Home / Romansa / Jerat Cinta Sang Duda / BAB 65 Tentu Saja Buat Si Jalang itu

Share

BAB 65 Tentu Saja Buat Si Jalang itu

Author: Handira Rezza
last update Last Updated: 2023-06-15 16:18:12

Rizal masih mengepalkan tangannya, dia merasa kalau Rizal tak bisa mendapatkan Dara semua lelaki tidak boleh mendapatkannya.

“Aku akan melakukannya segera mungkin,” ucap Rizal.

“Aku akan mendukungmu segenap hati,” balas Irma.

Rizal tidak tahu perasaannya kini. Dia dan Irma hanya hubungan yang saling menguntungkan belaka. Hatinya tetap ingin bersama Dara. Dia malah ingin menjadikan Dara sebagai selir saat sudah menikah dengan Irma bagaimanapun mereka telah bersama selama tujuh tahun lamanya menjalin cinta.

“Irma, aku sedang tidak mood melakukan itu,” ucap Rizal sambil mendorong Irma.

“Kenapa? Biasanya kamu selalu bergairah saat bersamaku?” tanya Irma sambil memeluk Rizal.

“Kali ini aku sedang lelah, besok saja,” jawab Rizal lalu meninggalkan ranjangnya.

Rizal pergi ke kamar mandi dan mendinginkan tubuhnya. Guyuran air shower membuat tubuhnya rilex. Irma yang sudah bergairah tiba-tiba ditinggal membuat dia sangat kesal. Dia mengambil ponselnya dan menelpon Sela.

***

“Apa kamu butuh bant
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Jerat Cinta Sang Duda   BAB 66 Bertengkar di Pagi hari tidak dapat makanan

    Bima tidak menjawabnya dia berlalu begitu saja dan duduk di meja makan. Brian membuntutinya karena belum mendapat jawaban. Dia duduk di kursi makan juga lalu memelototi ayahnya. Bima kemudian meletakkan ponsel di meja dan menatap Brian. “Kenapa tertawa melihat Tante Dara yang malu?” tanya Brian sekali lagi. “Ini urusan orang dewasa, anak kecil tidak perlu tahu,” jawab Bima lalu menyandarkan punggungnya pada kursi. “Ayah, Tante Dara itu ibu aku, kalau ayah berani mempermainkannya aku akan memukul ayah,” tegas Brian. Bima tertawa terbahak-bahak, baru kali ini dia tertawa lepas seperti ini. Dahulu mana pernah Bima tertawa riang begini, pembatu yang sedang bekerja membersihkan rumah jadi kaget melihat ekpresi Bima. Menyadari banyak yang melihatnya Bima langsung memasang wajah dingin lagi. “Brian, kamu tidak bisa memukul ayah,” ucap Bima. “Aku akan tetap memukul ayah kalau berani menyakiti Tante Dara,” balas Brian. “Kamu harus banyak berlatih dan tumbuh tinggi dulu untuk bisa memukul

    Last Updated : 2023-06-16
  • Jerat Cinta Sang Duda   BAB 67 Cinta Mengalahkan segalanya

    Brian juga menatap Dara tajam, memangnya Tante Dara kesayangannya itu mau ijin kemana. Dia tidak ingin ditinggal sama Dara walau sedetik saja.“Aku ikut,” ucap Brian.“Kamu harus sekolah,” ucap Dara.“Tante hanya ingin ke pusat grosir saja,” imbuh Dara.“Pusat grosir apa?” tanya Bima penasaran, dia memicingkan matanya karena memang tidak pernah ke pusat grosir seperti itu.“Aku ingin membuat karya tangan, jadi aku butuh kain flannel,” jawab Dara.Tapi kalau ke pusat grosir bukankah akan bertemu dengan banyak orang, lalu suasana di sana itu penuh dan desak-desakan. Tidak ada pendingin ruangan, panas, nanti akan bau keringat dan banyak copet. Bima tidak mengijinkan Dara ke pusat grosir karena akan membahayakan dirinya.“Beli online saja memangnya tidak bisa?” tanya Bima.“Aku ingin sekalian jalan-jalan,” jawab Dara.“Beli di mall saja,” balas Bima.“Bima, kamu ini kenapa sih. Kenapa tidak membiarkan aku berekspresi,” bentak Dara.Bima melihat ekspresi wajah Dara, dia sepertinya kesal te

    Last Updated : 2023-06-16
  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 68 Datang ke hotel XXX

    Mana Bima tahu dia akan pergi dengan siapa dia hanya minta ijin akan pergi ke pusat grosir saja. Dia ingin membeli kain flanel dan pernak perniknya."Kamu cari saja di pusat grosir dan awasi dia," jawab Bima."Baik," ucap Romi lalu mematikan telepon.Bima melajukan mobilnya ke kantor. Sepertinya suasana hatinya sedang buruk. Dari pagi sampai sore hari dia terus marah dan membuat karyawannya serba salah.***"Sekretaris Chaca sebenarnya ada apa dengan bos?" tanya karyawan."Aku tidak tahu. Bukannya memang sudah biasa seperti ini," jawab Sekretaris Chaca."Hais aku kira kamu ini bisa menenangkan hati bos. Ternyata rumornya berbeda," ledek Karyawan itu lagi.Sekretaris Chaca diam saja dan kembali bekerja dia hanya sekretaris dan bukan kekasih bos. Lebih baik diam saja kalau salah ngomong bos akan lebih marah."Apa aku telepon Dara saja," gumam Sekretaris Chaca. Tapi dia tak tahu nomor teleponnya, melihat kejadian kemarin sepertinya ucapan Dara akan didengar oleh bos dia.***"Dara, sudah

    Last Updated : 2023-06-17
  • Jerat Cinta Sang Duda   BAB 69 Tunjukkan Jalannya.

    Dara mengambil ponselnya untuk menghubungi Bima, tapi niat itu dia urungkan karena saat memengang ponsel melihat jam sudah saatnya menjemput Brian, dia buru-buru ke rumah dan meminta sopir untuk mengantarnya ke sekolah Brian.“Bima, sepertinya kekasihmu tidak tahu menahu soal hotel XXX itu,” ucap Romi lewat sambungan telepon.“Jadi maksudmu seseorang ingin mengadu domba hubunganku?” tanya Bima.“Bukan dia tujuanmu tapi Dara,” jawab Romi.Bima mengerti sekarang, jadi firasatnya akan terjadi sesuatu itu memang benarnya. Dia menutup telepon setelah memberikan perintah pada Romi. Bima menjadi banyak pikiran dan tidak fokus bekerja.***“Pak, masih ada satu rapat lagi hari ini,” ucap Sekretaris Chaca.“Apa tidak bisa ditunda?” tanya Bima.“Tidak bisa, karena ini hal yang penting,” jawab Chaca.Bima termenung sebentar, dia bimbang mau rapat atau pulang bertemu Dara untuk memastikan keadaannya baik-baik saja. Bima mencoba fokus dan akhirnya dia pergi ke ruang rapat bersama Sekretaris Chaca.

    Last Updated : 2023-06-17
  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 70 Sabarlah Kita Akan bertemu Dara.

    Irma dan Lasmi sangat kegirangan, kali ini pasti Bima akan meninggalkan Dara. Lelaki mana yang masih menerima wanita yang ternoda oleh lelaki lain."Ikuti jalannya, Pak," ucap Irma."Sebelah sini," balas Lasmi.Bima sebenarnya merasa jijik saat Irma menggenggam tangannya. Dia ingin segera mengusirnya tapi dia masih bertahan karena harus mengikuti alur cerita yang dibuat oleh Irma."Apa masih lama?" tanya Bima."Sebentar lagi akan sampai," jawab irma."Sabarlah, kita akan segera bertemu dengan, Dara," balas Lasmi.Mereka bertiga berjalan dan sampailan di depan kamar dimana Dara dijebloskan dan disekap oleh Irma dan Lasmi."Di dalam sini," ucap Lasmi sambil menunjuk sebuah kamar."Benar, tadi kami mengantar dia ke dalam sini," imbuh Irma.Irma langsung menempelkan akses pintu dan membuka perlahan. Berharap sebuah pertunjukan menarik dapat Bima lihat.Lasmi juga sudah cengar cengir menantikan tubuh Dara yang dinikmati beberapa orang sekaligus. "Lihat saja, Dara. Malam ini tamat riwayatm

    Last Updated : 2023-06-18
  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 71 Katakan Saja semua isi hatimu

    Wajah Dara memerah atas pertanyaan Bima. Dia tak sengaja mengatakan isi hatinya. Memang benar dia sangat iri pada wanita yang menggandengan lengan tangan Bima."Diam saja berarti cemburu," ucap Bima kemudian."Iya, aku memang cemburu!" seru Dara mengakui semuanya."Eh," ucapnya lalu menunduk."Tidak apa-apa katakan saja semua isi hatimu biar aku tahu," ucap Bima.Dara menumpahkan isi hatinya kali ini dia benar-benar mengakui semuanya. Dia cemburu saat Sela menghubunginya kembali, dia cemburu saat Sela datang memintanya untuk menjahui Bima. Dia sangat tidak suka saat Irma merangkul lengan tangannya."Apa kamu tahu semua itu membuatku terluka," ucap Dara sambil berlinang air mata."Cukup, jangan menangis lagi. Kalau tak bicara mana aku tahu, Dara," balas Bima lalu dia memeluk Dara.Dara masih menangis dalam pelukan Bima. Tapi lelaki itu malah senang karena Dara sudah mengeluarkan uneg uneg yang tersimpan di hatinta selama ini. Menjadikan Bima bisa tahu melakukan apa kedepannya."Terima

    Last Updated : 2023-06-19
  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 72 Wanita itu mau apa lagi

    Lelaki itu menyunggingkan senyuman. Dia kini tahu kalau Bima punya kelemahan. Artinya dia bisa mendekati wanita di samping Bima demi mengalahkannya."Sela, kamu jangan khawatir. Hanya seorang wanita aku bisa membereskannya," ucap Orang itu."Bagus kalau begitu. Kamu harus menyingkirkan wanita itu dari sisi Bima," balaa Sela.Lalu mereka sepakat dan pergi meninggalkan rumah Dara. Bima yang mengendarai mobil tak sengaja melihat bayangan mobil Sela dari kaca spionnya."Sela?" gumam Bima."Apa dia mengawasi kami tadi?" tanya Bima dalam hatinya."Mungkin aku salah lihat, tapi aku harus menambah keamanan untuk Dara," gumam Bima dalam hatinya lalu dia melanjutkan perjalanan pulang ke rumah.***"Anak nakal, jam berapa ini kamu baru masuk rumah?" tanya Nyonya Handoko."Jam sepuluh malam," jawab Bima."Satu lagi aku bukan lagi anak-anak," imbuh Bima lalu duduk di sofa."Tapi kamu tetap anak mama," jawab Nyonya Handoko.Bima menyunggingkan senyuman, sudah sebesar ini juga sudah pernah menikah d

    Last Updated : 2023-06-20
  • Jerat Cinta Sang Duda   BAB 73 Apa Ayah dan Tante Berpacaran

    Dara melihat paper bagnya, lalu dia menenteng ke atas agar terlihat jelas. Tas itu berisi kain flannel dan peralatan kerajinan tangan.“Untuk apa semua itu?” tanya Nyonya Handoko.“Ah ini untuk mengisi waktu sengganggku. Aku membuat kerajinan tangan dan aku jual online,” jawab Dara.“Memangnya gaji kamu tak cukup?” tanya Nyonya Handoko lalu menoleh ke Bima.Nyonya Handoko melotot ke Bima, “Kamu naikkan gajinya, sudah capek menjaga anakmu kenapa kamu kasih gaji kecil,” ucapnya kemudian.Nyonya Handoko marah sekali sama Bima, dia ini kenapa tidak peka dengan apa yang dilakukan oleh Dara. Dia bertindak seperti itu karena kekurangan uang. Dara menjadi tidak enak karena Bima menjadi kena marah oleh Nyonya Handoko. Lalu dia duduk di samping orang tua itu untuk menjelaskan.“Aku sudah menawarkan naik gaji,” ucap Bima.“Tapi dia tetap tidak mau,” imbuh Bima.“Tante, aku tidak kekurangan gaji. Sebagai wanita aku harus produktif dan tidak sekedar mengandalkan uang suami kelak. Aku harus menyiap

    Last Updated : 2023-06-21

Latest chapter

  • Jerat Cinta Sang Duda   BAB 132 Tamat

    Nyonya Handoko menggelengkan kepalanya, ini bukan kado untuk Brian tapi seserahan untuk dibawa ke rumah Dara.“Seserahan?” tanya Brian.“Iya sayang, ini untuk ibumu,” jawab Nyonya Handoko.Brian terlihat pusing tidak mengerti apa yang dikatakan oleh neneknya, lalu kakeknya menjelaskan apa itu seserahan secara singkat dan padat pada Brian. Barang yang harus dibawa dari mempelai lelaki ke mempelai wanita.“Oh jadi seperti itu,” ucap Brian.“Betul, besok kamu bantu ayahmu untuk membawa barang seserahan ini untuk ibumu, ya,” balas Tuan Handoko.“Siap,” jawab Brian bersemangat.Hari ini semua orang tampak sibuk mempersiapkan pernikahan Bima dan Dara. Banyak sekali yang mereka akan bawa, mulai dari seserahan inti sampai seserahan berupa makanan ringan, makanan khas daerah hingga pernak-pernik yang lainnya.“Kenapa banyak orang di rumahku,” gumam Brian yang tak biasa ada begitu banyak orang di rumah.“Semua orang ini adalah saudaramu, mereka akan ikut ke pernikahan ayah dan ibumu,” jawab Tua

  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 131 Kenapa Aku Ragu

    “Aku tidak akan melanjutkan lagi kerja sama kerja dengan perusahaan kalian,” jawab Bima.Raut wajah Bima sangat marah, dia menatap jijik beberapa pria yang berada di ruang vip tersebut. Bima sangat tidak senang seseorang yang licik dan berbuat tidak baik.“Ke-napa?” tanya partner kerja itu terbata.“Karena aku sungguh tidak suka orang yang berpikir sempit,” jawab Bima.Romi mendekati mereka, lalu membisikkan kata, “Kalian ketahuan merencanakan sesuatu,”Raut pria itu terkejut, sebentar saja kenapa rancananya sudah ketahuan, apakah Bima hanya sekedar pura-pura mabuk saja. Romi mengikuti Bima pergi dari bar itu, mereka langsung pulang karena sudah lelah. Sela yang berusaha mengejar Bima dengan pakaian yang sexy menjadi mainan pria hidung belang yang melihatnya. Semua itu adalah balasan dari rencana jahatnya sendiri, kenapa harus berbuat jahat kalau ada jalan yang baik.***“Ayah, kenapa baru pulang, apa ayah lupa sehari lagi, ayah akan menikah,” ucap Brian.“Kamu kenapa belum tidur?” ta

  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 130 Lusa Aku Menikah datanglah

    Romi masih menentang Bima meminum gelas itu. Dia takut karena mungkin saja sudah dicampur dengan sesuatu yang dapat mencelakainya."Hentikan Bima," ucap Romi."Tuan Romi, kenapa Anda sepertinya khawatir dengan bos Anda?" tanya Partner kerja."Kalau terjadi sesuatu pada bos saya. Tidak ada yang menggaji saya lagi," jawab Romi.Partnet kerjasama itu menertawakan Romi. Seperti Bima akan diracuni saja, padahal hanya sebatas minum. "Minuman ini aman, biar aku tunjukkan padamu kalau minuman ini benar-benar aman," ucap Parter kerja itu."Lihat baik-baik aku minum minuman ini," imbuh partner kerja satu lagi.Mereka meneguk dari botol sekaligus sampai setengah botol, lalu mengusap mulutnya dengan punggung tangan."Bagaimana apa kalian berdua percaya sekarang?" tanya partner kerja itu. Bima melirik Romi yang begitu khawatir, Bima mengangguk pelan sehingga Romi tak melarang Bima untuk minum minuman yang diberikan oleh Partner kerjanya. “Aku percaya kalian. Berikan satu gelas bir padaku,” jawab

  • Jerat Cinta Sang Duda   BAB 129 Tugas Seorang Ibu

    Mobil melaju dengan kencang ke arah Dara yang sedang jalan-jalan. Banyak orang berteriak, meminta Dara dan keluarganya segera menepi. Menyadari ada mobil yang mengintainya, Dara segera melindungi Brian dan Ibunya dengan cara menarik ke tepi agar tidak tertabrak mobil.“Sial, kenapa tidak kena,” gumam Irma yang sedang menargetkan Dara. Irma segera pergi meninggalkan jalanan itu agar tidak menjadi bulan-bulanan masa.***“Kamu tidak apa-apa, Nak,” ucap Dara sambil melihat keseluruh tubuh Brian. “Tidak,” jawab Brian lirih, dia masih syok.“Putriku, cucuku, apa kalian baik-baik saja,” imbuh Nyonya Subroto.“Aku tidak apa-apa,” jawab Dara yang masih deg-degan.Beberapa orang menghampiri Dara lalu memberikan air minum agar tidak syok, diantara mereka ada yang sudah merekam mobil melaju kencang dan tercantum plat mobilnya.“Terima kasih semuanya,” ucap Nyonya Subroto.“Bu, ayo kita pulang, Brian sepertinya masih syok atas insiden ini,” bisik Dara.Tadi saat

  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 128 Ibu ingin melihatmu tumbuh dewasa.

    Walau sama-sama jalang tapi Irma belum pernah menikah. Belum pula melahirkan anak, dia masih pantas menikah dengan seorang bujang. Sedangkan Sela sudah pernah melahirkan anak dan berstatus janda. "Sela, tapi kamu tetap kalah dengan seorang gadis yang belum pernah melahirkan," ucap Irma."Mimpi saja kalau kamu merasa menang dariku," bisik Sela."Hehe ... Pada akhirnya kamu dikalahkan oleh Dara. Seorang gadis yang merebut anak, suami, juga harta yang dimiliki oleh Bima dan anakmu," ledek Irma.Sela menjadi meradang karena ucapan Irma. Wanita licik itu memang selalu berhasil membuat hati orang panas."Kurang ajar!" umpat Sela."Siapa yang kurang ajar. Aku atau gadis yang merebut semua perhatian yang seharusnya milikmu?" tanya Irma tapi sebenarnya meledek Sela."Kamu dan wanita itu sama saja. Bedanya Dara orang kaya dan kamu kalau tidak jadi simpanan orang adalah orang miskin," jawab Irma kesal.Irma ikut tersulut emosi, memang keluarganya tak kaya. Tapi bermodal wajah cantik dia berhasi

  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 127 Sama-sama Jalang.

    Brian menggelengkan kepalanya. Dia tidak ingin ikut dengan Sela yang jahat melebihi ibu tiri."Kakek, kalau aku ikut Ibu Sela disiksa nanti bagaimana. Tak dikasih makan?" tanya Brian."Ibu Sela juga menyayangimu. Pasti kamu akan dikasih makan dan tidak akan disiksa?" jawab Tuan Subroto."Sini Brian," ucap Sela sambil menarik lengan tangan Brian kasar."Kakek," panggil Brian sambil menarik lengan tangan Tuan Subroto.Melihat tabiat Sela yang begitu kasar Tuan Subroto tidak tega melepas Brian dengan ibu kandungnya."Sela, kamu lihat sendiri 'kan. Brian tidak mau pergi denganmu," ucap Tuan Subroto."Itu karena Anda sudah menghasut anakku agar tak mau ikut bersamaku," balas Sela kesal."Kakek aku takut," ucap Brian lalu merangkul kaki Tuan Subroto."Tidak usah takut, ada kakek," balas Tuan Subroto.Tuan Subroto memandang Sela yang masih meluapkan amarahnya. Sela masih ingin membawa Brian pergi bersama dengannya. "Anak kecil itu tahu siapa yang tulus dan tidak," ucap Tuan Subroto."Alah o

  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 126 Tidak akan merubah semuanya.

    Sekretaris Lina sangat kaget dengan suara seseorang yang membisikkan hal buruk padanya. Gadis itu menoleh dan ternyata orang itu sangat dia kenal, wanita itu menyungingkan senyuman dan melambaikan tangan."Kamu?" ucap Sekretaris Lina."Kenapa kaget begitu melihatku. Aku ini mantan nyonya bosmu, 'kan," jawab Sela."Hanya mantan saja, Anda ada perlu apa ke sini," balas Sekretaris Lina."Lina sepertinya kamu menganggap dirimu tinggi. Aku akan bilang pada Bima kalau kamu mendambakan Bima untuk menjadi suamimu," ancam Sela.Sekretaris Lina agak gugup tapi kalau sampai mulut Sela ember dia akan mendapatkan mala petaka. Bima sangat tidak suka dengan wanita genit yang mendekatinya."Silahkan saja. Semua wanita mendambakan Pak Bima untuk menjadi suaminya. Itu hal yang wajar termasuk Anda," balas Sekretaris Lina."Kurang ajar kamu, Lina," bentak Sela seraya melayangkan tamparan pada Lina.Saat Sela menampar Lina kebetulan pintu kantoe Bima terbuka. Romi dan Bima sedang ingin keluar dari ruangan

  • Jerat Cinta Sang Duda   BAB 125 Kamu Tetap Kesayangan Ibu

    Brian sangat senang ternyata dari keluarga Dara sangat memperhatikannya. Berarti kehadirannya juga akan diterima di keluarga ibu sambungnya itu.“Aku sangat menyukai semua masakan Ibu,” jawab Brian.“Memangnya ibumu bisa memasak?” tanya Nyonya Subroto.“Bisalah, dan masakannya sangat enak,” jawab Brian.Tuan Subroto memeluk Brian, dia mengecup pipi Brian sebagai bentuk ucapan terima kasih karena telah menerima putri semata wayangnya sebagai ibu.“Terima kasih telah menyayangi Dara,” ucap Tuan Subroto.“Aku harus menyayanginya, karena Dara adalah ibuku,” jawab Brian bersemangat.Tuan Subroto iku senang dan tertawa bersama Brian. Beliau mengelus rambut Brian dengan lembut, mempunyai cucu sambung tidak masalah baginya yang penting Dara dan anak sambungnya saling menyayangi.“Apa kakek boleh minta sesuatu padamu?” tanya Tuan Subroto.“Apa itu, Kek,” jawab Brian.“Kelak kamu sudah tumbuh dewasa, kamu harus mencintai ibumu, juga adikmu kalau memiliki adik,” balas Tuan Subroto.“Kalau ibu p

  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 124 Aku merindukanmu

    Romi mengangguk yang menandakan kalau apa yang akan dia sampaikan adalah hal yang sangat penting.Tuan Subroto langsung mengajaknya ke kantornya."Masuklah, Romi," ajak Tuan Subroto."Terima kasih," balas Romi."Duduklah, jadi hal penting apa yang ingin kamu sampaikan?" tanya Tuan Subroto."Ini mengenai Dara," jawab Romi.Romi menjelaskan secara detail apa yang dia dengar. Romi hanya ingin menyampaikan fakta agar Tuan Subroto berjaga-jaga supaya hal yang tidak diinginkan menjelang pernikahan Bima dan Dara tidak terjadi."Kurang ajar lelaki itu. Beraninya berpikir kotor tentang putriku," gumam Tuan Subroto."Aku hanya menyampaikan apa yang terdengar saja," ucap Romi seraya memberikan rekaman untuk Tuan Subroto.Tuan Subroto semakin geram mendengar bukti rekaman itu. Beliau memutuskan untuk menyewa bodyguard untuk mengamankan putrinya. Tidak ada satu orangpun yang bisa menyakiti Dara selama Tuan Subroto masih hidup."Romi, terima kasih atas kerja kerasmu. Aku akan memberimu imbalan," uc

DMCA.com Protection Status