Malam itu Chandra berniat untuk tidur di area pangkalan militer. Meja yang ada di kamarnya sudah disediakan makanan dan minuman. Chandra dan Paul masing-masing memegang gelas yang sudah terisi dengan arak.“Kak Chandra, Teuku sudah mati, akhirnya Diwangsa damai juga.”“Dama? Justru menurutku ini baru permulaan dari kekacauan yang lebih besar lagi,” jawab Chandra.“Kenapa begitu?”“Sudahlah, nggak usah dibahas lagi. Ayo minum.”Di saat yang sama di sebuah hotel di Diwangsa, tepatnya di sebuah kamar presidential suite, seorang gadis berambut hitam panjang sedang menatap seorang pria tua yang ada di depannya.“Kek, kenapa harus pakai topeng segala? Kalau begitu Chandra jadi nggak tahu siapa yang nolong dia,” kata Nova.Robi sedang memegang sebuah tasbih di tangan dan terus memutar tasbihnya. “Pakai topeng itu supaya orang lain nggak tahu siapa identitas kita, dan biar mereka juga nggak tahu siapa itu Istana Raja Langit.”“Baiklah. Jadi, sekarang apa lagi yang harus kita lakukan?” tanya No
Para wartawan ini ada yang dari dalam negeri, dan ada pula yang berasal dari luar negeri.Konferensi pers langsung dimulai begitu Paul muncul. Dalam konferensi tersebut, Paul dengan singkat menjelaskan apa saja yang terjadi kemarin malam.“Selama ini Pasukan Naga Hitam terus menginvestigasi Teuku selaku panglima Pasukan Api Merah secara diam-diam. Melalui investigasi ini, bukti menunjukkan bahwa Teuku telah melakukan beberapa kejahatan berat. Pasukan Naga Hitam berhasil menangkap Teuku, tapi Teuku melukai anggota Pasukan Naga Hitam dan meninggal akibat terkena tembakan.”Semua orang hanya tahu hari ini akan diadakan pengumuman besar, tapi mereka tidak mengira kalau ternyata ini adalah tentang kematian Teuku. Pernyataan dari Paul jelas membuat semua orang syok, dan salah satu pejabat pun bertanya, “Teuku memang bersalah, tapi Pasukan Naga Hitam tidak berhak mengadili Teuku. Siapa yang memberikan hak pada kalian untuk menjatuhkan hukuman? Teuku itu ketua dari Lima Jenderal. Butuh diskusi
Keluarga Nantaboga adalah salah satu dari Empat Keluarga Kuno yang berakar dari Raja Januar ribuan tahun yang lalu. Leluhur mereka dulunya adalah pengabdi setia Raja Januar. Sejak dulu kala, keluarga Nantaboga adalah keluarga yang menjunjung tinggi ilmu bela diri dalam keturunan mereka. Semua anggota keluarga Nantaboga menguasai bela diri, tapi tetap harus melihat bakat dari setiap individu, dan tidak semua dari mereka bisa menjadi ahli bela diri yang unggul. Teuku merupakan contoh dari anak didik keluarga Nantaboga yang kurang berbakat. Teuku tidak memiliki bakat dalam bela diri meskipun dia terlahir di keluarga Nantaboga.Storms Legion adalah pengabdi setia keluarga Nantaboga yang terdiri dari anak yatim piatu dari berbagai dunia, yang telah mendapatkan didikan dari usia muda. Storms Legion terdiri dari empat orang yang levelnya sudah setara dengan ahli bela diri di tingkat alam ketiga. Begitu mendapatkan mandat dari ketuanya, Karim pun memimpin Storms Legion untuk menangkap Chandra.
Chandra berusaha bangkit kembali dengan perasaan terkejutnya. Dia sungguh tidak mengira seorang wanita yang terlihat biasa saja ternyata sekuat itu.Storms Legions terdiri dari empat anggota yang masing-masing bernama Wind, Rain, Thunder, dan Lightning. Wanita ini adalah Rain.“Boleh juga kamu, masih bisa berdiri setelah nerima seranganku. Tapi, serangan tadi itu cuma 30% dari kekuatan asliku. Serangan yang berikutnya bakal kukerahkan 50%. coba kita lihat apa masih bisa bertahan,” ujar Rain seraya membentangkan tangannya yang kurus itu dan bersiap untuk melakukan serangan berikutnya.Chandra juga mengepal erat tinjunya dan beradu pukulan dengannya. Chandra merasakan aliran tenaga yang sangat besar mengalir ke sekujur tubuhnya dan membuat lengannya kesemutan. Darah dan aliran energi di tubuhnya terasa bergejolak tak karuan, kemudian tenggorokannya terasa panas dan lagi-lagi Chandra muntah darah. Tubuhnya pun terpental lagi, tapi kali ini dia tidak bisa bangkit kembali. Para tentara yang
Seorang pria dan terlihat sedang seru bermain catur melawan seorang gadis di sebuah paviliun yang ada di halaman rumah keluarga Atmaja.Si pria tua terlihat seperti sudah berusia 50 sampai 60 tahun dan mengenakan pakaian tradisional putih. Sedangkan si gadis terlihat baru berusia 20-an tahun dan mengenakan gaun putih juga. Dia terlihat begitu cantik bak seorang bidadari.“Banyak juga yang terjadi kemarin malam, ya,” kata si pria tua sambil memikirkan langkah berikutnya.“Iya, lumayan ramai kemarin. Teuku si ketua Lima Jenderal mati ditebas Pedang Penghakiman, dan yang ngebunuh dia itu … cucunya Robi, Chandra.”“Tadi Harold telepon bilang mau nangkap Chandra. Dia bilang kalau aku nggak datang ke tempat mereka sebelum jam 12 malam, mereka bakal membunuh Chandra. Menurutmu, sebaiknya aku pergi ke sana atau nggak?”“Waktu itu Robi yang berkhianat, jadi itu urusan mereka. Dari awal mereka sekeluarga sudah bukan bagian dari kita lagi. Chandra memang punya marga yang sama, tapi dia sudah buka
“Ini semua sudah kurencanakan. Rencana kita cuma memanfaatkan Chandra untuk ngebunuh Teuku. Sekarang dua keluarga besar ini sudah terlibat, ‘kan? Tapi sekarang muncul lagi satu faktor yang nggak bisa dipastikan. Sampai sekarang kita masih nggak tahu dari mana itu Istana Raja Langit. Mungkin kita yang masuk ke perangkap mereka. Mungkin tujuan mereka memang bikin perpecahan internal, baru terakhir mereka yang meraup semuanya,” ujar Pak Luandi.Awalnya semua sudah berada dalam genggamannya, tapi kemunculan Istana Raja langit yang mendadak membuat Pak Luandi kehilangan kendali.“Jadi gimana dengan Chandra? Setidaknya dia sudah berjasa banyak untuk kita dan negara ini. Kalau dia dibunuh sama keluarga Nantaboga, kita juga yang kehilangan senjata andalan,” kata Raja.“Aku nggak bisa menjamin. Kalau keluarga Atmaja ngga muncul, nggak ada siapa pun yang bisa nolong Chandra dari mereka. Kita lihat saja gimana situasinya. Aku mau tahu apa reaksi keluarga Atmaja. Kalau mau sukses, harus ada yang b
Mendapat kabar bahwa Chandra telah tertangkap, Nova pun jadi panik dan tidak sabar ingin bertemu dengannya. Saat itu Robi sedang duduk di sampingnya dan terlihat seperti sedang berpikir keras. Setelah beberapa saat berlalu, barulah Robi menatap Nova.Nova merinding dan jadi was-was dilihat seperti olehnya, “Kakek kenapa lihat aku begitu?”“Aku punya ide,” kata Robi.“Ide apa?”“Kamu tunggu di sini sebentar.” Lalu Robi pun pergi meninggalkan Nova sendirian. Kira-kira setengah jam kemudian, Robi kembali sambil membawa sebuah topeng kulit.“Nova, kemari sebentar.”Nova mendekati Robi dengan wajah keheranan. Robi memakaikan topeng tersebut ke wajah Nova, dan seketika itu juga rupa Nova langsung berubah. Nova mengambil cermin dan melihat wajahnya kini sudah tak lagi sama. Wajahnya kini terlihat jauh lebih cantik dan berwibawa.“Kakek, topeng ini ….”“Mulai sekarang namamu adalah Sonia Atmaja.”“Sonia … Atmaja?”“Ya, ingat, identitas kamu sekarang adalah Sonia, dan kamu adalah cucunya Ronald
Luka yang Chandra dapatkan dari pukulan Rain masih belum mendapatkan perawatan, ditambah lagi dia juga sudah satu harian penuh tidak makan yang jelas membuat tubuhnya sangat lemah. Melihat ada begitu banyak orang di hadapannya, Chandra tidak tahu apa yang akan mereka lakukan padanya.“Pak Harold, sebentar lagi sudah jam sembilan malam, tapi mereka masih belum datang juga. Apa kita bunuh saja Chandra?” tanya salah satu orang penting di keluarga Nantaboga.Harold yang sedang duduk santai di kursi kayunya melirik arloji yang ada di pergelangan tangannya dan menjawab, “Santai saja, kita tunggu sebentar lagi. Kalau jam 12 malam mereka masih belum datang juga, baru kita bunuh dia.”“Aku berharap nggak ada yang datang,” celetuk Karim. Itu karena dia tahu apabila mereka sungguh datang, berarti Istana Raja Langit memang berhubungan dengan keluarga Atmaja, dan semua yang Chandra lakukan selama ini adalah arahan dari mereka. Itu menandakan bahwa keluarga Atmaja sudah bergerak.Mereka semua terus
Tubuh Morga jatuh dengan keras di atas tanah dan membentuk reruntuhan. Di sisi lain, Chandra berdiri dengan gagahnya di atas langit. Tidak lama kemudian, seorang laki-laki tua yang berlumuran darah merangkak keluar dari reruntuhan. Dia adalah Morga. Langkah melawan surga sungguh mengerikan. Jurus ini menggunakan kekuatan bumi dan langit untuk menekan dan menginjak-injak lawannya. Bahkan Morga yang sudah berada di tingkat ketiga Alam Keabadian tetap saja tidak bisa menahan tekanan tersebut dan membuatnya terluka cukup parah setelah tubuhnya terinjak-injak oleh langit dan bumi. Dia berjuang untuk bangkit lalu menatap Chandra dan berseru, “Kamu harus mati!”Morga mengeluarkan jurus rahasianya. Aura di tubuhnya seketika meningkat. Bahkan tingkat kekuatannya tiba-tiba saja meningkat ke tingkat keempat Alam Kesucian dengan bantuan jurusnya tersebut. Sekarang, aura kekuatannya jauh lebih menakutkan dari sebelumnya. “Mati kamu!” serunya dengan ganas. Sebilah pedang tiba-tiba muncul di tang
Di sebuah pegunungan yang berada di luar Kota Freely. Morga muncul di depan Chandra dan menghalangi jalannya. Chandra berbalik dan berusaha melarikan diri. Namun, Cendekia berhasil mengejarnya dan menghalangi jalannya. Kedua orang itu menyerang Chandra dari depan dan belakang. Namun, Chandra tetap tenang dalam menghadapi kedua prajurit kuat itu. “Anak muda, aku minta padamu sekali lagi agar kamu memberikan harta karun itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu itu utuh,” ujar Morga dingin. “Huh!”Chandra justru mencibir. Kemudian Chandra mulai mengaktifkan jurus langkah melawan langit. Energi sejati yang sangat kuat muncul dari lautan energi di setiap titik akupunkturnya. Energi sejati yang tidak terhitung jumlahnya berkumpul menjadi satu dan membuat aura tubuh Chandra meningkat pesat. Kemudian energi sejatinya mulai menghancurkan tulang punggungnya. Dalam sekejap mata, kekuatan langit dan bumi berkumpul menjadi satu dan membentuk tulang punggung baru. Chandra mulai mel
Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter
Namun, sepertinya Chandra lebih dari sekedar bawahan bagi Lilian. Cendekia merasa kesal di dalam hatinya, tapi dia tidak ingin menunjukkan kekesalannya. Jadi, dia menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Anak muda, apa kamu sadar dengan ucapanmu? Apa kamu tahu, kelompok seperti apa Istana Kegelapan itu? Aku saja tidak akan mampu menyelamatkan para sandera dari cengkeraman Istana Kegelapan. Apa kamu berpikir, dirimu memiliki kekuatan untuk melawan mereka?”“Kamu tidak perlu memedulikan masalah itu,” ujar Chandra tenang. Chandra memang tidak mengenal Cendekia. Namun, Lilian mengatakan kalau Cendekia akan menerima siapa pun yang datang ke Kota Freely tanpa peduli seberapa buruk dan keji kelakuan orang itu. Orang seperti Cendekia ini pastinya bukanlah orang baik. Cendekia tersenyum tipis lalu menatap Chandra seraya bertanya, “Aku dengar, wakil pemimpin Istana Kegelapan sudah tewas. Apa kamu ada hubungan dengan kematiannya?”Chandra membalas tatapan Cendekia lalu berkata dengan te
Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud
Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka
Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a
Lilian membutuhkan waktu beberapa saat untuk bisa tiba di tempat Chandra berada ketika Chandra masih terbaring di atas tanah dengan napas lemah. Lilian sempat tidak berani mendekati Chandra setelah melihat pertarungan Chandra dan Sergi. Dia hanya berdiri beberapa meter jauhnya dari Chandra sambil memperhatikan Chandra lalu bertanya pelan, “Apa kamu baik-baik saja?”Chandra berkata dengan suara lemah, “Aku tidak apa-apa. Aku hanya butuh istirahat sebentar.”Lilian menghela napas lega setelah mendengar jawaban Chandra. Namun, dia masih tidak berani mendekat dan hanya berani berdiri beberapa meter dari Chandra sambil menatap laki-laki itu. Wajah Chandra tampak memerah setelah menyadari Lilian yang terus menatapnya. Sampai akhirnya 30 menit kemudian, tubuh Chandra kembali pulih. Dia bisa berdiri di atas tanah lalu meregangkan ototnya. “Ini?”Lilian sangat terkejut dengan pemandangan ini. Dia bisa merasakan napas Chandra yang sangat lemah dan hampir mati sebelumnya. Namun, hanya dalam wa
Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. “Putri ….”Sergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, “Kamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!”Di mata Sergi, Chandra sudah tewas.“Aku … aku akan memberikannya padamu,” ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d