Share

Kau Membangunkan yang Seharusnya Tertidur

Valeria mengerjap saat merasakan kecupan basah di bibirnya. Namun, kecupan itu hanya sekejap, Revan terlihat segera menjauhkan diri lalu berkata dengan nada canggung, "Ah aku... Aku minta maaf,"

Valeria hanya bisa mengerjapkan matanya mendengar reaksi Revan. Meminta maaf? Kenapa pria itu meminta maaf? Namun, rasa gugup karena ciuman yang tiba-tiba membuat Valeria tidak bisa berkata-kata. Ia hanya memeluk tubuhnya sendiri dengan tangannya, tidak bisa berkomentar apapun karena ledakan hatinya yang terlalu dahsyat. Untunglah kecanggungan yang mereka rasakan akhirnya berakhir saat bianglala mereka turun ke dasar. Valeria dan Revan segera turun dari sana, berbeda dari saat mereka datang, tidak ada satupun yang terlihat mau membahas ciuman mereka saat ini.

Melihat Revan yang hanya terdiam hingga mereka sampai di rumah membuat Valeria merasa gemas untuk membuka pembicaraan, apa benar pria itu tidak ingin mengatakan sesuatu padanya?

"Ah saya sangat berterimakasih karena Anda mau mengajak saya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status