Beranda / Romansa / Jerat Cinta Sang Duda / BAB 115 Karma itu nyata

Share

BAB 115 Karma itu nyata

Penulis: Handira Rezza
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-21 12:43:42

“Tentu saja beda, aku belum pernah melahirkan anak sama sekali, sedangkan kamu sudah melahirkan anak,” jawab Irma.

Sela menahan senyuman, dia ingin tertawa kencan tapi takut Irma semakin mengamuk. Padahal mereka berdua sama-sama adalah seorang wanita kotor untuk apa saling menghina.

“Irma, aku sarankan kamu untuk segera menikah,” ucap Sela.

“Memangnya kenapa?” tanya Irma.

“Aku takut para bos yang suaminya kamu nikahi akan mengamuk,” jawab Sela lalu pergi dari hadapan Irma.

Wanita itu tampak tidak suka dengan Sela yang merendahkan dia begitu saja. Irma masih berada di pinggir jembatan untuk meratapi nasibnya. Dia tidak ingin menyerah karena ada wanita jalang yang mendekati Rizal saat ini.

“Itu adalah sebuah karma untukmu, dahulu kamu merebut Rizal dari Dara. Sekarang giliran Rizal memperhatikan perempuan lain,” ucap Nyonya Subroto.

“Aku tidak butuh ceramahmu,” balas Irma.

“Karma itu nyata, kamu harus paham itu,” ucap Nyonya Subroto.

“Aku tidak percaya karma,” balas Irma.

“Percaya atau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 116 Menikah karena anak.

    Bima mengelus rambut Brian dengan lembut. Dia merangkulnya dan mencium kening Brian lembut."Kita akan bahagia selamanya," ucap Bima."Ibu tidak bisa janji tapi akan ibu usahakan kalau kita akan bahagia selamanya," imbuh Dara.Brian sepertinya sangat senang dengan ucapan kedua orang tuanya. Dia jadi lebih percaya diri sekarang."Asyik, aku jadi punya orang tua lengkap sekarang," ucap Brian."Doakan kami sampai tua bisa menjagamu," ucap Bima.Brian mengangguk senang. Setelah mengantar Brian ke kamarnya Dara berpamitan pulang. ***"Ayah," sapa Dara lalu merangkul ayahnya yang sedang duduk di sofa ruang tamu."Ternyata anak gadis ayah sudah pulang," balas Tuan Subroto."Ayah sudah makan malam?" tanya Dara."Ayah menunggumu," jawab Tuan SubrotoDara menemani ayahnya makan malam. Dia sudah makan tadi bersama Bima tapi dia tak ingin membuat ayahnya kecewa jadi menemani sang ayah makan."Makanan ibu memang yang terbaik," ucap Dara."Anakmu juga nanti akan berkata seperti itu," balas Nyonya

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-21
  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 107 Gadis itu adalah Dara.

    "Tentu saja kalian berdua," jawab Sela berapi-api.Bima merenggangkan tubuhnya, lalu berdiri perlahan. Dia merangkul anaknya yang sudah pulang sekolah itu."Brian, kembali ke mobil sama ibu dulu, ya," pinta Bima."Baik," jawab Brian.Dara menggandeng Brian menuju mobil. Sela sempat mau menghalangi mereka agar tidak pergi tapi Bima lebih dulu menahan Sela agar tak membuat onar."Jangan ganggu kebahagiaan anakku," ucap Bima."Kamu lagi-lagi tak mengijinkan aku bertemu anakku," balas Sela."Karena kamu wanita tidak punya aturan. Jadi untuk apa menemui anakku?" tanya Bima."Aku ibunya berhak bertemu dia. Walaupun aku tak punya aturan aku tetap ibu yang melahirkan Brian," jawab Sela.Sela masih ingat bagaimana dia kesakitan mempertaruhkan nyawa melahirkan Brian. Bahkan tubuhnya menjadi gendut setelah mengandung dan melahirkan. Dia harus diet dan perawatan agar tubuhnya kembali singset dan area kewanitaannya kembali menjepit sempurna."Begitu dangkal pikiranmu," ucap Bima."Memang itu yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-22
  • Jerat Cinta Sang Duda   BAB 108 Jangan Salahkan Orang Lain

    Sela maju selangkah lebih dekat dengan Bima, memang Sela tidak pandai membaca situasi dan terus membuat masalah.“Brian sama sekali tidak menghargai aku sebagai ibunya,” jawab Sela.“Kenapa Brian, tidak menyapaku. Brian seolah tidak menganggapku ada, apa itu yang diajarkan oleh wanita kesayanganmu?” hardik Sela.Bima tertawa mendengar pertanyaan dari Sela yang menyalahkan orang lain atas kesalahan yang dia perbuat sendiri.“Pikir pakai otak pintarmu itu, kenapa anakmu bisa bersikap dingin kepada ibunya sendiri,” jawab Bima.“Ayah, ayo pulang,” rengek Brian semakin tidak nyaman ada Sela.“Jadi jangan salahkan orang lain, karena kelalaianmu sendiri,” balas Bima.Sela tertunduk lemas, saat melihat sikap Bima yang dingin dan sikap Brian yang acuh tak acuh terhadapnya. Padahal dia niat ingin merebut Brian dari tangan Dara, tapi sepertinya cara ini sangat mustahil.***“Kenapa tak kamu ambil paksa saja anakmu?” bisik Irma yang entah darimana datangnya.“Ambil paksa? Apa kamu sudah gila. Mel

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-22
  • Jerat Cinta Sang Duda   BAB 119 Ini aku, calon suami Dara

    Brian jadi tidak merajuk lagi karena mendengar kata hadiah. Padahal tidak ulang tahun kenapa dia mendapatkan hadiah, itu cukup membuatnya gembira.“Hadiah makanan yang lezat,” ucap Brian.“Oke, kalau begitu ibu akan memasak makanan yang enak untukmu,” balas Dara.“Hore,” ucap Brian.Sangat mudah mengatasi anak kecil yang sedang merajuk, tinggal memberikan apa yang dia mau tapi tidak semuanya dituruti, kadang juga Brian merajuk dengan Dara karena tidak dituruti apa yang dia inginkan. Dara hanya mengajarkan kepada Brian agar tidak menjadi manja, dan semua yang dia inginkan tidak semuanya harus didapatkan.***“Kita sudah sampai rumah,” ucap Bima.“Ayah, ibu tidak bekerja?” tanya Brian.“Setelah masak makan siang untukmu, ibu akan kembali ke kantor,” jawab Dara.“Oke, bu,” balas Brian.Dara masak sederhana siang ini karena harus kembali ke kantor. Setelah makan siang bersama dengan Bima dan Brian dia berpamitan dengan Brian untuk bekerja di perusahaan sang ayah.“Hati-hati ibu dan ayah,”

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-23
  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 120 Gaun Pernikahan mewah pada masanya.

    Rizal meninju ke arah Bima, kali ini dia berhasil mengenai telapak tangan Bima. Alias tinjunya berhasil dihalau oleh Bima."Sial!" umpat Rizal."Kalau mau jadi jagoan lebih baik fokus dulu," ucap Bima.Pria berstatus duda itu memiting tangan Rizal sehingga berada di punggung. Rizal mengerang kesakitan."Baru segini sudah teriak, dasar lemah," ledek Bima."Kamu curang," ucap Rizal."Aku tidak curang," balas Bima."Tapi aku menggunakan tak tik, aku cerdas tidak banyak gaya sepertimu," imbuh Bima.Rizal sangat kesal karena berkali-kali kalah dengan Bima."Lepaskan, kita bertarung secara jantan saja," ucap Rizal."Baru begini saja kamu kalah mau bertarung secara jantang bagaimana?" tanya Bima.Rizal menggertakkan giginya kesal. Bagaimana bisa dia harus berulang kali kalah dari pria bernama Bima ini."lepaskan dulu. Kita bertarung di ring tinju saja," jawab Rizal."Aku tidak setuju," teriak Dara yang melihat mereja berkelahi.Dibelakang Bima ada Tuan Subroto juga. Beliau melihat Rizal dan

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-23
  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 121 Anakmu Merajuk

    Beberapa menit kemudian Bima sudah sampai di perusahaan Dara untuk menjemputnya. "Makan malam dulu bersama kami," ucap Tuan Subroto."Akan lebih malam nanti aku mengantar Dara kembali kalau makan malam dulu," balas Bima."Baiklah, hati-hati, ya," ucap Tuan Subroto.Bima dan Dara sudah pulang menuju kediaman Tuan Handoko. Di sana mereka di sambut dengan hangat oleh Tuan dan Nyonya Handoko."Eh, pengantin baru," ucap Nyonya Handoko."Kami belum resmi menikah," balas Bima."Ya sudah deh, calon manten," ucap Tuan Handoko.Bima mengatakan apa maksudnya datang ke rumah orang tuanya. Bima ingin melihat gaun pengantin milik Nyonya Handoko yang dulu dipakai menikah.***"Lewat sini," ajak Nyonya Handoko."Ayo, Dara," ucap Bima.Dara mengangguk, dia masih penasaran dengan gaun pengantin yang katanya megah dan bagus dimasanya. Seperti apa gaun itu, bukankah bagus di waktu lalu belum tentu cocok di masa sekarang. Pasti beda jaman beda memaknai kata bagus.Jantung Dara berdebar ketika sudah sampa

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-24
  • Jerat Cinta Sang Duda   BAB 122 Aku mau bertemu Bima.

    Brian menoleh ke arah Bima, senyuman menawan muncul di wajah tampannya. Tentu saja dia tidak mengerjakan PR semalam karena merajuk. “Ayah, bagaimana ini, aku belum mengerjakan PR,” jawab Brian. “Karena itu adalah ulahmu sendiri, ayah hanya ingin bilang, kamu harus mengadapi masalahmu,” balas Bima. Brian mengangguk, dia akan menjadi lelaki hebat nantinya jadi mau tak mau dia harus berangkat sekolah dan mengakui pada gurunya tidak mengerjakan PR. “Ayo berangkat, aku siap dihukum sama ibu guru,” ajak Brian bersemangat. “Anak yang pintar, ibu pasti bangga padamu,” balas Bima. “Iya lah, aku adalah lelaki yang hebat di masa depan,” jawab Brian. Bima menahan tawa, Brian mempunyai rasa percaya diri yang tinggi seperti Bima. Anak itu sekarang lebih mudah mengekpresikan diri dan tidak takut melakukan kesalahan."Kalau begitu, ayah akan mengantarmu ke sekolah tanpa mengerjakan PR," ucap Bima."Oke, lest go ayah," balas Brian.Brian dan Bima pergi ke sekolah menggunakan mobil.Seperti bias

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-25
  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 123 Aku ingin membereskan mereka

    Sela berlutut memegang kaki Bima, dia berderai air mata meminta belas kasihan Bima."Aku benar-benar minta maaf, Bima," ucap Sela."Aku sudah memaafkan. Aku juga sudah melupakan kejadian masa lampau. Tapi untuk mengulangi hidup bersamamu, aku tidak akan sanggup," jawab Bima.Bima sudah tidak mau menderita lagi hidup dengan orang yang salah. Lebih baik memulai kehidupan yang baru, dengan orang yang baru dan suasana yang baru."Bima, tidak adalah kesempatan lagi bagiku untuk hidup bersamamu?" tanya Sela."Tidak, aku sudah akan menikah dengan gadis pujaan hatiku, jadi tolong jangan muncul kalau hanya untuk membuat onar," jawab Bima.Sela masih menangis, dia ingin menunjukkan kepada Bima kalau dia sangat menyesal dan tidak akan mengulangi kesalahan dimasa lalu.Tapi hati Bima sudah terlanjur terluka. Kalau dipaksakan rujuk demi anak rumah tangga juga tidak akan bisa berubah lebih baik."Pergilah," pinta Bima."Tapi aku tidak mau pergi. Tolong kabulkan satu permintaanku," ucap Sela."Katak

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-25

Bab terbaru

  • Jerat Cinta Sang Duda   BAB 132 Tamat

    Nyonya Handoko menggelengkan kepalanya, ini bukan kado untuk Brian tapi seserahan untuk dibawa ke rumah Dara.“Seserahan?” tanya Brian.“Iya sayang, ini untuk ibumu,” jawab Nyonya Handoko.Brian terlihat pusing tidak mengerti apa yang dikatakan oleh neneknya, lalu kakeknya menjelaskan apa itu seserahan secara singkat dan padat pada Brian. Barang yang harus dibawa dari mempelai lelaki ke mempelai wanita.“Oh jadi seperti itu,” ucap Brian.“Betul, besok kamu bantu ayahmu untuk membawa barang seserahan ini untuk ibumu, ya,” balas Tuan Handoko.“Siap,” jawab Brian bersemangat.Hari ini semua orang tampak sibuk mempersiapkan pernikahan Bima dan Dara. Banyak sekali yang mereka akan bawa, mulai dari seserahan inti sampai seserahan berupa makanan ringan, makanan khas daerah hingga pernak-pernik yang lainnya.“Kenapa banyak orang di rumahku,” gumam Brian yang tak biasa ada begitu banyak orang di rumah.“Semua orang ini adalah saudaramu, mereka akan ikut ke pernikahan ayah dan ibumu,” jawab Tua

  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 131 Kenapa Aku Ragu

    “Aku tidak akan melanjutkan lagi kerja sama kerja dengan perusahaan kalian,” jawab Bima.Raut wajah Bima sangat marah, dia menatap jijik beberapa pria yang berada di ruang vip tersebut. Bima sangat tidak senang seseorang yang licik dan berbuat tidak baik.“Ke-napa?” tanya partner kerja itu terbata.“Karena aku sungguh tidak suka orang yang berpikir sempit,” jawab Bima.Romi mendekati mereka, lalu membisikkan kata, “Kalian ketahuan merencanakan sesuatu,”Raut pria itu terkejut, sebentar saja kenapa rancananya sudah ketahuan, apakah Bima hanya sekedar pura-pura mabuk saja. Romi mengikuti Bima pergi dari bar itu, mereka langsung pulang karena sudah lelah. Sela yang berusaha mengejar Bima dengan pakaian yang sexy menjadi mainan pria hidung belang yang melihatnya. Semua itu adalah balasan dari rencana jahatnya sendiri, kenapa harus berbuat jahat kalau ada jalan yang baik.***“Ayah, kenapa baru pulang, apa ayah lupa sehari lagi, ayah akan menikah,” ucap Brian.“Kamu kenapa belum tidur?” ta

  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 130 Lusa Aku Menikah datanglah

    Romi masih menentang Bima meminum gelas itu. Dia takut karena mungkin saja sudah dicampur dengan sesuatu yang dapat mencelakainya."Hentikan Bima," ucap Romi."Tuan Romi, kenapa Anda sepertinya khawatir dengan bos Anda?" tanya Partner kerja."Kalau terjadi sesuatu pada bos saya. Tidak ada yang menggaji saya lagi," jawab Romi.Partnet kerjasama itu menertawakan Romi. Seperti Bima akan diracuni saja, padahal hanya sebatas minum. "Minuman ini aman, biar aku tunjukkan padamu kalau minuman ini benar-benar aman," ucap Parter kerja itu."Lihat baik-baik aku minum minuman ini," imbuh partner kerja satu lagi.Mereka meneguk dari botol sekaligus sampai setengah botol, lalu mengusap mulutnya dengan punggung tangan."Bagaimana apa kalian berdua percaya sekarang?" tanya partner kerja itu. Bima melirik Romi yang begitu khawatir, Bima mengangguk pelan sehingga Romi tak melarang Bima untuk minum minuman yang diberikan oleh Partner kerjanya. “Aku percaya kalian. Berikan satu gelas bir padaku,” jawab

  • Jerat Cinta Sang Duda   BAB 129 Tugas Seorang Ibu

    Mobil melaju dengan kencang ke arah Dara yang sedang jalan-jalan. Banyak orang berteriak, meminta Dara dan keluarganya segera menepi. Menyadari ada mobil yang mengintainya, Dara segera melindungi Brian dan Ibunya dengan cara menarik ke tepi agar tidak tertabrak mobil.“Sial, kenapa tidak kena,” gumam Irma yang sedang menargetkan Dara. Irma segera pergi meninggalkan jalanan itu agar tidak menjadi bulan-bulanan masa.***“Kamu tidak apa-apa, Nak,” ucap Dara sambil melihat keseluruh tubuh Brian. “Tidak,” jawab Brian lirih, dia masih syok.“Putriku, cucuku, apa kalian baik-baik saja,” imbuh Nyonya Subroto.“Aku tidak apa-apa,” jawab Dara yang masih deg-degan.Beberapa orang menghampiri Dara lalu memberikan air minum agar tidak syok, diantara mereka ada yang sudah merekam mobil melaju kencang dan tercantum plat mobilnya.“Terima kasih semuanya,” ucap Nyonya Subroto.“Bu, ayo kita pulang, Brian sepertinya masih syok atas insiden ini,” bisik Dara.Tadi saat

  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 128 Ibu ingin melihatmu tumbuh dewasa.

    Walau sama-sama jalang tapi Irma belum pernah menikah. Belum pula melahirkan anak, dia masih pantas menikah dengan seorang bujang. Sedangkan Sela sudah pernah melahirkan anak dan berstatus janda. "Sela, tapi kamu tetap kalah dengan seorang gadis yang belum pernah melahirkan," ucap Irma."Mimpi saja kalau kamu merasa menang dariku," bisik Sela."Hehe ... Pada akhirnya kamu dikalahkan oleh Dara. Seorang gadis yang merebut anak, suami, juga harta yang dimiliki oleh Bima dan anakmu," ledek Irma.Sela menjadi meradang karena ucapan Irma. Wanita licik itu memang selalu berhasil membuat hati orang panas."Kurang ajar!" umpat Sela."Siapa yang kurang ajar. Aku atau gadis yang merebut semua perhatian yang seharusnya milikmu?" tanya Irma tapi sebenarnya meledek Sela."Kamu dan wanita itu sama saja. Bedanya Dara orang kaya dan kamu kalau tidak jadi simpanan orang adalah orang miskin," jawab Irma kesal.Irma ikut tersulut emosi, memang keluarganya tak kaya. Tapi bermodal wajah cantik dia berhasi

  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 127 Sama-sama Jalang.

    Brian menggelengkan kepalanya. Dia tidak ingin ikut dengan Sela yang jahat melebihi ibu tiri."Kakek, kalau aku ikut Ibu Sela disiksa nanti bagaimana. Tak dikasih makan?" tanya Brian."Ibu Sela juga menyayangimu. Pasti kamu akan dikasih makan dan tidak akan disiksa?" jawab Tuan Subroto."Sini Brian," ucap Sela sambil menarik lengan tangan Brian kasar."Kakek," panggil Brian sambil menarik lengan tangan Tuan Subroto.Melihat tabiat Sela yang begitu kasar Tuan Subroto tidak tega melepas Brian dengan ibu kandungnya."Sela, kamu lihat sendiri 'kan. Brian tidak mau pergi denganmu," ucap Tuan Subroto."Itu karena Anda sudah menghasut anakku agar tak mau ikut bersamaku," balas Sela kesal."Kakek aku takut," ucap Brian lalu merangkul kaki Tuan Subroto."Tidak usah takut, ada kakek," balas Tuan Subroto.Tuan Subroto memandang Sela yang masih meluapkan amarahnya. Sela masih ingin membawa Brian pergi bersama dengannya. "Anak kecil itu tahu siapa yang tulus dan tidak," ucap Tuan Subroto."Alah o

  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 126 Tidak akan merubah semuanya.

    Sekretaris Lina sangat kaget dengan suara seseorang yang membisikkan hal buruk padanya. Gadis itu menoleh dan ternyata orang itu sangat dia kenal, wanita itu menyungingkan senyuman dan melambaikan tangan."Kamu?" ucap Sekretaris Lina."Kenapa kaget begitu melihatku. Aku ini mantan nyonya bosmu, 'kan," jawab Sela."Hanya mantan saja, Anda ada perlu apa ke sini," balas Sekretaris Lina."Lina sepertinya kamu menganggap dirimu tinggi. Aku akan bilang pada Bima kalau kamu mendambakan Bima untuk menjadi suamimu," ancam Sela.Sekretaris Lina agak gugup tapi kalau sampai mulut Sela ember dia akan mendapatkan mala petaka. Bima sangat tidak suka dengan wanita genit yang mendekatinya."Silahkan saja. Semua wanita mendambakan Pak Bima untuk menjadi suaminya. Itu hal yang wajar termasuk Anda," balas Sekretaris Lina."Kurang ajar kamu, Lina," bentak Sela seraya melayangkan tamparan pada Lina.Saat Sela menampar Lina kebetulan pintu kantoe Bima terbuka. Romi dan Bima sedang ingin keluar dari ruangan

  • Jerat Cinta Sang Duda   BAB 125 Kamu Tetap Kesayangan Ibu

    Brian sangat senang ternyata dari keluarga Dara sangat memperhatikannya. Berarti kehadirannya juga akan diterima di keluarga ibu sambungnya itu.“Aku sangat menyukai semua masakan Ibu,” jawab Brian.“Memangnya ibumu bisa memasak?” tanya Nyonya Subroto.“Bisalah, dan masakannya sangat enak,” jawab Brian.Tuan Subroto memeluk Brian, dia mengecup pipi Brian sebagai bentuk ucapan terima kasih karena telah menerima putri semata wayangnya sebagai ibu.“Terima kasih telah menyayangi Dara,” ucap Tuan Subroto.“Aku harus menyayanginya, karena Dara adalah ibuku,” jawab Brian bersemangat.Tuan Subroto iku senang dan tertawa bersama Brian. Beliau mengelus rambut Brian dengan lembut, mempunyai cucu sambung tidak masalah baginya yang penting Dara dan anak sambungnya saling menyayangi.“Apa kakek boleh minta sesuatu padamu?” tanya Tuan Subroto.“Apa itu, Kek,” jawab Brian.“Kelak kamu sudah tumbuh dewasa, kamu harus mencintai ibumu, juga adikmu kalau memiliki adik,” balas Tuan Subroto.“Kalau ibu p

  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 124 Aku merindukanmu

    Romi mengangguk yang menandakan kalau apa yang akan dia sampaikan adalah hal yang sangat penting.Tuan Subroto langsung mengajaknya ke kantornya."Masuklah, Romi," ajak Tuan Subroto."Terima kasih," balas Romi."Duduklah, jadi hal penting apa yang ingin kamu sampaikan?" tanya Tuan Subroto."Ini mengenai Dara," jawab Romi.Romi menjelaskan secara detail apa yang dia dengar. Romi hanya ingin menyampaikan fakta agar Tuan Subroto berjaga-jaga supaya hal yang tidak diinginkan menjelang pernikahan Bima dan Dara tidak terjadi."Kurang ajar lelaki itu. Beraninya berpikir kotor tentang putriku," gumam Tuan Subroto."Aku hanya menyampaikan apa yang terdengar saja," ucap Romi seraya memberikan rekaman untuk Tuan Subroto.Tuan Subroto semakin geram mendengar bukti rekaman itu. Beliau memutuskan untuk menyewa bodyguard untuk mengamankan putrinya. Tidak ada satu orangpun yang bisa menyakiti Dara selama Tuan Subroto masih hidup."Romi, terima kasih atas kerja kerasmu. Aku akan memberimu imbalan," uc

DMCA.com Protection Status