Share

Mari Kita Menikah

Revan terlihat mengerjapkan matanya mendengar ucapan Valeria. Apa ia tidak salah dengar? Akhirnya setelah sekian lama usaha yang ia lakukan kata-kata itu terucap juga dari mulut Valeria.

"Kamu yakin?"

"Asal itu bisa membuat perusahaan ayah kembali, baiklah mari kita menikah."

Revan mengulas senyumnya mendengar ucapan Valeria. Ia mengusap kepala Valeria dengan lembut, "Bagus, bagus sekali. Saya senang mendengarnya."

Namun rupanya meski Valeria sudah berkata akan menikah dengannya, wanita itu sama sekali tidak senang seperti dirinya. Valeria tetap memberikan wajah datarnya ke arah Revan.

"Tapi ingat Pak Revan, walau saya setuju menikah dengan Anda, bukan berarti saya akan menyerahkan diri saya begitu saja pada Anda. Ini hanya sebagai bakti saya kepada ayah saya saja, bukan semata-mata karena keinginan saya sendiri."

Revan terlihat menghela nafas, sepertinya mengambil hati Valeria masih tidak semudah itu. Hatinya masih diselimuti amarah akibat kejadian tempo lalu. Bisa dimaklumi, kesalah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status