Beranda / Romansa / Jerat CEO: Jodoh Salah Tarik / Extra Part: Pertemuan Gandha dan Diva 2

Share

Extra Part: Pertemuan Gandha dan Diva 2

Penulis: Nychinta
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Gandha tersenyum puas mendengarkan ucapan Diva barusan.

“Ya, kalian memang tidak suka berbasa-basi,” ucapnya singkat.

Diva hanya mendengarkan dan memasang telinga lebar-lebar untuk mendengarkan maksud dan tujuan Gandha ini.

“Aku ingin memberikan kejutan untuk Elvan di hari pernikahannya. Aku akan datang ke acara kalian nanti dan tolong rahasiakan semua ini pada keluargaku juga. Hanya kamu yang tahu aku masih hidup.” Gandha berkata pada Diva dengan sangat serius.

“Kenapa?” tanya Diva lagi.

“Seperti yang kukatakan kalau aku ingin memberikan kejutan, tidak hanya Elvan tapi juga keluargaku, terutama, Hartono Wongso.” Gandha berkata dengan penuh penekanan.

Diva mengerutkan keningnya.

“Ayahku harus tahu kalau aku bisa bertahan hidup di luar sana.” Gandha berkata dengan menghela napas berat.

Diva melihat ada kilatan kecewa di sana, tetapi dia tidak ingin memperpanjangnya.

“Begini saja, katakan padaku, sekarang kamu tinggal dimana? Bersama siapa? Pekerjaanmu apa? Apa kamu sudah memil
Nychinta

Kisah Gandha dan Lisa sebenarnya lebih dulu ada, tapi masih masuk revisi di tempat lain.. mau tau lebih banyak ikuti l6 Chinta ya! Nychintaa. terima kasih atas kesetiaan kalian yang masih terus menantikan part lain dari cerita ini.

| 33
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
M_J
App apa kk cyn?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jerat CEO: Jodoh Salah Tarik   Exrtra Part: Pemindahan Kekuasaan 1

    Kehadiran Gandha di pesta pernikahan Elvan membuat semua orang terkejut, terutama Hartono Wongso. Diva memang benar-benar membuat kehadiran Gandha menjadi dramatis, apalagi dia datang dengan yacht khusus dan sedikit tersembunyi. Sebelum bertemu dengan Elvan, maka dia akan menghindari orang-orang yang mungkin mengenalnya.Banyak hal yang ingin diungkapkan oleh Elvan pada pamannya ini, tetapi dia masih harus menahannya, karena masih ada serangkaian acara yang dia siapkan untuk memberikan kejutan untuk istrinya tercinta.“Aku akan menunggumu, lanjutkan saja acaramu keponakan tersayang.” Gandha berkata dengan tegas pada Elvan.“Baiklah, aku harus bicara padamu setelah ini dan tolong jangan kabur!” Elvan mengatakan dengan penuh penekanan dan disambut anggukan kepastian.Sementara Elvan masih sibuk dengan acaranya, Gandha menghampiri Hartono yang tidak bisa berkata apa-apa saat melihat sang putra yang saat ini berdiri di hadapannya.“Ayah, Ibu, apa kabar?” Gandha mendekati kedua orang tuany

  • Jerat CEO: Jodoh Salah Tarik   Extra Part: Pemindahan Kekuasaan 2

    Terlebih lagi Hartono yang tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Elvan. “Kamu tidak bisa meninggalkan Lux Tech Group, El. Semua orang yang menjadi saksi kalau kamu yang membesarkan Lux Tech Group dan merk L Tekno jauh lebih maju di saat kamu memimpin sebagai CEO-nya.” Hartono berkata dengan penuh penekanan. “Betul itu, El, kamu tidak bisa meninggalkan Lux Tech Group ini,” timpal Darma. “Pa, ini sudah menjadi keputusanku, tolong hargai ini. Kuharap kalian juga bisa menerimanya, karena aku sudah membangun perusahaanku sendiri, kuharap kalian bisa mendukungku.” Elvan berkata dengan tegas. “Pas sekali, ternyata Paman Gandha sudah kembali, pamanku yang keren ini jelas bisa membuat L Tekno makin berjaya.” Elvan melihat ke arah Gandha dengan tatapan tajam. “Tidak El, aku sudah nyaman dengan hidupku yang sekarang ini,” ungkap Gandha. “Bibi,” ucap Elvan sambil melihat ke arah Lisa. “Kumohon bujuklah pamanku ini untuk kembali ke Lux Tech Group. Cukup baginya bersembunyi selama ini,

  • Jerat CEO: Jodoh Salah Tarik   Extra Part: Setelah Pesta Pernikahan 1

    Setelah acara pesta pernikahan Elvan di pulau pribadi itu, Diva berkumpul dengan keluarganya di kediaman Wennink, tempat dimana pernikahan Elvan dan Diva dilangsungkan. Diva dan Elvan berkenalan dengan anggota keluarga dari ibunya Diva. Terlihat di sana sudah ada Clarissa yang sedang asyik berbincang dengan keluarga ibunya, wajahnya jauh terlihat lebih cerah setelah dia memutuskan untuk pergi dari keluarga suaminya itu. Bukan hal yang sulit juga untuk Clarissa berkomunikasi dengan mereka semua, karena dia adalah seorang poliglot, Bahasa Belanda masuk dalam salah satu bahasa yang dikuasai oleh Clarissa. Diva sudah dengar kalau setelah pesta pernikahan Diva, Clarissa dan anak-anaknya akan pergi ke Belanda dan Clarissa akan memulai kehidupannya yang baru di sana, dia juga disuruh untuk belajar lebih banyak tentang bisnis keluarga. “Apa kamu ingin seperti kakakmu? Kemampuan bahasanya sangat baik, bahkan terkesan seperti seorang native speaker,” bisik Elvan pelan di telinga Diva saat di

  • Jerat CEO: Jodoh Salah Tarik   Extra Part: Setelah Pesta Pernikahan 2

    Setelah selesai bicara dengan sang Kakek, Elvan dan Diva izin pulang lebih dulu, di dalam mobil terlihat wajah Diva sedikit murung, apalagi mengingat ucapan sang kakek yang menurut pandangannya sangat money oriented. “Sayang, kenapa murung? Jangan terlalu dipikirkan ucapan kakekmu itu.” Elvan berkata menenangkan istriya itu, dia lalu meraih tangan Diva dan menggenggamnya dengan lembut. “Kamu denger sendiri, kan? Apa aku harus memasang topeng lain saat bicara dengan orang-orang?” rengek Diva. Elvan belum menjawab, dia sadar kalau saat ini Diva tidak butuh masukan, dia hanya ingin didengarkan, maka dari itu, dia fokus untuk menyetir saja dan memasang telinga lebar-lebar. “Apa kelas atas seperti itu saat bertemu hanya bicara tentang bisnis saja dan kalau tidak menguntungkan ya tidak terlalu dekat.” Diva menghela napas berat. “Ah, pantas saja, kemarin aku mendengar obrolan ibu dan ayah terkait masalah ini.” Diva kembali menghela napas dalam. “Kamu mendengar apa?” tanya Elvan me

  • Jerat CEO: Jodoh Salah Tarik   Extra Part: Elvan’s POV - Pertemuan Pertama (1)

    Pria dengan tubuh tegap ini terlihat gelisah saat keluar dari ballroom hotel ini, pasalnya dia setelah dia menghadiri acara pesta pernikahan anak dari pegawainya itu, dirinya mendapatkan panggilan telepon dari sang Kakek untuk datang menemuinya di restoran rooftop hotel ini untuk makan siang. Kalau makan siang biasa tentu dirinya tidak akan seperti sekarang, masalahnya sang kakek menyuruhnya datang untuk menjodohkannya dengan seorang wanita yang tidak lain dan tidak bukan adalah anak angkat dari bibinya! Sudah sejak awal Elvan tidak ingin hadir ke acara ini, karena baginya itu tidak penting dan tidak terlalu berguna untuk ekspansi bisnisnya, tetapi karena sang kakek yang memerintahkannya, dengan sedikit terpaksa dia menyetujuinya. “Elvan kakek tahu kamu selalu menghindari hal semacam ini, tetapi sampai kapan kamu seperti ini? Kamu harus membiasakan diri lagi untuk bisa berinteraksi dengan orang-orang agar bisa menaikkan citra dirimu itu.” Hartono mengungkapkan kegundahannya pad

  • Jerat CEO: Jodoh Salah Tarik   Extra Part: Elvan's POV - Pertemuan Pertama (2)

    “Kamu ingin membawaku ke mana?!” tanya wanita itu padanya membuat Elvan makin kesal saja. tetapi Elvan tidak terlalu peduli dengan hal itu, dia lalu menariknya ke dalam lift dan menekan tombol lantai tertinggi. Wanita itu langsung memeluk tubuhnya sendiri, melihat ke arahnya dengan tatapan ngeri. Lagi-lagi hal ini membuat Elvan cukup kesal, apa asistennya tadi tidak memberitahu dengan jelas tugas wanita ini? Elvan bertanya-tanya. “A-asal kamu ingat, aku tidak menjual tubuhku!” ulangnya dengan nada tinggi. Elvan yang benar-benar nyaris hilang kesabaran ini melihat wanita itu dari atas sampai bawah tanpa minat, lalu berkata dengan nada kesal. “Sudah kukatakan, aku tidak tertarik dengan tubuhmu!” “Kalau begitu, untuk apa membawaku ke penthouse hotel!?” Dia menunjuk ke arah tombol lantai yang dipencet Elvan. “Sudah kuduga matamu bermasalah,” ucap Elvan dengan sedikit ketus. “Apa?!” Namun, Elvan berusaha santai. Dia mengarahkan dagunya ke arah atas, pada papan petunjuk tiap-

  • Jerat CEO: Jodoh Salah Tarik   Extra Part: Kehidupan Setelah Menikah (1)

    Sebelum akhirnya Elvan dan Diva bertolak meninggalkan Indonesia, Diva sempat mendatangi Marissa yang saat ini di penjara.“Katakan semuanya agar bisa meringankan hukumanmu.” Diva berkata pada Marissa.“Hukumanku biar menjadi hukumanku, tidak ada urusannya denganmu, Diva! Kamu datang ke sini mau pamer? Mau mengatakan kalau kamu sudah mendapatkan apa yang kamu mau begitu? Atau kamu mau mengatakan padaku kalau kamu adalah cucu dari orang yang sangat berpengaruh?” Dia terlihat dendam dengan Diva.“Aku hanya memberikan saran, aku tidak ingin kamu terlalu banyak menanggung beban ayahmu, lagipula, setidaknya kamu harus kasihan dengan ibumu yang saat ini sedang dirawat di rumah sakit, walaupun dia bukan ibu kandungmu, tapi selama ini dia sudah—““Diam, kamu! Tahu apa kamu tentang hidupku. Mau dia mati sekali pun aku tidak peduli!” Marissa menjawab sengit.“Marissa jangan keras kepala, lagipula katakan saja dimana keberadaan ayahmu, karena cepat atau lambat polisi akan meringkusnya, kamu tahu

  • Jerat CEO: Jodoh Salah Tarik   Extra Part: Kehidupan Setelah Menikah (2)

    Dalam satu minggu terakhir ini, Elvan berusaha mencari tahu dokter terbaik di kota mereka, pun dengan Diva yang melakukan hal yang sama, mereka tetap seperti biasa, berdiskusi saat Elvan pulang dari kantor. Bahkan sejak malam pembicaraan itu, Diva merasa kalau Elvan selalu pulang tepat waktu dan menyediakan banyak waktu untuk dirinya.“Van, terima kasih,” ucap Diva tiba-tiba saat mereka selesai makan malam.Elvan langsung mengerutkan keningnya dan bertanya, “Untuk apa?”“Karena sepertinya suamiku belakangan pulang selalu on time.” Diva lalu tersenyum.Elvan membalas senyuman itu lalu meraih pipih Diva dengan tangannya. “Aku hanya tidak ingin kamu berpikir berlebihan setelah pembicaraan kita malam itu.” “Makanya kukatakan aku sangat berterima kasih padamu, suamiku benar-benar membuatku jatuh cinta berkali-kali.” Diva mengungkapkan perasaannya.“Kamu melakukan hal yang sama, Sayang.” balas Elvan.Lalu, mereka kembali berbicara seputar topik kemana mereka akan melakukan pemeriksaan.***

Bab terbaru

  • Jerat CEO: Jodoh Salah Tarik   Ready For "Jodoh Salah Tarik #2"?

    “Uhh ...” lenguh Kayla selagi memegang kepalanya yang terasa pening. “Kepalaku sakit sekali ….” Sembari menggerutu dengan mata terpejam, wanita bersurai cokelat panjang bergelombang itu berusaha untuk mengingat apa yang terjadi di malam yang lalu. “Minum Kay!” “Habiskan!” “Ah! Kamu kalah lagi!” “Sudah, jangan dipaksa, kamu tidak cukup kuat untuk meneguknya!” “Kamu sudah mabuk, Kay!” Kalimat-kalimat itu masih terngiang di kepala Kayla Semalam, Kayla diajak reuni oleh teman-temannya di salah satu hotel bintang lima. Awalnya, wanita itu berpikir kalau tujuan pertemuan tersebut hanyalah sebatas temu kangen berupa makan malam di restoran atau ruang khusus hotel. Sayangnya, Kayla terlalu bodoh untuk berpikir panjang, sampai-sampai dia lupa bahwa kelompok temannya yang satu ini adalah tipe yang lebih suka menghabiskan waktu dengan minum di bar. Alhasil, di sinilah Kayla sekarang, merutuki kebodohannya yang mau saja lanjut ikut di acara itu, apalagi saat teman-temanny

  • Jerat CEO: Jodoh Salah Tarik   Extra Part: Kehidupan Setelah Menikah (10)

    Pagi itu terasa istimewa. Rumah Elvan dan Diva dipenuhi dengan dekorasi lembut berwarna pastel—biru muda dan merah muda menyelimuti ruang tamu, balon-balon cantik tergantung di setiap sudut. Sebuah spanduk besar terbentang di tengah ruangan dengan tulisan “Selamat Datang, Claudia Cantika Wongso”.Ini adalah hari dimana pesta penyambutan bayi perempuan mereka yang baru lahir, Claudia Cantika Wongso. Sebuah momen yang sudah lama mereka nantikan dan kini mereka sudah bersiap untuk merayakan kedatangan anggota baru dalam keluarga mereka bersama orang-orang terdekat.Diva berdiri di depan cermin, merapikan rambutnya dengan senyum lembut menghiasi wajahnya. Dia mengenakan gaun sederhana namun elegan, warna pastel lembut yang menonjolkan kesan anggun. Di sebelahnya, Elvan sedang menggendong Claudia yang terlelap dalam balutan selimut bayi berwarna merah muda. Auranya makin terpancar saat pria itu menggendong anaknya dengan penuh kasih sayang, menatap putri mereka dengan tatapan lembut.“Van,

  • Jerat CEO: Jodoh Salah Tarik   Extra Part: Kehidupan Setelah Menikah (9)

    Malam ini sungguh terasa berbeda. Diva terbangun di tengah malam dengan perasaan aneh yang tak bisa ia abaikan. Sudah sembilan bulan sejak mereka pertama kali mendengar kabar bahwa ia hamil, dan kini momen yang telah mereka tunggu-tunggu hampir tiba. Diva merasakan kontraksi yang semakin intens, dan kali ini berbeda dari yang sebelumnya—lebih kuat dan cukup teratur. Diva berpikir mungkin ini sudah saatnya. Saat dimana dia akan melahirkan hampir tiba.Elvan terbangun ketika Diva menggeliat di sampingnya, wajahnya langsung dipenuhi kekhawatiran. “Diva, kamu baik-baik saja, hehm?” tanyanya dengan suara serak, matanya masih setengah tertutup karena kantuk.Diva menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri meskipun rasa sakit semakin jelas terasa. “Elvan… aku pikir ini saatnya. Kontraksinya … semakin kuat.” Diva berkata dengan suara bergetar, wajahnya terlihat berkeringat.Elvan langsung terjaga sepenuhnya dan segera bangkit dari tidurnya. “Kamu yakin?” Matanya terbuka lebar, panik dan

  • Jerat CEO: Jodoh Salah Tarik   Extra Part: Kehidupan Setelah Menikah (8)

    Kehamilan Diva sudah memasuki trimester kedua, meskipun mereka dipenuhi kebahagiaan karena kabar tersebut, tidak semuanya berjalan mulus. Beberapa minggu terakhir, Diva masih tetap merasakan berbagai tantangan fisik yang sebelumnya. Seperti mual setiap pagi dan rasa ingin muntah saat mengunyah makanan, tetapi kelelahan yang tidak bisa dijelaskan tetap ada, serta perubahan suasana hati yang terkadang membuatnya merasa tidak terkendali, tetap menjadi rutinitasnya.Di sisi lain, Elvan terus belajar dan berusaha sekuat tenaga untuk tetap tenang dan mendukung, meskipun tantangan itu juga mulai memengaruhi dinamika hubungan mereka.Pagi itu, Diva duduk di meja makan, berusaha menghabiskan sedikit sarapannya. Namun, seperti hari-hari sebelumnya, mual datang begitu saja tanpa peringatan. Dia buru-buru berlari ke kamar mandi, meninggalkan Elvan yang masih menikmati sarapannya.“Diva!” Elvan langsung berlari mengikuti istrinya, wajahnya penuh kecemasan.Diva duduk di lantai kamar mandi, menarik

  • Jerat CEO: Jodoh Salah Tarik   Extra Part: Kehidupan Setelah Menikah (7)

    Beberapa minggu setelah kabar bahagia itu, kehidupan Diva dan Elvan berubah secara drastis. Mereka mulai mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut bayi mereka, meskipun kehamilan Diva masih dalam tahap awal. Setiap malam, mereka berdua duduk bersama di ruang tamu, berbicara tentang masa depan dengan penuh semangat. Namun, di balik kebahagiaan itu, tetap akan datang pula tantangan baru yang harus mereka hadapi.Pagi ini, Diva duduk di meja makan dengan secangkir air putih hangat di depannya. Sejak tahu dirinya hamil, ia mulai lebih berhati-hati, bahkan mengganti minuman coklat kesukaannya dengan air putih hangat. Meski bahagia, perasaan cemas tidak sepenuhnya hilang dari hatinya.Elvan datang dari ruang kerja dengan laptop di tangan, meletakkannya di atas meja sambil memandangi istrinya dengan senyum. “Kamu terlihat sedikit lebih tenang hari ini. Bagaimana perasaanmu? Apa masih merasakan mual dan tidak nafsu untuk makan?”Diva tersenyum lembut, meskipun ada sedikit kekhawatiran di m

  • Jerat CEO: Jodoh Salah Tarik   Extra Part: Kehidupan Setelah Menikah (6)

    Setelah pulang dari liburan mereka melakukan aktivitas seperti biasa, masalah kehadiran buah hati tidak lagi menjadi sebuah penghalang besar untuk keduanya. Mereka juga sudah menjalankan program kehamilan dari dokter, walau sudah tiga bulan masih belum menunjukkan hasilnya, keduanya tetap saling memberikan dukungan satu sama lain.Hingga suatu pagi. Diva bangun dengan perasaan sedikit mual yang sudah ia rasakan selama beberapa hari terakhir. Dia berusaha mengabaikannya, berpikir itu mungkin hanya karena perubahan pola makan sejak kembali dari liburan. Namun, di dalam hatinya, ada perasaan yang mengusik—sesuatu yang berbeda dari biasanya. Sesuatu yang membuatnya bertanya-tanya.Elvan sudah berangkat lebih awal ke kantor. Diva berencana untuk menghabiskan hari dengan bekerja dari rumah. Tetapi, mual yang semakin kuat membuatnya sulit berkonsentrasi. Setelah sarapan, ia kembali merasa perutnya bergejolak, dan kali ini lebih parah daripada sebelumnya. Diva menunduk di depan wastafel, napa

  • Jerat CEO: Jodoh Salah Tarik   Extra Part: Kehidupan Setelah Menikah (5)

    Pagi hari di resort terasa lebih segar dan tenang. Diva memandang ombak yang bergulung pelan dari teras vila mereka. Ia mendekap secangkir teh hangat, mencoba menenangkan pikirannya yang mulai dipenuhi berbagai pertanyaan. Liburan ini memang seharusnya menjadi waktu bagi mereka untuk beristirahat, tapi di dalam hati Diva, rasa cemas belum juga hilang.Elvan keluar dari kamar, rambutnya masih sedikit acak-acakan, tapi wajahnya jauh lebih segar daripada beberapa hari sebelumnya. “Kamu sudah bangun sejak kapan?” tanyanya sambil berjalan mendekat.Diva menoleh dan tersenyum tipis. “Baru saja.”Elvan duduk di kursi di sampingnya, menarik napas panjang sambil menatap laut. “Liburan ini benar-benar membuatku sadar betapa kita jarang meluangkan waktu seperti ini. Rasanya... aneh, tapi juga menyenangkan.”Diva memandang suaminya dan berkata, "Ya, aku juga merasa seperti itu. Ini... mungkin apa yang kita butuhkan.”Elvan tersenyum lembut, matanya menatap Diva dalam-dalam lalu berbisik lembut di

  • Jerat CEO: Jodoh Salah Tarik   Extra Part: Kehidupan Setelah Menikah (4)

    Pagi harinya Diva sudah melihat Prisya sibuk di dapur dengan pelayan yang ada di rumah mereka, dia terlihat mengatur makanan untuk sarapan mereka.“Wah, Kak Diva sudah bangun?” Prisya berkata dengan penuh semangat.“Kamu sibuk banget,” ucap Diva.“Iya dong, eh, Kakak ipar sudah bangun?” tanya Prisya lagi.“Pastinya dia sebentar lagi turun kok harusnya.” Diva menjawab santai.Tidak lama berselang Elvan ada di antara mereka.“Sudah sibuk sekali pagi ini.” Elvan berkata santai, dia terlihat dengan pakaian formalnya dan siap untuk ke kantor.“Kakak Ipar mau ke kantor?” tanya Prisya.“Ya, tentu saja, masih ada yang harus aku urus dengan Miko, tetapi tidak lama, tenang saja.” Elvan berkata pada mereka.“Ya, harusnya serahkan saja pada Miko, tenang saja, aku akan membantumu untuk memantaunya.” Prisya tertawa setelah mengatakan hal itu.Pagi ini setelah Elvan pergi ke kantor Prisya membantu kakaknya menyiapkan barang-barang yang harus mereka bawa untuk pergi berlibur. Keduanya sangat antusias

  • Jerat CEO: Jodoh Salah Tarik   Extra Part: Kehidupan Setelah Menikah (3)

    “Hasil untuk Nyonya Elvan tidak ada yang diragukan, semuanya baik dan juga untuk Tuan Elvan, tidak ada masalah.” Dokter itu berkata dengan tersenyum pada keduanya. Ucapan ini bagaikan sebuah oase di tengah gurun pasir.Artinya tidak ada yang salah dari keduanya, lantas kenapa sampai saat ini masih belum ada juga? Hal ini membuat Elvan langsung bertanya, “Lalu, kenapa masih belum juga sampai sekarang, Dok?” tanya Elvan, dia juga tahu, saat ini Diva juga ingin bertanya hal demikian.“Ini banyak faktor, Tuan Elvan. Salah satunya karena kelelahan dan pikiran.” Dokter berkata dengan suara lembut.Elvan lalu melihat ke arah Diva.“Saya akan memberikan obat pada Nyonya untuk meminumnya, nanti akan ada obat penyubur, jika masih datang bulan untuk bulan depan, hari pertama haid Nyonya dan Tuan datang kembali untuk kita melakukan serangkaian pemeriksaan lagi.” Dokter berkata pada keduanya.“Baik, Dok, kami mengerti.” Setelah melewati sesi konsultasi mereka kembali ke rumah. Walaupun mereka cuk

DMCA.com Protection Status