Share

CHAPTER 18 – Peringatan untuk Maira

Dua sosok misterius berpakaian serba hitam itu tidak menjawab. Mereka hanya terus menatap Maira dengan sorot mata tajam, seakan tengah mengamati serta mengkalkulasi sesuatu dalam diri Maira. Membuat bulu kuduk Maira meremang.

Secara spontan Maira melangkah mundur, mencoba mencari perlindungan dengan mendekat menuju ke pintu lobi apartemen. Namun, belum sempat Maira melakukan niatnya, sebuah blind van hitam sudah lebih dulu bergerak cepat ke arahnya dari belakang.

Seseorang menarik tubuh Maira hingga masuk ke dalam van. Dua orang yang ada di pelataran tadi juga ikut masuk ke dalamnya.

Sang sopir dengan secepat kilat melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Maira meronta, namun satu pukulan di tengkuknya membuatnya kehilangan kesadaran.

Entah berapa lama Maira pingsan. Saat tersadar ia ada di sebuah ruangan yang tak begitu luas. Maira terbaring di lantai yang dingin. Tangan dan kakinya yang terikat membuat Maira tak bisa bergerak. Mulutnya yang disumpal membuatnya tak bisa berteriak.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status