Share

Bab 740

Penulis: Angin
Chandra tersenyum tipis dan berkata, “Aku sudah kenyang.”

“Oh.” Sandra pun berkata, “Pesawatnya jam dua siang. Kalau kita check out dan pergi sekarang, mungkin akan pas.”

Chandra mengangguk dan berkata, “Baiklah, kalau begitu kita check out sekarang.”

Sandra bergegas pergi.

Chandra bersandar di sofa, memandangi Sandra yang pergi, dan tanpa sadar bergumam, “Dasar, apa yang dia pikirkan? Kenapa tiba-tiba tersipu?”

Dia bersandar di sofa, mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya.

Segera setelah Sandra mengurus check out, keduanya meninggalkan hotel tersebut dan naik taksi ke bandara.

Setelah menunggu sekitar sepuluh menit, mereka masuk ke pesawat, dan pesawatnya meninggalkan landasan.

Di dalam pesawat menuju Rivera, Chandra memejamkan mata dan beristirahat.

Kemudian, mereka pun tiba di Rivera.

“Kak Chandra, sudah sampai,” ujar Sandra.

Chandra membuka matanya sedikit, mengusap pelipisnya, dan berkata, “Sudah sampai?”

“Kenapa? Kamu sakit kepala lagi?” Sandra berkata dengan ekspresi khaw
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 741

    Gurun Selatan. Chandra pasti akan kembali ke sana.Dia masih mau memegang Pedang Penghakiman dan memotong kepala orang-orang yang tidak bisa diadili oleh hukum.Dia memang membutuhkan orang di sisinya saat ini, terutama orang-orang kuat seperti Delapan Naga Langit. Kalau ada mereka, segala sesuatu akan lebih mudah dilakukan. Meskipun begitu, identitas mereka sudah terungkap.Kalau mereka ada di sini, dia malah akan susah bergerak.“Baik.” Mereka tidak mengatakan apa-apa lagi.Chandra mengangguk dan berkata, “Oke, cepatlah pulang. Kalian nggak perlu khawatir dengan urusan di Rivera.” “Bos, penawarnya ….”Naga Ombak menatap Chandra dengan penuh harap.Saat mengikuti Chandra, dia makan racun yang dibuat oleh Chandra.Selama beberapa waktu ini, dia selalu takut dia akan mati karena keracunan.Chandra tersenyum kecil dan berkata, “Pergi temui Paul saja. Paul akan memberi kalian penawarnya.”“Baik.” Semua orang mengangguk, lalu berbalik badan dan pergi.Hanya Chandra, Sandra dan Alex yang t

  • Jenderal Naga   Bab 742

    Dia juga jadi tertarik pada Aliran Dukun yang berasal dari seratus tahun yang lalu itu.Alex tenggelam dalam ingatannya. Setelah beberapa saat, dia berkata, “Ceritanya panjang. Desa kami selalu terisolasi dari dunia. Sampai akhirnya, seratus tahun yang lalu, kedamaian di desa dirusak. ““Di Desa Dukun, ada tiga keluarga besar, yaitu keluarga Banyumas, keluarga Gondo, dan keluarga Kirana.”“Ketiga keluarga besar ini memiliki tiga kepala keluarga.”“Lebih dari seratus tahun yang lalu, seseorang memasuki desa dan menemui kepala keluarga Banyumas. Orang ini ingin memperalat kami untuk mendalami ilmu Dukun dan menggunakan ilmu ini untuk menguasai dunia.”“Pada akhirnya, keluarga Kirana bekerja sama dengan keluargaku, keluarga Gondo, serta beberapa ahli seni bela diri dari luar desa untuk menghancurkan desa, menghancurkan Aliran Dukun, dan membunuh semua keturunan Suku Dukun.”Setelah berkata sampai di sini, Alex menarik napas dalam-dalam.“Seratus tahun yang lalu, ketika negara Someria didi

  • Jenderal Naga   Bab 743

    “Energi sejati? Apa itu energi sejati?” tanya Chandra.“Ini …. Bagaimana aku mau menjelaskannya padamu, ya?” Alex memijat pelipisnya, mencoba menjelaskan apa itu energi sejati, tetapi dia benar-benar tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya.Karena, dia sendiri juga hanya pernah mendengarnya. Dia sendiri belum mencapai langkah terakhir ini. Perjalanannya masih jauh untuk mencapai langkah terakhir itu.Setelah berpikir sejenak, dia berkata, “Sederhananya, energi itu adalah energi yang muncul di dalam tubuh, yang juga bisa disebut kekuatan. Sejak zaman kuno, seni bela diri telah dibagi menjadi dua kategori, yaitu pelatihan internal dan eksternal. Pelatihan eksternal biasanya seperti berlatih tinju dan menendang, sedangkan pelatihan internal itu melatih energi internal dan mengembangkan energi sejati.”Dia melirik Chandra.“Ilmu seni bela diri eksternalmu sudah sangat hebat. Sekarang, kalau kamu ingin mengembangkan seni bela diri internalmu, cara satu-satunya adalah melatih energi sejati.

  • Jenderal Naga   Bab 744

    “Aku nggak kenal.” Alex menggelengkan kepalanya, segera melihat ke arah Chandra dan berkata, “Chandra, kamu sudah membantuku keluar dari penjara dan aku juga memberitahumu cara melepaskan diri dari racun itu. Kita sudah impas. Berikan penawarnya padaku. Kita berpisah di sini.”Chandra tersenyum mengejek dan berkata, “Apakah menurutmu itu mungkin? Kamu dicari di seluruh pelosok negeri saat ini. Kamu bisa ke mana?”“Itu urusanku, nggak ada hubungannya denganmu.”“Alex, bagaimana kalau kita bekerja sama?”“Kerja sama?” Alex melirik Chandra.“Iya.” Chandra mengangguk dan berkata dengan pelan, “Wisnu membunuh seluruh keluargamu, sehingga dia adalah musuh bebuyutanmu. Dia juga musuhku. Selain itu, Wisnu bekerja sama dengan Teuku sekarang. Seperti yang kamu bilang, mereka akan menjalankan rencana besar, rencana yang belum selesai seratus tahun yang lalu. Kalau rencana mereka itu berhasil, dunia akan berubah secara drastis. Mereka harus dihentikan.”Alex berkata dengan ringan, “Memangnya kenap

  • Jenderal Naga   Bab 745

    “Kamu nggak punya pilihan lain.” Chandra terlihat tenang dan berkata dengan ringan, “Kamu hanya punya satu pilihan, yaitu bekerja sama denganku dan membantuku dalam berbagai hal. Kalau nggak, aku akan mengirimmu ke penjara bawah tanah lagi. Pikirkan sendiri baik-baik. Aku akan datang menemuimu lagi.”Setelah mengatakan itu, dia bangkit dan pergi.Sandra terus mengikuti Chandra. Hanya saja, dia tidak mengatakan apa-apa. Jadi, ketika Chandra bangun, dia langsung ikut bangun untuk menopang Chandra.Alex duduk di sofa, memandang Chandra yang pergi dengan wajah murung.Sandra memapah Chandra berjalan pergi.Di luar, Sandra bertanya, “Kak Chandra, apa Kakak benar-benar percaya dengan ucapan pria itu?”Chandra mengangguk, “Iya, aku percaya. Someria memiliki sejarah sepanjang ribuan tahun lamanya, dan banyak hal telah terkubur oleh sejarah. Aku percaya akan keberadaan energi sejati. Aku juga yakin ada master ilmu bela diri hebat yang telah memiliki energi sejati di dunia ini.”Sandra tidak beg

  • Jenderal Naga   Bab 746

    Chandra mengulurkan tangan untuk menutup mulutnya. Batuknya berdarah, sehingga tangannya berlumuran darah.Beberapa serangga yang sangat kecil juga samar-samar terlihat di dalam darah muntahannya itu.Melihat hal ini, Sandra menjadi pucat ketakutan dan berseru, “Ini …. Kak Chandra, kamu, dalam darahmu ....”Chandra mengambil tisu, menyeka darah di tangannya, dan berkata dengan lemah, “Ini pasti cacing dari Racun Dukun yang ada di tubuhku. Cacing inilah yang membuatku menjadi seperti sekarang ini. Aku harus menemukan cara untuk melatih diri sampai bisa memiliki energi sejati secepat mungkin. Kalau nggak, kalau seperti ini terus, aku paling-paling hanya bisa bertahan selama tiga bulan. Aku akan lumpuh total.”Candra adalah seorang dokter. Dia mengenal tubuhnya dengan baik.Cacing-cacing itu akan semakin banyak di dalam tubuhnya, bertelur di darahnya.Pada akhirnya, cacing-cacing itu akan melumpuhkannya sepenuhnya dan dia hanya akan bisa berbaring di tempat tidur tanpa bisa bergerak.“A …

  • Jenderal Naga   Bab 747

    Sandra sudah lama tidak pulang ke rumah. Dia tidak punya makanan di rumah, dan dia tidak pandai memasak.Jadi, dia langsung memesan makanan untuk diantar.Sementara Chandra mengeluarkan ponselnya, membuka peta dalam ponsel, dan mengamatinya dengan serius.Setelah memesan makanan, Sandra menoleh untuk melihat Chandra dan bertanya, “Apa yang kamu lihat?”Tubuhnya begitu dekat dengan tubuh Chandra hingga kulit mereka bersentuhan. Chandra bisa merasakan kehangatan di kulitnya.Keduanya sangat dekat dan intim.Chandra berkata, “Sepuluh tahun yang lalu, setelah Nova menarikku keluar dari lautan api, aku melompat ke sungai. Aku hanyut bersama sungai dan akhirnya memasuki gua bawah tanah. Aku menemukan sebuah buku kedokteran di dalamnya.”“Jadi, ternyata dari situlah kamu mendapatkan ilmu medismu.” Sandra tiba-tiba menyadarinya.“Iya.” Chandra mengangguk dan berkata dengan pelan, “Gua itu sangat besar. Aku sangat lapar saat itu, jadi aku hanya mengambil satu buku medis dan beberapa jarum perak

  • Jenderal Naga   Bab 748

    Ada banyak peta di atas meja.Peta-peta itu ditandai dengan banyak garis dan lingkaran.Setelah menganalisis dengan cermat, Chandra mengeluarkan peta baru lagi, mengambil pulpen, dan menggambar lingkaran merah di suatu tempat pada peta itu.Sandra tidak bisa menahan diri dan bertanya, “Apa kamu sudah menemukannya?”Chandra berkata dengan ekspresi ragu, “Sepuluh tahun yang lalu, di malam ketika rumah keluarga Atmaja kebakaran, aku baru saja selesai makan. Aku melompat ke sungai dan langsung nggak sadarkan diri. Waktu aku siuman, aku sudah berada di gua bawah tanah. Waktu itu, aku baru merasa lapar. Jadi, aku rasa lokasi gua itu nggak terlalu jauh dengan rumah keluarga Atmaja sepuluh tahun yang lalu.”Chandra menunjuk ke sebuah sungai di peta.“Aku terhanyut mengikuti arus air sungai ini. Kalau diperkirakan dari kecepatan aliran airnya, lokasi gua bawah tanah mungkin berada di daerah ini.” Chandra menunjuk ke sebuah gunung.Sandra bertanya, “Lalu, kapan kamu akan pergi ke sana?”Chandra

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2243

    Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah

  • Jenderal Naga   Bab 2242

    Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena

  • Jenderal Naga   Bab 2241

    Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan

  • Jenderal Naga   Bab 2240

    Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan

  • Jenderal Naga   Bab 2239

    Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus

  • Jenderal Naga   Bab 2238

    Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu

  • Jenderal Naga   Bab 2237

    “Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali

  • Jenderal Naga   Bab 2236

    Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d

  • Jenderal Naga   Bab 2235

    Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status