Beranda / Romansa / Jerat Cinta CEO Mesum / ( S2 ) Bab 80. Kepanasan

Share

( S2 ) Bab 80. Kepanasan

Penulis: Nyi Ratu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Maksudnya, apa pun yang kamu ambilkan saya akan memakannya.

“Aku pikir kamu ingin memakanku hidup-hidup.”

“Maaf ya, saya kurang fokus. Kelamaan tidur kepala saya jadi pusing," kilahnya, padahal sejak tadi ia terus terbayang-bayang adegan yang ada di dalam ponselnya.

“Nggak apa-apa.”

Hanna pun mengambilkan lauk untuk suaminya. Mereka makan dengan lahap karena sejak siang belum makan apa-apa lagi.

Selesai makan, Hanna bangun lebih dulu. “Aku ke kamar duluan ya.”

“Iya,” jawab Haris sambil tersenyum.

Sejak tadi ia hanya diam, padahal sudah selesai makan dari tadi. Haris bingung harus mulai percakapan dari mana.

“Saya harus bagaimana? Apa saya harus memintanya kembali ke kamar atau saya yang ke kamar dia?” gumam laki-laki tampan itu sambil berjalan menapaki anak tangga.

Haris terus menatap pintu kamar istrinya yang tertutup rapat sebelum memutar kenop pi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Mythåsäry Zugar Zu
ap tiap mau melakukan apapun harus liat tutorial dlu...??? hadech ... haris haris ..
goodnovel comment avatar
jee
ciahhh langsung praktek Dy...hahahahhaha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jerat Cinta CEO Mesum   ( S2 ) Bab 81. Malam Pertama

    “Haris ….” Suara Hanna tercekat menahan rangsangan dari sang suami.Haris menghentikan aksinya, lalu bertanya. “Kenapa? Apa kamu tidak suka?”Hanna mengelengkan kepalanya. “Aku hanya takut mengecewakanmu.”‘Kenapa dia berbicara seperti itu? Apa dia sudah tidak perawan lagi? Tapi, saya tidak memedulikan semua itu. Dia istri saya, apa pun keadaannya sekarang saya harus menerimanya dengan tulus,’ ucapnya dalam hati.Pemuda itu sudah berpikir yang bukan-bukan, padahal Hanna takut mengecewakan karena ia tidak tahu harus berbuat apa untuk memuaskan suaminya.Pria tampan itu menangkup wajah istrinya sambil menatap dalam manik mata nan indah itu. “Jadilah istri saya seutuhnya. Mendampingi saya sampai akhir hayat nanti.”Gadis cantik itu melingkarkan tangannya di leher sang suami. Lalu mengangguk sambil tersenyum. “Apa kamu mau menerimaku dengan segala kekuranganku? Aku ini sang

  • Jerat Cinta CEO Mesum   ( S2 ) Bab 82. Ronde Kedua

    “Dari mana kamu tahu?”“Tadi aku nggak sengaja denger suara desahan di kamar yang bersebelahan dengan kamar Mas Haris,” bisik Lura kepada pria jangkung yang duduk di sampingnya.Qenan memperhatikan kedua orang tuanya. “Mommy dan Daddy kenapa bisik-bisik?”“Mommy lagi meniup telinga daddy, dia kedinginan jadi sedikit tuli,” jawab Lura sambil tersenyum kepada calon anak sambungnya.“Apa nggak ada alasan lain selain itu?” Evans mengusap wajah Lura yang membuat wanita itu tertawa terbahak-bahak.“Mommy, aku ngantuk,” kata Qenan sambil menutup mulutnya karena menguap.Sekarang memang sudah lewat jam tidur anak laki-laki itu. Biasanya ia sudah tertidur di jam 8 malam.“Kamu tidur di kamar Mommy ya.” Lura hendak menggendong anak itu, namun Qenan menolaknya dengan keras."Aku udah gede, Mom."Ucapan Haris selalu diingatnya. Ia t

  • Jerat Cinta CEO Mesum   ( S2 ) Bab 83. Udah Jinak

    "Duh salah ngomong gue. Bisa kumat nih orang penyakit lamanya," gumam Lura."Hahaha ... bisa aja kalau ngomong." Evans menjawil dagu calon istrinya dengan gemas. "Makanya kamu tidur di dalam aja kalau takut aku kumat!" Evans membelai lembut rambut calon istrinya."Aku mau menemani kamu dulu sampai Mas Haris turun."Lura tidak enak hati jika meninggalkan calon suaminya sendirian di ruang tamu. Walaupun ia tertidur setidaknya Evans tidak sendiri di ruangan itu."Kalau Qenan bangun gimana?"Sebenarnya Evans senang ditemani Lura, tapi ia khawatir meninggalkan anaknya tidur sendiri di kamar."Ada bibi yang nungguin dia," jawab Lura. "Kamu tenang aja, Mas.""Ya sudah kamu tidur di pangkuanku aja! Nanti lehermu sakit kalau kayak gini terus." titah Evans sambil menepuk pahanya."Nggak mau ah, ntar kena si Otong, bahaya 'kan?""Sekarang dia udah jinak," jawab Evans sambil mengacak-acak rambut depan istrinya. "Jadi pen

  • Jerat Cinta CEO Mesum   ( S2 ) Bab 84. Kesakitan Atau Keenakan

    "Maksudnya aku nggak mau mengganggu malam terakhir Mas Haris di rumah ini." Lura meralat ucapannya. "Tadi aku nemenin Mas Evans nunggu kamarnya dibersihkan, tapi kami ketiduran."Lura terpaksa berbohong kepada sang kakak, ia tidak mau sang kakak merasa malu kalau sebenarnya ia menunggu Haris selesai dengan ritualnya. Dan yang terpenting ia terhindar dari amarah kakaknya.'Apa dia tidak sedang berbohong? Tidak mungkin dia datang ke sini tidak mencari saya. Dia pasti tahu apa yang saya lakukan dengan Hanna. Makanya mereka hanya menunggu di ruang tamu. Lain kali saya akan membuat kamar menjadi kedap suara. Saya tidak menyangka Hanna akan seperti itu. Apa dia kesakitan atau keenakan ya?' Haris malah sibuk dengan pemikirannya sendiri."Kakakmu kenapa?" bisik Evans kepada gadis yang duduk di pangkuannya sambil memerhatikan calon kakak iparnya yang hanya diam mematung.Entah apa yang ada dalam pikirannya, yang pasti Evans khawatir pria itu marah padanya da

  • Jerat Cinta CEO Mesum   ( S2 ) Bab 85. Apa Kamu Cemburu?

    “Haris, kenapa kamu lama banget?” tanya Hanna ketika suaminya kembali.“Di bawah ada Lura, Evans dan anaknya,” jawab Haris, “Tadi saya ngobrol sebentar.”Haris berjalan mendekati wanita yang baru saja ia garap itu sambil membawa segelas air mineral.“Kapan mereka datang?”“Satu jam lalu,” jawabnya sambil menyodorkan gelas minum kepada Hanna. “Maaf ya kamu jadi menunggu lama.”“Nggak apa-apa,” jawab Hanna sambil mengambil gelas itu, lalu meminumnya hingga habis.“Haus ya habis teriak-teriak.” Haris terkekeh sambil mengambil gelas kosong dari tangan istrinya.“Haris ….” Hanna menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.Haris duduk di samping istrinya yang sedang duduk sambil bersandar pada sandaran tempat tidur, lalu menarik Hanna ke dalam pelukannya. “Terima kasih sudah percaya dan memberikan kesucianm

  • Jerat Cinta CEO Mesum   ( S2 ) Bab 86. Takut Kehilangan

    “Sayang? Apa kamu manggil sayang cuma untuk merayuku?”“Tidak!" jawabnya dengan tegas. “Saya memanggilmu sayang karena sekarang kamulah wanita yang paling berharga dalam hidup saya selain Mama.”“Ternyata kamu pintar menggombal juga.” Hanna mendorong wajah suaminya dengan telapak tangan. “Atau jangan-jangan kamu ketularan bos kamu itu.”‘Bukan ketularan, tapi saya memang sengaja berguru kepada beliau,’ ucap Haris dalam hatinya sambil menahan senyum.“Saya tidak menggombal, tapi saya berkata seperti ini tulus dari hati saya,” ucapnya sambil menunjuk dadanya dengan jari telunjuk."Beneran?" tanya Hanna seakan tak percaya.Haris mengangguk dengan yakin. "Sayang, apa kamu tidak mau mengganti nama panggilan kepada suamimu ini?"Hanna tampak berpikir, ia mencari nama yang cocok untuk suaminya. "Kalau aku panggil Oppa gimana?"Pria tampan itu malah me

  • Jerat Cinta CEO Mesum   ( S2 ) Bab 87. Lebih Nikmat ( khusus 21+ )

    "Kenapa harus bertanya dulu? Kamu berhak atas tubuhku, Haris. Aku sudah ikhlas menerimamu, aku ingin melayanimu sampai kamu puas supaya kamu nggak akan pernah berpikir untuk mencari penggantiku."Haris menangkup wajah istrinya, lalu berkata, "Saya tidak akan pernah mencari penggantimu. Saya hanya tidak mau memaksa kamu. Kalau kamu tidak suka melakukannya, saya tidak akan memaksa. Saya ingin kamu menikmatinya juga dan saya tidak mau kamu melakukannya hanya karena memenuhi kewajiban sebagai istri saja. Saya ingin kita merasakan kebahagiaan ini bersama.""Aku bahagia melakukannya denganmu. Dan aku juga menikmatinya, sangat menikmati," ucap Hanna dengan yakin sambil tersenyum."Melihat reaksimu saat melakukan itu, saya tahu kamu menikmatinya," kata Haris sambil tertawa geli."Aku jadi malu," jawab Hanna sambil terkekeh. "Apa aku terlihat sangat buruk waktu itu?"Hanna membayangkan reaksi wajahnya saat mendapatkan serangan kenikmatan dari sang suami, hi

  • Jerat Cinta CEO Mesum   ( S2 ) Bab 88. Bidadari Bertopeng

    Hanna memejamkan matanya saat peliharaan sang suami masuk dengan sempurna. Kali ini ia tidak begitu merasakan sakit seperti pertama kali. Mungkin karena sekarang dirinya sudah sangat terangsang dan tidak ada rasa cemas lagi seperti sebelumnya.Kini Hanna lebih rileks dan lebih menikmati permainan suaminya yang membuatnya hampir gila saat sang suami tak henti-hentinya memberikannya kenikmatan hingga ia berkali-kali mencapai puncak kenikmatannya."Terima kasih, Sayang." Haris mengecup bibir istrinya setelah ia menabur benih di rahim sang istri.Hanna tersenyum bahagia, lalu berkata. "Terima kasih juga sudah membuatku merasakan kenikmatan ini."Keduanya terkulai lemas sambil mengatur napasnya yang masih memburu. Kenikmatan berhubungan intim dengan istrinya membuahkan kebahagiaan yang meluluhkan hatinya.Merasakan kebahagiaan dari hubungan yang tak diinginkan membuat keduanya tulus menerima pasangannya.Haris memiringkan tubuhnya menghadap sang

Bab terbaru

  • Jerat Cinta CEO Mesum   PENGUMUMAN

    Terima kasih untuk semua pembacaku yang sudah membaca karya-karya Nyi Ratu. Mohon maaf banget atas segala kekurangan di setiap karya-karyaku.Follow instag*am @nyi.ratu_gesrek untuk info novel terbaru.Sekali lagi terima kasih banyak untuk semua pembacaku tanpa terkecuali.Dan ... untuk nama-nama yang aku sebutkan di bawah ini, tolong hubungi aku di instag*am untuk klaim hadiah. Ada kenang-kenangan dari Nyi Ratu untuk kalian.1. Husna Amri Jihan Alfathunissa2. Pacet Ke Ceupet3. Joko Lelono4. Mythasary5. Lay Kwe Tjoe6. Iah OlehBaru 3 orang yang sudah klaim hadiah, yang belum, aku tunggu sampai ahir bulan ini.Sampai jumpa lagi di karya terbaruku selanjutnya. Salam sayang dari Nyi Ratu untuk kalian semua.

  • Jerat Cinta CEO Mesum   ( S2 ) Bab 344. Calon Besan ( END )

    "Bu Naya sudah pembukaan empat." Ucapan sang dokter membuat Gilang dan Mami Tyas terkejut."Benarkah?" Mami Tyas tidak percaya. "Menantu saya mau melahirkan?" Ia kembali memastikan."Iya, Bu," jawab sang dokter. "Dalam beberapa jam lagi dia akan segera melahirkan.""Ya ampun, kalau gitu Mami pulang ya, Lang. Kamu tungguin Naya di sini, Mami mau pulang dulu, menyiapkan keperluan dia," kata sang mami yang terlihat sangat panik. "Dokter, saya permisi dulu ya."Sebelum pergi, Mami Tyas memeluk menantunya. "Sayang, kamu jangan panik ya, tetap berprasangka baik. Semangat! Semangat ya, Cantik." Mami Tyas memberikan semangat pada menantunya, padahal dia sendiri yang panik."Iya, Mi," jawab Naya sambil tersenyum.Naya bertanya kepada dokter setelah mertuanya keluar dari ruangan. "Dokter, apa bayi saya sehat-sehat aja?" Naya takut terjadi sesuatu dengan bayinya karena HPL-nya masih dua minggu lagi dan ia pernah mengalami keguguranNaya terbayang lagi saat kehilangan bayinya membuatnya merasa k

  • Jerat Cinta CEO Mesum   ( S2 ) Bab 343. Naya Ngompol

    Jam berjalan begitu cepat, Lura semakin sering merasakan tanda-tanda melahirkan. Ia mengelus-elus perutnya yang terasa mulas.“Sayang, kamu mau ke mana?” tanya Evans saat istrinya turun dari ranjang.Aku mau olahraga, Sayang, biar melahirkannya gampang,” jawab Lura sambil berjongkok, lalu berdiri dan berjongkok lagi, begitu terus yang ia lakukan sesuai arahan dokter.“Jangan olahraga! Mau melahirkan kenapa malah olahraga?”“Tidak apa-apa, Pak, memang disarankan seperti itu biar gampang melahirkannya,” kata sang suster.Evans memegang tangan istrinya dan menemani Lura untuk berjongkok dan berdiri. “Sayang udah ya, kamu kelihatan kesakitan gitu, mending tiduran aja,” kata Evans.“Bentar lagi, Mas,” ucap Lura sambil menahan mulas.Keringat sudah bercucuran di pelipis Lura membuat Evans was-was. “Sayang, kamu sakit banget ya?” tanyanya sambil mengusap keringat di dahi Lura. “Udah ya, aku takut bayi kita ngeberojol.”“Iya, Mas.”Evans membantu Lura untuk naik kembali ke ranjang rumah sak

  • Jerat Cinta CEO Mesum   ( S2 ) Bab 342. Pembukaan Dua

    "Bayi Anda sehat, Bu," jawab sang dokter."Syukurlah." Lura merasa lega mendengarnya."Tante mau menghubungi keluarga kamu dulu ya, nanti biar Tante yang nemenin kamu sebelum mama kamu datang.“Loh aku mau dirawat nggak ngelahirin sekarang?"“Tunggu dulu Lura, kamu tunggu di ruang pertama atau ruang observasi untuk tahap pertama, nanti kalau udah waktunya mau melahirkan pindah ke ruang bersalin.”“Iya, Tante, makasih ya, maaf udah ngerepotin.”“Lura, kamu itu sahabatnya menantu Tante, kamu jangan sungkan.”"Iya, Tante," jawab Lura, lalu wanita hamil itu menoleh kepada Dokter Silvi. “Dokter, aku boleh tanya-tanya lagi?”“Boleh, Bu.”“Tante keluar dulu ya.” Mami Tyas keluar untuk menemui menantunya supaya Naya menghubungi keluarga Evans.Mami Tyas lupa memberitahukan kepada Naya kalau ia tidak perlu menghubungi Evans. Naya menghubungi Evans, tapi ponselnya tidak aktif. “Duh Mas Evans ke mana sih? Jadi mules kan gue.” Naya terlihat panik mendengar sahabatnya sudah mau melahirkan. “Gue t

  • Jerat Cinta CEO Mesum   ( S2 ) Bab 341. Kekhawatiran Lura

    "Gue takut, Nay," jawab Lura pelan sambil menunduk. Lura benar-benar waswas dengan kehamilannya."Takut kenapa?" Naya memiringkan duduknya supaya menghadap Lura."Gue takut bayi gue kenapa-napa kemarin Mbak Hanna melahirkan jauh dari HPL, lah gue udah waktunya belum lahir juga.""Ya ampun Lura, jangan dipikirkan nanti kamu stres. Itu bayi kamu masih terasa nendang-nendang kan? Itu artinya dia baik-baik aja." Naya berusaha menenangkan Lura, padahal dirinya sendiri merasa waswas.Mami Tyas yang duduk di bangku samping kemudi menoleh ke belakang."Lura, jangan dipikirin terus, kamu harus tenang," kata Mami Tyas. "Ayo kita turun, Tante yakin bayi kamu baik-baik aja.""Iya, Tante, aku juga berharap kayak gitu."Naya dan Lura turun dari mobil lalu segera masuk ke dalam rumah sakit."Minggu kemarin, dokter bilang apa?" tanya Tante Tyas kepada sahabat menantunya."Aku nggak kontrol, Tante, minggu kemarin Mas Evans sibuk banget sama kerjaannya. Qenan juga lagi kurang sehat, jadi aku sama Mami

  • Jerat Cinta CEO Mesum   ( S2 ) Bab 340. Hari Perkiraan Lahir

    Keesokan paginya Lura bangun pagi-pagi sekali, ia tidak mau Naya mengomel lagi karena terlambat datang ke rumahnya untuk senam hamil."Mas, anterin aku dulu ke rumah Naya ya. Pulangnya sama Mas Bayu sekalian dia jemput Qenan." "Iya, Sayang," jawabnya sambil mencubit pipi istrinya yang semakin berisi. "Kamu jangan capek-capek ya.""Iya," jawab Lura sambil merapikan dasi dan jas suaminya. "Sudah siap, ayo kita sarapan.""Kalau makanan aja nggak ketinggalan." Evans tersenyum melihat istrinya yang sudah berjalan lebih dulu keluar dari kamar.Mereka sarapan terlebih dulu sebelum pergi, setelah sarapan selesai, Evans mengantar Lura ke rumah Gilang, lalu pergi ke kantor."Nay, gue nggak telat kan?" tanya Lura kepada sahabatnya."Instrukturnya juga belum datang," kata Naya.Lura dan Naya duduk di teras depan menunggu sang instruktur senam hamil sambil mengobrol santai."Nay, HPL lo kapan?" tanya Lura."Perkiraan enam minggu lagi, tapi melihat Hanna melahirkan lebih cepat dari HPL, gue jadi w

  • Jerat Cinta CEO Mesum   ( S2 ) Bab 339. Segalanya Bagiku

    "Aku mau ke toilet, Mas," jawab Lura. "Ayo buruan, aku udah nggak tahan ini.""Aku kira kamu mau melahirkan," kata Evans sambil terkekeh. "Ya udah kita balik lagi ke kamar Kakak ipar aja lebih dekat.""Ya udah yuk!" Lura dan Evans kembali ke ruang perawatan Hanna.Lura masuk tanpa mengetuk pintu membuat kaget semua yang ada di dalam ruangan. Wanita hamil itu langsung masuk ke kamar mandi tanpa mengatakan satu patah kata pun."Pelan-pelan, Lura!" teriak sang nenek melihat cucunya yang sedang hamil tua berjalan cepat menuju toilet."Lura kenapa?" tanya Mama Riska pada menantunya."Kebelet, Ma.""Anak itu pasti makan sambal terus deh. Udah dibilangin Jangan makan pedas dulu." Mama Riska menggerutu sambil menunggu anaknya keluar dari toilet.Beberapa menit kemudian Lura keluar dari kamar mandi. "Ah leganya.""Lura, kamu jangan kebanyakan makan pedes, kasihan anakmu. Makan makanan yang bergizi biar anak kamu sehat." Mama Riska langsung mengomel kepada anaknya."Aku nggak makan pedas kok,"

  • Jerat Cinta CEO Mesum   ( S2 ) Bab 338. Mules, Mas

    "Nenek gendongnya sambil duduk ya," kata Haris sambil melangkah menuju sofa."Baiklah, Nenek duduk." Sang nenek mengikuti Haris dan duduk di sofa, lalu Haris menyerahkan anaknya kepada sang nenek."Masa Nenek aja dikasih gendong adik bayi, tapi aku nggak. Aku kan lebih kuat dari Nenek." Lura mendekati sang nenek dan duduk di sampingnya."Kamu nggak sadar, perutmu membuncit kayak gitu, nanti anak saya mau ditaruh di mana, kamu sendiri aja susah duduknya." Lagi-lagi Haris mengejek adiknya.Lura mendelikkan matanya dengan sinis kepada kakaknya. "Dasar pelit," gumamnya."Sayang, kita juga kan bakalan punya anak. Kayak anak kita lebih banyak, perutmu gede banget." Evans mengusap-usap perut istrinya sambil tersenyum. "Nanti kakakmu jangan diizinin gendong anak kita," ucapnya setengah berbisik."Kamu juga sama aja meledekku terus. Kita kan udah pernah USG, bayi kita cuman satu." Lura memukul lengan suaminya."Aku cuma bercanda." Evans mengacak-acak rambut istrinya."Lura sebaiknya kamu pulan

  • Jerat Cinta CEO Mesum   ( S2 ) Bab 337. Kelahiran Anak Haris

    "Kalian di mana?" tanya Pak Hartono kepada menantunya."Di jalan mau ke rumah sakit, Pa," jawab Evans."Di jalan? Memangnya kalian dari mana? Kenapa lama sekali sampainya? Mama dan Papa udah sejak tadi di rumah sakit." "Iya, Pa, bentar lagi kita sampai. Ini kan kita bawa ibu hamil dua orang, jadi bawa mobilnya pelan-pelan.""Ya sudah hati-hati!" Pak Hartono menutup teleponnya dan memberitahukan kepada sang istri kalau anak dan menantunya masih dalam perjalanan."Syukurlah kalau mereka baik-baik aja." Mama Riska sedikit merasa lega Lura dan suaminya dalam keadaan baik-baik saja.Beberapa detik kemudian Bayu menghampiri keluarga majikannya. "Maaf, Tuan, saya abis beli kopi dulu di kantin. Apa Anda udah dari tadi?" tanya Bayu sambil membawa cup berisi minuman hangat. "Nggak apa-apa, Bayu," jawab Mama Riska. "Apa Haris di dalam ruangan bersalin?" "Iya, Nyonya. Bos ikut ke dalam," jawab Bayu. "Oh ya Tuan, apa Anda ingin minum kopi?" Bayu tidak enak hati minum kopi sendirian."Tidak, te

DMCA.com Protection Status