Share

Jangan Menolak

“Bohong, buktinya semalam Mas Akbar enggak cari aku?”

“Aku pikir kamu di rumah Bunda, aku berulang kali telpon tapi enggak diangkat.”

“Aku enggak mau pulang,” ujar Sussana.

“Lalu, Mau kemana?”

Sussana merubah posisinya, kini mereka berbaring berhadapan, “Aku mau liburan, minggu depan aku sidang skripsi setelah itu melahirkan. Pasti bakalan sibuk, enggak ada lagi waktu hanya berdua dengan Mas Akbar.”

Akbar terkekeh, ia menyelipkan helaian rambut Sussana yang jatuh menutupi dahi wanita yang saat ini menjadi miliknya. “Bisa dong, kita masih bisa habiskan waktu berdua. Anak bisa kita titip ke Mamih, Bira juga biasa begitu. Paling yang enggak tega Ibunya, enggak mau jauh sama anak.”

“Pokoknya aku mau liburan, yang jelas fokus Mas Akbar hanya untuk aku. Enggak ada urusan bisnis, perusahaan apa lagi para ulat bulu, ulat keket atau uget-uget.”

Akbar mengernyitkan dahinya, “Alat bulu, ulat keket atau uget-uget?” tanya Akbar heran. “Mau enggak? Kalau enggak, ya udah sana pulang. Biarin aj
dtyas

Hai Pembaca, jangan lupa tinggalkan jejak ya

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
dtyas
skrng juga masih muda yesss ......
goodnovel comment avatar
Martalena Ketaren
hemmmm... jadi pengen muda lagi...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status