Share

137. Banyak Kejutan

Penulis: Lindra lfana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-15 22:25:04

Mia menatap sekilas suaminya yang saat ini sedang minum kopi diruang tengah bersama putra bungsu mereka. Kabar akurnya putra sulung mereka dan Serra saja sudah menjadi kejutan untuk mereka. Dan hari ini gio membuat kejutan lain dengan mengundang mereka makan malam untuk menyampaikan sesuatu.

"Kenapa Mommy memandangku seperti itu? Aku memang sudah berbuat satu kesalahan, tapi bukan sepenuhnya salahku. Maksudku aku terpaksa melakukannya, dia dan aku dalam situasi yang salah...."

"Stop!" Mia meminta putranya berhenti bicara karena bingung dengan arah pembicaraan Gio.

Dari raut datar Dimitri ia yakin jika suaminya itu sudah mengetahui semuanya, tapi seperti biasanya...Dimitri akan diam dan membiarkan semua berjalan sesuai alurnya.

"Dari tadi Mommy mendengar kata salah dan salah, memang kesalahan apa yang kau perbuat? Apa kau membuat Alexander bangkrut? Atau kau membuat perusahaan kakakmu bangkrut? Atau jangan jangan kau sedang terjerat hutang!"

Dimitri terbahak mendengar perkataan istriny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   138. Cemburunya Bryan

    Bryan terus saja memperhatikan gadisnya yang sedang menyiapkan makan malam untuknya. Seharusnya malam ini mereka di undang makan malam di mansion Alexander, tapi karena kondisi Naina akhirnya ia menemani gadis itu di rumah.Setelah semua siap akhirnya mereka makan dalam diam. Sesekali Naina melirik ke arah pria didepannya, gadis itu merasa malam ini Bryan terlalu diam. Pria itu tidak memarahinya walaupun mengetahui kondisinya lemah gara gara siang tadi ia bekerja di toko roti ibunya.Setelah selesai pun Bryan tetap diam dan langsung duduk di teras depan untuk menyalakan rokoknya. Dia terlihat berbicara dengan salah satu penjaga di rumahnya. Sengaja Naina membiarkan pria itu duduk di teras untuk menghabiskan rokoknya. Gadis itu merasa jika Bryan sedang marah padanya , walau ia tidak tahu apa kesalahannya."Ehhmm sepertinya saya harus permisi sebentar, saya harus memeriksa penjagaan di belakang!" ujar sang penjaga ketika melihat Naina datang dengan membawa minuman dingin. Beberapa har

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   139. Tiga Pria

    "Kalian sudah akan menjadi ayah, aku harap kalian bisa lebih dewasa ketika menghadapi sebuah masalah. Jangan pernah telan mentah mentah nasehat dari orang lain!" ujar Dimitri melirik putra sulungnya. Kemarin dia sempat menasehati putranya agar sementara menuruti keinginan Serra yang menginginkan Reynard 'menjauh'. Dan Reynard benar benar melakukannya dengan cara yang salah dan tanpa memikirkan perasaan Serra."Kenapa melihatku seperti itu? Bukan salahku jika aku menjauhi istriku, Daddy yang terlalu berbelit belit menasehati!" gerutu Reynard memukul lengan Gio yang tertawa terbahak di sampingnya.Setelah makan malam mereka duduk di taman samping untuk minum kopi dan sedikit membahas masalah perusahaan. Sedang para wanita berkumpul diruang tengah untuk minum teh."Dan kalian jangan ulangi kesalahan Daddy dulu, cintai istri kalian sepenuh hati. Belajar untuk saling menerima kekurangan ataupun kelebihan masing masing. Jangan mementingkan ego karena anak anak akan bisa merasakan masalah k

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   140. List Penguji Kesabaran

    "Selamat malam Tuan Tuan, maaf menantu saya tidak bisa ikut bersama kalian karena mengingat kondisinya. Tapi saya dan putra saya bersedia membantu tugas anda malam ini," sapa Dimitri pada tiga pria berseragam yang ada di area luar mansion, penjagaan di mansion sangat ketat hingga tak ada siapapun bisa masuk tanpa ijin darinya."Selamat malam malam Tuan Dimitri dan Tuan Reynard, maaf kami sudah mengganggu waktu istirahat kalian. Kami sama sekali tidak tahu jika ternyata Nona...maksud kami Nyonya Serra adalah menantu di keluarga ini. Kami hanya ingin memastikan jika mayat yang kami temukan di depan kediaman Wilson bukanlah Nona Naina."Para petugas mendatangi mansion Alexander karena mendapat laporan dari salah satu warga yang melihat yang melihat Reynard belum lama keluar dari kediaman Wilson bersama Serra. Dan kebetulan mereka tak menemukan siapapun di dalam kediaman.Dan untungnya ketiga petugas itu sangat memaklumi aturan di rumahnya. Mereka pergi ke mansion Alexander karena ada beb

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   141. Apa Salahku?

    "Mana kakakmu? Ini sudah larut, kakak iparmu ingin pulang," tanya Mia pada putra bungsunya yang baru saja kembali dari taman samping.Giorgio menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia harus mencari jawaban yang tepat agar para wanita tidak bertanya lebih detail kenapa daddy dan kakaknya pergi. Mengatakan keduanya pergi bersama polisi hanya akan membuat kehebohan yang akan membuatnya susah."Sepertinya kakak ipar harus menginap disini dulu, tadi tiba tiba ada klien yang ingin bertemu dengan mereka.""Bertemu? Malam malam begini?" "Mereka baru tiba dari luar negeri Mom, mereka tidak punya waktu banyak karena besok harus terbang ke kota lain," ujar Giorgio menjelaskan, tanpa sekalipun membalas tatapan mommy-nya."Dari dulu kau tak pandai berbohong, apa yang terjadi?""Ckk aku benar benar tidak tahu Mom, tapi sepertinya masalahnya sedikit serius. Mereka berpesan padaku agar tidak mengatakan apapun dulu pada kalian!"Mia mengangguk dan menghela nafasnya, menjadi nyonya besar Alexander beb

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   142. ML

    "Sayang, semua pesananmu sudah datang. Apa perlu aku suapi?" Serra menatap sinis suaminya, beberapa maid membawa troli makanan berisi semua makanan yang ia pesan. Sepertinya semua sudah disiapkan di piring piring saji.Padahal bukan ini yang dia inginkan, awalnya dia hanya ingin menguji bagaimana usaha suaminya untuk mendapatkan semua makanan itu untuk dirinya. Tapi dengan mudahnya Reynard malah mengerahkan semua orangnya untuk memudahkan tugasnya."Hei kenapa kau marah? Tak ada satupun dari pesanan yang terlupa!"Mendengarkan suaminya bicara malah membuatnya bertambah kesal. Tapi terlalu kekanakan jika dia marah hanya karena hal ini. Dari awal dia sadar jika suaminya bukanlah pria romantis bahkan kurang peka! Hidup Reynard sudah terbiasa memberi perintah. Manajemen waktu yang sangat teratur dan terkondisi untuk kehidupan sehari harinya. Mungkin pria itu berpikir mencari begitu banyak makanan hanya akan membuang waktunya."Tadi aku sudah makan roti isi tuna buatan Mommy, sekarang ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   143. Mati

    "Uncle apa tidak sebaiknya kita ke rumah sakit? Lukanya terus mengeluarkan darah," cicit Naina hampir putus asa karena sedari tadi tak bisa membujuk Bryan pergi ke rumah sakit.Sebenarnya Naina masih sangat shock dengan serangan yang terjadi dirumahnya. Kekacauan hebat yang sangat tenang karena masing masing kubu menggunakan peredam pada senjata yang digunakan. Mungkin karena masing masing tak ingin menarik perhatian warga lain, ada beberapa rumah yang letaknya tak jauh dari kediaman Wilson.Naina yakin jika saja Bryan tak melindunginya maka pria itu tak akan tertembak seperti ini. Dia tak tahu apa saja yang terjadi karena ia terus memejamkan mata, tapi telinganya masih bisa mendengar keributan yang terjadi diluar.Bryan membawanya ke sebuah tempat yang baru kali ini ia datangi. Sebuah tempat cukup luas dengan pagar beton yang tinggi, dan ada beberapa bangunan di dalamnya. Dan saat ini mereka ada didalam bangunan terkecil, lebih mirip sebuah rumah walau sangat minimalis."Ini hanya l

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   144. Wanita wanita Alexander

    Sesuai janjinya Elle datang pada pagi harinya, dokter cantik itu sudah duduk di sisi calon suaminya untuk sarapan bersama keluarga. Hari ini dia bersama Mia dan Serra berencana untuk pergi ke spa dan berbelanja pernak pernik pernikahannya. Walau diadakan secara sederhana dan tertutup tapi tetap saja wanita wanita itu ingin semuanya berjalan sempurna."Tidak bisakah aku ikut Mom?" tanya Giorgio yang juga ingin menghabiskan waktu dengan Elle. Dia juga khawatir para wanita akan kalap dan lupa waktu, kemudian lupa pada kondisi dua menantu Alexander yang saat ini sedang mengandung."Tidak, kau dan kakakmu harus mencari banyak uang karena hari ini mungkin kami akan menguras dompet kalian," sahut Mia tersenyum karena dua putranya bersamaan mengeluarkan dompet dan masing masing menyerahkan kartu hitam pada wanitanya.Gabrielle tampak menggelengkan kepalanya, bagaimanapun ia belum berhak meminta nafkah dari Gio."Terima saja sayang, anggap itu uang saku dari calon suamimu. Tidak baik menolak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   145. Impian Naina

    Selesai spa ke empat wanita Alexander itu pergi ke sebuah super mall yang ada di tengah kota. Ada beberapa barang yang harus mereka beli berkenaan dengan hari pernikahan Gio dan Gabrielle yang dilaksanakan minggu depan."Kita akan memilih rumah butik disalah satu tempat ini. Mommy punya kenalan desainer terkenal disini. Kita akan undang dia ke rumah khusus untuk fitting baju pengantin karena aku yakin Giorgio tak punya waktu banyak hal seperti ini.""Ehhmm tapi Mom, aku hanya ingin model sederhana saja," ujar Elle yang berpikir pasti akan merogoh kantong sangat dalam jika baju pernikahannya di pesan dari desainer ternama."Sebentar lagi kau akan menjadi istri seorang Alexander, kadang kita butuh sesuatu yang sedikit 'luar biasa' untuk menjaga nama baik suami suami kita. Kalian mengerti maksud Mommy bukan?""Kami mengerti Mom," sahut Serra dan Elle hampir bersamaan.Mia menatap Serra dengan sebuah gerak isyarat yang menunjuk ke arah Naina. Dari awal berangkat gadis itu tak seramai bias

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19

Bab terbaru

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   177. The End

    Dua bulan sudah berlalu, dan kandungan Serra kini sudah berusia lima bulan. Perutnya yang semakin membesar membuat sang suami bertambah over protektif padanya. Reynard akan selalu menyempatkan diri untuk pulang dan makan siang bersamanya di mansion. Dan untuk urusan di luar kota akan diselesaikan oleh orang orang kepercayaannya."Hei kenapa melamun sayang?" Serra langsung menengok ke arah suara, dan senyumnya mengembang ketika mengetahui siapa yang menyapanya. Dia melihat Mia dan Dimitri sedang berjalan ke arahnya. Akhir akhir ini mertuanya memang jarang berkunjung karena sering melakukan perjalanan bisnis."Mom...Dad! Ya Tuhan, rasanya sudah lama sekali," ujar Serra memeluk ibu mertuanya haru. Air mata tak terasa sudah membasahi pipinya. Mungkin ini pengaruh hormon kehamilan, perasaannya menjadi sangat sensitif. Kemarin saat menelpon Naina pun ia tak kuasa menyembunyikan tangisnya. Adiknya harus menjalani beberapa prosedur medis untuk memastikan jika kanker tak akan tumbuh lagi at

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   176. The End

    Dua bulan sudah berlalu, dan kandungan Serra kini sudah berusia lima bulan. Perutnya yang semakin membesar membuat sang suami bertambah over protektif padanya. Reynard akan selalu menyempatkan diri untuk pulang dan makan siang bersamanya di mansion. Dan untuk urusan di luar kota akan diselesaikan oleh orang orang kepercayaannya. Pria itu akan selalu berusaha berada di sisi istrinya."Hei kenapa melamun sayang?" Serra langsung menengok ke arah suara, dan senyumnya mengembang ketika mengetahui siapa yang menyapanya. Dia melihat Mia dan Dimitri sedang berjalan ke arahnya. Akhir akhir ini mertuanya memang jarang berkunjung karena sering melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri."Mom...Dad! Ya Tuhan, rasanya sudah lama sekali," ujar Serra memeluk ibu mertuanya haru. Air mata tak terasa sudah membasahi pipinya. Mungkin ini pengaruh hormon kehamilan, akhir akhir ini perasaannya menjadi sangat sensitif. Kemarin saat menelpon Naina pun ia tak kuasa menyembunyikan tangisnya. Dia mendengar

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   175. Bon Chap5 (Adrian vs Deela)

    Adrian terbangun dengan mengerjabkan matanya, indera penciumannya terganggu dengan bau gurih dan wangi masakan. Hal yang ia rindukan setelah sepuluh tahun terakhir ini kehilangan ibunya.Ibunya meninggal tak lama setelah ia kehilangan ayahnya. Dan ayahnya adalah pengganti ayah Serra sebagai pemegsjg tampu tertinggi klan Mendoza, tapi karena membuat sistem yang berbeda ayahnya dibenci dan akhirnya klan terbagi menjadi dua bagian.Karena rasa cintanya pada kedua orang tuanya sampai sekarang Adrian masih terus berusaha meneruskan perjuangan mereka, yaitu mengarahkan klan-nya ke arah yang lebih baik. Dia ingin dunia mengenal nama Mendoza sebagai klan terhormat, bukan sebagai klan kotor penuh kejahatan.Dia masih sangat muda waktu itu, tapi ia beruntung karena didukung oleh orang orang yang masih setia pada ayahnya. Hidupnya selalu penuh ancaman, dan hal itulah yang menempanya menjadi pria yang lebih kuat. Tak sekalipun ia gegabah mengambil tindakan, semua langkahnya selalu penuh perhitung

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   174. Bon Chap4 (Bryan vs Naina)

    "Apa? Kak Adrian meminta Deela ikut bekerja dengannya? Jangan bercanda?" ujar Serra tak percaya ketika baru saja suaminya mengatakan jika sahabatnya sudah diminta bekerja menjadi asisten kakak sepupunya."Semalam dia sudah memintanya secara resmi padaku sayang, dia bilang sangat kerepotan jika melakukan perjalanan bisnis tanpa seorang asisten disampingnya. Adrian memperbesar pengaruh bisnis agar lebih mudah mengendalikan sayap kiri klan yang tidak pernah mendukungnya."Serra menghela nafas panjang, pantas saja semalam suaminya bersikukuh meninggalkan Deela. Reynard sengaja meninggalkan Deela agar Adrian bisa mengantarnya pulang, mungkin pria itu ingin hubungan Adrian dan Deela lebih dekat."Bagaimana jika Deela menolak? Dia tak punya pengalaman menjadi asisten pribadi. Jika sedang bekerja maka dia akan menjadi sosok yang perfeksionis," ujar Serra masih khawatir jika kakak sepupu maupun sahabatnya bukanlah partner kerja yang baik "Adrian menawarkan gaji tiga kali lipat lebih besar, se

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   171.Bon Chap3 (Adrian vs Deela)

    Setelah sekitar satu setengah jam perjalanan akhirnya Deela bisa bernafas lega, dia sudah sampai di halaman depan area rumah sewanya. Dari balik jendela mobil ia bisa melihat jika kedatangan mereka sangat menarik perhatian penghuni lain area tempat tinggalnya.Wajar saja terjadi karena mobil yang ia tumpangi merupakan salah satu mobil termahal yang hanya beberapa gelintir orang saja memiliki. Dan lamunannya buyar ketika tiba tiba pintu mobil sudah terbuka lebar untuknya. Adrian ternyata sudah berdiri di sisi pintu, pria itu membukakan pintu untuknya! Tapi sejak kejadian di supermarket tadi ia tak berani menatap netra setajam elang itu. Sungguh ia sama sekali tak menduga jika pria itu mau dan mampu mengangkat tubuhnya.Tapi ini bukan negeri dongeng di mana upik abu di gendong pangeran untuk dibawanya ke istana dan kemudian akan hidup berbahagia selamanya. Dia cukup tahu diri tentang siapa dirinya. Adrian adalah pria tampan kaya raya yang tak akan mungkin ia jangkau, pria itu juga t

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   170. Bon Chap1 (Adrian vs Deela)

    Deela langsung turun dari mobil ketika mereka berhenti disebuah mini market yang ada di pinggiran kota. Tak peduli dengan suara yang berkali kali memanggilnya, yang ada di otaknya sekarang hanyalah beberapa batang coklat, satu bungkus besar keripik kentang dan sebotol susu pisang dingin yang pasti menyegarkan tenggorokannya.Dan benar saja, tak berapa lama wanita itu sudah memenuhi keranjang belanjanya. Dan Adrian sudah berdiri disamping kasir seakan sedang menantinya. Deela segera mengikuti arah pandang Adrian yang terus saja memandang ke bawah, dan dia berdecak malas ketika menyadari jika ia sedang tidak mengenakan alas kakinya. Kakinya pegal karena seharian ini tak melepas sepatunya. Sepatu yang ia kenakan di kantor adalah sepatu hak yang tak terlalu tinggi, tapi tetap saja tak nyaman jika dikenakan terus menerus. Dan tanpa sadar ia melepas sepatunya tadi di dalam mobil."Kau seperti suku primitif yang baru pertama kali masuk ke dalam toko. Lantainya dingin sekali, kau bisa sakit

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   169. Bon Chap1( Adrian Deela)

    Deela melihat ke arah sekitarnya, dirinya seperti seorang perempuan di sarang penyamun. Dia satu satunya wanita yang ada di tempat ini. Dan seperti biasanya, tak akan ada yang seorang pun memperhatikannya. Dia tak menyalahkan Serra yang terlebih dulu pulang tanpa mengajaknya karena ia yakin situasinya tak memungkinkan untuk pulang bersama sama. Tapi sesaat kemudian dia bisa bernafas dengan lega ketika dua penjaga Jayde's datang menghampirinya."Nona Deela, Nyonya Muda meminta kami untuk mengantar anda pulang. Beliau juga meminta kami membeli ini untuk Nona," ujar salah satu penjaga memberikan satu kantong plastik penuh berisi beberapa anak dan coklat. Serra tahu jika sahabatnya sangat suka dengan cemilan setelah makan malam."Terimakasih, sebaiknya kita pulang sekarang saja. Besok pagi pagi sekali aku harus berangkat kerja, ada tugas yang harus aku selesaikan," sahut Deela sangat bersemangat melihat banyaknya makanan ringan di tangannya.Wanita itu segera mengikuti langkah dua penjag

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   168. Akhir Yang Bahagia (2)

    "Ehh...Tuan Adrian? Saya hanya membawa ini untuk kentang dan sayurannya," ujar Deela dengan menunjukkan dua wadah yang tadi dibawanya. "Tapi tidak begitu dengan yang aku lihat, kembali ke tempatmu sekarang juga.""Memang apa yang sedang anda lihat? Saya disini untuk membantu mereka, bukan sedang menari telanjang dan menggoda mereka!" seru Deela, tanpa sadar matanya menatap tajam pria yang berdiri menjulang didepannya. Dia hanya tidak suka dengan kata kata bernada ancaman yang ditujukan padanya.Tinggi badannya yang hanya sebatas dada pria arogan didepannya membuatnya harus mendongakkan kepala."Turuti kata kataku, atau...""Atau apa? Membunuhku? Kau bukan siapa siapa bagiku! Jadi kau tidak punya hak untuk mengatur hidupku. Jangan kau pikir semua orang harus tunduk di kakimu Tuan Adrian yang terhormat," ujar Deela dengan suara pelan tapi penuh penekanan. Dia bahkan tidak menggunakan kata kata formal lagi pada kakak sahabatnya itu.Sebenarnya Deela sedang menahan rasa takutnya karna sa

  • Jerat Obsesi Dua Presdir Berkuasa   167. Akhir yang bahagia (1)

    "Kau suka?" tanya Gio memeluk istrinya dari belakang. Sekarang mereka berada di sebuah resort pinggir pantai yang ada di Bali. Liburan kali ini adalah hadiah pernikahan mereka dari Mia Alexander."Suka sekali, sudah lama aku ingin kesini. Sayangnya Serra dan kakakmu tak bisa berlibur disini bersama kita.""Mana mau kakakku pergi bersama, dia pasti lebih suka pergi ke pulau tak berpenghuni agar tak ada satupun orang yang bisa mengganggu mereka," ujar Gio yang membuat istrinya tertawa.Gabrielle sangat paham bagaimana watak Reynard karena sudah cukup lama mereka bersahabat. Reynard bukanlah pria yang bisa bersikap hangat ataupun lembut pada wanita. Tapi dia akan benar benar menjaga apa yang sudah ia klaim menjadi miliknya jika sudah menjatuhkan hatinya."Rasanya aku masih tak percaya berada disini bersamamu, bertahun tahun menjadi sahabat kakakmu tapi aku bahkan tak pernah bertemu secara langsung denganmu," ujar Elle mencium sekilas rahang suaminya. Angin pantai di sore hari membuatn

DMCA.com Protection Status