena peristiwa yang sedikit tidak mengenakkan tadi Serra akhirnya memutuskan untuk kembali ke mansion Alexander. Dia ingin tahu sebenarnya apa masalah yang sedang dihadapi calon suaminya hingga Reynard mampu bersikap seperti itu."Kau bertanya padaku? Apa aku tidak salah dengar? Kalian yang sudah membuat masalah dan sekarang kudu bertanya padaku? Itu lucu sekali!""Aku tahu hubungan kita di awali dengan hal yang salah, tapi aku tidak pernah mengemis untuk dikasihani...untuk dicintai! Semua berjalan tanpa paksaan bukan?"Reynard tak menanggapi kata kata Serra karena bebe
"Hei Kak, setidaknya biarkan dia makan terlebih dahulu!" seru Gio yang melihat kakaknya menarik kasar tangan Serra. Ada rasa bersalah karena lagi lagi menimbulkan masalah untuk hubungan mereka. Seharusnya dia tak menghampiri Serra karena ia tahu benar watak kakaknya yang pencemburu. Giorgio sudah belajar merelakan, tak mungkin dia berseteru terus menerus dengan Reynard. Apalagi ini menyangkut kebahagiaan mommy-nya, Mia akan bersedih jika harus menyaksikan pertengkarannya dengan kakaknya.Walau rasanya sangat sakit, tapi ia akan bahagia jika melihat Serra bahagia."Jangan campuri urusanku!""Tidak, aku tidak akan mencampuri urusan kalian. Tapi jangan seperti ini! Kalian bisa bicara baik baik!" ujar Gio yang sudah menghadang jalan dua orang di depannya.Tapi tubuhnya di hempas ke samping dan Reynard kembali menarik Serra ke lantai atas. Giorgio menghembuskan nafasnya dalam dalam, tak mungkin ia menyusul ke atas walau ia sangat menginginkannya. Sungguh, dia ingin melepaskan cekalan t
Pagi harinya Bryan membuka matanya karena bau harum yang menggelitik indera penciumannya. Sejak Naina menginap di apartemennya dia sengaja tidur diruang televisi untuk menghindari hal yang tidak di inginkan. Karena penasaran akhirnya ia beranjak menuju dapur, ternyata Naina sedang berada di dapur. Sepertinya gadis itu sedang sibuk membuat sesuatu. Semalam tak hentinya gadis itu berterimakasih setelah selamat dari perampokan, dan setelah ia membawanya keluar untuk makan semua makanan kesukaan gadis itu."Selamat pagi Uncle, pagi ini aku buatkan banyak makanan untukmu! Aku ingin berterimakasih karena kau sudah menyelamatkan nyawaku. Siang nanti Uncle Erick menjemputku, aku dan ibu akan pindah sementara ke kediamannya. Ibu bilang dia dan Uncle Erick sedang ada bisnis bersama, jadi akan lebih mudah jika kami tinggal dirumahnya dulu."Berpisah, sepertinya baru sebentar ia menikmati kebersamaannya dengan gadis itu. Naina sengaja membuatkan banyak makanan karena sore nanti saat pulang kerja
Besok adalah hari pernikahannya dan Serra sudah kembali ke pulau untuk membantu Mia menyiapkan segala sesuatunya. Area teras depan sudah dihias, Mia sengaja mengambil tema gardening agar kontras dengan taman bunga Lily miliknya."Sayang ini menu yang akan disajikan, coba kau lihat siapa tahu ada yang kurang. Mungkin baru nanti malam Reynard pulang dari Jepang. Dan Daddy pulang dari Rusia besok pagi pagi sekali. Persiapan sudah sembilan puluh sembilan persen selesai, jadi kita bisa tenang!" ujar Mia sambil menyodorkan sebuah buku menu yang sudah dia siapkan untuk acara pernikahan nanti. Dia dan Serra mengatur sendiri semua menu yang tersaji nantinya. Sengaja Mia mendatangkan beberapa chef terbaik dunia yang akan melayani para tamu undangan. Walau mereka tidak mengundang banyak tamu tapi tetap saja melakukan yang terbaik."Untuk menu sepertinya sudah sempurna Mom, mungkin kita harus lebih memperhatikan mobil pengantar tamu....""Untuk transportasi dari hanggar pesawat ke mansion sudah
Reynard melajukan mobilnya menuju daerah pesisir pantai, disana dia ingin mendinginkan kepalanya. Saat berada di Jepang ada beberapa foto lama yang tiba tiba ia terima dari orang tidak dikenal.Foto foto lama yang memperlihatkan kedekatan antara daddynya dan Jane Wilson. Dibelakang foto terdapat tulisan 'Sang Presdir Alexander dan asisten pribadinya'. Ada sebuah surat yang menyertainya dengan bunyi jika foto foto itu adalah foto yang berhasil di ambil sekitar dua puluh delapan tahun yang lalu oleh salah satu wartawan. Tapi dilarang beredar akibat kuasa yang dimiliki oleh keluarga Alexander.Ketika ia meminta salah satu orangnya untuk menyelidiki ternyata selama menjabat Presdir di Alexander's, Dimitri tidak pernah sekalipun mempunyai asisten pribadi wanita. Bahkan sekretaris pribadinya pun adalah seorang laki laki.Ternyata Jane sudah mengenal daddynya, tapi apa yang ia lihat selama ini tidak seperti itu. Seperti ada yang ditutupi dengan hubungan mereka, dan Reynard yakin jika rangk
Beberapa jam yang lalu di mansion...Serra duduk ditepian ranjang dengan tangan terus menahan perutnya, rasa nyeri membuatnya harus menahan kesakitan. Tadi Reynard mendorongnya terlalu keras hingga perutnya terbentur lemari nakas disisi ranjang."Sayang? Ya Tuhan!" Ternyata Amy masuk ke dalam kamarnya, wanita itu sempat mendengar Reynard membanting pintu kamar. Dia segera datang untuk mengetahui apa yang sebenarnya sudah terjadi karena ia tahu kondisi Serra yang lemah saat masa trisemester kehamilannya.Dan yang dia lihat sungguh membuatnya terkejut, Serra sedang duduk di pinggir ranjang dengan dua tangan menahan perutnya. Calon menantunya sedang menahan rasa sakit, dan ada darah menetes dari pelipisnya!"Panggil dokter Kelly! Cepat!" pekik Mia hingga beberapa maid yang mendengar langsung mencari, kebetulan Dokter Kelly dan suaminya datang untuk membantu persiapan pesta pernikahan."Sayang ada apa? Apa dia yang sudah melakukan ini padamu?" panik Amy dengan air mata yang sudah mulai m
"Ada apa ini? Kenapa persiapan pernikahanku dibongkar? Kenapa Daddy membatalkan kedatangan semua tamu? Apa jalang itu sudah mengatakan sesuatu padamu?"BUGHHHHH...Dimitri tak bisa lagi menahan kemarahannya, semalaman ia tidak tidur karena menunggu kedatangan Reynard. Sedangkan Mia berdiri karena kaget, pukulan itu begitu keras mengenai rahang putranya, bahkan tubuh Reynard jatuh terjerembab ke lantai."Daddy membelanya? Oohh tentu saja, dia adalah anak dari wanita yang menjadi orang ketiga dalam pernikahanmu. Jane Wilson...dia jalang yang membuat mommy menderita! Apa aku harus mengatakan semua ini di sini!" geram Reynard kembali berdiri tegak di hadapan Dimitri.BUGHHHHH...."Jangan pernah berani menyebut namanya dengan mulut kotormu bangsat!" ujar Dimitri sekali lagi menyarangkan pukulannya pada rahang putranya. Dan tubuh Reynard kembali terpelanting ke lantai."Jangan pernah hakimi seseorang yang bahkan kau tak tahu siapa dia!" akhirnya Mia membuka suaranya. Sungguh, dia tidak tega
"Jadi Jane dan Solene adalah orang yang sama? Kenapa Daddy tak mengatakan apapun tentang Jane ketika tahu aku punya hubungan dengan Serra?""Daddymu punya alasan yang kuat tentang itu. Mommy bukan wanita tangguh seperti Solene, yang bisa menghadapi semua dengan tegar. Dan maaf jika itu membuatmu berpikir jika selama ini mommy menderita karena diduakan. Aku memaksa masuk dalam hidup daddymu, kami menikah hanya karena alasan bisnis."Sengaja Mia belum menceritakan tentang ayah kandung Serra yang meregang nyawa di tangan Dimitri. Mia berpikir jika hal itu malah akan menambah rasa bersalah putranya. Saat ini Reynard butuh sekali dukungan.Reynard meremat kuat rambutnya, Serra pasti tidak akan pernah memaafkannya. Semua kata kotor telah keluar dari bibirnya, kata kata yang pasti sudah mencabik hati dan merendahkan harga diri calon istrinya. Dan dengan mudahnya ia menuduh tanpa terlebih dulu menyelidiki kebenarannya.Dimitri benar, dia tak pantas menyandang nama Alexander di belakang namany