Chandra menganggukkan kepala. Bos Toko Antik Bartele pasti mengetahui sesuatu, dan musuh pasti sudah menebak kalau Chandra akan datang mencarinya. Oleh karena itu, musuh membunuhnya lebih dulu.Chandra mengeluarkan ponselnya dan melapor polisi. Kemudian, dia memeriksa kondisi kantor itu.Pintu dan jendela kantor dalam kondisi baik. Namun, jendela dalam kondisi terbuka. Chandra menduga kalau si pembunuh melompat dari jendela.Sesaat kemudian, polisi tiba dan mulai mengumpulkan bukti dan menyelidiki. Chandra juga tahu petunjuk telah putus. Dia tidak bisa mendapatkan jawaban yang dia inginkan meski tetap berada di sini.Oleh karena itu, dia memilih untuk pulang. Sepanjang jalan, Chandra diam seribu bahasa.“Jangan-jangan, Kakek benar-benar masih hidup dan semua ini adalah ulah Kakek?”Chandra sedang berpikir sambil menyetir mobil. Saat ini dia merasa sangat bingung. Dia juga merasa sangat tidak berdaya. Perasaan tidak berdaya ini sudah lama tidak muncul.Sonia juga dapat memahami suasana
Pada saat yang sama, Chandra juga mengirimkan metode meditasi dan metode latihan internal ke Delapan Naga Langit yang jauh di luar negeri. Chandra meminta mereka untuk berlatih sesuai dengan metode itu dan berusaha untuk menghasilkan energi sejati dalam waktu sesingkat-singkatnya serta menjadi master alam pertama.Sementara itu, Kota Diwangsa berada dalam kekacauan total. Kekacauan dimulai ketika lukisan yang dilindungi keluarga Iskandar dicuri.Video rekaman CCTV keluarga Iskandar dengan jelas menunjukkan orang yang mencuri lukisan itu tidak lain adalah kepala keluarga Atmaja saat ini, Ronald.Oleh karena itu, pertarungan antara keluarga Iskandar dan keluarga Atmaja pecah. Kedua keluarga saling menyerang, banyak orang yang terluka dan terbunuh.Pada akhirnya, kekuatan lain di Kota Diwangsa keluar untuk menengahi. Namun, dendam antara Empat Keluarga Besar sudah tidak bisa diselesaikan lagi.Karena keluarga Nantaboga juga meyakini kalau lukisan keluarga Nantaboga juga dicuri oleh keluar
Masalah yang terjadi di Kota Diwangsa benar-benar di luar dugaan Chandra. Menurut dugaan Chandra, meskipun situasi di Kota Diwangsa sangat kacau, masih perlu beberapa waktu hingga situasi benar-benar lepas kendali.Tidak disangka, situasi akan lepas kendali secepat itu. Sonia bilang situasi saat ini sangat serius. Perempuan itu juga bilang ada banyak praktisi seni bela diri di Someria. Para praktisi seni bela diri ini bersembunyi di kalangan rakyat biasa, baik itu petani, pekerja perakitan di pabrik, atau tukang sapu jalanan.Ribuan tahun yang lalu, ada banyak sekte, keluarga dan praktisi seni bela diri yang tak terhitung jumlahnya di Someria.Ribuan tahun telah berlalu. Jumlah praktisi seni bela diri semakin berkurang. Namun, masih banyak yang mewariskan ke generasi yang baru. Sekte-sekte ini hampir semuanya diwariskan oleh satu garis. Hanya ada satu penerus di setiap generasi.Chandra baru tahu kalau para praktisi seni bela diri ini disebut dengan prajurit kuno. Menurut dugaan Sonia,
Chandra sejak awal sudah memikirkan bagaimana cara mengarahkan hawa dingin di tubuh Grace ke dalam tubuhnya sendiri. Namun, setelah menemukan caranya, Chandra merasa serba salah.“Grace, aku punya cara untuk mengarahkan hawa dingin di tubuhmu ke dalam tubuhku. Tapi ada prasyarat untuk melakukannya, yaitu kamu harus telanjang.”“Hah?”Grace tercengang dan tanya, “Nggak mengenakan apa pun?”“Hmm.”Chandra mengangguk, “Aku harus menggunakan jarum perak untuk menutup beberapa titik akupuntur di tubuh kamu sekaligus menggunakan jarum perak untuk mengumpulkan hawa dingin di tubuhmu. Kemudian, aku akan mengarahkan hawa dingin itu. Selama periode itu, nggak boleh ada kesalahan apa pun. Karena begitu hawa dingin berkumpul, itu akan menjadi sangat kuat. Kalau terjadi kesalahan, maka hawa dingin itu akan menyebabkan kerusakan pada tubuh kamu.”“Ini ....”Grace tampak serba salah. Meskipun terakhir kali Chandra menggunakan jarum perak untuk menghilangkan hawa dingin di tubuhnya, Chandra juga sudah
Sesaat kemudian, Benjamin yang sudah membeli cukup banyak jarum perak kembali ke rumah.Vila, lantai dua, di sebuah kamar.Grace yang baru selesai mandi keluar dengan memakai handuk. Chandra duduk bersila di tempat tidur, sedangkan Sonia berdiri di samping.Sonia melihat Grace keluar dari kamar mandi, dia pun bertanya, “Grace, kamu sudah siap?”Wajah cantik Grace sedikit memerah. Entah karena dia baru selesai mandi atau karena merasa malu.Grace mengangguk pelan dengan wajah tersipu. Kemudian, dia pergi ke tempat tidur dan duduk di depan Chandra.Setelah itu, Grace melepaskan handuknya. Dia tidak mengenakan apa pun di tubuh bagian atasnya, tapi tubuh bagian bawahnya masih mengenakan pakaian dalam.Usia Grace masih termasuk sangat muda, tapi bentuk tubuhnya sangat bagus, sangat menonjol.Chandra tetap duduk bersila dan bermeditasi sebentar. Setelah itu, dia menjadi benar-benar tenang.Sonia membuka bungkusan jarum perak dan melakukan sterilisasi. Setelah semua persiapan selesai, Chandra
Es yang menyelimuti tubuh Chandra perlahan mulai menghilang. Setengah jam kemudian, Chandra membuka matanya dengan wajah gembira seraya berkata, “Selesai sudah! Aku sudah berhasil mengubah semua hawa dingin yang masuk ke dalam tubuhku menjadi energi sejati!”“Cepatlah! Hawa dingin yang berkumpul di dalam tubuhku sudah terlalu banyak. Aku nggak bisa menahannya!” seru Sonia memberi peringatan.“Alihkan semua hawa dingin itu ke dalam tubuhku,” ujar Chandra buru-buru. Sonia dengan cepat menggerakkan energi sejatinya masuk ke dalam tubuh Grace. Seluruh hawa dingin yang berkumpul di tubuhnya langsung mengalir menuju telapak tangan Chandra. Telapak tangan Chandra terlihat mulai membeku dan dalam sekejap seluruh tangan Chandra sudah dipenuhi dengan lapisan es yang dingin. Chandra tidak bisa terlena dengan semua ini. Dia harus bergerak cepat dengan menyerap dan menyaring hawa dingin yang masuk ke dalam tubuhnyaKali ini, Chandra membutuhkan waktu 3 jam untuk menyerap dan menyaring hawa dingi
Chandra mengerti penjelasan yang diutarakan oleh Sonia tentang metode yang ditunjukkan oleh lukisan Gunung Merabu harus dipraktikkan oleh 2 orang. Apabila dipraktikkan oleh 1 orang, maka akan muncul masalah yang tidak diinginkan. Kedua orang itu harus berlatih dan mempraktikkannya secara bersama-sama agar hasil yang ditimbulkan akan maksimal. “Tapi ....”Kemudian Sonia berkata dengan nada ragu, “Grace ini adalah sosok perempuan yang memiliki energi sejati Yin yang tidak perlu lagi diragukan. Dia memiliki hawa dingin paling kuat di dunia ini. Tapi sayangnya, sampai sekarang belum ada pihak laki-laki yang memiliki energi sejati Yang yang cukup kuat untuk mengimbanginya.”Sonia langsung melirik Chandra lalu bertanya, “Kak Chandra, gimana dengan energi sejatimu?” “Aku juga nggak tahu,” jawab Chandra yang tidak tahu bagaimana energi sejati yang dimilikinya. “Sini! Biar aku coba rasakan,” ujar Sonia. “Gimana kamu ngerasainnya?” tanya Chandra bingung. “Ulurkan tangan dan aktifkan energi
Kedua sosok itu tiba-tiba muncul di sini. Ada yang terlihat tua dan muda. Sosok yang terlihat tua adalah seorang laki-laki tua yang memakai pakaian putih longgar dengan rambutnya yang pendek dan berwarna putih, sedangkan sosok yang terlihat muda adalah seorang perempuan berusia dua puluhan. Perempuan itu mengenakan rok berwarna hitam dengan rambutnya yang hitam dan panjang. “Kenapa Kakek bawa aku ke sini?” tanya gadis itu. Si laki-laki tua menatap ke arah gunung tandus yang masih mengeluarkan asap mengepul di puncaknya. Kemudian si laki-laki tua menunjuk ke arah gunung tandus itu seraya berkata, “Kawah gunung itu sering sekali memuntahkan lahar dari dalam perutnya. Aku ke sini mau ambil buah langka yang ada di kawah gunung berapi itu.”Kedua orang itu adalah Robi Atmaja dan Nova Kurniawan. Nova sudah mengetahui kalau gunung itu adalah jenis gunung berapi. Karena dia sudah bisa merasakan hawa panas ketika berada dekat dengan gunung itu. Padahal saat ini masih musim dingin, tapi hawa
Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah
Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena
Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan
Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan
Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus
Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu
“Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali
Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d
Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di