Share

Bab 894

Penulis: Angin
Abdul mengangguk dan berkata, “Aku segera kirim email, ingat periksa email kamu.”

Dia mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan dokumen tersebut pada Chandra.

“Sebenarnya kamu nggak perlu merasa bersalah. Sebagai seorang tentara, ini adalah resiko dan tugas mereka. Meski sudah berkorban, mereka berhasil menjagamu. Kali ini Teuku juga sudah berhasil disingkirkan. Semua yang tahu juga merasa bangga.”

Chandra menggeleng dan berkata, “Nggak sama, mereka itu mengorbankan nyawanya untuk urusan pribadiku. Aku berhutang nyawa dengan mereka.”

Abdul diam karena tahu tidak akan ada gunanya terlalu banyak bicara. Chandra mengeluarkan ponselnya dan memeriksa email. Dia membuka dokumen dan membacanya. Setelah itu dia menghubungi Sandra.

“Kenapa, Kak Chandra?” tanya Sandra.

“Kamu ada uang? Pinjamkan padaku.”

“Butuh berapa banyak?”

Chandra menghitungnya sesaat. Total ada 46 orang, jika dia mau memberikan uang kompensasi sebesar 20 miliar, maka Chandra butuh dana sebesar sepuluh triliun.

“Kasih aku sepulu
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 895

    Sonia berdiri dalam sudut pandang seorang perempuan untuk menganalisa permasalahan Nova dan Chandra. Sosok Nova sepuluh tahun yang lalu sangat berani dan kuat. Seberapa kuat manusia, pasti akan berubah setelah menghadapi kehidupan yang begitu sulit selama sepuluh tahun.“Dia perempuan yang baik dan pantas untuk dipertahankan. Jangan menyesal setelah kehilangan. Meski Sandra adalah cinta pertamamu dan sudah menunggumu sepuluh tahun, kamu bilang dia merendahkanmu ketika kamu masih dianggap menantu nggak berguna. Setelah dia tahu identitasmu, dia baru bersikap menjagamu.”“Untuk Amanda, kamu dan dia hanya sebuah kecelakaan. Sebelum tahu identitasmu, papanya mau memenjarakanmu dan dia membencimu, kan? Setelah tahu kamu pahlawan, sikapnya baru berubah,” kata Sonia.“Ayo.”Chandra tidak banyak komentar mengenai masalah hati yang cukup memusingkan. Sekarang pikirannya sangat kacau dan tidak tahu harus bagaimana. Dia tidak ingin mengecewakan siapa pun, tetapi dia tahu itu tidak mungkin. Siapa

  • Jenderal Naga   Bab 896

    Di waktu yang sama, di Sekolah Sabo Persada.Sekarang masih jam istirahat dan seluruh siswa sedang berkumpul untuk bergosip.“Yana, keluar kamu!” seru seseorang. Setelah itu seorang lelaki dengan membawa puluhan temannya berjalan masuk dengan wajah garang.Terdapat seorang perempuan dengan rok putih dan rambut panjang sedang duduk di meja paling belakang. Dia sedang mendengarkan musik melalui headphone yang tersumpal di kedua telinganya. Kepalanya ikut bergerak ke kanan dan kiri mengikuti irama musik. Perempuan itu seperti tidak merasakan apa pun.Ekspresinya berubah ketika mendongak dan menemukan puluhan siswa yang berjalan ke arahnya. Dengan cepat dia melepaskan headphone dan membuka jendela. Dengan cepat dia melompat keluar dan kabur dari sana.Pemuda yang berada di paling depan berseru marah, “Kejar dia! Perempuan si*lan!”Puluhan siswa berlari keluar mengejar Yana yang sudah berlari ke lantai satu. Dia berlari dengan panik hingga menabrak beberapa siswa lainnya yang melayangkan um

  • Jenderal Naga   Bab 897

    Yana sangat mengerti dengan sifatnya lelaki itu. Handi sangat sombong dan suka memerintah. Kalau sampai Yana jatuh ke tangan Handi, maka dia akan berakhir menderita. Oleh karena itu, Yana masih berusaha mencari kesempatan untuk kabur.“Kurang ajar! Kamu sudah merusak rencanaku!” marah Handi dengan wajah memerah. Dia menatap Yana dengan tajam dan penuh menilai. Perempuan itu memang cukup cantik dan enak dipandang.“Ikut aku, dan layani aku dengan baik! Kalau aku puas, aku akan melupakan masalah ini.”“Baik!” jawab Yana sambil tersenyum lebar.Setelah itu dia langsung mendorong seseorang di depannya dan kabur dengan sekuat tenaga. Akan tetapi, tenaga seorang perempuan tidak akan bisa mengalahkan sekelompok lelaki yang mengejarnya. Yana berhasil dikejar dan rambutnya langsung dijambak. Kepala perempuan itu ditekan dengan kuat di tembok sampingnya.Handi berjalan mendekat dan menarik rambut Yana dengan kuat. Kemudian dia melayangkan satu tamparan kuat sambil berseru, “Kamu nggak cari tahu

  • Jenderal Naga   Bab 898

    Chandra langsung mengeluarkan serangan dan mencengkeram pergelangan tangan Handi.Handi meronta dengan sekuat tenaga, tapi dia tetap tidak bisa melepaskan diri dari cengkeraman Chandra. Hanya dalam waktu singkat, wajahnya sudah memerah, dia pun membentak, “Bocah, lepaskan aku.”Chandra melepaskan Handi, lalu dia mengangkat kakinya dan menendang Handi. Tendangan Chandra membuat Handi terbang hingga beberapa meter jauhnya dan jatuh dengan keras.Teman-temannya sangat kaget ketika melihat tubuh Handi terhempas dan jatuh. Mengapa Chandra begitu kuat?“Kenapa kalian masih diam saja? Cepat serang. Bunuh dia!” Handi yang terbaring di tanah berteriak marah.Teman-temannya baru sadar. Mereka spontan mengeluarkan pisau lipat mereka, mencoba menakut-nakuti Chandra. Namun, bukannya takut, Chandra justru berjalan ke arah mereka dengan langkah cepat.Beberapa detik kemudian.Orang-orang itu sudah terbaring di tanah sambil mengeluarkan erangan kesakitan. Yana menatap Chandra dengan ekspresi aneh di w

  • Jenderal Naga   Bab 899

    Setelah Yana mengenali Chandra, dia mengambil puluhan foto selfie dengan Chandra dalam waktu singkat. Di foto-foto terakhir, tingkahnya semakin keterlaluan. Dia bahkan bergantung di badan Chandra. Posenya itu sangat ambigu, orang yang melihat foto itu akan mengira mereka pacaran.“Oh ya.”Usai mengambil foto, Yana baru teringat kembali. Dia pun bertanya, “Ngomong-ngomong, ada apa kamu cari aku?”“Karena masalah kakakmu.”Chandra sangat menyalahkan dirinya, dia merasa sangat bersalah atas kematian kakaknya Yana.Selama beberapa hari ini, Chandra bertemu dengan anggota keluarga rekan-rekannya yang meninggal saat menjalankan tugas. Chandra menjelaskan situasinya kepada mereka. Selama anggota keluarga rekan-rekannya mengajukan permintaan, pada dasarnya Chandra berjanji akan memenuhi permintaan mereka.“Kita bicarakan sambil duduk saja. Cari tempat untuk duduk dulu.”“Oke.” Yana juga tidak menolak, dia langsung mengangguk setuju.Mereka pun pergi bersama. Di dekat SMA 5 ada sebuah kedai te

  • Jenderal Naga   Bab 900

    Setelah Handi dipukul Chandra, dia segera menelepon orang rumah untuk menyuruh pengawal datang.Pengawal keluarga Handi adalah petarung handal yang bisa melawan lebih dari sepuluh orang sendirian. Sekalipun Chandra hebat dalam bertarung, kali ini Handi ingin Chandra dipukul sampai berlutut dan memohon ampun padanya.Handi masuk ke dalam ruangan dan menatap Chandra dan Sonia yang duduk di tengah ruangan dengan dingin. Kemudian, dia menunjuk lantai dan berteriak dengan arogan, “Bocah, cepat berlutut. Kalau kamu berlutut, aku akan lepaskan kamu kali ini. Kalau nggak ....”Yana yang bersembunyi di belakang Chandra tiba-tiba berbisik, “Dia anak keluarga Tantomo. Keluarganya punya kekuasaan di Kota Sabo. Mereka punya aset hingga puluhan triliun, mereka juga punya koneksi baik di kepolisian maupun di dunia mafia.”Chandra mengangguk pelan. Chandra juga tahu kalau dia pergi begitu saja, Handi pasti akan mencari masalah dengan Yana. Oleh karena itu, dia harus menyelesaikan masalah ini sebelum p

  • Jenderal Naga   Bab 901

    Identitas Chandra sudah bukan rahasia lagi. Identitasnya sudah terungkap di hari di mana dia pergi ke pengadilan terbuka.Namun, pada dasarnya pengunjung kedai teh hanyalah pelajar. Tugas seorang pelajar ya belajar. Mereka jarang memperhatikan berita, apalagi urusan negara. Oleh karena itu, mereka tidak mengenal Chandra.Sekalipun ada yang pernah melihat berita tentang pengadilan terbuka, mereka tidak memiliki kesan terhadap Chandra.Handi duduk dan menyilang kakinya. Kemudian, dia mengeluarkan sebatang cerutu impor. Dia menyalakan cerutu itu lalu menghisapnya. Handi masih mudah, tapi postur dia saat merokok terlihat sangat terlatih, seolah-olah dia sudah bertahun-tahun menjadi perokok.Di sisi lain.Danu, jenderal yang ditempatkan di Kota Sabo, yang baru saja menerima telepon dari Chandra tiba-tiba marah besar.“Cepat pergi beri tahu Indra.”Segera, seorang wakil jenderal masuk dan bertanya, “Ada apa, Pak Danu?”Danu spontan mengumpat marah, “Raja Naga baru saja telepon dan bilang put

  • Jenderal Naga   Bab 902

    Pemilik kedai teh dan beberapa siswa yang ada di sana terkejut bukan main. Danu adalah jenderal bintang satu. Mengapa Danu begitu menghormati pria itu?Banyak mata spontan tertuju pada Chandra. Beberapa siswa bahkan sibuk mengeluarkan ponsel mereka dan mencari tahu tentang Raja Naga.Seketika muncul beberapa hasil pencarian. Salah satunya tentang Chandra yang mendapat penganugerahan gelar sebagai Raja Naga.Pada dasarnya hal ini bersifat rahasia. Akan tetapi, saat Chandra dianugerahi gelar Raja Naga, ada banyak orang di sana. Kabar ini telah tersebar di dunia militer. Namun, orang luar tidak tahu.“Ra-Raja Naga, Chandra Raja Naga, Naga Hitam, jenderal Pasukan Naga Hitam.”Seseorang berseru, identitas Chandra akhirnya terungkap. Semua orang di kedai teh serempak menatap Chandra dengan kaget.Sedangkan Handi yang dipukul sampai menjadi linglung, segera bangun dan berdiri. Dia menutup wajahnya yang merah dan berkata, “Om Danu, ini aku. Aku Handi. Ke-kenapa kamu pukul aku?”Sampai sekarang

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2243

    Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah

  • Jenderal Naga   Bab 2242

    Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena

  • Jenderal Naga   Bab 2241

    Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan

  • Jenderal Naga   Bab 2240

    Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan

  • Jenderal Naga   Bab 2239

    Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus

  • Jenderal Naga   Bab 2238

    Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu

  • Jenderal Naga   Bab 2237

    “Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali

  • Jenderal Naga   Bab 2236

    Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d

  • Jenderal Naga   Bab 2235

    Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status