/ Romansa / Jerat Cinta Pria Pertama / Kesepakatan Dua Keluarga

공유

Kesepakatan Dua Keluarga

작가: Rosenorchid
last update 최신 업데이트: 2021-06-27 00:18:09

Harris pergi meninggalkan rumah Suhana, dia bingung karena tidak berhasil berbicara secara baik-baik dengan istrinya, malah berakhir dengan pengusiran oleh sang istri, di kediaman keluarganya pula sekarang dia sedang ditunggu oleh keluarga Safina, pasti penentuan hari pernikahan, kusut! pikiran Harris benar-benar kusut dan kacau saat ini, dia memukul setir mobilnya dan berteriak keras, urusannya makin runyam hanya karena kesalahan yang telah ia lakukan beberapa hari lalu.

Dulu dia separuh mati mencintai Safina, mereka sempat bertunangan dan hampir menikah, tapi Safina mendapatkan tawaran kontrak modelling dengan sebuah Model Agency ternama di USA, Safina meninggalkannya tanpa berpikir panjang karena modelling adalah dunianya, ia bahkan merelakan Harris untuk menyerah tanpa memperjuangkan ikatan mereka, Harris frustrasi dia sempat terluka dan membawa diri ke Australia, hingga ayahnya, Dato' Jamal membuka cabang perusahaan di Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang ekspor impor dan produksi bahan makanan itu sekarang ada di puncak kejayaannya di bawah pimpinan Harris Iskandar.

Siapa sangka saat dia sudah bisa move on dari sakit hatinya pada Safina dan memilih seorang gadis bernama Rania sebagai pendamping hidup, kini dia harus kembali berurusan dengan masa lalunya itu. Masa lalu yang pernah mengisi mimpi indahnya, Safina Tan Sri Ja'afar. Safina memang sangat disukai oleh keluarganya, tapi waktu gadis itu meninggalkan dia, sang mama berubah sikap sangat membenci Safina. Bahkan semua yang mengingatkan dia pada gadis itu ikut dibenci. Sekarang keadaan terbalik, Safina menjadi menantu idaman keluarganya, sementara istrinya yang berasal dari Indonesia, Rania namanya, seolah menjadi musuh keluarganya selalu dipojokkan karena dia belum bisa memberikan keturunan setelah usia pernikahannya masuk tahun ke tiga.

"Semua kacau!" gerutu Harris sambil terus membawa mobilnya menyusur jalanan lengang.

Harris akhirnya sampai di depan rumah besar keluarganya. Selama di perjalanan, otaknya dipenuhi dengan Safina dan Rania. Rasa bersalahnya pada sang istri membuatnya sulit untuk mengambil keputusan. Tapi ucapan ayahnya tentang ancaman dan nama baik keluarga menjadikannya seolah berjalan di atas bara api. Kedua pilihan tidak mudah baginya.

“Assalamualaikum.” ucapan salam dari Harris membuat orang-orang yang ada di dalam ruang tamu utama itu menoleh serentak. Datin Maria menghampiri putra sulungnya itu menggandeng lengan sang putra.

“Waalaikumussalam, kemana saja Is, Mama call nomor ponsel tidak dijawab,” Datin Maria yang masih memegang lengan putranya bertanya, Harris dibawa agar berkumpul di ruang besar itu.

Safina terlihat menekuk wajah, dia duduk di samping ibunya.

“Is keluar bentar tadi, Ma, ada urusan penting, Hallo Uncle, Auntie, sorry lama tunggu.” Harris menyapa Tan Sri Ja'afar. Sengaja dia tidak memberitahu ibunya urusan apa, kalau soal istrinya pasti tidak akan suka.

“Tidak mengapa Is, sekalian Uncle ada membicarakan tentang kemajuan bisnis keluarga dengan papamu.” Tan Sri Ja'afar tersenyum pada Harris.

“Semua sudah berkumpul sekarang, langsung saja, saya selaku ayah kepada Harris Iskandar sudah membuat keputusan kalau Harris harus segera menikahi Safina. Sebelum pihak media tahu ini semua. Bisa hancur nama besar keluarga kita.” Dato' Jamal memulai perbincangan.

“Saya setuju, dan majlis kita adakan secara tertutup dulu untuk acara akad nikah. Setelah itu baru kita buat pesta besar-besaran.” Tan Sri Ja'afar memberi usulan. Nenda terlihat sumringah, Safina juga larut dengan kebahagiaannya, hanya Harris yang masih diam tanpa sebarang pertanyaan ataupun reaksi bantahan. Hati dan pikirannya sedang bersama Rania. Istrinya pasti menangis sedih mendengar ini semua.

“Is harus berbicara dulu dengan Nia, dia harus memberi persetujuan untuk.... ”

“Dia akan setuju, toh ini juga untuk masa depan kalian, Safina tidak boleh menanggung malu kalau sampai pihak media tahu tentang ini.” Datin Maria segera memutus kalimat putranya.

“Is ingat kata-kata Papa tadi malam 'kan? dan Papa yakin Rania tidak akan keberatan dengan ini semua, ini menyangkut nama baik keluarga, dia tidak boleh menolaknya.” Dato' Jamal begitu yakin.

“Nenda yang akan berbicara pada Rania tentang ini, memberinya pengertian. Is punya wewenang untuk menikah lebih dari satu, Is mampu soal nafkah 'kan? Dan istri yang baik tidak akan menyulitkan suaminya.” Nenda pula angkat bicara.

Harris tidak mampu lagi menjawab. Dia sudah pasrah. Dirinya juga bersalah dan terbukti memang bersama Safina waktu penggerebekan dan itu tidak bisa dipungkiri atau dibantah.

“Is serahkan semua pada Mama.” akhirnya Harris pasrah dan mengalah setelah didesak oleh semua orang yang ada di ruangan itu, mereka semua seakan sudah sepakat.

“Majlis akad nikah akan diadakan tiga hari lagi, di kediaman Tan Sri, bagaimana?” usul dato' Jamal. Dia bertanya pada rekan bisnisnya yang mempunyai nama besar di dunia perniagaan itu.

“Saya tidak keberatan bahkan berbangga hati, itu hari bahagia putri saya pasti saya akan buat sesempurna mungkin.”

“Baiklah saya setuju.” Datin Maria berpelukan dengan Puan Sri Fatimah calon besannya. Sementara Safina tampak bahagia memeluk Nenda.

Akhirnya sebentar lagi dia akan menjadi milik Harris Iskandar, pria yang pernah ditinggalkannya dulu, rasa sesal karena ternyata dia mendengar Harris memilih wanita lain membuatnya cemburu dan iri hati, apalagi wanita itu hanya gadis biasa yang berasal dari luar negara. Setelah pertemuannya dengan Harris dan rasa cintanya masih ada untuk pria itu Safina bertekad untuk kembali pada bekas tunangannya, merebut kembali apa yang seharusnya menjadi miliknya.

Melihat kemesraan layanan Harris terhadap istrinya menumbuhkan kecemburuan yang terus menerus membuat dia merasa tersaingi, tidak ada yang boleh memiliki Harris selain dirinya, meskipun cara kotor harus ditempuh. Dan akhirnya kini dia puas karena kesepakatan dua keluarga sudah dibuat.

Pernikahannya dengan Harris akan segera dilaksanakan, dia tidak perduli meskipun akan menyakiti hati seorang wanita bergelar istri. Yang dia tahu Harris harus menjadi miliknya, milik Safina Tan Sri Ja'afar. Itu tekadnya.

“Terima kasih Pa, Ma,”

Safina memeluk kedua orang tuanya bergantian, mengucapkan terima kasihnya. Harris hanya memandang dengan tatapan kosong.

***

Keesokan harinya, Harris sudah berdiri di depan pintu rumah Suhana awal pagi, Suhana yang hendak keluar untuk ke kedai bunganya terkejut karena melihat Harris sudah ada di sana sepagi itu.

“Ish Abang nih, buat orang kaget aja tau. Nasib baik aku tidak ada riwayat jantung.”

“Morning Su, assalamualaikum.”

“Waalaikumussalam bang, buat apa pagi-pagi sudah di sini?”

Suhana mengurut dadanya.

“Mau ketemu istri Abang lah, takkan ketemu Su pulak.”

Jawaban Harris membuat Suhana memutar bola matanya.

“Dah memang benar istri Abang di sini.”

“Nia baru mandi tadi, sebentar lagi keluar itu. Tapi Su tanya dulu, mana tau dia tidak mau ketemu Abang.”

“Abang nak mau jumpa istri Abang, tidak perlu tanya dia dulu. Kamu buatlah apa yang mau kau lakukan.”

“Ini bukan rumah abang.”

“Abang tau ini bukan rumah Abang, itulah sebab Abang tunggu Su keluar, baru Abang minta izin masuk.”

“Tapi Nia mungkin tidak mau ketemu sama Abang,”

“Trust me, she will.”

“Confident aje Abang ni 'kan? Masuklah.”

“Cakap dari tadi 'kan bagus.” Suhana mendengus kasar mendengar ucapan Harris.

Akhirnya setelah berdebat panjang Suhana mengijinkan Harris masuk ke dalam rumahnya. Harris melangkah menuju ruang tamu dan duduk santai di sofa panjang di tengah ruang tamu itu. Suhana mengetuk pintu kamar yang ditempati oleh Rania, terdengar sahutan suara Rania dari dalam kamar, membuat Harris tersenyum suka. Dia rindu dengan istrinya itu. ‘Abang rindu sayang.’ bisik Harris dalam hatinya. Kemarin Rania dalam keadaan marah, sekarang dia mencoba lagi untuk mengambil hati istrinya itu.

“Aku keluar dulu lah Abang, kalian tinggal berdua di sini tidak apa kan?”

“Sangat tidak apa, thanks Su.”

“Hmmmm. Awas kalau buat Rania menangis lagi.” Suhana lalu keluar rumahnya, kedai bunganya harus dibuka hari ini, ada beberapa pesanan yang belum disiapkan dan akan diambil orangnya hari ini.

“Nia tidak mau bertemu Abang.”

관련 챕터

  • Jerat Cinta Pria Pertama   Barbaik lagi

    Harris menoleh mencari sumber suara yang baru saja didengarnya, suara istri tercinta.Dia berjalan menuju ke arah Rania yang sedang berdiri membelakanginya sambil melipat tangan di depan dada, Rania sedang memandang ke arah taman tempat bermain anak-anak di samping rumah Suhana. “Kenapa tidak mau jumpa Abang? Abang mau jumpa Nia, Nia istri Abang jadi Abang ada hak untuk jumpa Nia.” jangan panggil Harris kalau tidak suka bermain kata. Harris terus berjalan mendekati istrinya dan memeluk tubuh ramping itu dari belakang, dia rindu dengan istri cantiknya. Rania tegang seketika, selama seminggu tubuh gagah dan hangat itu tidak menyentuhnya, dia juga rindu dengan suaminya, dia rindu bisikan manja dan menggoda tiap kali mereka bersama. Tapi tubuh ini juga baru saja memeluk wanita lain. Seketika itu Rania mencoba melepaskan lengan Harris yang erat memeluk perutnya. “Lepas, Abang!” air matanya jatuh, terasa pedih hatinya, membayangkan Harris bermesraan dengan Safina. Tapi tubuhnya lemah untuk

    최신 업데이트 : 2021-06-30
  • Jerat Cinta Pria Pertama   Dating Dengan Suami

    Kediaman Dato' Jamal Datin Maria menyiapkan sarapan untuk semua penghuni rumah besar itu dibantu oleh asisten rumah tangganya, Nenda dan Atuk sedang mengambil udara segar di taman belakang yang luas dan asri. Sementara Dato' Jamal menikmati secawan kopi sambil membaca koran di teras depan. “Is tak kelihatan dari tadi, ada nampak Harris tak Santi?” Datin Maria bertanya pada Santi, asisten rumah tangganya. “Saya tidak tahu Datin, tapi mobil beliau tidak ada di depan.” Santi menjawab pertanyaan majikannya sambil sibuk mencuci piring dan mangkok di wastafel. Datin Maria memindahkan nasi goreng yang sudah masak ke dalam wadah saji, buah yang sudah selesai dipotong disusun di atas piring, air teh juga sudah terhidang di atas meja makan.“Tolong panggil Shofie di atas ya Ti, cakap sarapan sudah siap.” “Baik Datin.” Sepeninggal Santi, Datin Maria pergi ke teras depan untuk memanggil suaminya. “Is mana? tak makan sekali?” Nenda bertanya ketika melihat tidak ada Harris di meja makan. “Kel

    최신 업데이트 : 2021-07-02
  • Jerat Cinta Pria Pertama   Your Turn

    Rania menatap ke arah suaminya, dalam hatinya berharap janganlah suaminya itu melihat Safina dan Suhaiza di sini. Atau sebaliknya dua wanita itu melihat Harris, bisa runyam dan gagal acara berduaan dengan sang suami. Rania menutup sebagian wajahnya dengan jilbab yang dipakai, hanya menampakkan matanya saja, dia bernapas lega saat dua wanita itu hanya melewatinya saja. Mereka leka dengan obrolan yang serius sehingga tidak memperhatikan sekelilingnya. “Hei, tengok apa tuh, Sayang?” Harris datang di depannya dengan dua buah gelas berisi air dan satu box kecil popcorn, sementara tangan satunya memegang tiket bioskop untuk dia dan sang istri. Harris meraih tangan Rania dan mengajaknya untuk duduk di sebuah bangku kosong di sudut luar gedung bioskop itu. “Kita tunggu di sini sebentar ya, filmnya sepuluh menit lagi baru mulai.” Harris menggenggam tangan istrinya.“Masuk sekarang dong Bang, nanti nggak dapat tempat duduk di depan,” “Relax Sayang, percaya sama Abang.” Setelah menunggu lim

    최신 업데이트 : 2021-07-05
  • Jerat Cinta Pria Pertama   Empedu Di Balik Rindu

    Mature content Tubuh Rania meliuk-liuk menerima sentuhan sensual dan memabukkan dari tangan suaminya, serangan-serangan mematikan dari Harris membuatnya bergerak seperti cacing kepanasan, menginginkannya lagi dan lagi. Sementara Harris yang memang sudah seminggu lebih tidak menyentuh istrinya seperti seorang pengembara di padang pasir yang baru saja bertemu dengan oase, menikmatinya dengan sepuas hati. “Sayang, Abang rindu tau.” “Tak tau, hahaha, pelanlah Bang. Ngilu.” Karena geram dengan Rania yang sengaja meledeknya Harris bergerak lebih cepat dan menghujam lebih dalam. Mendayung dan menghentak sekuat tenaga. Rania meringis antara ngilu dan nikmat. “Rasain! suka banget kan bikin Abang geram. Auh ... Abang mau keluar, Sayang.” “Yes ... , sama, Nia juga, ... aaaah.” erangan dan suara-suara sensual dari mereka berdua menambah panas suasana dalam kamar itu. Mereka b

    최신 업데이트 : 2021-07-06
  • Jerat Cinta Pria Pertama   SIM (Suamiku Izin Menikah)

    Bagai disambar petir, hati Rania hancur, tulang belulangnya seakan lemas untuk menopang tubuh mendengar ucapan dari mulut Harris, Rania mengangkat wajah memandang suaminya dengan mata berkaca-kaca. “Maksud Abang apa?” “Abang harus menikahi Safina.” “Harus? lalu Nia?” “Nia tetap akan jadi istri abang.” “Selfish! Abang selfish!” Rania sudah tidak mampu menahan lagi deras airmata yang mengalir. Harris mengacak rambutnya frustasi. Dia kembali meraih tangan istrinya yang tadi sudah terlepas dari genggaman. “Tolong mengerti Abang.” “Abang yang harusnya mengerti perasaan Nia, maaf, Nia tidak sanggup kalau harus berbagi suami. Nia tidak mau hidup bermadu.” Rania menarik tangannya, tidak mau disentuh oleh Harris, hatinya sakit. Perlakuan manis Harris tadi malam rupanya hanya drama saja, dia menyangka masalah Harris dengan Safina sudah selesai dan mereka tidak jadi menikah, dipikirnya tadi malam adalah

    최신 업데이트 : 2021-07-08
  • Jerat Cinta Pria Pertama   Berkorban

    Semua mata tertuju pada sumber suara, tampak Rania sedang berdiri di sebelah ibu mertuanya yaitu Datin Maria. Harris yang merasa tidak percaya langsung menghampiri istrinya. “Are you serious, Sayang?” tangan istrinya diraih dan dibawa duduk di sofa, di sana sudah ada keluarga yang lain. Rania tidak menjawab pertanyaan Harris tidak juga mau melihat wajah sumringah suaminya. “Terima kasih sudah memudahkan semuanya Sayang.” tangan Rania diciumnya lama. Datin Maria tersenyum sinis, dia merasa sudah menang, akhirnya permintaan dan permohonannya pada Rania waktu di bilik Harris tadi ditunaikan oleh menantunya itu. FLASHBACK Rania segera keluar dari dalam kamar mandi setelah mendengar pintu kamarnya diketuk dari luar, pintu kamar dibuka, tampak Datin Maria sedang berdiri sambil tersenyum padanya. “Mama.” “Boleh Mama masuk?” “Eh, tentu boleh, sila masuk Ma, ada

    최신 업데이트 : 2021-07-10
  • Jerat Cinta Pria Pertama   Keluar Dengan Suhana

    Rania mengangkat wajah, air matanya jatuh. 3 hari lagi. Ya, tiga hari lagi suaminya akan menjadi milik orang lain. Tidak lagi mutlak miliknya. Rania mengusap air matanya, Harris menggenggam erat tangan sang istri. “Tolong jangan sedih, Abang janji akan menjaga hak Nia, demi Abang dan keluarga ini, tolong ikhlas Sayang.” Rania mengangguk lemah, dia teringat permintaan ibu mertuanya saat di kamar tadi. Dia harus kuatkan diri, banyak yang bergantung harap padanya, bahkan suaminnya sedang memohon pertolongannya sekarang. “Nia akan coba.” bisiknya pelan. “Kalau semua sudah deal, biar Papa akan menghubungi pihak keluarga Tan Sri Ja'afar.” ujar dato' Jamal. “Betul itu, call saja atau kita datang ke kediaman mereka Abang?” tanya Datin Maria pada suaminya. “Bersiaplah Ma, kita akan pergi ke rumah Tan Sri.” “Baik Pa.” Datin Maria bergegas menuju kamarnya. H

    최신 업데이트 : 2021-07-16
  • Jerat Cinta Pria Pertama   Hadiah untuk suami

    Sepanjang perjalanan menuju KLCC, Rania lebih banyak diam, dia lebih suka menikmati suasana malam hari di bandar Kuala Lumpur, diiringi suara radio yang sengaja dikeraskan volumenya oleh Suhana, lampu gemerlap sepanjang jalan seolah mengajak Rania untuk kembali tersenyum dan melupakan masalah yang memenuhi kepalanya. Suhana yang paham akan masalah wanita di sebelahnya hanya diam, suara DJ dari radio Era FM menghibur mereka dengan candaan-candaan yang lucu. Tiba-tiba suara DJ berganti dengan lagu yang familiar di telinga Rania, lagu dari artis terkenal bernama Rossa HATI YANG KAU SAKITI lirik lagu by Rossa Jangan pernah katakan bahwa Cintamu hanyalah untukku Karena kini kau telah membaginya Maafkan jika memang kini Harus ku tinggalkan dirimu Karena hatiku slalu kau lukai Tak ada lagi yang bisa ku lakukan tanpamu Ku hanya bisa

    최신 업데이트 : 2021-07-25

최신 챕터

  • Jerat Cinta Pria Pertama   Air Mata Dalam Tidur Rania

    Rania tertegun, ia tidak akan memikirkan soal rumah tangga lagi. Soal cinta juga soal lelaki. Ia tidak mau terluka dan kecewa untuk kali ke tiga. “Nia tidak memikirkan hal itu, Pa,” ujar Rania dengan hati-hati, tidak mau sampai membuat hati sang ayah terluka dengan penolakan yang frontal. ‘Maaf, Papa tidak bermaksud untuk membuat kamu bingung dan memaksa, kamu benar. Memang sebaiknya sekarang kamu fokus pada kesembuhan kamu,' suara sang ayah bergetar.“Pa, Nia serahkan soal urusan panggilan pengadilan agama itu pada Papa,” Rania pasrah. Ia lelah dengan semua yang berkaitan dengan Harris juga Safina. Di depan keluarga mertua, ia seolah tiada harga.‘Jangan khawatir, Papa akan urus semuanya, Harris tidak boleh menghina dan menyepelekan keluarga kita lagi, apa dipikir kita tidak akan bisa hidup tanpa dia?’Suara Pak Heru terdengar penuh emosi, pasti ia teringat dengan semua perlakuan Harris pada putrinya. Putri yang ia cintai dan amanahkan pada Harris untuk dibahagiakan ternyata s

  • Jerat Cinta Pria Pertama   Dia Mau Nia Kembali

    Reno menatap pada Alex Rayyan, masih belum percaya dengan apa yang baru saja ia dengar langsung dari mulut pria berpenampilan rapi di depannya.“Apalagi yang masih kamu pikirkan, Reno? Kamu butuh uang ‘kan? Untuk terus setia dengan dua wanita jahat itu tidak akan menjamin masa depanmu,” ujar Alex Rayyan pada Reno, pria itu sepertinya masih berpikir panjang untuk menerima tawaran yang diberikan.“Pekerjaan apa yang mau Anda berikan pada saya?”“Yang penting bukan kejahatan seperti yang sudah kamu lakukan beberapa waktu lalu,” sindir Alex Rayyan. Reno langsung menunduk, merasa menyesal karena sudah menerima pekerjaan yang ditawarkan oleh Datin Maria dan juga Safina.“Sepertinya saya akan coba untuk menerima tawaran yang Anda berikan,” ujar Reno setelah berpikir beberapa saat.“Good choice! Hanya itu yang mau aku dengar, selamat bergabung dengan kami,” Alex Rayyan mengulurkan tangan dan disambut oleh Reno. Mereka berjabat tangan.“Terima kasih, Pak,”“Sama-sama. Boy, Ady! Antar Reno pula

  • Jerat Cinta Pria Pertama   Titik Terang

    “Pa, Ray ada urusan setelah ini,” Alex Rayyan kembali ke meja yang ditempati oleh sang ayah dan Harris. “Sebentar! Papa bertemu dengan kamu hanya mau memberitahu kalau sebaiknya kamu segera urus perpisahan kamu dan Rania, Papa tidak mau kamu sampai datang bertemu dengannya lagi suatu saat nanti,” ujar Pak Heru tegas memberi peringatan kepada Harris. “Apa sekarang Rania ada bersama Papa?” “Tidak perlu kamu tahu semua itu, yang perlu kamu lakukan hanya segera urus perceraian kalian, putri Papa layak bahagia,” “Apa Rania mau menikah dengan selingkuhannya sampai dia mengutus Papa untuk meminta cerai? Sudah terlalu gatal dan tidak tahan mau tidur dengan pria itu? Dasar murahan!” “Jaga mulutmu, bangsat!!” Alex Rayyan yang dari tadi belum duduk segera meraih kerah baju Harris dan mengacukan tinju di depan wajah pria itu. “Stop Ray!” Pak Heru menahan putranya dari memukul Harris, wajah Alex Rayyan merah padam mendengar nama Rania dengan kalimat kotor Harris. “Itu bukan urusanmu! Jadi ja

  • Jerat Cinta Pria Pertama   Bertemu Harris

    Rania kaget, ia bahkan belum bercerita pada siapa pun tentang masalah dan nasib yang harus ia hadapi sekarang. Ia menatap pada sang ayah.“Apa maksud Papa?” “Jangan sembunyikan air mata dan luka hatimu lagi, Nak. Sudah cukup lama kamu menderita, jangan buat Papa semakin merasa bersalah dengan sikap acuh dan pura-pura kuat begini, Papa tahu kamu sangat hancur sekarang. Papa tahu kamu butuh tempat untuk bersandar, ada Papa, ada Alexa yang bisa kamu tuju. Kenapa kamu memilih diam begini?” tangis Pak Heru semakin menjadi-jadi, ia tidak tega melihat sang putri yang mencoba tersenyum sementara dalam hatinya hancur tanpa tersisa. “Nia baik-baik saja,” air mata tanpa isak bergulir jatuh membasahi bantal putih, ia masih bersyukur sang ayah ada di sini bersamanya. Tapi melihat sedihnya wajah sang ayah membuat hati Rania seperti luka yang ditaburi garam, pedih. “Papa bukan anak kecil yang bisa kamu bohongi, jangan membuat Papa menjadi orang tua yang tiada guna begini! Papa merasa sangat b

  • Jerat Cinta Pria Pertama   Tangisan Seorang Ayah

    Bahu Pak Heru jatuh mendengar berita yang disampaikan oleh sang putra. Sekali lagi Rania harus menelan pil pahit dalam pernikahan keduanya. Ia harus mencari tahu kenapa Harris sampai melakukan tindakan kejam pada putrinya. “Bagaimana Harris bisa melakukan itu, Ray? Dia sangat mencintai Rania sebelum ini, mereka juga baik-baik saja tanpa ada masalah,” Pak Heru tidak habis pikir. Apa yang menyebabkan perceraian dalam pernikahan Rania dan Harris. Mendengar kalimat sang ayah, Alex Rayyan tersenyum samar. Ini pasti karena Rania yang terlalu menutup diri dari keluarga dan orang-orang yang menyayangi dia. Sejak kecil sudah hidup mandiri tanpa orang tua membuat gadisnya menjadi orang yang cukup kuat dalam memendam masalah. Rania tidak mudah untuk mengadu dan bercerita kecuali dengan orang yang benar-benar ia percaya. “Semua ini adalah fitnah seseorang, Pa,” ujar Alex Rayyan dengan yakin. “Ray, kalau hanya spekulasi kamu dan tanpa bukti nanti jatuhnya fitnah,” tehlgas Pak Heru. Ia tidak ma

  • Jerat Cinta Pria Pertama   Suara Tidak Asing

    Hening.‘Papa tidak mengerti, coba cerita dulu, kenapa kamu yang harus menjaganya? Lalu ke mana suami dia?’ Giliran Alex Rayyan yang terdiam sekarang.Ia berpikir sejenak, apa yang dialami Rania sekarang sangat tidak enak untuk diceritakan, bagaimana sang papa bisa tenang di sana jika tahu nasib buruk apa yang sudah diterima sang putri. Ia yakin Pak Heru sebagai ayah kandung Rania pasti akan sedih dan marah. Putrinya mengalami kecelakaan setelah diceraikan oleh sang suami. Rania umpama jatuh tertimpa tangga.‘Ray, kamu masih di sana?’“I-iya, Pa,”‘Apa sebenarnya yang terjadi? Tadi malam Papa memimpikan Rania sedang hamil besar, apa dia sedang hamil sekarang? Kenapa tidak mengabarkan itu pada kami? Terakhir dia menghubungi Papa saat ia akan melakukan perjalanan ke luar kota, sekarang Papa tidak bisa menghubungi nomornya,’ Pak Heru bercerita tentang mimpinya mengenai Rania pada Alex Rayyan. Inilah firasat seorang ayah, mimpi hamil besar bukanlah karena hamil sungguhan, maknanya a

  • Jerat Cinta Pria Pertama   Menemukanmu

    Boy menerobos kerumunan setelah ia membuka helm dan meletakkannya di atas motor, taksi yang tadi membawa Rania hancur di bagian kanan, pengemudi meninggal di tempat kejadian. Boy mendekat ke arah petugas medis dari rumah sakit yang membawa tubuh korban lainnya, terlihat yang dibawa oleh para petugas adalah seorang perempuan dan Boy bisa mengenal baju yang di gunakan, “Pak, bagaimana kejadiannya tadi?” Boy bertanya pada saksi mata yang mungkin melihat kejadian waktu kecelakaan itu berlangsung.“Kami kurang tahu pasti, Mas. Yang jelas ada suara sangat keras seperti benturan dua benda dan setelah kami berlari ke arah sumber suara, rupanya mobil itu sudah menabrak pembatas di sisi kanan jalan. Penumpang yang tadi dibawa oleh pihak rumah sakit terlempar jauh di tengah jalan raya, untung saja tidak ada mobil lain yang melintas dan menggilasnya,” jawab warga yang ditanya oleh Boy. “Iya, Mas. Untungnya penumpang tadi masih bernafas, tapi mungkin mengalami luka dalam karena benturan.” Sahut

  • Jerat Cinta Pria Pertama   Diusir Tanpa Perasaan

    “Tidak Abang! Jangan! Ini tidak adil buat Nia! Nia tidak pernah melakukan kesalahan itu, itu fitnah belaka!” Rania membela diri, ia mencoba untuk kuat berdiri di atas kedua kaki dan lutut yang bergetar, ia ikhlas jika akhirnya nanti Harris meninggalkan dia dan lebih memilih Safina, tapi bukan begini caranya. Bukan dengan difitnah dengan perbuatan yang menjijikkan seperti ini. Lembar demi lembar fotonya yang dalam keadaan mengaibkan bersama Reno ditatap dengan hidung kembang kempis menahan isak tangis.Harris tidak bergerak, ia bergeming melihat air mata Rania yang terus menganak sungai. Rasa benci yang menguasai hati tidak akan mampu melunak lagi. Ia merasa sudah dikhianati. Rania sudah berubah menurutnya, mungkin juga karena sebab pria lain ia ditolak untuk meminta haknya sebagai seorang suami.“Aku mengerti sekarang, kenapa waktu itu kamu seolah tidak mau melayani aku sebagai suami, aku meminta hakku dan kamu menolakku, rupanya ada pria lain yang sedang kamu cintai! Dasar istri du

  • Jerat Cinta Pria Pertama   Lafaz Cerai

    Tanpa ada jawaban yang keluar dari bibir Harris, tapi dari raut mukanya bisa dilihat kalau pria itu sedang menahan amarah yang meledak-ledak. Bagaikan bom waktu yang siap untuk membumihanguskan apa saja. “Kenapa kalian masih belum tidur? Harusnya kamu banyak beristirahat Fina, ingat kalau kamu itu sedang pregnant!” Datin Maria tiba-tiba muncul di ruang keluarga. Ia langsung menghampiri menantu yang paling ia sayang.“Mama perlu tahu hal ini,” bisik Safina. Matanya tak lepas dari satu titik, wajah Harris.“Ma, ada sesuatu..” kalimat Safina terpotong karena Harris menahannya.“No! Biar i yang akan beritahukan ini kepada beliau!” tegas sang suami. Safina terdiam serta Merta.“Ada apa?” tanya Datin Maria, menatap anak dan menantunya dengan mengerutkan dahi.“Tak ada apa, Ma.” Jawab Harris masih belum bisa berbicara.“Sepertinya ada sesuatu yang sangat penting, ada apa Fina? Harris tidak akan bicara. Beritahu Mama ada apa?” Datin Maria tidak mau jika ada sesuatu yang harusnya ia k

앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status