Share

77. Spontanitas Erika

Author: Lucy
last update Last Updated: 2024-10-23 21:08:56
Erika menghentikan langkah kaki dan berusaha menyentak genggamana tangan Hvitserk pada pergelangan tangannya.

Walaupun Erika artis pendatang baru di Mussolini entertainment dan ditraining melakukan pekerjaan seperti pelayan wanita pada salah satu tempat hiburan milik Mussolini, Erika masih mampu menjaga kehormatan tubuhnya dengan baik.

"Kau mau pergi? Sudah tidak memerlukan gaun lagi untuk ke acara festival?" Hvitserk membalikkan tubuhnya ke belakang, memandang Erika lekat-lekat.

Mereka sudah sampai di halaman hotel bagian pantai, beberapa langkah dari pintu lobi.

"Aku tidak tau kenapa aku memiliki rasa bersalah padamu. Karena itu ijinkanlah aku bebas dari perasaan bersalah ini." Hvitserk mendesahkan napas beratnya ke samping, terlihat jelas jika asisten Felix tersebut sangat lelah.

"Tapi jika kau tak percaya padaku,kau boleh pergi. Nona Camille saat ini sudah dalam penerbangan dari Roma kemari. Berikan ponselmu, nanti ku hubungi jika Nona Camille sudah berada di sini"

"Kau tidak me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
marlaina marliana
waaaaaaaa hufit benar benar grcep juga. masa maen langsung tembak aja ............
goodnovel comment avatar
Ulyana
Pasangan yang ga banyak konflik dan salah paham hehe
goodnovel comment avatar
Ulyana
Hahahaha upit wkwkwkwk, upit jadi abu ntar wkwk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   78. Kejujuran Berbalut Lara

    Erika perlahan menurunkan tegak lututnya ketika Hvitserk mencondongkan tubuh sedikit maju seraya menatap lekat ke dalam netra matanya sambil berkata, "Aku belum menikah, tidak memiliki calon istri ataupun kekasih. Kau mau jadi kekasihku?" Erika masih mengunyah makanan di dalam mulutnya yang terasa sedikit alot untuk bisa ia telan segera dan Hvitserk terus menunggu sampai Erika selesai mengunyah makanan di mulutnya. Erika meraih gelas berisi air minum yang disodorkan Hvitserk ke depannya dan senyum pria itu tidak menyurut sedikitpun dari setelah memberikan pertanyaan yang membuat Erika merasa sangat salah melemparkan umpan sebelumnya. "Apakah berpacaran denganmu, harus melakukan sex?" Hvitserk menganggukkan kepala dan kini bibir pria itu semakin terkulum dengan senyum berpindah ke tatapan matanya memandang Erika. "Apakah juga harus berciuman?" lanjut Erika yang rasanya ingin ia getok sendiri kepalanya karena bisa-bisanya ia melontarkan pertanyaan yang begitu sensitif dan dirinya sa

    Last Updated : 2024-10-25
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   79. Pesona Felix

    Veronica langsung bisa merasakan perubahan dalam diri Felix, begitu ia keluar dari dalam kamar mandi. "Makanlah dulu," Felix berkata yang meskipun pelan, telinga Veronica tetap bisa menangkap nada dingin di suara suaminya. Suami yang sesaat lalu masih mendesah serak meneriakkan namanya sangat merdu. Veronica menganggukkan kepala, ia tak ingin membantah juga berpikir jika emosi lelakinya berubah serius mungkin karena pekerjaan. Felix membilas tubuhnya dengan sangat cepat, bergegas keluar hanya melilitkan rendah handuk pada pinggang seksinya. "Kenapa kau makan sedikit sekali?"Felix melihat menu makanan di atas meja hampir tidak mengalami perubahan selain piring bernoda bumbu pasta. "Aku tidak terlalu lapar." Veronica menjawab dan perutnya entah kenapa tiba-tiba merasa tidak berselera melihat susunan makanan lezat di atas meja. "Duduklah di sini, makan bersamaku." Felix sudah memakai celana pendek menutupi bagian bawah tubuhnya, masih tanpa atasan, menghenyakkan diri menduduki kur

    Last Updated : 2024-10-27
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   80. Sebuah Impian

    Hvitserk sudah menduga sebelumnya jika Felix mengetahui Erika adalah artis pendatang baru di Mussolini Entertainment, sahabat tengilnya itu pasti akan memanfaatkan Erika. Karena itu sebelumnya ia meminta Erika tidak menyebutkannya jika Felix bertanya. Sayang, Hvitserk lupa mengingatkan Erika agar menghindari tatapan mata Felix yang bisa membuat seseorang terhipnotis mengungkapkan apapun. Erika mengerjapkan kelopak mata menoleh pada Hvitserk yang mendengkuskan tawa sangat rendah. Felix benar-benar memperlihatkan pesonanya yang tak bisa ditolak oleh Erika, dimana wanita muda itu tidak sadar telah mulai masuk ke dalam perangkap permainan manipulasi Felix. "Apakah aku melakukan kesalahan?" bisik Erika bertanya pada Hvitserk. Felix sudah pergi berlalu menyeberangi pagar pembatas balkon, masuk ke dalam kamar tidurnya, menyusup ke dalam selimut untuk menarik tubuh Veronica ke dalam pelukan. Hvitserk menggelengkan kepala, "Kau tak membuat kesalahan. Habiskan sarapanmu lalu istirahatlah. M

    Last Updated : 2024-10-28
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   81. The Grill

    Usai memberikan kata sambutan pembukaan restoran The Grill, Veronica mengumumkan jika semua menu selama satu hari harganya diskon lima puluh persen untuk semua tamu undangan dan juga pengunjung yang datang. Tentu saja berlaku selama persediaan stok bahan makanan masih ada, dimana Selena sudah menyiapkan stok jumlah besar khusus untuk opening restoran. "Selamat, Nona Veronica. Sukses selalu untuk Nona, Selena dan Keanu. The Grill terus berjaya!" pasangan Malano, dua orang dari pelanggan tetap The Grill mengucapkan selamat untuk Veronica, Selena dan Keanu. "Terima kasih, Aunty." Veronica dan Selena menjawab berbarengan, memberikan senyum pada pasangan Malano yang sudah sepuh dan Keanu membantu membawa mereka ke tempat duduk. Felix memperhatikan Veronica dari tempatnya duduknya. Punggung Felix menyandar santai ke sandaran kursi, kedua tangan terlipat ke depan dada dan pandangannya tak berpaling dari menatap Veronica.Meskipun wajah Felix terlihat datar, tetapi Jose, John, Knox, Hanse

    Last Updated : 2024-11-02
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   82. Freyaa vs Arkada

    Zeze ingat, besok adalah jadwal pembukaan The Grill, restorannya Veronica. Kebetulan pula Zetha, Luciano dan Simon memiliki jadwal panggilan medis ke Rusia. "Kau ingin makan daging bumbu pedas buatan Veronica?" Zeze bertanya pada Freyaa yang baru saja memamerkan di panggilan video, anak ular berwarna hijau daun pada Rayya, putrinya Lucy bersama Ibrahim di Dubai. "Mau, mau, mau! Kapan kita pergi ke sana?" Freyaa melonjak girang bertanya balik pada Zeze, kemudian menoleh pada Cella yang sedang melepaskan ulat bulu ke atas rumput. "Kau ingin ikut dengan kami, Cella?" Marcella, putrinya Anjo bersama William menggelengkan kepalanya pelan, "Aku ada beberapa tugas yang harus dikumpulkan ke tutor pekan ini. Sepertinya lain kali aku bisa ikut liburan dengan kalian." Marcella belajar homeschooling secara intensif, sama seperti Aghna dahulu lakukan semasa remaja. Ada jadwal tutor yang datang ke rumah dan gadis remaja itu sudah pandai bertanggungjawab akan tugas-tugas serta dirinya sendiri.

    Last Updated : 2024-11-04
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   83. Firasat Freyaa

    "Ini ....enak!"Freyaa berujar sambil menjulurkan lidah menjilati cairan kental berwarna putih kekuningan di bawah lubang hidungnya yang terlihat semakin banyak dan banyak ketika kepala gadis kecil itu mengangguk ke depan. Arkada berjengit jijik. Kedua matanya melotot ngeri, nafsu makannya langsung hilang melihat gadis kecil di depannya, yang ia pikir sedang menjilati cairan hidung tersebut. "Rasanya gurih! Kau mau coba?" Freyaa menjulurkan telapak tangannya yang belepotan 'cairan hidung' tersebut ke depan Arkada.Arkada tidak bisa melihat kecepatan tangan Freyaa mengambil saus keju di dalam wadah pada atas meja. "Dimana orangtuamu? Kenapa kau dibiarkan sendiri di sini? Oh, singkirkan tanganmu dariku!" Freyaa mengacung-acungkan telapak tangan mungilnya ke depan wajah Arkada yang semakin menggeleng jijik dengan ekspresi hendak muntah, menutup ujung hidung dengan sebelah telapak tangan. Freyaa terkekeh, menjilati jari-jemarinya hingga lidah dan bibirnya berdecak-decak. Tidak tahan

    Last Updated : 2024-11-05
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   84. Janji Zeze

    "Eyaa rindu Paman," bisik Freyaa manja sembari mendongakkan wajah dengan kedua tangan tetap melingkari leher Felix. "Paman juga rindu. Sudah dibilang jangan pergi, tapi kau tak mendengarkan pamanmu, hem?" Felix kembali menggosokkan rahang berbulunya ke leher Freyaa di gendongannya sambil berjalan masuk ke ruang kerja Veronica. Veronica tersenyum hangat berjalan di belakang bersama Zeze yang sudah keluar dari kamar kecil. "Apakah perjalanan kalian melelahkan? Dimana Ambu?" Felix tidak melihat Susie ada bersama Zeze. Zeze mendekati Felix, memberikan kecupan ke pipi Paman tampannya itu yang mengulurkan lengan ke arahnya sementara lengan yang lain tetap menahan Freyaa di gendongan. Mereka sudah berada di dalam ruangan kerja Veronica yang jauh lebih besar serta sangat nyaman dari sebelumnya. "Ambu bersama Mammina dan Mama Anjo pergi ke Palermo. Aunty Lucy dan semua rombongan dua hari lagi akan tiba di Palermo. Ku dengar Michele hamil." sahut Zeze sambil mendudukkan dirinya pada kursi d

    Last Updated : 2024-11-06
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   85. Mulai Terkuak

    Sejak kedatangan Zeze dan Freyaa kemarin sore, hubungan Veronica bersama Felix pun menjadi semakin mesra. Felix tidak segan memberikan kecupan atau gigitan kecil pada sudut bibir Veronica di depan kedua keponakannya yang akan bersorak melihat paman mereka bahagia. "Hari ini aku tidak banyak pekerjaan, sore nanti mari kita berbelanja. Dua hari lagi kita pergi ke Palermo." Felix berkata sembari menyuapkan Veronica yang ia perhatikan enggan menyuap sendiri makanannya, tetapi akan selalu membuka mulut jika ia suapkan. "Ku harap kau tidak keberatan bergabung dengan keluarga besar kami di Palermo." bisik Felix rendah sembari menjilat saus meleleh di sudut bibir Veronica yang sengaja ia isengi. "Owh, owh, owh ....!" Freyaa berseru tertawa lucu menutup matanya dengan jemari tangan direnggangkan. Zeze mengusap puncak kepala Freyaa, mengulum senyum senang melihat kemesraan Felix dan Veronica, sambil ia asyik menyuap makanan masuk ke dalam mulutnya. Veronica mencubit pelan perut Felix yang

    Last Updated : 2024-11-07

Latest chapter

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   112.

    "Sister ...!" Felix berteriak terkejut mendapati ruangan tengah kediamannya terang benderang, ada tujuh ranjang portable tersusun dengan tubuh anak buahnya di atasnya, sementara Zetha dan Simon masih belum selesai melakukan operasi darurat mengeluarkan peluru dari John.Hvitserk sudah dipindahkan ke dalam ruangan perawatan yang dijaga oleh ketat beberapa pelayan wanita.Luciano, Billy yang sudah terbiasa melihat tindakan perawat di rumah sakit Siniy Dom, Nyaksimvol, Rusia, serta para pelayan lainnya di kediaman ikut membantu membebat lengan, perut, menghentikan pendarahan para anak buah Felix yang terluka menunggu giliran ditangani oleh Zetha dan Simon,Charles di bagian dapur tidak bisa diam. Ia memerintahkan pelayan bawahannya menyiapkan bubur, minuman serta makanan besar untuk Zetha, Luciano, Simon serta Felix, juga pria itu bolak balik memastikan air hangat serta kain lap tersedia untuk membantu melancarkan pekerjaan Zetha serta Simon.&

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   111. Felix Salvatore

    "Kau pemlik gallery lukisan!" Felix masih ingat lukisan yang ia pinta John membelinya untuk di dalam ruangan kerja Veronica memiliki kamera tersembunyi. Felix sebenarnya sudah pernah bertemu dengan pria pemilik gallery lukisan tersebut yang mengadu tentang perusahaan supplier milik keluarganya terancam bangkrut karena Alfred Mussolini terus meminta upeti.Sang pria sudah berdiri, membungkukkan tubuhnya hormat pada Felix, "Ikutlah denganku, maka keponakan Anda akan aman." Entah berapa banyak informasi yang didapatkan oleh pria di depannya, tapi bibir Felix menyeringaikan senyuman tipis dengan tatapan berkilat kejam memindai sang pria pemilik gallery lukisan."Kau tau tentang keponakanku?" pancing Felix seraya tersenyum seakan mengendorkan kewaspadaannya. "Keponakan Anda menjadi inang racun The Queen. Bukankah Anda sedang mencari keberadaannya saat ini?" jawab sang pria ditanggapi anggukan samar Felix. "Racun dalam tubuh Anda bisa memanggil inang The Queen kembali. Karena itu Anda h

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   110.

    Felix berhasil menarik tubuh besar Hvitserk keluar dari mobil dan membawanya menjauh sebelum van meledak dengan api membubung tinggi. "Perintahkan yang lain menangkap mereka semuanya, Knox! Jangan ada satupun yang lolos!" titah Felix pada Knox yang sudah melompat melindungi bosnya itu dari tembakan dengan membidik tepat sasaran menjatuhkan anak buah Alfred yang bersembunyi di dalam gedung, atas atap serta gang-gang gelap. Tangan Hvitserk menggapai mencengkeram bagian depan pakaian Felix yang memeluknya, "Temukan istrimu sebelum Edward membunuhnya dalam kecelakaan." "Simpan tenagamu, jangan banyak bicara!" Felix berusaha memapah Hvitserk menuju mobilnya. "Edward, dia adalah sepupunya Veronica dan pria itu ingin istrimu mati dalam kecelakaan." Hvitserk tidak menghiraukan teguran Felix, ia tetap menyampaikan info dengan lancar dalam satu tarkan napasnya sebelum semuanya terlambat. Felix membolakan netranya memandang Hvitserk yang menggerakkan kepala membuat anggukan dan susah payah

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   109. Pengorbanan Sahabat Setia

    "Mister Salvatore ..." Lorenza menyentuh lembut lengan Felix, karena tiba-tiba bos tampannya itu terdiam setelah mendengar perkataannya. "Aku harus pergi. Jaga dirimu, Lo!"Felix bangkit berdiri dari duduknya, menoleh sekilas pada Lorenza ketika mengucapkan perkataannya, kemudian beralih menatap lurus ke netra Hvitserk yang reflek mengikuti bangkit dari kursinya dengan tetap tidak melepaskan lengan dari pinggang Erika. "Arkada menyuntikkan racun modifikasi pada Zee," bisik Felix ke Hvitserk yang refleks mengeratkan pelukan lengannya ke pinggang Erika. Erika tidak tahu apa yang sedang terjadi, tetapi melihat wajah tegang Felix dan Hvitserk yang semakin mengeratkan lengan, gadis itu tdak banyak berkata, refleks mengikuti Hvitserk. "Ku pikir kalian sibuk menggoda wanita, tak akan pernah tau jika Zeze sedang kritis!" sebuah suara bergema masuk melalui headset mini dalam telinga Felix dan Hvitserk. "Ku pikir kau mencintai Veronica ..." ejek Luca terdengar sinis di telinga Felix. San

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   108. Jujur

    Mengetahui Zeze pergi menghilang membawa Veronica dan Freyaa bersamanya, Zetha, Luciano Sky dan Simon langsung meninggalkan pekerjaan mereka pada team dokter Siniy Dom, terbang menggunakan jet tempur menuju Amalfi membawa Billy, asisten Felix. Bagaimanapun, Zetha dan Luciano berharap, Freyaa yang jenius bisa meninggalkan 'pesan' diam-diam untuk mereka di kediaman Felix. Zetha dan Lucano hanya tidak menduga, Freyaa sama sekali belum mengetahui keadaan Zeze yang keracunan. Jika tidak, tak mungkin gadis jenius itu tidak akan bertindak meninggalkan remah nasi agar ditemukan oleh Luca, Simon, dan kedua orangtua mereka. "Apa kau tak bisa makan lagi? Ada apa denganmu? Kenapa kau masuk anginnya lama sekali?!" Freyaa menghampiri Zeze yang duduk termenung di balkon kamar, menatap kegelapan malam yang sengaja gadis itu matikan beberapa lampu, membuat cahaya sangat redup.Sebelumnya Zeze meninggalkan Freyaa dan Veronica di meja makan dengan alasan buang air. namun sebenarnya memuntahkan cairan

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   107. Lorenza Meyer

    "Owh ...?!" telinga Arkada masih mendengar gumaman Hvitserk yang seolah pria itu maklum karena ada anak buahnya mengelilingi. Tapi ...Arkada si pemuda sombong lagi picik yang hanya peduli akan kebutuhan sela pahanya, sama sekali tidak menduga jika akan mendapat serangan secepat kilat dari Hvitserk.Hvitserk memberikan totokan ke urat nadi Arkada, menjalar ke siku bagian dalam dan pundaknya serta leher samping yang mengantarkan dorongan sesak ke rongga dada Arkada karena pasokan oksigen seakan terhenti selama beberapa detik sehingga otomatis genggamannya pada jemari Erika terlepas begitu saja. "Kau?" bibir Arkada berdesis emosi melihat Erika mengulum senyum memandang Hvitserk, dimana pinggang gadis itu sudah berada dalam rangkulan lengan Hvitserk. "Aku apa?" ejek Hvitserk menyeringaikan senyum sinis, "Sudah ku peringatkan, jangan coba-coba mendekati wanitaku. Ini kedua kalinya kau ku lepaskan, tapi tidak untuk ketiga kali!" tambah Hvitserk seraya membawa Erika pergi dari hadapan Ar

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   106.

    "Fells? Ada apa?"Hvitserk yang sedang memperhatikan para artis di agency Mussolini memberikan pertunjukan penyambutan untuk para tamu di atas panggung, merasakan firasat tidak nyaman, langsung menoleh pada Felix di sebelahnya. "Perhatikan sekeliling, segera tangkap Ivar dan Bobby begtu mereka menampakkan diri." ucap Felix dengan nada bergetar sembari satu telapak tangan menekan dada kirinya yang terasa sangat sesak. Sebuah firasat juga dirasakan oleh Felix. Firasat yang membuatnya kesulitan bernapas sehingga harus menekan dadanya sedikit lebih kuat. "Kau ...kau kenapa? Apakah ada sesuatu dalam minuman itu?" Hvitserk mengerutkan keningnya kuatir melihat reaksi wajah Felix yang terlihat sedikit pucat. Felix menggelengkan kepalanya samar, "Fokus pada apa yang ku sebutkan tadi."Beberapa saat lalu, ketika Hvitserk sedang asyik mengedarkan pandangannya memindai para artis Mussolini, mencari keberadaan Erika yang sudah berjanji jika malam ini adalah hari terakhirnya ia berada di bawah

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   105. Tak Terduga

    Luca kembali memutar ulang rekaman dari bandul kalung Zeze, "Aku keracunan dan tidak berselera makan ..." keningnya semakin berkerut dalam. Siapapun di keluarga Salvatore tahu jika Simon, Zeze dan Freyaa menuruni bakat kedua orangtua mereka, Zetha dan Luciano Sky yang kebal terhadap berbagai jenis racun. Namun kini, Zeze keracunan. Luca bisa memastikan itu bukanlah racun biasa yang alami melainkan sudah dimodifikasi. "Racun apa yang bisa membuat darahmu tercemar dan kekebalan tubuh kalian hancur?" Luca mengirimkan pesan pada Simon yang sudah berulang kali menghubungi Zeze, tetapi tidak tersambung. "Racun yang sudah dimodifikas dengan darah murni seperti penelitian Efka Reager dahulu." balas Simon menghubungi Luca dengan panggilan video, "Paman bisa menghubungi Zeze? Didi dan Mumma sudah menelponnya, tapi ponselnya tidak aktif." Sudah menjadi kebiasaan bagi Luciano akan menghubungi kedua putrinya setiap hari, entah sedang berada dimanapun ia, Zetha dan Simon berada. "Zeze bersama F

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   104. Nama Dari Freyaa

    Hvitserk sudah menyiapkan tempat tinggal pribadinya di luar kediaman Felix, kini pria itu membawa Erika ke apartemen pribadinya tersebut. "Ini, tempat tinggalmu?"Erika mengikuti Hvitserk memasuki ruangan apartemen type studio yang hanya memiliki satu ruang kamar tidur menghadap laut tenang jauh dari hiruk pikuk peselancar ataupun pantai penuh turis. "Ya. Kau bisa tinggal di sini." Hvitserk yang berada di depan Erika menjawab cepat, lalu menoleh ke belakang, menangkup wajah Erika yang kini tepat berada di depannya tersebut dengan kedua tangan, "Arkada tidak akan tinggal diam sampai pria bajingan itu melecehkanmu." Erika bukan tipikal wanita yang mudah percaya pada pria, tetapi kini hatinya merasa nyaman tanpa keraguan pada Hvitserk yang sudah menarik satu pergelangan tangannya, membuka satu-satunya pintu kamar dalam unit apartemen tersebut. Melihat tatapan ragu dari Erika yang bahasa tubuhnya juga jelas terlihat sangat kikuk, Hvitserk memegangi kedua pundak gadisnya, "Aku tidak t

DMCA.com Protection Status