Beranda / Romansa / Jerat Cinta Sang Duda / Bab 111 Ayah ... Ayah terus

Share

Bab 111 Ayah ... Ayah terus

Penulis: Handira Rezza
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-19 15:01:12

Bima melingkarkan tangan di pinggang Dara. Dia tersenyum.ke arah Dara dengan lembut.

"Karena aku akan menjadi pahlawan buat kamu yang lemah dan ceroboh ini," jawab Bima.

"Aku tak suka dilindungi," ucap Dara.

"Mulai sekarang kamu harus mau dilindungi oleh aku," balas Bima.

Brian berdehem karena melihat kemesraan ayah dan Dara di depan matanya. Seolah mereka tak menganggap Brian ada di tempat itu.

"Orang tua yang tidak peka," ucap Brian.

"Kenapa?" tanya Bima.

"Kenapa bermesraan di depan anak kecil," jawab Brian.

Dara langsung melepaskan pelukan pada Bima. Dia sampai lupa kalau ada Brian di tengah mereka. Dara menjadi gugup sendiri karena bisa bermesraan bersama Bima.

"Maafkan ibu," ucap Dara.

"Aku sudah memaafkan ibu, tapI tidak untuk ayah," balas Brian.

Brian jadi melengos dan melipat kedua tangannya. Dia ngambek karena orang tuanya bermesraan tanpa menghiraukan ada Brian di tengah-tengah mereka.

"Kalau tak mau memaafkan ayah maka uang jajan dipotong," ucap Bima.

"Ayah yang jahat," ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 112 Masaka ibu hanya untukku

    Brian membuka pintu, dia menatap Dara yang sudah berada di depan kamarnya. Dia terlihat sedih seperti habis menangis di dalam kamar.“Dari tadi ibu selalu membela ayah,” ucap Brian.“Jadi kamu berpikir ibu seharian bersama ayah?” tanya Dara.“Iya,” jawab Brian sambil mengangguk.Dara berlutut agar sama tinggi dengan Brian dia memeluk Brian agar tidak bersedih lagi. Dara juga mengelap air mata Brian agar tidak meleleh di pipi.“Kenapa cucu nenek?” tanya Nyonya Handoko panik lalu langsung menghampiri Dara.“Aku pikir ibu sudah tidak sayang sama aku lagi,” jawab Brian.“Memangnya kenapa?” tanya Nyonya Handoko.“Aku mencoba untuk netral dan tidak membela Brian dan Bima. Tapi Brian salah sangka aku sudah tidak menyayanginya lagi,” jawab Dara.Nyonya Handoko tertawa kecil, ternyata Brian sedang cemburu dengan sang ayah. Wajah Brian sampai sedih seperti orang yang sedang putus cinta.“Cucu nenek. Jangan menangis lagi, ya, ayo kita ke meja makan. Ibumu sudah memasak yang enak,” ajak Nyonya Ha

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-19
  • Jerat Cinta Sang Duda   BAB 113 Beri aku kesempatan lagi

    “Aku melamar ke berbagai perusahaan waktu itu,” jawab Dara. Dara juga menceritakan bagaiaman dia mendapatkan perlakuan buruk dari Rizal dan Irma saat pertama kali mencari kerja. Saat dia tengah duduk di kursi yang ada dipinggir karena kelelahan berkeliling beberapa perusahaan untuk mencari kerja, kedua orang itu sengaja menghentikan mobil untuk mencemooh Dara. “Kurang ajar, ibu ingin mencekik mereka berdua,” ucap Nyonya Subroto. “Tak hanya itu, mereka juga sengaja mencipratkan kubangan air ke arahku dengan mengendarai mobil dengan kencang,” balas Dara. “Rasanya ibu sudah tidak sabar untuk menampar kedua orang yang tidak tahu malu itu,” umpat Nyonya Subroto. Dara tersenyum kecil melihat ekpresi ibunya. Padahal Dara yang mendapatkan penghinaan itu kenapa Nyonya Subroto kesal sendiri mendapatkan cerita yang seperti ini. “Ibu jangan marah,” ucap Dara. “Anak ibu mendapatkan penghinaan seperti ini kenapa ibu tidak boleh marah?” tanya Nyonya Subroto. “Karena masalahnya sudah kelar, a

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-20
  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 114 Kita lihat saja dulu

    "Aku tak suka berjudi," jawab Bima.Rizal semakin kesal saja, siapa juga yang berjudi ini hanya taruhan saja. Bukan judi di tempat perjudian."Cih, kita tidak benar berjudi," balas Rizal."Tapi aku tak mau menjadikan wanita sebagai taruhan," ucap Bima.Orang seperi Rizal ini memang orang yang tak tahu malu bagaimana bisa dia menjadikan seseorang sebagai taruhan. Benar-benar membuat Bima muak melihatnya. Dia hanya menginginkan sesuatu dan akan membuangnya saat dia sudah tidak membutuhkannya."Dasar tak tahu malu," ucap Bima."Kamu takut kalau aku akan mendapatkan Dara kembali, 'kan?" tanya Rizal."Aku tidak takut padamu. Banyak wanita yang mengantre untuk menjadi istri seorang Bima. Untuk apa takut padamu," jawab Bima sinis."Kalau begitu serahkan Dara padaku," pinta Rizal."Enggak akan terjadi. Karena aku mencintai Bima sejak kecil," balas Bima.Rizal kaget karena Bima ternyata mengenal Dara sejak kecil dan mereka tumbuh bersama. Pantas saja Bima mempertahankan Dara sampai seperti it

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-21
  • Jerat Cinta Sang Duda   BAB 115 Karma itu nyata

    “Tentu saja beda, aku belum pernah melahirkan anak sama sekali, sedangkan kamu sudah melahirkan anak,” jawab Irma.Sela menahan senyuman, dia ingin tertawa kencan tapi takut Irma semakin mengamuk. Padahal mereka berdua sama-sama adalah seorang wanita kotor untuk apa saling menghina.“Irma, aku sarankan kamu untuk segera menikah,” ucap Sela.“Memangnya kenapa?” tanya Irma.“Aku takut para bos yang suaminya kamu nikahi akan mengamuk,” jawab Sela lalu pergi dari hadapan Irma.Wanita itu tampak tidak suka dengan Sela yang merendahkan dia begitu saja. Irma masih berada di pinggir jembatan untuk meratapi nasibnya. Dia tidak ingin menyerah karena ada wanita jalang yang mendekati Rizal saat ini.“Itu adalah sebuah karma untukmu, dahulu kamu merebut Rizal dari Dara. Sekarang giliran Rizal memperhatikan perempuan lain,” ucap Nyonya Subroto.“Aku tidak butuh ceramahmu,” balas Irma.“Karma itu nyata, kamu harus paham itu,” ucap Nyonya Subroto.“Aku tidak percaya karma,” balas Irma.“Percaya atau

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-21
  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 116 Menikah karena anak.

    Bima mengelus rambut Brian dengan lembut. Dia merangkulnya dan mencium kening Brian lembut."Kita akan bahagia selamanya," ucap Bima."Ibu tidak bisa janji tapi akan ibu usahakan kalau kita akan bahagia selamanya," imbuh Dara.Brian sepertinya sangat senang dengan ucapan kedua orang tuanya. Dia jadi lebih percaya diri sekarang."Asyik, aku jadi punya orang tua lengkap sekarang," ucap Brian."Doakan kami sampai tua bisa menjagamu," ucap Bima.Brian mengangguk senang. Setelah mengantar Brian ke kamarnya Dara berpamitan pulang. ***"Ayah," sapa Dara lalu merangkul ayahnya yang sedang duduk di sofa ruang tamu."Ternyata anak gadis ayah sudah pulang," balas Tuan Subroto."Ayah sudah makan malam?" tanya Dara."Ayah menunggumu," jawab Tuan SubrotoDara menemani ayahnya makan malam. Dia sudah makan tadi bersama Bima tapi dia tak ingin membuat ayahnya kecewa jadi menemani sang ayah makan."Makanan ibu memang yang terbaik," ucap Dara."Anakmu juga nanti akan berkata seperti itu," balas Nyonya

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-21
  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 107 Gadis itu adalah Dara.

    "Tentu saja kalian berdua," jawab Sela berapi-api.Bima merenggangkan tubuhnya, lalu berdiri perlahan. Dia merangkul anaknya yang sudah pulang sekolah itu."Brian, kembali ke mobil sama ibu dulu, ya," pinta Bima."Baik," jawab Brian.Dara menggandeng Brian menuju mobil. Sela sempat mau menghalangi mereka agar tidak pergi tapi Bima lebih dulu menahan Sela agar tak membuat onar."Jangan ganggu kebahagiaan anakku," ucap Bima."Kamu lagi-lagi tak mengijinkan aku bertemu anakku," balas Sela."Karena kamu wanita tidak punya aturan. Jadi untuk apa menemui anakku?" tanya Bima."Aku ibunya berhak bertemu dia. Walaupun aku tak punya aturan aku tetap ibu yang melahirkan Brian," jawab Sela.Sela masih ingat bagaimana dia kesakitan mempertaruhkan nyawa melahirkan Brian. Bahkan tubuhnya menjadi gendut setelah mengandung dan melahirkan. Dia harus diet dan perawatan agar tubuhnya kembali singset dan area kewanitaannya kembali menjepit sempurna."Begitu dangkal pikiranmu," ucap Bima."Memang itu yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-22
  • Jerat Cinta Sang Duda   BAB 108 Jangan Salahkan Orang Lain

    Sela maju selangkah lebih dekat dengan Bima, memang Sela tidak pandai membaca situasi dan terus membuat masalah.“Brian sama sekali tidak menghargai aku sebagai ibunya,” jawab Sela.“Kenapa Brian, tidak menyapaku. Brian seolah tidak menganggapku ada, apa itu yang diajarkan oleh wanita kesayanganmu?” hardik Sela.Bima tertawa mendengar pertanyaan dari Sela yang menyalahkan orang lain atas kesalahan yang dia perbuat sendiri.“Pikir pakai otak pintarmu itu, kenapa anakmu bisa bersikap dingin kepada ibunya sendiri,” jawab Bima.“Ayah, ayo pulang,” rengek Brian semakin tidak nyaman ada Sela.“Jadi jangan salahkan orang lain, karena kelalaianmu sendiri,” balas Bima.Sela tertunduk lemas, saat melihat sikap Bima yang dingin dan sikap Brian yang acuh tak acuh terhadapnya. Padahal dia niat ingin merebut Brian dari tangan Dara, tapi sepertinya cara ini sangat mustahil.***“Kenapa tak kamu ambil paksa saja anakmu?” bisik Irma yang entah darimana datangnya.“Ambil paksa? Apa kamu sudah gila. Mel

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-22
  • Jerat Cinta Sang Duda   BAB 119 Ini aku, calon suami Dara

    Brian jadi tidak merajuk lagi karena mendengar kata hadiah. Padahal tidak ulang tahun kenapa dia mendapatkan hadiah, itu cukup membuatnya gembira.“Hadiah makanan yang lezat,” ucap Brian.“Oke, kalau begitu ibu akan memasak makanan yang enak untukmu,” balas Dara.“Hore,” ucap Brian.Sangat mudah mengatasi anak kecil yang sedang merajuk, tinggal memberikan apa yang dia mau tapi tidak semuanya dituruti, kadang juga Brian merajuk dengan Dara karena tidak dituruti apa yang dia inginkan. Dara hanya mengajarkan kepada Brian agar tidak menjadi manja, dan semua yang dia inginkan tidak semuanya harus didapatkan.***“Kita sudah sampai rumah,” ucap Bima.“Ayah, ibu tidak bekerja?” tanya Brian.“Setelah masak makan siang untukmu, ibu akan kembali ke kantor,” jawab Dara.“Oke, bu,” balas Brian.Dara masak sederhana siang ini karena harus kembali ke kantor. Setelah makan siang bersama dengan Bima dan Brian dia berpamitan dengan Brian untuk bekerja di perusahaan sang ayah.“Hati-hati ibu dan ayah,”

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-23

Bab terbaru

  • Jerat Cinta Sang Duda   BAB 132 Tamat

    Nyonya Handoko menggelengkan kepalanya, ini bukan kado untuk Brian tapi seserahan untuk dibawa ke rumah Dara.“Seserahan?” tanya Brian.“Iya sayang, ini untuk ibumu,” jawab Nyonya Handoko.Brian terlihat pusing tidak mengerti apa yang dikatakan oleh neneknya, lalu kakeknya menjelaskan apa itu seserahan secara singkat dan padat pada Brian. Barang yang harus dibawa dari mempelai lelaki ke mempelai wanita.“Oh jadi seperti itu,” ucap Brian.“Betul, besok kamu bantu ayahmu untuk membawa barang seserahan ini untuk ibumu, ya,” balas Tuan Handoko.“Siap,” jawab Brian bersemangat.Hari ini semua orang tampak sibuk mempersiapkan pernikahan Bima dan Dara. Banyak sekali yang mereka akan bawa, mulai dari seserahan inti sampai seserahan berupa makanan ringan, makanan khas daerah hingga pernak-pernik yang lainnya.“Kenapa banyak orang di rumahku,” gumam Brian yang tak biasa ada begitu banyak orang di rumah.“Semua orang ini adalah saudaramu, mereka akan ikut ke pernikahan ayah dan ibumu,” jawab Tua

  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 131 Kenapa Aku Ragu

    “Aku tidak akan melanjutkan lagi kerja sama kerja dengan perusahaan kalian,” jawab Bima.Raut wajah Bima sangat marah, dia menatap jijik beberapa pria yang berada di ruang vip tersebut. Bima sangat tidak senang seseorang yang licik dan berbuat tidak baik.“Ke-napa?” tanya partner kerja itu terbata.“Karena aku sungguh tidak suka orang yang berpikir sempit,” jawab Bima.Romi mendekati mereka, lalu membisikkan kata, “Kalian ketahuan merencanakan sesuatu,”Raut pria itu terkejut, sebentar saja kenapa rancananya sudah ketahuan, apakah Bima hanya sekedar pura-pura mabuk saja. Romi mengikuti Bima pergi dari bar itu, mereka langsung pulang karena sudah lelah. Sela yang berusaha mengejar Bima dengan pakaian yang sexy menjadi mainan pria hidung belang yang melihatnya. Semua itu adalah balasan dari rencana jahatnya sendiri, kenapa harus berbuat jahat kalau ada jalan yang baik.***“Ayah, kenapa baru pulang, apa ayah lupa sehari lagi, ayah akan menikah,” ucap Brian.“Kamu kenapa belum tidur?” ta

  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 130 Lusa Aku Menikah datanglah

    Romi masih menentang Bima meminum gelas itu. Dia takut karena mungkin saja sudah dicampur dengan sesuatu yang dapat mencelakainya."Hentikan Bima," ucap Romi."Tuan Romi, kenapa Anda sepertinya khawatir dengan bos Anda?" tanya Partner kerja."Kalau terjadi sesuatu pada bos saya. Tidak ada yang menggaji saya lagi," jawab Romi.Partnet kerjasama itu menertawakan Romi. Seperti Bima akan diracuni saja, padahal hanya sebatas minum. "Minuman ini aman, biar aku tunjukkan padamu kalau minuman ini benar-benar aman," ucap Parter kerja itu."Lihat baik-baik aku minum minuman ini," imbuh partner kerja satu lagi.Mereka meneguk dari botol sekaligus sampai setengah botol, lalu mengusap mulutnya dengan punggung tangan."Bagaimana apa kalian berdua percaya sekarang?" tanya partner kerja itu. Bima melirik Romi yang begitu khawatir, Bima mengangguk pelan sehingga Romi tak melarang Bima untuk minum minuman yang diberikan oleh Partner kerjanya. “Aku percaya kalian. Berikan satu gelas bir padaku,” jawab

  • Jerat Cinta Sang Duda   BAB 129 Tugas Seorang Ibu

    Mobil melaju dengan kencang ke arah Dara yang sedang jalan-jalan. Banyak orang berteriak, meminta Dara dan keluarganya segera menepi. Menyadari ada mobil yang mengintainya, Dara segera melindungi Brian dan Ibunya dengan cara menarik ke tepi agar tidak tertabrak mobil.“Sial, kenapa tidak kena,” gumam Irma yang sedang menargetkan Dara. Irma segera pergi meninggalkan jalanan itu agar tidak menjadi bulan-bulanan masa.***“Kamu tidak apa-apa, Nak,” ucap Dara sambil melihat keseluruh tubuh Brian. “Tidak,” jawab Brian lirih, dia masih syok.“Putriku, cucuku, apa kalian baik-baik saja,” imbuh Nyonya Subroto.“Aku tidak apa-apa,” jawab Dara yang masih deg-degan.Beberapa orang menghampiri Dara lalu memberikan air minum agar tidak syok, diantara mereka ada yang sudah merekam mobil melaju kencang dan tercantum plat mobilnya.“Terima kasih semuanya,” ucap Nyonya Subroto.“Bu, ayo kita pulang, Brian sepertinya masih syok atas insiden ini,” bisik Dara.Tadi saat

  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 128 Ibu ingin melihatmu tumbuh dewasa.

    Walau sama-sama jalang tapi Irma belum pernah menikah. Belum pula melahirkan anak, dia masih pantas menikah dengan seorang bujang. Sedangkan Sela sudah pernah melahirkan anak dan berstatus janda. "Sela, tapi kamu tetap kalah dengan seorang gadis yang belum pernah melahirkan," ucap Irma."Mimpi saja kalau kamu merasa menang dariku," bisik Sela."Hehe ... Pada akhirnya kamu dikalahkan oleh Dara. Seorang gadis yang merebut anak, suami, juga harta yang dimiliki oleh Bima dan anakmu," ledek Irma.Sela menjadi meradang karena ucapan Irma. Wanita licik itu memang selalu berhasil membuat hati orang panas."Kurang ajar!" umpat Sela."Siapa yang kurang ajar. Aku atau gadis yang merebut semua perhatian yang seharusnya milikmu?" tanya Irma tapi sebenarnya meledek Sela."Kamu dan wanita itu sama saja. Bedanya Dara orang kaya dan kamu kalau tidak jadi simpanan orang adalah orang miskin," jawab Irma kesal.Irma ikut tersulut emosi, memang keluarganya tak kaya. Tapi bermodal wajah cantik dia berhasi

  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 127 Sama-sama Jalang.

    Brian menggelengkan kepalanya. Dia tidak ingin ikut dengan Sela yang jahat melebihi ibu tiri."Kakek, kalau aku ikut Ibu Sela disiksa nanti bagaimana. Tak dikasih makan?" tanya Brian."Ibu Sela juga menyayangimu. Pasti kamu akan dikasih makan dan tidak akan disiksa?" jawab Tuan Subroto."Sini Brian," ucap Sela sambil menarik lengan tangan Brian kasar."Kakek," panggil Brian sambil menarik lengan tangan Tuan Subroto.Melihat tabiat Sela yang begitu kasar Tuan Subroto tidak tega melepas Brian dengan ibu kandungnya."Sela, kamu lihat sendiri 'kan. Brian tidak mau pergi denganmu," ucap Tuan Subroto."Itu karena Anda sudah menghasut anakku agar tak mau ikut bersamaku," balas Sela kesal."Kakek aku takut," ucap Brian lalu merangkul kaki Tuan Subroto."Tidak usah takut, ada kakek," balas Tuan Subroto.Tuan Subroto memandang Sela yang masih meluapkan amarahnya. Sela masih ingin membawa Brian pergi bersama dengannya. "Anak kecil itu tahu siapa yang tulus dan tidak," ucap Tuan Subroto."Alah o

  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 126 Tidak akan merubah semuanya.

    Sekretaris Lina sangat kaget dengan suara seseorang yang membisikkan hal buruk padanya. Gadis itu menoleh dan ternyata orang itu sangat dia kenal, wanita itu menyungingkan senyuman dan melambaikan tangan."Kamu?" ucap Sekretaris Lina."Kenapa kaget begitu melihatku. Aku ini mantan nyonya bosmu, 'kan," jawab Sela."Hanya mantan saja, Anda ada perlu apa ke sini," balas Sekretaris Lina."Lina sepertinya kamu menganggap dirimu tinggi. Aku akan bilang pada Bima kalau kamu mendambakan Bima untuk menjadi suamimu," ancam Sela.Sekretaris Lina agak gugup tapi kalau sampai mulut Sela ember dia akan mendapatkan mala petaka. Bima sangat tidak suka dengan wanita genit yang mendekatinya."Silahkan saja. Semua wanita mendambakan Pak Bima untuk menjadi suaminya. Itu hal yang wajar termasuk Anda," balas Sekretaris Lina."Kurang ajar kamu, Lina," bentak Sela seraya melayangkan tamparan pada Lina.Saat Sela menampar Lina kebetulan pintu kantoe Bima terbuka. Romi dan Bima sedang ingin keluar dari ruangan

  • Jerat Cinta Sang Duda   BAB 125 Kamu Tetap Kesayangan Ibu

    Brian sangat senang ternyata dari keluarga Dara sangat memperhatikannya. Berarti kehadirannya juga akan diterima di keluarga ibu sambungnya itu.“Aku sangat menyukai semua masakan Ibu,” jawab Brian.“Memangnya ibumu bisa memasak?” tanya Nyonya Subroto.“Bisalah, dan masakannya sangat enak,” jawab Brian.Tuan Subroto memeluk Brian, dia mengecup pipi Brian sebagai bentuk ucapan terima kasih karena telah menerima putri semata wayangnya sebagai ibu.“Terima kasih telah menyayangi Dara,” ucap Tuan Subroto.“Aku harus menyayanginya, karena Dara adalah ibuku,” jawab Brian bersemangat.Tuan Subroto iku senang dan tertawa bersama Brian. Beliau mengelus rambut Brian dengan lembut, mempunyai cucu sambung tidak masalah baginya yang penting Dara dan anak sambungnya saling menyayangi.“Apa kakek boleh minta sesuatu padamu?” tanya Tuan Subroto.“Apa itu, Kek,” jawab Brian.“Kelak kamu sudah tumbuh dewasa, kamu harus mencintai ibumu, juga adikmu kalau memiliki adik,” balas Tuan Subroto.“Kalau ibu p

  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 124 Aku merindukanmu

    Romi mengangguk yang menandakan kalau apa yang akan dia sampaikan adalah hal yang sangat penting.Tuan Subroto langsung mengajaknya ke kantornya."Masuklah, Romi," ajak Tuan Subroto."Terima kasih," balas Romi."Duduklah, jadi hal penting apa yang ingin kamu sampaikan?" tanya Tuan Subroto."Ini mengenai Dara," jawab Romi.Romi menjelaskan secara detail apa yang dia dengar. Romi hanya ingin menyampaikan fakta agar Tuan Subroto berjaga-jaga supaya hal yang tidak diinginkan menjelang pernikahan Bima dan Dara tidak terjadi."Kurang ajar lelaki itu. Beraninya berpikir kotor tentang putriku," gumam Tuan Subroto."Aku hanya menyampaikan apa yang terdengar saja," ucap Romi seraya memberikan rekaman untuk Tuan Subroto.Tuan Subroto semakin geram mendengar bukti rekaman itu. Beliau memutuskan untuk menyewa bodyguard untuk mengamankan putrinya. Tidak ada satu orangpun yang bisa menyakiti Dara selama Tuan Subroto masih hidup."Romi, terima kasih atas kerja kerasmu. Aku akan memberimu imbalan," uc

DMCA.com Protection Status