Share

Bab 940

Author: Angin
Chandra juga pernah mendengar hal ini dari Alex. Saat itu, Raja Someria bekerja sama dengan para praktisi ilmu bela diri untuk memusnahkan suku Dukun. Namun, hal seperti ini sebenarnya memang lumrah terjadi. Sejak dahulu kala, para pahlawan pastinya akan dibantai setiap kali Raja lain naik takhta.

Chandra akhirnya mengerti kalau kakeknya bukanlah orang jahat. Dia hanya melakukan latihan bela diri yang tidak ortodoks seperti yang lainnya, lalu orang lain langsung menyebutnya sebagai orang jahat. Ditambah lagi dengan serangan yang menyebabkan kakeknya kehilangan akal sehat sampai membunuh banyak anggota keluarga Atmaja. Hal itu benar-benar terlihat bagai kesalahan kakeknya yang besar dan tidak ter maafkan.

Mereka terus mengobrol sampai akhirnya Sonia tiba-tiba saja kembali menghampiri mereka sambil membawa beberapa buah berwarna merah di tangannya. Buah itu tidak berukuran besar hanya seukuran telapak tangan dengan warna merah menyala bagaikan kobaran api.

“Kak Chandra, ini adalah bua
Locked Chapter
Patuloy ang Pagbabasa sa GoodNovel
I-scan ang code upang i-download ang App

Kaugnay na kabanata

  • Jenderal Naga   Bab 941

    Mereka bertiga melewati jalan yang sama seperti sebelumnya. Chandra terus menggenggam ponselnya sambi memeriksa sinyal. Namun, dia sama sekali tidak mendapatkan sinyal di kawasan Gunung Agrabat. Mereka terus berjalan sepanjang hari sampai akhirnya tiba di tempat Sonia dan Chandra memarkirkan mobil. Namun, Chandra masih saja tidak mendapatkan sinyal di tempat ini. Akhirnya Chandra mengemudikan mobil kembali ke kota Heras. Mereka tiba di kota Heras sekitar pukul 8 malam. Kemudian mereka makan terlebih dahulu lalu pergi mencari hotel untuk beristirahat. Di depan meja resepsionis hotel. Chandra menatap gadis yang berada di meja resepsionis seraya berkata, “Booking 3 kamar, ya.”Nova tiba-tiba berkata, “Dua kamar saja.”Chandra langsung menatap Nova, sedangkan Nova langsung menarik Chandra seraya berkata, “Kita kan suami istri. Kenapa kita harus pisah kamar?”Si resepsionis langsung menatap Chandra seraya bertanya, “Pak, mau booking berapa kamar?”“Tiga kamar saja,” jawab Chandra. “Kal

  • Jenderal Naga   Bab 942

    “Halo, siapa ini?” tanya seseorang dari balik telepon dengan suara yang terdengar berat dan kejam. “Ini aku Chandra. Aku lagi ada di utara dan butuh bantuanmu,” jawab Chandra. “Haha .... Ya ampun, Chandra! Aku sudah sejak lama mau ajak kamu minum bersama. Tapi aku selalu saja sibuk sama urusan pertahanan di Daratan Utara. Ada apa? Kamu ada masalah?” ujar Godfrey sambil tersenyum. “Sekarang aku di Heras. Aku mau cari orang di gua yang berada di Gunung Agrabat, makanya aku telepon kamu untuk meminjam beberapa peralatan,” jawab Chandra. “Oh, kamu lagi di Heras. Ya sudah begini saja, aku akan pergi ke Heras. Nanti kamu bisa langsung ngomong sama aku apa saja yang kamu butuhkan kalau kita sudah bertemu,” balas Godfrey. Godfrey bertanggung jawab menjaga Daratan Utara di mana Kota Heras juga berada di wilayah utara. Waktu yang dibutuhkan Godfrey untuk sampai ke Heras dari wilayah militer kurang lebih 2 jam lamanya. “Oke.”“Baiklah, sampai jumpa nanti.”“Ya,” pungkas Chandra lalu menutup

  • Jenderal Naga   Bab 943

    Di perjalanan kembali, Sonia terus memikirkan tentang apa yang sebenarnya terjadi. Dia hanya ingin mengungkapkan kejanggalan yang dia rasakan. Dia sama sekali tidak berniat untuk merusak hubungan Chandra dan Robi. Di sisi lain, Chandra benar-benar bingung dengan semua ini. Akhirnya Chandra pun berkata, “Aku percaya sama kakekku sama kayak kamu. Kita nggak usah ngomongin ini lagi sebelum aku turun dan melihat bagaimana keadaan di sana.”Walaupun Chandra memiliki keraguan terhadap kakeknya, dia masih tetap mempercayai Robi. Kemudian Nova menatap dingin ke arah Sonia seraya berkata, “Kamu sudah selesai, kan? Kalau begitu, cepat keluar sana. Aku mau berhubungan sama suamiku. Apa kamu mau menonton hubungan kami?”Sonia tidak lagi banyak bicara. Dia langsung berdiri dan pergi keluar dari kamar Chandra. “Sayang, kamu percaya ya sama ucapan Sonia tadi?” tanya Nova setelah Sonia meninggalkan mereka. Chandra langsung menggelengkan kepalanya. Dia tidak ingin mempercayai semua perkataan Sonia

  • Jenderal Naga   Bab 944

    Orang itu adalah Godfrey Weli. Dia adalah salah satu Jenderal Besar Someria dan bertanggung jawab terhadap wilayah Daratan Utara. Dialah penguasa daerah utara. Mungkin orang dari daerah lain tidak mengenalnya. Namun, semua orang di daerah utara pasti mengenal siapa itu Godfrey Weli. Resepsionis yang bertugas di meja depan langsung membuka mulutnya lebar ketika melihat kedatangan Godfrey di hotelnya. Ada apa dengan hari ini?Tadi ada Chandra Atmaja si Naga Hitam lalu sekarang ada Godfrey Weli datang ke hotel ini. Si resepsionis bergegas berdiri lalu menghampiri Godfrey dan bertanya dengan hormat, “Pak Godfrey, ada yang bisa saya bantu?”“Di mana kamar Chandra Atmaja?” tanya Godfrey tanpa banyak basa-basi. “Ada ... ada di kamar 308,” jawab si resepsionis. Godfrey bergegas naik ke lantai atas tanpa banyak berbicara. Tok! Tok!Chandra sedang melamun ketika dia mendengar ketukan di daun pintu kamarnya. Dia langsung berdiri dan hendak membuka pintu.“Sayang, kamu duduk saja. Biar aku ya

  • Jenderal Naga   Bab 945

    Gunung Agrabat. Tiba-tiba muncul beberapa helikopter di langit Gunung Agrabat. Karena puncak gunung tak memiliki dataran yang datar, helikopter-helikopter itu hanya bisa berputar di udara. Pintu kabin terbuka. Beberapa utas tali turun jatuh dari langit, kemudian beberapa prajurit berseragam perang dengan perangkat mengikuti tali tersebut saat mereka meluncur turun.Chandra melihat ke bawah. Meskipun dia telah mencapai puncak Satu Alam, tapi Chandra tak akan bisa bertahan jika melompat dari ketinggian lebih dari lima puluh meter seperti ini.Chandra pun melompat turun dengan menggenggam tali dengan kuat. Dalam beberapa detik, Chandra sudah mendarat di tanah. Sonia juga melakukannya dengan santai, mendarat dengan mudah di tanah.Sedangkan Nova terlihat pucat. Meskipun Nova memiliki energi sejati Tiga Alam, ketinggian seperti itu masih membuatnya takut untuk melompat. Meskipun ada tali untuk membantunya melompat, tapi Nova masih saja merasa takut untuk melakukannya. Nova mundur, ma

  • Jenderal Naga   Bab 946

    Sonia menunjuk ke atas, kemudian berkata, “Dilihat dari posisi Robi terjatuh, dia nggak mungkin jatuh ke sini. Paling banter dia hanya akan jatuh ke batu di kedalaman seratus meteran. Kalau dia jatuh ke batu, dia akan menggelinding ….” Sonia berpikir sejenak, melanjutkan, “Dia seharusnya jatuh ke tempat sekitar dua ratus sampai tiga ratus meter. Tadi pas turun, aku lihat di sana ada lubang yang cukup dalam, nggak mungkin dia terus jatuh ke bawah.”"Oh, gitu?" Chandra terlihat bingung. Tadi dia terlalu fokus untuk terus turun ke dalam gua sehingga tidak memperhatikan topografi gua atau hal-hal lainnya di dalam sini."Iya, ayo kita periksa," kata Sonia.Dengan satu loncatan, Sonia lompat ke tempat beberapa meter jauhnya. Dia memegang batu, naik dengan cepat. Chandra juga mengikuti Sonia ke atas tanpa menggunakan tali bantuan.Tidak lama kemudian, mereka mencapai kedalaman seratus meter. Di sana, mereka benar-benar menemukan sebuah batu yang menjorok keluar sekitar dua puluh meter.Sonia

  • Jenderal Naga   Bab 947

    Di tepi jurang.Nova menunggu sambil sesekali melihat ke bawah jurang.Setelah beberapa kali melihat, dia akhirnya melihat Chandra naik. Nova segera bertanya, "Sayang, gimana keadaannya?"Chandra menggeleng pelan, "Jurangnya sangat dalam, nggak keliatan dasarnya, suhu di bawah juga sangat tinggi, sulit untuk menyelam lebih dalam. Kemungkinan besar kakek nggak akan bisa selamat walaupun beneran jatuh ke dalam sana."Sonia juga naik."Ayo pulang," ujar Chandra.Mereka tidak menemukan siapa pun. Chandra tidak berniat membuang waktu di sini.Namun, dalam hatinya, Chandra sudah memiliki gambaran kasar.Kakeknya masih hidup.Dan dia bimbang atas apa yang Sonia katakan.Chandra yakin bahwa sang kakek tidak akan menyakitinya. Dia lebih yakin lagi bahwa Nova tidak akan membahayakannya.Tetapi Chandra juga bingung, mengapa kakeknya membuat begitu banyak masalah.Chandra berbalik dan pergi.Nova mengikutinya, para prajurit yang menemani mereka juga segera mengikuti.Setelah keluar dari gua, para

  • Jenderal Naga   Bab 948

    Namun, itu bukanlah hal besar. Chandra tidak lagi banyak bertanya."Pergi dulu, ya."Chandra mengucapkan selamat tinggal kepada Arya dan Abdul, lalu berbalik pergi.Setelah meninggalkan wilayah militer.Nova bertanya, "Sayang, kita pergi ke mana? Balik ke rumah keluarga Kurniawan?"Sebelum Chandra menjawab, Sonia memanggil, "Kak Chandra ….""Ya?"Chandra berbalik dan melihat Sonia di belakangnya.Sonia berkata, "Kakek ‘kan nyuruh aku ke sini buat bantu dan melindungi Kak Chandra. Sekarang kemampuanmu sudah pulih, kekuatanmu juga sudah hampir menyamaiku. Sekarang Kak Chandra juga sudah punya Nova, seorang ahli Tiga Alam, sama kamu. Aku sekarang sudah nggak terlalu banyak urusan di Rivera. Rencananya aku mau kembali ke Diwangsa.""Cepat banget?"Chandra mengernyitkan keningnya.Sonia adalah seorang wanita yang sangat cerdas dan memiliki wawasan yang dalam. Dengan adanya Sonia bersama Chandra, Sonia bisa membantunya menyelesaikan banyak masalah. Chandra tidak menyangka Sonia akan kembali

Pinakabagong kabanata

  • Jenderal Naga   Bab 2062

    Bagaimana mungkin Chandra bisa menanggapi dengan santai apa yang terjadi di Kota Dusky? Chandra menatap prajurit yang menghadangnya dengan tenang. Kemudian dia berkata, “Kedatanganku ke sini karena ingin menemui Basita. Aku akan pergi ke Kota Dusky setelah bertemu dengan Basita.”“Oke, kamu tunggu di sini. Aku akan melapor dulu.”Salah satu dari beberapa prajurit itu berbalik dan pergi, sedangkan prajurit lainnya menatap Chandra dengan waspada. Namun, Chandra tidak terlalu memikirkan sikap dingin para prajurit ini. Lagi pula, prajurit dari dunia lain memang sangat kuat, jadi wajar saja kalau prajurit bumi takut untuk menyinggung mereka. Chandra pasti akan melakukan hal yang sama kalau saja dia berada di posisi para prajurit bumi. Bagaimanapun juga, para prajurit dunia lain sudah banyak memakan korban manusia bumi. Tidak lama kemudian, prajurit yang melapor kembali lalu berkata, “Ketua bersedia bertemu denganmu. Ketua ada di gunung belakang.”Chandra melangkah maju dan mulai menaiki

  • Jenderal Naga   Bab 2061

    Sasa melirik Chandra lalu menghilang dari pandangan dalam sekejap mata. Anehnya, Chandra tidak bisa merasakan kekuatan Sasa, sekalipun dia sudah menjadi pemilik Istana Abadi. Hal ini tentu saja membuatnya cukup terkejut. Perempuan yang luar biasa. “Leluhur, aku keluar dulu,” ujar Chandra sambil menatap Pak Tua Noa. “Tuanku, jangan panggil saya seperti itu. Panggil saja saya Noa,” balas Noa.Sekarang, Chandra adalah pemilik baru dari Istana Abadi. Itu artinya Chandra adalah penguasa Pak Tua Noa, jadi tidak pantas jika Chandra masih memanggilnya dengan sebutan leluhur. Namun, Chandra tidak mengatakan apa pun dan sebuah pemikiran muncul di benaknya lalu seketika dia sudah muncul di luar istana. Di luar istana, ada banyak prajurit yang berkumpul dengan raut wajah bingung. Mereka semua berasal dari dunia lain. Chandra muncul di tempat yang tidak ada orang di sekitarnya. Dia langsung tersenyum ketika melihat kerumunan orang-orang dari kejauhan. “Jadi kecil.”Sebuah pemikiran muncul di b

  • Jenderal Naga   Bab 2060

    Sosok bayangan itu menghilang setelah dia tertawa terbahak-bahak. Si bayangan dan perempuan bergaun putih melihat peristiwa itu dari kejauhan dalam diam. Mereka sadar, Tuan mereka sekarang sudah benar-benar pergi dari bumi dan tidak akan pernah kembali lagi. Chandra tampak sangat gembira. Dia berjalan menghampiri peri dan mengambilnya. Tidak lama kemudian, si bayangan muncul di hadapan Chandra. Dia sedikit membungkuk lalu berkata dengan hormat, “Tuanku, memurnikah peri sangatlah mudah. Tuanku hanya perlu menyuntikkan energi sejati ke dalamnya.”“Terima kasih sudah memberitahuku,” ujar Chandra. Dia mengerahkan energi sejatinya lalu menyuntikkannya ke dalam batu kristal yang ada di tangannya. Batu kristal itu seketika berubah cerah lalu merasuk ke dalam alis Chandra dan menghilang. Saat ini, Chandra sudah terhubung dengan Rumah Abadi dan seluruh isinya. Dia juga tahu kalau ternyata nama Rumah Abadi ini adalah Istana Abadi Ceptra yang merupakan peninggalan Kaisar Ceptra di zaman kuno.

  • Jenderal Naga   Bab 2059

    Pedang di tangan Chandra tiba-tiba saja terlempar dari tangannya. Kemudian perempuan bergaun putih bergegas menyerang Chandra kembali. Pedang di tangannya berhasil menyentuh dada Chandra, tapi dia tidak menusuk Chandra. Dia menatap Chandra lalu tersenyum kecil seraya berkata, “Kamu kalah.”“Aku kalah?” Chandra tercengang. Dia tidak pernah menyangka kalau dirinya akan kalah seperti ini. Bagaimana mungkin dia kalah begitu saja setelah berlatih dua tahun lamanya?“Belum tentu.”Chandra memanfaatkan kesempatan itu untuk melayangkan serangan balik kepada si perempuan bergaun putih. Dia mengangkat tangannya dan dua jenis energi sejati muncul dari kedua tangannya. Kedua energi itu bersatu dalam sekejap mata dan membentuk kekuatan yang sangat dahsyat. Si perempuan bergaun putih tidak menyangka kalau Chandra akan melakukan serangan balik di saat terpojok seperti ini. Sebenarnya, dia bisa dengan cepat menghindari serangan Chandra, tapi tiba-tiba saja dia mendapat pesan dari si bayangan. Dia

  • Jenderal Naga   Bab 2058

    Perempuan bergaun putih itu tampak sangat antusias. Akhirnya, dia menemukan lawan yang setara setelah bertahun-tahun. Sekarang, dia tidak lagi menahan diri untuk mengeluarkan kekuatan maksimalnya di puncak segel kedelapan. Gaunnya berkibar dengan rambut yang menari-nari. Ditambah lagi, dengan aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Tubuhnya melesat dengan sangat cepat menuju Chandra. Dia mengangkat tangannya dan berusaha memukul Chandra dengan kekuatan telapak tangan yang berhasil mendistorsi udara di sekitarnya. Kekuatan telapak tangan ini mampu melukai prajurit yang sudah masuk ke Alam Trasenden. Namun, Chandra sama sekali tidak takut untuk menghadapi kekuatan telapak tangan itu. Dia justru bergerak maju dan menghadapi serangan perempuan itu.Duar!Energi sejati mereka saling beradu dan mengguncang kehampaan. Keduanya terus bertarung di area terbuka. Perempuan itu bergerak dengan sangat cepat, aneh dan sulit ditebak. Walaupun Chandra tidaklah lemah, semua serangannya bisa dit

  • Jenderal Naga   Bab 2057

    Chandra berdiri di puncak gunung sambil menatap sebuah kota menakjubkan di kejauhan. Keinginannya untuk mendapatkan Rumah Abadi terasa semakin kuat. Chandra mengabaikan orang-orang yang berkumpul cukup banyak di puncak gunung dan memilih untuk langsung berjalan menuruni gunung. Tidak lama kemudian, dia sudah tiba di level pertama. Namun, manusia batu itu sama sekali tidak menyerangnya. Itu artinya dia tidak perlu lagi melewati level demi level untuk mencapai level sembilan. Hal ini membuat Chandra cukup senang karena dia bisa menghemat waktu lebih banyak. Dia terus berjalan tanpa hambatan menuruni gunung dan muncul di luar gerbang kota. Tubuhnya tiba-tiba melayang dan langsung mendarat di dalam kota ketika dia berada di luar gerbang kota. Dia melihat altar yang ada di depannya saat ini dengan kristal-kristal yang mengambang di udara. Ini adalah level sembilan dan tidak ada siapa pun di sana. Siapa pun yang bisa mencapai level ini pastinya sangat kuat, sedangkan orang-orang yang tida

  • Jenderal Naga   Bab 2056

    Mereka menganggap manusia bumi sebagai pengkhianat yang pantas mati dan selalu memandang manusia bumi sebelah mata, tapi sejauh ini mereka belum pernah melakukan pembantaian. Karena masih ada manusia bumi yang sangat kuat, yaitu Basita. Walaupun kekuatan Basita sedikit di bawah Dusky, bukan berarti Basita adalah lawan yang mudah dikalahkan. Chandra langsung naik pitam ketika mendengar kata pembantaian. Dia menatap ke arah Anak Dewa sambil mengepalkan tinjunya. “Lihat saja nanti, apa kamu benar-benar berani melakukan pembantaian. Lagi pula, kamu pasti sudah mati di tanganku sebelum kamu berhasil melakukannya,” ujar Chandra tanpa bercanda sedikit pun. “Ayo,” ujar Chandra yang tidak ingin berlama-lama di Kota Dusky. Dia pergi meninggalkan Kota Dusky bersama tiga mahasiswi itu. Chandra mengawal mereka sampai keluar dari area Gunung Bushu dan muncul di sebuah pinggiran kota manusia bumi. Di sebuah pinggiran kota. Chandra menatap ketiga mahasiswi yang tampak kotor itu lalu berkata, “Ke

  • Jenderal Naga   Bab 2055

    Sebenarnya, dendam di antara Chandra dan Anak Dewa tidaklah dalam. Chandra sudah mengecohnya ketika mereka berada di level enam Rumah Abadi, sampai akhirnya dia tidak bisa menghindari serangan Chandra yang berhasil membuatnya terluka parah. Karena alasan inilah, Anak Dewa sudah lama ingin membunuh Chandra. Namun, Chandra tiba-tiba menghilang setelah keluar dari Rumah Abadi. Sekarang, Chandra tiba-tiba muncul di hadapannya dan membuat onar di Kota Dusky. Bagaimana mungkin Anak Dewa bisa tinggal diam sebagai seorang Wakil Penguasa Kota?Lurca menghampiri Chandra setelah mendengar perintah Anak Dewa. Ketiga mahasiswi bergegas bersembunyi di belakang tubuh Chandra dengan raut wajah ketakutan. Chandra menatap Lurca yang berjalan mendekatinya. Dua tahun lalu di Gunung Bushu, Lurca pernah cukup merugikan Chandra. Oleh karena itu, Chandra tidak memiliki kesan baik kepada manusia yang datang dari dunia lain. “Kenapa? Kamu mau menyerangku?” tanya Chandra sambil menatap Lurca tenang dan tanpa

  • Jenderal Naga   Bab 2054

    Raut wajah orang-orang berubah serius ketika melihat Chandra membunuh laki-laki gemuk itu. Di sisi lain, beberapa gadis yang berada di dalam kendang sedang menatap ngeri ke depan. Mereka tidak tahu, apa yang sedang terjadi di luar sana. Ketua penjaga berkata dengan ekspresi wajah muram, “Mati, kamu!”Si ketua penjaga sampai saat ini belum merasa takut. Karena mereka berada di dalam Kota Dusky yang muncul di tempat ini setahun yang lalu. Para prajurit dari dunia lain telah bertempur dengan sengit untuk memperjuangkan kota ini. Sampai akhirnya, Dusky berhasil mengalahkan prajurit lainnya dan menduduki kota ini yang diberi nama Kota Dusky.Chandra mengabaikan ancaman si ketua penjaga. Dia berjalan menuju kendang di mana terdapat tiga perempuan yang terkurung di dalamnya. Walaupun wajah ketiga perempuan itu kotor, kecantikan mereka tetap tidak bisa ditutupi. Ketiga perempuan ini pastinya merupakan perempuan-perempuan paling cantik di universitas mereka. Chandra berusaha untuk bersikap ra

I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status